==K.Kecil== Sabat
TB- Hari ketujuh, hari istirahat untuk orang Israel, berdasarkan
/TB Kel 20:8-11. Juga disebut tanda perjanjian Tuhan (Kel 31:12-17*).
BIS- Hari ketujuh menurut penanggalan bangsa Yahudi. Hari ini adalah hari
istirahat yang suci; pada hari ini tidak seorang pun boleh bekerja.
Hari orang Yahudi mulai pada saat matahari terbenam.
==K.Haag== Sabat
Sabat.
Hari ketujuh dalam minggu.
(1) Asal-usul. Perihal etimologi kata tersebut tidak dapat
diperoleh penjelasan yang tepat. Banyak para penyelidik ahli
menyimpulkan ~S itu dari kata kerja "syabat" (: berhenti dari
sesuatu; /TB Yos 5:12; Neh 6:3; Ayub 32:1; Yes 24:8 dbtl.).
Penyelidik ahli yang lain menghubungkannya dengan kata "syeba" (:
tujuh) karena ritme 7 hari yang keras dari pada ~S itu. Di samping
itu terdapatlah kesamaan yang menonjol sekali antara ~S dengan kata
bahasa Akad "syapattu" (hari ketujuh yang kedua?). Dalam
kenyataannya juga terbukti dari tanggalan Mesopotamia, bahwa dalam
batas-batas tertentu periode tujuh hari itu juga dikenal di
Mesopotamia. Berlawanan dengan ~S di dalam Alkitab, hari-hari
tersebut tidak menjadi hari istirahat yang mengandung sifat pesta,
melainkan merupakan hari-hari sial (: dies nefasti). Barangkali hari
~S pada zaman pengembangan Isr. dijatuhkan pada hari yang sama dalam
tahap bulan (bdk.: paralelisme ~S dengan perayaan bulan baru di
dalam /TB 2Raj 4:23; Yes 1:13; Yeh 46:1 dan lain-lain), tetapi
dalam peralihan menuju bentuk hidup agraris tidak digantungkan lagi
padanya (menurut /TB Kel 23:12 sebelum zaman para raja).
(2) Hukum -- dan pelaksanaan Sabat. Semua Kitab Hukum PL
mewajibkan, agar ~S dirayakan dengan menghentikan pekerjaan harian.
Peraturan ~S yang tertua (/TB Kel 23:12) mendasarkan larangan
bekerja pada pertimbangan manusiawi: Istirahat bagi manusia dan
hewan. Di samping itu /TB Ul 5:15 menghubungkan perayaan S dengan
keluaran mereka dari Mesir. Pada zaman pembuangan itu bangsa Yahudi
mulai menganggap ~S, - di samping ---> sunat -, sebagai "tanda" yang
membuat Isr. berbeda dari bangsa-bangsa lain (/TB Kel 31:13-17;
/TB Yeh 20:12,20). Hari ~S itu kudus dan kekudusannya dilanggar
dengan bekerja (/TB Kel 20:8-11 dalam hubungannya dengan
/TB Kej 1:1-2:4). Pada waktu sebelum pembuangan ~S diperingati
dalam suasana meriah-gembira -- orang mengunjungi kenisah
(/TB Yes 1:12-13) dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada para
nabi (/TB 2Raj 4:23) -- sedangkan Nehemia pada waktu setelah
pembuangan (/TB 2Raj 13:15-22) harus menjamin ketenangan ~S dengan
paksa. Sejak saat itu semakin timbul kepentingan ~S (/TB Yes 56:2-6;
/TB Yer 17:24-27). Pada zaman Makabe orang-orang Yahudi membiarkan
dirinya dibunuh musuh tanpa mengadakan perlawanan, agar tidak
melanggar ketenangan~S dengan berperang (1Mak 2:37-38; 2Mak 6:11;
2Mak 15:1-2). Tulisan-tulisan para rabi mewakili pandangan keras
tentang istirahat ~S secara keterlaluan. Peraturan-peraturan
kasuistik yang sangat rumit membuat ~S menjadi beban (bdk.:
Yub 2:17-33; 50:6-13). Ada 39 perbuatan terlarang, antara lain:
memetik benda-benda (/TB Mat 12:2) dan mengangkut beban
(/TB Yoh 5:10). Seorang tabib hanya diijinkan menolong orang yang
berada dalam bahaya maut (oleh karenanya timbul perlawanan keras
atas penyembuhan-penyembuhan yang dibuat oleh Yesus:
/TB Mark 3:1-5 dsj; Yoh 5:1-16* dbtl.). ~S itu dipandang di
Kumran sebagai waktu khusus untuk berdoa. Tentu saja aturan di situ
juga keras (Misalnya: orang tidak diijinkan berjalan ke luar kota
lebih dari 1000 el (: perjalanan untuk sabat), membebaskan ternak
dari lubang (bdk.: /TB Luk 14:5), atau membicarakan pekerjaan hari
berikut, tetapi di situ juga nampak adanya kecenderungan yang lebih
lunak. -- Yesus bertolak dari dasar pandangan, bahwa ~S itu tidak
mempunyai tujuan sendiri, melainkan harus menjadi bantuan untuk
hidup (/TB Mark 2:27). Beberapa kali Yesus memancing orang (:
lawan-lawan) supaya mengadakan perdebatan soal ~S (/TB Mat 12:10-14;
/TB Luk 13:10-17; Yoh 5:8-18). Yesus mengambil kebebasan untuk
berbuat baik pada hari ~S atau menghapusnya sama sekali
(/TB Mark 2:28). Dari Mat 24:20* dapat ditarik kesimpulan,
bahwa para orang Kristen pertama mengikuti wajib ~S seperti mereka
juga mengikuti kebiasaan Yahudi lainnya (/TB Kis 2:1,46; 3:1; 10:9).
Paulus kelihatan tidak mewajibkan para Kristen asal kafir untuk
merayakan hari ~S (/TB Gal 4:9-10), tetapi ia tentukan untuk
mengadakan upacara agama pada hari pertama dalam minggu Yahudi
(/TB Kis 20:7; 1Kor 16:2).
|