Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Fokus C3I September 2013 -- Mengenal Emosi

Fokus C3I September 2013 -- Mengenal Emosi

Setiap kita pasti memiliki emosi. Namun, tidak jarang di antara kita berpikir bahwa emosi adalah sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Kita biasa mengaitkannya dengan kemarahan, frustrasi, cemburu, dsb.. Sudahkah Anda mengenal apa itu emosi? Apa saja itu? Kitab Amsal 2:21-22 menyatakan tentang berkat bagi orang-orang yang jujur. Jadi, sebenarnya kita pun harus jujur dengan emosi kita dan berani mengungkapkannya, terutama di hadapan Tuhan. Lalu, bagaimana sebenarnya kita mengelola emosi-emosi kita? Temukan jawabannya dalam Fokus C3I. Selamat membaca.

Setiap kita pasti memiliki emosi. Namun, tidak jarang di antara kita berpikir bahwa emosi adalah sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Kita biasa mengaitkannya dengan kemarahan, frustrasi, cemburu, dsb.. Sudahkah Anda mengenal apa itu emosi? Apa saja itu? Kitab Amsal 2:21-22 menyatakan tentang berkat bagi orang-orang yang jujur. Jadi, sebenarnya kita pun harus jujur dengan emosi kita dan berani mengungkapkannya, terutama di hadapan Tuhan. Lalu, bagaimana sebenarnya kita mengelola emosi-emosi kita? Temukan jawabannya dalam Fokus C3I. Selamat membaca.

Emosi

Kita adalah manusia sosial, seksual, jasmaniah, emosional, intelektual, dan rohaniah. Karena berkodrat sosial kita membutuhkan sesama dan tidak bisa berfungsi optimal tanpa kehadiran orang lain di dalam hidup ini. Kita pun berkodrat jasmaniah, itu sebabnya kita perlu tidur, makan, dan minum. Demikian seterusnya dengan kodrat lainnya. Dari semua itu saya kira ada dua kodrat yang tidak dapat kita terima dengan nyaman: seksual dan emosional. Kali ini saya ingin membahas kodrat emosional saja. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 2006, Vol. XIII, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2006

Bagaimana Mengendalikan Emosi-Emosi Saudara?

Edisi C3I: e-Konsel 155 - Mengendalikan Emosi

Kita perlu mengakui bahwa emosi itu tidak apa-apa; sebetulnya, emosi dapat sangat bermanfaat. Kadang-kadang, terutama jika kita menjadi marah atau frustrasi, kita berpikir bahwa emosi itu buruk. Kita berpikir bahwa seorang Kristen seharusnya tidak merasa tidak

Kita perlu mengakui bahwa emosi itu tidak apa-apa; sebetulnya, emosi dapat sangat bermanfaat. Kadang-kadang, terutama jika kita menjadi marah atau frustrasi, kita berpikir bahwa emosi itu buruk. Kita berpikir bahwa seorang Kristen seharusnya tidak merasa tidak berbahagia. Tetapi Tuhan menciptakan emosi-emosi. Emosi adalah bagian dari wujud manusia. Emosi mendorong kita untuk bertindak. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
370 -- 372
Judul Artikel: 
Pola Hidup Kristen
Penerbit: 
Gandum Mas, Yayasan Kalam Hidup dan YAKIN 2002

Menyikapi Emosi dan Menenteramkan Diri

Edisi C3I: e-Konsel 155 - Mengendalikan Emosi

Masalah yang Anda hadapi semakin membuat Anda tak bisa mengontrol emosi belakangan ini? Atau malah sampai membuat Anda kehilangan nafsu makan bahkan mudah jatuh sakit? Inilah saatnya Anda perlu melakukan langkah-langkah yang dapat membantu Anda mengatasi hal

Masalah yang Anda hadapi semakin membuat Anda tak bisa mengontrol emosi belakangan ini? Atau malah sampai membuat Anda kehilangan nafsu makan bahkan mudah jatuh sakit? Inilah saatnya Anda perlu melakukan langkah-langkah yang dapat membantu Anda mengatasi hal ini.

Beberapa tips untuk Anda ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
Jawaban.com

Mengatur Suhu Emosi

Edisi C3I: e-Konsel 156 - Mengolah Emosi

Salah seorang dosen saya di seminari mengatakan bahwa dosa, "hamartia", bukan saja telah merusak relasi manusia dan Tuhan, dosa juga merusak tatanan hidup manusia secara psikologis. Hamartia yang bermakna "tidak mencapai sasaran yang tepat", dapat juga diartikan

Salah seorang dosen saya di seminari mengatakan bahwa dosa, "hamartia", bukan saja telah merusak relasi manusia dan Tuhan, dosa juga merusak tatanan hidup manusia secara psikologis. Hamartia yang bermakna "tidak mencapai sasaran yang tepat", dapat juga diartikan "kelebihan atau kekurangan" -- tidak tepat sasaran. Inilah salah satu persinggungan antara psikologi dan teologi.

Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA

Komentar


Syndicate content