Genesis 27:30-41 |
27:30 | Segera sesudah Ishak memberikan berkatnya dan Yakub pergi, Esau, abangnya, pulang dari berburu. |
27:31 | Dia juga memasak makanan yang enak lalu membawanya kepada ayahnya, katanya, "Duduklah, Ayah, dan makanlah daging yang saya bawa untuk Ayah, supaya Ayah dapat memberkati saya." |
27:32 | "Siapa engkau?" tanya Ishak. "Esau anak Ayah yang sulung," jawabnya. |
27:33 | Ishak mulai gemetar seluruh tubuhnya, dan dia bertanya, "Jika begitu, siapa yang telah memburu binatang dan membawanya kepada saya tadi? Saya telah memakannya sebelum engkau tiba. Lalu saya telah berikan berkat saya yang terakhir kepadanya, dan kini berkat itu menjadi miliknya selama-lamanya." |
27:34 | Setelah Esau mendengar itu, dia menangis dengan nyaring dan penuh kepedihan, lalu katanya, "Berkatilah saya juga, Ayah!" |
27:35 | Ishak berkata, "Adikmu telah datang kemari dan menipu saya. Dia telah mengambil berkat yang sebetulnya akan saya berikan kepadamu." |
27:36 | Esau berkata, "Inilah kedua kalinya dia menipu saya. Pantas namanya Yakub. Dia telah mengambil hak saya sebagai anak sulung, dan sekarang ia mengambil pula berkat yang untuk saya. Apakah Ayah tidak mempunyai berkat lain bagi saya?" |
27:37 | Ishak menjawab, "Saya telah menjadikan dia tuanmu, dan semua sanak saudaranya saya jadikan hambanya. Saya telah memberikan kepadanya gandum dan anggur. Sekarang tidak ada apa-apa lagi yang dapat saya lakukan untukmu, Nak!" |
27:38 | Esau tidak mau berhenti memohon kepada ayahnya, "Apakah Ayah hanya mempunyai satu berkat saja? Berkatilah saya juga, Ayah!" Lalu mulailah dia menangis lagi. |
27:39 | Kemudian Ishak berkata kepadanya, "Tidak akan ada embun dari langit bagimu, tidak akan ada ladang yang subur untukmu. |
27:40 | Engkau akan hidup dari pedangmu, namun menjadi hamba adikmu, tetapi bila engkau memberontak, engkau akan lepas dari kuasanya." |
27:41 | Maka Esau membenci Yakub karena ayahnya telah memberikan berkatnya kepada adiknya itu. Pikirnya, "Tidak lama lagi ayah meninggal dan sehabis kita berkabung, Yakub akan saya bunuh!" |