Belajar berbagi kehidupan.
1Korintus 16:1-9
Belajar berbagi kehidupan. Gereja lahir karena kasih Allah dalam Kristus. Kasih ilahi itu harus terpancar sebagai ciri utama Gereja Tuhan. Bila kasih antar kekasih, sahabat, atau keluarga dirasa kuat untuk diungkapkan, lebih lagi kasih ilahi. Kasih itu sedemikian kuat dan konkrit sehingga jemaat purba rela berbagi harta yang mereka terima dari Tuhan (Kis. 2:44,45). Mereka berbuat demikian karena sadar, sudah selayaknyalah sesama milik Kristus saling meringankan beban.
Perlu pengaturan yang baik. Apa kecenderungan sikap dan tindakan kita dalam memberikan persembahan? Apakah kita sering ayal-ayalan? Kadang kita dengar berbagai penyalahgunaan persembahan. Untuk membina jemaat memberikan persembahan yang baik, Paulus memberi nasihat berikut. Berikan sebagian harta yang telah dikaruniakan Tuhan sebagai persembahan secara teratur setiap Minggu (ayat 2). Peruntukkan persembahan itu bagi kepentingan kehidupan jemaat Tuhan dan kirimkan utusan yang dapat dipercaya dengan surat untuk menyerahkannya.
Renungkan: Persembahan adalah milik Tuhan, jangan bersikap atau bertindak salah terhadap milik Tuhan itu!
Doa: Ajarku Tuhan memberi persembahan dengan kesungguhan hati.
Sabtu, 1 November 1997
Manajer sekaligus pemimpin.
1Korintus 16:1-24
Manajer sekaligus pemimpin. Hamba Tuhan berfungsi ganda, yaitu sebagai manajer sekaligus sebagai pemimpin. Karunia Tuhan ini harus dijalankan dengan baik dan serius, demi terujinya kredibilitas hamba Tuhan.
Salah satu tugas fungsional manajer adalah mengatur ekonomi jemaat. Paulus melakukan hal itu ketika ia menasihati jemaat untuk membantu jemaat di Yerusalem: [1] setiap minggu, berikan secara teratur sebagian harta yang telah dikaruniakan Tuhan sebagai persembahan; [2] berikan persembahan itu bagi kepentingan kehidupan jemaat Tuhan di Yerusalem, (ayat 1-3). Kedua hal tersebut harus dilakukan dengan dasar kasih ilahi yang kuat dan konkrit.
Tugas fungsional Paulus sebagai pemimpin adalah: [1] memimpin umat-Nya kepada suatu kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya; [2] menempatkan diri secara proporsional baik perorangan maupun dalam tim pelayanan; [3] melatih dan memberi kesempatan kepada Timotius (ayat 10); [4] mengakui kontribusi pelayanan Apolos (ayat 12); [5] menyambut gembira kunjungan Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus (ayat 17); [6] mengunjungi jemaat-jemaat untuk menindaklanjuti kehidupan kasih jemaat kepada Tuhan dan sesama (ayat 19) mencerminkan sikap dan tindakannya sebagai pemimpin umat.
Bersikap dan bertindak sebagai manajer sekaligus pemimpin jemaat menunjukkan peran hamba Tuhan yang bertanggung jawab dan berkualitas.
Renungkan: Kelengkapan apa yang perlu Anda penuhi sebagai hamba Tuhan?
Bacaan untuk minggu ke-18 sesudah Pentakosta
Yeremia 11:18-20; Yakobus 3:13-4:3; Markus 9:30-37; Mazmur 54
Lagu KJ 287
Minggu, 5 Oktober 2003
|