Pengantar Full Life - John
Chapter: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Previous bookNext book
Penulis          : Yohanes
Tema             : Yesus, Putra Allah
Tanggal Penulisan: 80-95 M

Latar Belakang
Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil. Injil ini mencatat banyak
hal tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis
oleh ketiga Injil yang lain, dan menyatakan dengan lebih sempurna rahasia
tentang kepribadian Yesus. Penulis diidentifikasikan secara tidak langsung
sebagai "murid yang dikasihi-Nya" (Yoh 13:23; Yoh 19:26; Yoh 20:2;
Yoh 21:7,20*). Kesaksian tradisi Kekristenan serta bukti yang terkandung
dalam Injil ini sendiri menunjukkan bahwa penulisnya adalah Yohanes anak
Zebedeus, salah satu di antara dua belas murid dan anggota kelompok inti
Kristus (Petrus, Yohanes, dan Yakobus).

Menurut beberapa sumber kuno, Yohanes, rasul yang sudah lanjut usianya,
sementara tinggal di Efesus, diminta oleh para penatua di Asia untuk menulis
"Injil yang rohani" ini untuk menyangkal suatu ajaran sesat mengenai sifat,
kepribadian dan keilahian Yesus yang dipimpin oleh seorang Yahudi
berpengaruh bernama Cerinthus. Injil Yohanes tetap melayani gereja sebagai
suatu pernyataan teologis yang sangat dalam tentang "kebenaran" yang
menjelma di dalam diri Yesus Kristus.

Tujuan
Yohanes menyatakan tujuannya untuk tulisannya dalam Yoh 20:31, yaitu
"supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh
imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya." Naskah kuno Yunani dari Yohanes
memakai satu dari dua bentuk waktu untuk kata Yunani yang diterjemahkan
"percaya" (Yoh 20:31): yaitu _aorist subjunctive_ ("sehingga kamu dapat
mulai mempercayai") dan _present subjunctive_ ("sehingga kamu dapat terus
percaya").  Jikalau Yohanes bermaksud yang pertama, ia menulis untuk
meyakinkan orang yang tidak percaya untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus
dan diselamatkan. Kalau yang kedua, Yohanes menulis untuk menguatkan dasar
iman supaya orang percaya dapat terus percaya kendatipun ada ajaran palsu,
dan dengan demikian masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak
(bd. Yoh 17:3). Walaupun kedua tujuan ini didukung dalam kitab Yohanes,
isi dari Injil ini pada umumnya mendukung yang kedua sebagai tujuan utama.

Survai
Injil keempat ini menyajikan bukti-bukti yang terpilih dengan cermat bahwa
Yesus adalah Mesias Israel dan Putra Allah yang menjelma dan bukan anak
angkat. Bukti-bukti yang mendukung termasuk:

(1) tujuh tanda (Yoh 2:1-11; Yoh 4:46-54; Yoh 5:2-18; Yoh 6:1-15;
    Yoh 6:16-21; Yoh 9:1-41; Yoh 11:1-46) dan tujuh ajaran (Yoh 3:1-21;
    Yoh 4:4-42; Yoh 5:19-47; Yoh 6:22-59; Yoh 7:37-44; Yoh 8:12-30;
    Yoh 10:1-21) sebagai penyingkapan Yesus tentang identitas-Nya yang
    sebenarnya;

(2) tujuh pernyataan "Aku adalah" (Yoh 6:35; Yoh 8:12; Yoh 10:7; Yoh 10:11;
    Yoh 11:25; Yoh 14:6; Yoh 15:1). Dengan pernyataan ini Yesus menyatakan
    secara kiasan peranan-Nya dalam penebusan umat manusia.

(3) Kebangkitan tubuh-Nya dari antara orang mati sebagai tanda terakhir dan
    puncak pembuktian bahwa Dia memang "Kristus, Anak Allah"
    (Yoh 20:31).

Injil Yohanes mempunyai dua bagian besar.

(1) Pasal 1-12 (Yoh 1:1--12:50)yang menyajikan kisah penjelmaan dan
    pelayanan umum Yesus. Sekalipun tujuh tanda yang meyakinkan, tujuh
    ajaran yang berbobot, dan tujuh pernyataan "Aku adalah" yang
    menakjubkan, orang-orang Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias mereka.

(2) Setelah ditolak oleh umat perjanjian yang lama yaitu Israel, Yesus
    (pasal 13-21; Yoh 13:1--21:25) memusatkan perhatian pada
    murid-murid-Nya sebagai inti dari umat perjanjian yang baru (yaitu:
    gereja yang didirikan oleh-Nya). Pasal-pasal ini mencantumkan
    perjamuan terakhir (pasal 13; Yoh 13:1-20), ajaran terakhir
    (pasal 14-16; Yoh 14:1--16:33), dan doa-Nya yang terakhir
    (pasal 17; Yoh 17:1-25) untuk murid-murid-Nya dan semua orang
    percaya.  Kemudian perjanjian baru diresmikan dan ditegakkan oleh
    kematian (pasal 18-19; Yoh 18:1--19:42) dan kebangkitan-Nya
    (pasal 20-21; Yoh 20:1--21:25).

Ciri-ciri Khas
Delapan penekanan utama menandai Injil ini.

(1) Keilahian Yesus sebagai "Anak Allah" ditekankan. Dari prolog Yohanes
    dengan pernyataan yang luar biasa, "kita telah melihat kemuliaan-Nya"
    (Yoh 1:14) sampai akhirnya dengan pengakuan Tomas, "Ya Tuhanku dan
    Allahku" (Yoh 20:28), Yesus adalah Putra Allah yang menjadi manusia.

(2) Kata "percaya" yang dipakai sebanyak 98 kali adalah sama dengan menerima
    Kristus (Yoh 1:12) dan meliputi tanggapan hati (bukan saja mental)
    yang menghasilkan suatu komitmen dari seluruh kehidupan kepada Dia.

(3) "Hidup kekal" adalah konsep kunci dari Yohanes. Konsep ini bukan hanya
    menunjuk kepada suatu keberadaan tanpa akhir, tetapi lebih mengarah
    kepada perubahan mutu kehidupan yang datang melalui persatuan dengan
    Kristus. Hal ini mengakibatkan baik kebebasan dari perbudakan dosa dan
    setan-setan maupun pengenalan dan persekutuan yang makin bertumbuh
    dengan Allah.

(4) Pertemuan pribadi dengan Yesus diutamakan dalam Injil ini
    (tidak kurang dari 27).

(5) Pelayanan Roh Kudus memungkinkan orang percaya mengalami kehidupan dan
    kuasa Yesus secara terus-menerus setelah kematian dan kebangkitan
    Kristus.

(6) Injil ini menekankan "kebenaran" -- Yesus adalah kebenaran, Roh Kudus
    adalah Roh Kebenaran, dan Firman Allah adalah kebenaran. Kebenaran
    membebaskan orang (Yoh 8:32), menyucikan mereka (Yoh 15:3)
    serta berlawanan dengan kegiatan dan sifat Iblis (Yoh 8:44-47,51).

(7) Angka tujuh sangat menonjol: tujuh tanda, tujuh ajaran, dan tujuh
    pernyataan "Aku adalah" menegaskan siapa Yesus itu (bd. menonjolnya
    angka tujuh di dalam kitab Wahyu oleh penulis yang sama).

(8) Kata-kata dan konsep lainnya yang utama dari Yohanes adalah: "firman",
    "terang", "daging", "kasih", "kesaksian", "tahu", "kegelapan", dan
    "dunia".
Previous book Top Next book