Wahyu 1:4-20 |
1:4 | Dari Yohanes, kepada ketujuh jemaat di Propinsi Asia: Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepadamu, yaitu Allah Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang; dan ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya; |
1:5 | dan Yesus Kristus, Saksi yang setia. Yesus yang pertama bangkit dari kematian. Yesus berkuasa atas raja-raja bumi ini. Yesuslah satu-satunya yang mengasihi kita. Dan hanya Dialah yang telah melepaskan kita dari dosa kita karena darah-Nya. |
1:6 | Yesus telah membuat kita menjadi satu kerajaan. Ia menjadikan kita imam yang melayani Allah, Bapa-Nya. Bagi Yesuslah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. |
1:7 | Lihatlah, Yesus datang dengan awan. Setiap orang akan melihat-Nya. Orang yang telah menikam-Nya juga akan melihat-Nya. Semua orang di bumi ini akan menangisi-Nya. Ya, itu akan terjadi. Amin. |
1:8 | Tuhan Allah berkata, "Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang. Aku adalah Yang Mahakuasa." |
1:9 | Aku Yohanes, saudara seimanmu. Kita bersama-sama dalam Kristus. Dan kita bersama-sama dalam penderitaan, dalam kerajaan, dan dalam ketekunan di dalam Yesus. Aku berada di pulau yang bernama Patmos karena firman Allah dan kesaksian tentang Yesus. |
1:10 | Pada hari Tuhan, Roh menguasai aku. Aku mendengar suara yang kuat di belakangku seperti bunyi terompet. |
1:11 | Suara itu berkata, "Tuliskanlah di dalam sebuah kitab semua yang telah kaulihat. Kirimkanlah itu kepada ketujuh jemaat ini: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia." |
1:12 | Aku berpaling melihat orang yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, aku melihat tujuh kaki pelita yang terbuat dari emas. |
1:13 | Aku melihat seorang di tengah-tengah kaki pelita itu. Ia seperti "Anak Manusia." Ia memakai pakaian yang panjang. Ia memakai ikat pinggang emas yang melilit di dada-Nya. |
1:14 | Kepala dan rambut-Nya putih seperti bulu domba, putih seperti salju. Mata-Nya menyala seperti nyala api. |
1:15 | Kaki-Nya mengkilap seperti tembaga yang membara di dalam perapian. Suara-Nya seperti bunyi desau air bah. |
1:16 | Ia memegang tujuh bintang di tangan kanan-Nya. Pedang tajam bermata dua keluar dari mulut-Nya. Wajah-Nya bersinar-sinar seperti matahari yang terik. |
1:17 | Ketika aku melihat-Nya, aku terjatuh di depan kaki-Nya seperti orang mati. Ia meletakkan tangan kanan-Nya atasku dan berkata, "Jangan takut. Aku adalah Yang Awal, Yang Akhir, |
1:18 | dan Yang Hidup. Aku telah mati. Namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya. Aku memegang kunci-kunci maut dan kerajaan maut. |
1:19 | Jadi, tuliskanlah yang telah kaulihat. Tuliskan yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. |
1:20 | Inilah arti tersembunyi dari ketujuh bintang yang telah kaulihat di tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki pelita emas yang kaulihat: Ketujuh bintang itu adalah malaikat dari ketujuh jemaat, dan ketujuh kaki pelita itu adalah ketujuh jemaat." |