Sejarah Alkitab Indonesia |
Home | Sejarah | Artikel | Bagan Data | Bibliografi | |||
|
Home > Sejarah > Versi: PB Brouwerius Versi: PB Brouwerius
Dari : Jemaat Kristen Pada tahun 1668 terbitlah Perjanjian Baru lengkap dalam bahasa Melayu, karya Brouwerius, yang pernah menjadi pendeta jemaat berbahasa Melayu di Batavia, dan yang sudah menterjemahkan pula Kitab Kejadian. [ Dr. Th. van den End, 2001, 118 ] Dari : Alkitab di Tanah Hindia Belanda Psalter diterjemahkan tahun 1652, dan Perjanjian Baru, versi terbaru karya Daniel Brouwerius, pada tahun 1668. Semua kitab tersebut berisi teks dalam bahasa Belanda yang diletakkan bersebelahan dengan teks dalam bahasa Melayu. [ Rev. R Kilgour, D.D., 171 ] Dari : Perjanjian Baru Terjemahan Brouwerious Setelah menerjemahkan Buku Kejadian, Daniel Brouwerius mengalihkan perhatiannya ke penerjemahan Buku-buku Perjanjian Baru. Terjemahan seluruh Perjanjian Baru dalam bahasa Melayu diselesaikannya dan dicetak di Amsterdam pada tahun 1668. Sayang sekali terjemahan ini banyak memakai kata dan istilah asing khususnya bahasa Portugis seperti baptismo (baptisan), crus (salib), Deos (Allah), Euangelio (Injil), Spirito Sancto (Roh Kudus), dll. Kata-kata pinjaman dari bahasa Portugis ini justru membuat terjemahan Brouwerious sulit dimengerti oleh khalayak ramai. Selain itu terjemahan Brouwerious ini banyak memakai struktur "Kata Benda + punya + Kata Benda" untuk menyatakan "milik/kepunyaan", misalnya "Ako pounja souroang" (Mrk. 1:2), "Tuan pounja alamang" (Mrk. 1:13). [ Dr. Daud H. Soesilo, Ph.D, 2001, 48 ] Dari : Alkitab Yang Bungkam Dalam Bahasa Nusantara Dalam terjemahan Daniel Brouwerius, yang mula-mula diterbitkan pada tahun 1668, Doa Bapa Kami berbunyi sebagai berikut: "Bappa cami, jang adda de Surga, Memang Pdt. Brouwerius sudah dapat membedakan "kita" dan "kami." Namun masih banyak kesalahan dalam Perjanjian Baru bahasa Melayu yang diterjemahkannya. Apalagi, seluruh Perjanjian Lama masih tetap merupakan sebuah kitab yang bungkam untuk kebanyakan orang di Nusantara. [ Grace W. McGavran, 1989, 13 ] Dari : Alkitab: Di Bumi Indonesia Dan nama Daniel Brouwerius harus dihormati, oleh karena dialah yang mula-mula menterjemahkan seluruh Kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Melayu. Hasil karyanya itu dicetak di Amsterdam pada tahun 1668. Namun demikian, harus juga diakui bahwa terjemahan Brouwerius itu banyak kelemahannya. Rupanya ia kurang mendengar dan kurang menguasai bahasa yang dipakai di pasar. Ia pun gemar memasukkan kata-kata dari bahasa Portugis: crus untuk "salib," sanctus untuk "kudus," spiritus untuk "roh," Deos untuk "Allah." Umumnya pembaca masa kini akan menemukan bahwa terjemahan Ruyl, walaupun menurut tahun asalnya lebih kuno, namun lebih mudah ditangkap artinya daripada terjemahan Brouwerius. [ H.L. Cermat, 19 ] Referensi :
|
|
|||
Tentang Kami | Kontak Kami | Ucapan Terima Kasih | Buku Tamu | Peta Situs | Links | |||
|
Disclaimer | © 2003-2016 | Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org | Laporan Masalah/Saran Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati |