Dan 12:13
Oleh sebab pada achir djaman pasti bangkit kembali akan keselamatan, maka Daniel
boleh meninggal dengan tenang hati, meskipun tidak melihat keselamatan
terlaksana.
Dan 13:14
Kedua fasal ini memuat tiga tjeritera (Sus 13:1-63; Bel 14:1-22; 14:23-40)
tersendiri dan kesemuanja itu terdapat dalam terdjemahan Junani dan tidak ada
dalam naskah Hibrani. Tetapi toh merupakan suatu terdjemahan Septuaginta dan
terdjemahan Theodotion. Oleh sebab jang terachir ini paling baik, maka kami
terdjemahan sadja. Tjorak ketiga tjerita itu sangat populer, hikajat rakjat
sadja. Apakah ada dasar sedjarah sukar ditentukan,tetapi toh boleh diterima,
bahwa semua itu sungguh hikajat rakjat belaka, buah chajalan untuk sebagian besar
dan jang mau mengadjarkan suatu adjaran dan bukan sedjarah.
Dan 13:1-63
Kisah mengenai Susana ini menandaskan adjaran, bahwa orang jang setia pada hukum
Allah serta pertjaja padaNja pasti ditolong dan diselamatkan djuga. Kesemuanja
berputar disekitar Susana dan keutamaannja. Mungkin kisah aselinja tidak ada
sangkut-pautnja dengan Daniel. Baru kemudian anak jang arif itu disamakan dengan
tokoh Daniel jang arif.
Dan 14:1-42
Kedua tjerita pasal 14 ini bermaksud meng-edjek2 berhala2 kafir (lih. Yes 44:9-28; Yer 10:3-6;
Bar 6; Kebidj 13-15(Wis 13-15)) dan
mengutamakan Allah Israil. Pasal itu sedikit sedjadjar dengan Dan 1-6,
jang djuga bermaksud menjatakan, bahwa Allah Daniel djauh melebihi dewata Babel.
Dan 14:1
Astuages adalah radja Media jang terachir. Ia diturunkan oleh Cyrus th. 550.
Dan 14:3
Bel (Ba'al) adalah djulukan dewa Babel jang utama, jakni Marduk, pelindung kota.
Dan 14:23-42
Tjerita ini mengenai Daniel dalam liang kurungan singa adalah sedjadjar dengan
Dan 6, meskipun waktu terdjadinja berbeda. Kedua2nja agaknja berasal
dari akar jang sama dan mendapat bentuk jang berlainan dalam tradisi rakjat.
Dan 14:23
Orang2 Babel mengenai seekor naga adjaib, binatang sutji Marduk (Bel). Machluk
adjaib itu rupanja begini: kepala ular, lehernja pandjang dan badannja bersisik;
badan berkaki empat, kedua jang didepan seperti kaki singa, kedua jang
dibelakang seperti kaki burung nazar; udjung ekornja ialah sengat kaladjengking.
Rupa2nja naga itulah jang dimaksud tjeritera ini. Sesungguhnja naga itu
digambarkan sebagai machluk jang hidup, tetapi dalam hikajat rakjat hal ini
tidak membawa keberatan.
Dan 14:33
Habakuk itu bukan nabi Habakuk jang kitabnja termasuk Kitab sutji, meskipun
mungkin hikajat itu mau menjamakan tokohnja dengan nabi tersebut.
|