\\"Djangan dilampaui apa jang ada tertulis". Ungkapan ini sangat kabur. Ada
sardjana-sardjana jang menganggap, bahwa itu suatu peribahasa Jahudi, jang sudah
lazim dipakai di Korintus djuga. Maksudnja disini: Djangan seseorang melebihkan
dirinja, orang lain, atau apapun djuga, melampaui batas jang wadjar atau jang
ditentukan Allah. Tafsiran lain: djangan adjaran Indjil ditambahi atau
ditjampuri dengan unsur-unsur filsafat atau pemikiran manusiawi, seolah-olah mau
menjempurnakannja. Kedua tafsiran ini dapat disesuaikan dengan ajat berikut
(1Ko 4:7).