Menurut para ahli Kitab Suci kisah penciptaan ini berasal dari kalangan Para Imam. Ia lebih abstrak dan teologis dari pada kisah berikutnya, Kej 2:4-25. Pengarang kisah pertama ini bermaksud mengelompokkan semua makhluk dengan cara yang ditinjau dari segi logika dapat memuaskan dan yang mencakup segala sesuatu yang dijadikan Allah. Dengan berpegangan pada suatu bagan yang rapih tersusun pengarang mengisahkan karya penciptaan dalam rangka satu minggu. Karya Allah berakhir dengan beristirahat, sebagaimana orang beristirahat pada hari Sabat. Semua makhluk mulai berada atas kehendak Allah. Mula-mula diciptakan apa yang rendah martabatnya, lalu yang lain-lain sampai dengan makhluk yang paling mulia, yaitu manusia, gambaran Allah dan raja alam semesta. Kisah penciptaan ini disusun berdasarkan ilmu pengetahuan yang amat primitip. Karenanya tidak berguna sama sekali berusaha menyesuaikan kisah ini dengan ilmu pengetahuan modern. Tetapi dalam bentuk yang sesuai dengan zaman penyusunannya kisah ini menyajikan ajaran berupa wahyu mengenai Allah yang esa dan transenden, Allah yang ada sebelum dunia dan yang menciptakan segala sesuatu. Dan inilah ajaran yang berlaku bagi segala zaman.
Kej 1:1
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Terjemahan lain: Pada mulanya, ketika Allah menciptakan langit dan bumi, (maka) bumi... Kedua terjemahan ini tepat ditinjau dari segi tata bahasa Ibrani. Terjemahan pertama (yang terdapat dalam semua terjemahan kuno) lebih sesuai dengan nada seluruh kisah ini. Kisah yang sebenarnya mulai dengan Kej 1:2, sehingga Kej 1:1 berupa judul yang berhubungan dengan Kej 2:4 yang berupa kata penutup kisah.
langit dan bumi Artinya: alam semesta teratur yang adalah hasil penciptaan. Karya penciptaan ini diungkapkan dengan kata Ibrani bara yang hanya dipakai sehubungan dengan apa yang dikerjakan Allah untuk membedakan karya Allah dengan karya "penciptaan" manusia. Istilah bara itu tidak boleh diartikan sebagai penciptaan "ex nihilo" menurut pengertian ilmu metafisika. Arti metafisik itu baru muncul dalam 2Ma 7:28. Namun demikian ayat ini menegaskan bahwa dunia pernah mulai ada. Penciptaan bukanlah sebuah mitos di luar waktu. Ia termasuk ke dalam sejarah dan menjadi titik tolak sejarah selanjutnya.
<
ABLE align="center" width="700" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" id="b">