Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Karakter/Kepribadian

Karakter/Kepribadian

artikel tentang Karakter / Kepribadian

artikel tentang Karakter / Kepribadian

Moralitas dan Rasa Hormat

Edisi C3I: e-Konsel 088 - Moralitas

Virginia Satir, seorang pakar terapi keluarga, mengemukakan bahwa suami-istri adalah poros keluarga. Dengan kata lain, hubungan suami- istri sangat mewarnai kondisi keluarga secara keseluruhan. Salah satu aspek kehidupan suami-istri yang berdampak langsung pada keluarga ialah kehidupan moral suami dan istri.

Sebagai contoh, keberhasilan orang mendisiplin anak sangat terkait dengan kehidupan moral orangtuanya. Apabila anak menghormati kehidupan moral orangtua, anak juga cenderung mematuhi petuah orangtua. Sebaliknya, wibawa orangtua untuk menerapkan disiplin kepada anak mudah merosot jika anak sudah tidak menghormati kehidupan moral orangtuanya lagi. ... baca selengkapnya »

Rasa Bersalah

Edisi C3I: e-Konsel 086 - Mengatasi Rasa Bersalah

AYAT ALKITAB

Sumber
Halaman: 
219 - 222
Judul Artikel: 
Buku Pegangan Pelayanan
Penerbit: 
Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA)

Guilt (Rasa Bersalah)

Edisi C3I: e-Konsel 086 - Mengatasi Rasa Bersalah

Apa itu Guilt?

G. Belgum dengan tepat mengatakan bahwa "guilt" adalah sesuatu tempat agama dan psikologi paling sering bertemu (Guilt: "Where Religion and Psychology Meet", Minneapolis: Augsburg, 1970). Mungkin tidak ada topik persoalan manusia yang mendapatkan perhatian yang begitu banyak, baik oleh teolog-teolog maupun konselor-konselor lebih daripada persoalan ini. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
79 - 82
Judul Artikel: 
Guilt (Pastoral Konseling, Jilid 2)
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996

Kepribadian Konselor

Kepribadian konselor sangat menentukan hubungan yang terjadi di dalam konseling pastoral. Kata kunci yang perlu dibangun melalui kepribadian konselor ialah menjadi kepercayaan dari konseli agar konseli merasa penting membukakan hal-hal yang ia rasakan sangat berharga dalam permasalahannya atau beban-bebannya.

Konselor dalam pendampingan pastoral adalah menolong konseli atau fungsi "sustaining" seperti yang terdapat pada kesimpulan Yehezkiel 34:16 dalam rangka pertanggungjawaban terhadap Allah berdasarkan kasih Allah yang menyelamatkan. ... baca selengkapnya »

Langkah-Langkah untuk Menjadi Seorang Sahabat

Mempunyai sahabat tidak begitu penting dibandingkan dengan menjadi seorang sahabat. Saya pikir ada tiga langkah untuk menjadi seorang sahabat: ... baca selengkapnya »

Sifat-Sifat Seorang Sahabat Baik

Edisi C3I: e-Konsel 065 - Unsur-unsur Persahabatan

Orang yang mempunyai sahabat baik dan merupakan sahabat baik bagi orang lain sesungguhnya adalah orang yang sangat kaya dan puas. Persahabatan yang baik seharusnya menunjukkan ciri-ciri seperti berikut ini:

1. Persahabatan yang baik tidak mementingkan diri sendiri.

Sahabat ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
991 - 993
Judul Artikel: 
Pola Hidup Kristen
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 2002

Sifat-sifat Seorang Sahabat Baik

Mempunyai sahabat tidak begitu penting dibandingkan dengan menjadi seorang sahabat. Saya pikir ada tiga langkah untuk menjadi seorang sahabat :

  1. Mengenal sahabat terbaik, yaitu Yesus.

    Amsal 18:24 berkata, "Ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara." Tidak ada lukisan yang lebih baik yang dapat diberikan mengenai Yesus. Yesus menyebut kita sahabat-Nya. Dalam Yohanes 15:15, Yesus berkata, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segalasesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." Bahkan musuh-Nya harus mengakui bahwa Yesus adalah sahabat orang berdosa. Ia ingin menjadi sahabat Saudara, siapa pun Saudara atau apa pun yang telah Saudara lakukan (lihat Matius 11:19).

  2. Jika kita menginginkan sahabat, kita perlu berprakarsa.

    Kita perlu berhenti menanti dikasihi dan harus mulai mengasihi orang lain, berhenti menantikan seseorang memberi kepada kita dan kita harus mulai memberi kepada orang lain. Galatia 6:7 berkata, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." Jika kita menginginkan persahabatan, kita harus menaburkan persahabatan. Itulah yang dilakukan Yesus. Ia lebih dulu mengasihi kita. Kasih-Nya tak mementingkan diri sendiri, teguh, bersedia berkorban, dan menyucikan. Kita pun harus mempunyai kasih yang sama seperti yang dimiliki Yesus.

  3. Ciptakan kesempatan menuju persahabatan.

    Gereja adalah tempat yang sangat baik untuk bertemu sahabat, sebab di sana Saudara paling besar kemungkinan bertemu dengan orang-orang yang mempunyai pandangan hidup sama dengan Saudara. Lakukan langkah pertama dan perkenalkan diri Saudara. Saudara harus bersedia mengambil resiko yaitu merasa malu sedikit atau bahkan penolakan, tetapi Saudara dapat melakukan hal ini jikalau Saudara merasa puas dengan diri sendiri. Berlakulah wajar. Bersikaplah yang pantas -- jangan mencoba menekan orang untuk menjadi sahabat Saudara.

Sumber
Halaman: 
996 - 997
Judul Artikel: 
Pola Hidup Kristen
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 2002

Sifat-Sifat Seorang Sahabat Baik

Orang yang mempunyai sahabat baik dan merupakan sahabat baik bagi orang lain sesungguhnya adalah orang yang sangat kaya dan puas. Persahabatan yang baik seharusnya menunjukkan ciri-ciri seperti berikut ini : ... baca selengkapnya »

Sikap terhadap Kemarahan

Menghadapi sisi-sisi gelap dalam diri sendiri merupakan sumber dari segala pergumulan hidup manusia. Filsuf Rusia, Feodor Dostoevski, pernah mengatakan bahwa "Di tengah kedalaman lubuk hati manusia, ada sesuatu yang manusia sembunyikan dan tidak mampu singkapkan kecuali kepada sahabatnya. Itupun dilakukan secara sembunyi. Di samping itu manusia masih mempunyai berbagai rahasia lain, yang kepada sahabatnya pun ia tidak berani ceritakan, yaitu rahasia yang ia hanya dapat singkapkan kepada dirinya sendiri. Lebih mengherankan lagi, manusia masih dapat menyimpan rahasia- rahasia lain, yang ia tidak mampu singkapkan bahkan kepada dirinya sendiri." ... baca selengkapnya »

Sikap terhadap Kemarahan

Edisi C3I: e-Konsel 062 - Kemarahan

Menghadapi sisi-sisi gelap dalam diri sendiri merupakan sumber dari segala pergumulan hidup manusia. Filsuf Rusia, Feodor Dostoevski, pernah mengatakan bahwa,

"Di tengah kedalaman lubuk hati manusia, ada sesuatu yang manusia sembunyikan dan tidak mampu singkapkan kecuali kepada sahabatnya. Itupun dilakukan secara sembunyi. Di samping itu manusia masih mempunyai berbagai rahasia lain, yang kepada sahabatnya pun ia tidak berani ceritakan, yaitu rahasia yang ia hanya dapat singkapkan kepada dirinya sendiri.

Sumber
Halaman: 
1 - 3
Judul Artikel: 
Buletin Parakaleo, Edisi Juli - September 2001 Vol. VIII/3
Penerbit: 
Dept. Konseling STTRII

Komentar


Syndicate content
Roma 8:1 Yesaya 44:22
Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA


Media Sosial

Audio Artikel