Rom 1:1-7
Sesuai dengan pola yang lazim di zamannya Paulus memulai surat-suratnya dengan semacam alamat (nama si pengirim dan penerima, salam yang berupa suatu keinginan). Kemudian menyusullah ucapan syukur dan doa. Tetapi pada rumus yang lazim itu oleh Paulus diberikan ciri-ciri Kristen yang khas. Terutama ia memperluas rumus itu dengan menyalurkan ke dalamnya pemikiran teologis yang biasanya mengemukakan pokok-pokok yang mau diutarakan dalam masing-masing surat. Dalam Roma pokok-pokok itu adalah sebagai berikut: pemilihan Allah yang cuma-cuma, peranan iman dalam pembenaran, keselamatan yang dikerjakan melalui kematian dan kebangkitan Kristus, keselarasan antara kedua Perjanjian.
Rom 1:1
rasul Sebutan yang aslinya Yahudi ini berarti: utusan, bdk Yoh 13:16; 2Ko 8:23; Fili 2:25. Dalam Perjanjian Baru sebutan itu dikenakan baik pada keduabelas murid yang dipilih Kristus, Mat 10:2; Kis 1:26; 2:37 dll; 1Ko 15:7; Wah 21:14, untuk menjadi saksiNya, Kis 1:8+, maupun dengan arti lebih luas pada para pewarta Injil, Rom 16:7; 1Ko 12:28; Efe 2:20; 3:5; 4:11. Meskipun Paulus tidak termasuk dewan keduabelas, namun karunia luar biasa yang menjadikannya pewarta Injil kepada orang-orang bukan Yahudi, Kis 26:17; Rom 11:13; 1Ko 9:2; Gal 2:8; 1Ti 2:7, menjadikannya juga seorang seorang rasul Kristus, Rom 1:1; 1Ko 1:1, dll. Maka ia tidak kalah terhadap keduabelas, sebab sama seperti mereka, Kis 10:41, Paulus melihat Kristus yang dibangkitkan, 1Ko 9:1, dan dari Dialah, Rom 1:5; Gal 1:16, ia menerima tugasnya sebagai saksiNya, Kis 26:16. Meskipun mengaku dirinya sebagai yang paling hina di antara semua rasul, 1Ko 15:9, namun Paulus menegaskan bahwa setara mereka, 1Ko 9:5; Gal 2:6-9, dan tidak menerima Injilnya dari mereka, Gal 1:1,17,19.
|