copyright
"Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, cahaya untuk menerangi jalanku." Mazmur 119:105 (BIS)
Alat-alat
Kamus
Temukan di Alkitab: Kata(-kata) Daftar Ayat
Versi Alkitab
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS dengan Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus
Pengantar Kitab
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC
Catatan Ayat
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian
Kamus
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Peta
Leksikon
Leksikon Yunani
Leksikon Ibrani
Helenisme
Kata sebelumnyaKata berikutnya
Kamus Kompilasi Kamus Easton Kamus Pedoman Kamus Gering Peta
Kamus Kompilasi
Kata sebelumnyaKata berikutnyaAtas
==K.Haag== Helenisme
 Helenisme.
      (1) Mengikuti pengertian yang diungkapkan oleh ahli sejarah
 J.G.  Droysen, ~H dipakai untuk menerangkan tenggang waktu antara
 Iskandar Agung (+ 323) sampai pada punahnya kerajaan Ptolemei (30
 seb. Mas.).  Jadi, tenggang waktu yang "dimulai dari perkembangan
 kebudayaan Yunani menuju pada perkembangan kepercayaan kristen"
 (Droysen).  Meskipun pengertian itu telah terbukti sangat praktis,
 tetapi di dalam perinciannya timbul berbagai-macam kegelapan. Dalam
 hal itu pandangan mengenai permulaan ~H, -- terutama bagi syair dan
 filsafat --, dapat dipertanggungjawabkan secara beralasan, bahwa
 waktu tersebut dimulai secara lebih awal (: pada sekitar 360 seb.
 Mas.).  Mengenai batas-batas tempat hidup ~H ada yang hendak
 membatasinya dengan tanah Yunani dan kerajaan Iskandar (: dengan
 dihubungkan pula kerajaan-kerajaan para penggantinya). Para ahli
 lain memperluasnya dengan jarak jangkauan di luar batas kerajaan di
 sebelah Timur (India) maupun di sebelah Barat (Kartago, Roma). Soal
 isi ~H ada yang hanya memikirkan tentang jarak waktu sejarahnya.
 Tetapi ~H juga bisa dipakai dalam arti sejarah kebudayaan, sejarah
 kerohanian, maupun sejarah agama (: hal itu sesuai dengan pemakaian
 bahasa Yunani maupun memiliki pendidikan Yunani). Ciri khas ~H
 terletak dalam jangkauan kekuasaan politisnya, di dalam peleburan
 kota kerajaan Yunani dan di dalam pembentukan negara-negara yang
 berwilayah teritorial dan berdaulat.  Menghilangnya sifat nasional
 aliran Yunani itu diimbangi oleh suatu propaganda kewargaan dunia
 (yang sebagian dijalankan lewat filsafat). Pembentukan atau
 peng-helenis-an berbagai kota oleh Iskandar Agung dan para
 penggantinya bukan hanya mengarah pada suatu perluasan perdagangan
 yang tersebar di se-antero dunia kuno, maupun pada pembentukan
 sebuah bahasa kesatuan Yunani-dunia (--> Yunani Alkitab), melainkan
 disebabkan oleh suatu pendekatan dan saling pengaruh-mempengaruhi
 dalam bidang kebudayaan serta religius (: sinkretismus: asimilasi
 atau identifikasi tentang para dewa dari berbagai agama. Mis.: Zeus
 = Yupiter Romawi = Amon Mesir. Serapis = Baal Siria). Di dalam
 bidang filsafat pengaruh Yunani tetap memegang peran utama (: ke dua
 buah sekolah paling utama:  Stoa dan Epikureisme). Di dalam
 kota-kota Karesidenan (-->) Aleksandria atau Pergamus, berkembanglah
 kesenian dan ilmu pengetahuan Yunani. Sedangkan di dalam bidang
 agama pengaruh dari daerah Timur tidak terkalahkan kekuatannya. Di
 dalam keseluruhannya berkembanglah sebuah kebudayaan campuran yang
 menanjak sekali. Kecenderungan-kecenderungan akan pendangkalan
 tertentu tidak bisa disangkal lagi.  Tetapi, sekurang-kurangnya
 timbul sebuah kesatuan peradaban lahiriah, yang jelas sekali
 bermanfaat bagi perluasan agama kristen.

       (2) Di daerah diaspora banyak orang yang berbicara bahasa
 Yunani. Misalnya saja, orang menterjemahkan PL ke dalam bahasa
 Yunani (--> Septuaginta).  Sikap terhadap ~H di daerah diaspora
 tentu saja sangat positip. Sedangkan di Yerusalem sendiri, yang
 dikelilingi oleh sejumlah besar kota helenis, banyak orang yang di
 dalam sikapnya menjadi pengikut kelompok-kelompok yang saling
 bertengkar di dalam soal ~H. Kelompok yang satu menuduh hukum Yahudi
 sebagai lapuk. Kelompok ini bahkan berhasil mendapatkan pengakuan
 sebutan kota (: polis) Yunani bagi kota Yerusalem.
 Sekurang-kurangnya untuk mengambil sebuah contoh mengenai
 pertengkaran yang bergolak pada waktu itu di tengah
 kelompok-kelompok tadi dapatlah dikutip sebuah kejadian dari tahun
 164 seb. Mas. Kenisah Yerusalem dapat dipulihkan kembali menjadi
 pusat pengabdian Yahwe oleh usaha --> orang Makabe. Pada waktu
 sebelumnya kenisah itu sudah dipersembahkan kepada Zeus dari
 Olympos. Namun pada umumnya dapat dipastikan, bahwa lambat-laun
 tentu akan berkembang juga sebuah pengaruh ~H di Yerusalem.  (3)
 Kini belum ada kesepakatan pendapat tentang jumlah elemen ~H di
 dalam PB. Bahan ajaran yang kelihatan berasal dari ~H sebenarnya
 sebagian berasal dari Yudaisme pada waktu itu. Tentu saja ada
 beberapa fakta yang jelas tidak boleh diragukan lagi. Misalnya saja
 Lukas. Di antara para pengarang Injil ia adalah yang paling
 terpelajar. Mat. dan Mark. kuat sekali melukiskan pertengkaran
 dengan orang-orang Parisi. Berbeda dengan mereka, Luk. menekankan
 corak universil atas keselamatan (/TB Luk 2:11,14; 3:15-18; 4:24-28).
 Ia juga menyebutkan hal-hal yang penting bagi orang-orang bukan
 Yahudi (/TB Luk 7:1-10; 9:51-55; 10:25-37; 17:13 dst.; Luk 19:1-10*).
 Jelas pula pandangan Paulus yang memperhatikan cara berpikir orang
 helenis (bdk. /TB 1Kor 9:19-23). Kata-kata yang dipakainya diwarnai
 pengertian-pengertian dari diskusi filsafat ~H (Mis.: Pada
 /TB Kis 17:28 ia mengutip Arat; bdk. lebih lanjut arti istilah-istilah
 seperti "sophia, mysterion, prosuia, epiphaneia" untuk theologi
 Paulus. Di samping itu ia cenderung menggunakan bentuk-bentuk
 ungkapan antithesis dan diatribe, yaitu sebuah bentuk dialog atau
 sambutan yang sesuai dengan keadaan masyarakat).  Akhirnya Yohanes
 sendiri juga menunjukkan adanya pengaruh ~H:  kecenderungannya pada
 pengertian-pengertian abstrak, yaitu sifat yang sangat dualistis
 coraknya dan terutama ajarannya mengenai Logos (yang banyak sekali
 hubungannya dengan Gnosis).

Kamus Easton
Kata sebelumnyaKata berikutnyaAtas
Kamus Pedoman
Kata sebelumnyaKata berikutnyaAtas
Kamus Gering
Kata sebelumnyaKata berikutnyaAtas
Peta (0)
Kata sebelumnyaKata berikutnyaAtas
| Tentang Kami | Dukung Kami | F.A.Q. | Buku Tamu | Situs YLSA | copyright ©2004–2015 | YLSA |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran