Penulis : Paulus
Tema : Keselamatan Karena Kasih Karunia oleh Iman
Tanggal Penulisan: Sekitar 49 TM
Latar Belakang
Paulus menulis surat ini (Gal 1:1; Gal 5:2; Gal 6:11) "kepada jemaat-jemaat
di Galatia" (Gal 1:2). Beberapa orang berpendapat bahwa orang Galatia ini
adalah suku Gaul di bagian utara Galatia. Kemungkinannya jauh lebih besar
bahwa Paulus menulis surat ini kepada kota-kota di bagian selatan (Antiokhia
Pisidia, Ikonium, Listra, Derbe) di mana ia dan Barnabas menginjil dan
memulaikan gereja-gereja dalam perjalanan pemberitaan Injil yang pertama
(Kis 13:1--14:28). Tanggal penulisan yang paling sesuai adalah tidak lama
sesudah Paulus kembali ke gereja Antiokhia Siria yang mengutusnya dan
sebelum sidang di Yerusalem (Kis 15:1-41).
Persoalan utama dalam surat ini adalah persoalan yang sama yang dibahas dan
dipecahkan dalam sidang di Yerusalem (sekitar 49 TM; bd. Kis 15:1-41).
Persoalan utama itu meliputi dua pertanyaan:
(1) Apakah iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat itu
satu-satunya syarat untuk selamat?
(2) Ataukah ketaatan kepada upacara dan peraturan Yahudi tertentu dari P.L.
diperlukan untuk memperoleh keselamatan dalam Kristus?
Rupanya Paulus menulis surat Galatia ini sebelum perselisihan mengenai
masalah hukum PL secara formal diperdebatkan dalam sidang di
Yerusalem dan pendirian gereja resmi diberikan. Ini berarti bahwa
kitab Galatia ini merupakan surat pertama rasul Paulus.
Tujuan
Paulus mendengar bahwa beberapa guru Yahudi mengacaukan orang yang baru
dimenangkan olehnya di Galatia dengan memaksa mereka disunatkan dan
menerima kuk Taurat Musa sebagai syarat-syarat yang perlu untuk
diselamatkan dan diterima dalam gereja. Setelah mendengar hal ini,
Paulus menulis surat ini
(1) untuk menegaskan bahwa syarat-syarat yang dituntut hukum, seperti sunat
di bawah perjanjian lama, tidak ada hubungan dengan pekerjaan kasih
karunia Allah dalam Kristus untuk keselamatan di bawah perjanjian yang
baru; dan
(2) menegaskan lagi dengan jelas bahwa kita menerima Roh Kudus dan hidup
rohani oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan bukan oleh ikatan
kepada hukum Taurat PL.
Survai
Dari isi surat ini, tampaknya para pemimpin Yahudi yang melawan Paulus di
Galatia menyerangnya secara pribadi supaya melemahkan pengaruhnya dalam
gereja-gereja. Mereka menuduh bahwa
(1) Paulus tidak termasuk kelompok rasul-rasul yang asli, dan karena itu
tidak memiliki wibawa rasuli (bd. Gal 1:1,7,12; Gal 2:8-9);
(2) berita yang disampaikannya menyimpang dari Injil yang diberitakan di
Yerusalem (bd. Gal 1:9; Gal 2:2-10); dan
(3) beritanya mengenai kasih karunia akan mengakibatkan ketidakpatuhan
kepada hukum (bd. Gal 5:1,13,16,19-21).
Paulus langsung menanggapi ketiga tuduhan itu.
(1) Dengan penuh semangat ia membela kekuasaannya sebagai rasul Yesus
Kristus, wibawa yang diterimanya langsung dari Allah dan disahkan oleh
Yakobus, Petrus, dan Yohanes (pasal 1-2; Gal 1:1--2:21).
(2) Dia dengan penuh gairah mempertahankan Injil keselamatan yang terjadi
karena kasih karunia oleh iman kepada Kristus
(pasal 3-4; Gal 3:1--4:31).
(3) Akhirnya, Paulus dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa Injil Yesus
Kristus yang sejati meliputi kebebasan dari perhambaan legalisme Yahudi
pada satu sisi dan kebebasan dari dosa dan tindakan tabiat berdosa pada
sisi yang lain. Kebebasan Kristen yang sejati meliputi hidup oleh Roh
dan menggenapi hukum Kristus (pasal 5-6; Gal 5:1--6:18).
Surat ini berisi suatu sketsa watak orang-orang percaya Yahudi yang
menentang Paulus di Galatia, Antiokhia, dan Yerusalem (Kis 15:1-2,5),
dan di semua wilayah yang dilayaninya. Paulus melukiskan mereka sebagai
pengacau dan pemutar balik (Gal 1:7), penghalang (Gal 5:7), dan
orang yang suka menonjolkan diri secara lahiriah dan berusaha untuk mengelak
penganiayaan karena penghinaan salib Kristus (Gal 6:12). Secara tidak
langsung Paulus menggambarkan mereka sebagai orang yang ingin menyenangkan
manusia (Gal 1:10), saudara-saudara palsu (Gal 2:4),
saudara-saudara yang bersunat (Gal 2:12), dan manipulator
(Gal 3:1).
Ciri-ciri Khas
\ Empat ciri unik menandai surat ini:
(1) Surat ini merupakan pembelaan yang paling bersemangat dalam PB tentang
sifat hakiki Injil. Nadanya tajam, berapi-api dan mendesak ketika Paulus
menghadapi pelawan-pelawan yang salah (mis. Gal 1:8-9; Gal 5:12) dan
menegur anggota jemaat Galatia karena mudahnya mereka tertipu
(Gal 1:6; Gal 3:1; Gal 4:19-20).
(2) Surat ini hanya diungguli oleh surat 2 Korintus dalam jumlah petunjuk
mengenai kehidupan Paulus.
(3) Surat ini adalah satu-satunya surat yang dialamatkan secara tegas kepada
beberapa jemaat (akan tetapi
Lihat "PENDAHULUAN SURAT EFESUS" 08197).
(4) Surat ini berisi daftar buah Roh (Gal 5:22-23) dan daftar yang
paling lengkap mengenai perbuatan-perbuatan tabiat berdosa
(Gal 5:19-21).
|