Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Makna Penderitaan Yesus Kristus

Edisi C3I: e-Konsel 334 - Penderitaan Anak Manusia

Dirangkum oleh: S. Setyawati

Tuhan Yesus mengurbankan diri-Nya di kayu salib bukan karena Ia sedang menganggur atau ingin menerima pujian. Ia memiliki tujuan dan maksud yang jelas. Tuhan Yesus rela mati dan bangkit untuk menebus manusia dari dosa karena Ia sangat mengasihi manusia. Beberapa ayat Alkitab berikut menjelaskan tentang makna penderitaan Yesus melalui salib:

Penderitaan Yesus

  • Penderitaan Yesus Kristus merupakan bukti bahwa Allah benar-benar ingin menyelamatkan orang-orang yang terhilang melalui kematian Anak-Nya yang tunggal (Lukas 19:10).
  • Penderitaan Yesus Kristus merupakan bukti bahwa dalam segala hal, Ia bersungguh-sungguh dalam menyelamatkan orang-orang berdosa secara nyata (Matius 1:21, 1 Timotius 1:15, Ibrani 2:14-15, dan Galatia 1:4).
  • Penderitaan Yesus Kristus berguna untuk menyucikan, menguduskan, dan memuliakan gereja (orang-orang yang dipilih-Nya (Efesus 5:25-27, Yohanes 17:19).
  • Penderitaan Yesus Kristus dilakukan supaya orang-orang berdosa menjadi orang benar (2 Korintus 5:21).

Lalu, apa yang menjadi alasan bagi Yesus untuk mengurbankan diri-Nya disalib? Ia tidak melakukannya secara sembarangan. Ia melakukannya karena tujuan yang sejati.

1. Memulihkan Manusia yang Telah Jatuh dalam Dosa (Mazmur 8:5-9)

Dalam Matius 21:16, Yesus juga mengutip Mazmur 8. Hal ini menunjukkan bahwa ayat itu berbicara tentang diri-Nya. Paulus juga mengutip Mazmur 8 dalam Efesus 1:22. Penulis Ibrani mengutip Mazmur 8 untuk menunjukkan penerapan tentang Yesus Kristus (baca juga Ibrani 2:9). Jadi, Yesus Kristus mengalami maut supaya manusia mendapatkan keselamatan. Manusia pertama, Adam, memberontak dan jatuh dalam dosa. Manusia pertama dan keturunannya berdosa dan jatuh ke dalam kematian. Manusia kedua, Yesus Kristus, datang untuk membawa keselamatan (1 Korintus 15).

2. Kita adalah Satu Keluarga dalam Kristus Yesus (Mazmur 8:10-13)

Penulis Ibrani juga mengutip dari Perjanjian Lama (Mazmur 22 dan Yesaya 8). Menekankan bahwa manusia dan juga Sang Anak, bergantung pada Allah. Kita semua satu keluarga, satu dalam Kristus Yesus.

3. Kematian Yesus Mengalahkan Iblis (Mazmur 8:14-16)

Iblis, yang berkuasa atas maut, telah dikalahkan melalui kematian Yesus Kristus. Oleh karena itu, kita tidak perlu lagi takut terhadap kematian. Sebaliknya, tetaplah tenang karena kuasa Iblis sudah dikalahkan, sehingga dosa tidak lagi berkuasa atas hidup kita!

4. Kita Memiliki Imam Besar yang Setia dan Penuh Belas Kasihan (Mazmur 8:17-18)

Yesus menderita dan mengerti apa artinya hidup menderita, dikucilkan, dan sebagainya. Ia mengerti dan memedulikan hidup kita. Sekalipun kita sering berpikir bahwa tidak ada seorang pun yang mengerti pergumulan kita, ingatlah bahwa ada Yesus yang selalu mengerti apa yang kita rasakan dan alami karena Ia selalu ada di dekat kita, bersama dengan kita!

Penderitaan Yesus Kristus berguna untuk menyucikan, menguduskan, dan memuliakan gereja.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Melalui penderitaan dan kematian Yesus Kristus, orang-orang yang percaya kepada-Nya mendapatkan banyak pertolongan dan keuntungan, yaitu:

  • kelepasan kekal,
  • mendapatkan penyucian rohani dan hati nurani,
  • bebas dari hukuman dan tidak lagi harus memikul dosa di kayu salib,
  • merasakan dan mengalami kedamaian secara nyata di tengah dunia, dan
  • menikmati kehidupan rohani di dalam Yesus Kristus.

Jadi, penderitaan Yesus Kristus secara aktual membawa pembebasan, pembersihan, penyucian, penghapusan dosa, perdamaian, hidup kekal, dan kewarganegaraan surgawi bagi orang-orang yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Dirangkum dari:

1. Zemanta. "Makna Penderitaan Yesus Kristus". Dalam https://www.ebcmelbourne.org/makna-penderitaan-yesus-kristus/

2. Owen, John. 2001. "Kematian yang Menghidupkan". Surabaya: Momentum Christian Literature.

Catatan: Artikel ini juga dapat Anda baca di: https://paskah.sabda.org/makna_penderitaan_yesus_kristus.

Komentar