Penulis : Hagai
Tema : Membangun Kembali Bait Suci
Tanggal Penulisan: 520 SM
Latar Belakang
Kitab Hagai adalah yang pertama dari ketiga kitab nabi pascapembuangan dalam
PL (Hagai, Zakharia dan Maleakhi). Nama Hagai disebut dua kali dalam Ezra
(Ezr 5:1; Ezr 6:14) dan 9 kali dalam kitab ini. Dia disebut "nabi"
(Hag 1:1; Hag 2:2,11; Ezr 6:14) dan "utusan Tuhan" (Hag 1:13). Dia
mungkin menjadi salah seorang dari sebagian kecil orang Yahudi yang,
setelah kembali untuk tinggal di Yerusalem, dapat mengingat Bait Suci
Salomo sebelum dibinasakan oleh pasukan Nebukadnezar pada tahun 586 SM
(Hag 2:4). Jikalau demikian, maka usia Hagai ketika menulis ini sekitar
70 sampai 80 tahun. Tanggal penulisan kitab ini jelas, tahun kedua
pemerintahan Raja Darius dari Persia (520 SM; Hag 1:1).
Latar belakang sejarah kitab ini penting untuk memahami beritanya. Pada
tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia mengeluarkan maklumat mengizinkan
orang Yahudi buangan untuk kembali ke negeri mereka untuk membangun
kembali Yerusalem dan Bait Suci sebagai penggenapan nubuat Yesaya dan
Yeremia (Yes 45:1-3; Yer 25:11-12; Yer 29:10-14) dan syafaat Daniel
(Dan 9:1-27). Rombongan orang Yahudi pertama yang kembali ke Yerusalem
meletakkan dasar Bait Suci yang baru pada tahun 536 SM di tengah-tengah
kegembiraan dan harapan besar (Ezr 3:8-10). Akan tetapi, tidak lama
kemudian orang Samaria dan tetangga lainnya secara jasmaniah menentang
rencana pembangunan itu dan mematahkan semangat para pekerja sehingga
pembangunan itu terhenti pada tahun 534 SM. Kelesuan rohani mulai timbul,
dan umat itu lalu mulai membangun rumah mereka sendiri. Pada tahun 520 SM,
Hagai, dengan ditemani nabi Zakharia yang lebih muda
(Lihat "PENDAHULUAN ZAKHARIA" 08153),
mulai mendorong Zerubabel dan umat itu untuk melanjutkan pembangunan rumah
Allah. Empat tahun kemudian Bait Suci itu selesai dibangun dan ditahbiskan
(bd. Ezr 4:1--6:22).
Tujuan
Sepanjang waktu empat bulan pada tahun 520 SM, Hagai memberitakan empat
berita singkat yang tercatat dalam kitab ini (lih. Garis Besar). Berita ini
bertujuan ganda:
(1) untuk menasihati Zerubabel (gubernur) dan Yoshua (imam besar) agar
mengerahkan umat itu untuk membangun kembali Bait Suci, dan
(2) untuk memotivasi umat itu agar menata kembali hidup dan prioritas mereka
untuk melanjutkan tugas mereka secara sungguh-sungguh dengan berkat
Allah.
Survai
Kitab ini berisi empat berita, yang masing-masing dibuka dengan "firman
Tuhan" (Hag 1:1; Hag 2:2,; Hag 2:11; Hag 2:21).
(1) Hagai pertama-tama menegur para mantan buangan itu karena lebih
memperhatikan rumah mereka sendiri yang dipapani dengan baik
sedangkan rumah Allah masih merupakan reruntuhan (Hag 1:4). Dua
kali nabi Hagai menasihati mereka untuk "perhatikanlah keadaanmu!"
(Hag 1:5,7), yang menunjukkan bahwa Allah telah menarik berkat-Nya
dari mereka karena cara hidup mereka (Hag 1:6,9-11). Sebagai
tanggapan atas perkataan Hagai, maka Zerubabel, Yosua, dan semua orang
itu takut akan Allah dan melakukan pekerjaan (Hag 1:12--2:1).
(2) Beberapa minggu kemudian, penilaian beberapa orang buangan yang telah
kembali mematahkan semangat mereka, yaitu mereka yang telah melihat
kemuliaan bait Salomo sehingga menilai usaha membangun kembali itu tidak
berarti jika dibandingkan (Hag 2:4). Hagai menasihati para pemimpin
untuk meneguhkan hatinya karena
(a) usaha mereka merupakan bagian dari gambaran nubuat yang lebih luas
(Hag 2:5-8) dan
(b) "kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula"
(Hag 2:10).
(3) Berita Hagai yang ketiga, yang memanggil umat itu untuk hidup dalam
ketaatan kudus (Hag 2:11-20) dan
(4) berita yang keempat (Hag 2:21-24) diberitakan pada hari yang sama.
Berita keempat menubuatkan bahwa Zerubabel melambangkan kesinambungan
keturunan dan janji Mesias (Hag 2:23).
Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai kitab Hagai.
(1) Beritanya merupakan firman nubuat pertama yang terdengar di Yehuda
sesudah pembuangan di Babel.
(2) Kitab ini adalah kitab terpendek kedua dalam PL (hanya 38 ayat); yang
paling pendek ialah kitab Obaja.
(3) Frase "beginilah firman Tuhan semesta alam" (dan variasinya) terjadi 29
kali sehingga menggarisbawahi pentingnya beritanya bagi kaum sisa yang
kembali ke Yerusalem.
(4) Kitab ini mencatat nubuat PL yang paling terus-terang mengenai kunjungan
Allah di masa depan (Hag 2:7-10).
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Beberapa ayat dalam pasal 2 (Hag 2:1-24) berbicara mengenai kedatangan
Mesias (ayat Hag 2:7-10,22-24). Penggoncangan langit dan bumi,
bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan disebutkan oleh penulis surat Ibrani
(Ibr 12:26-28). Juga, Hagai menubuatkan bahwa Zerubabel akan menjadi
seperti "cincin meterai"; di dalam kedua silsilah Yesus Kristus
(Mat 1:12-13; Luk 3:27), Zerubabel menjadi pusat yang mempersatukan
kedua garis keturunan Mesias: dari Salomo (putra Daud) sampai Zerubabel
sampai Yusuf, dan dari Natan (putra Daud) sampai Zerubabel sampai Maria.
|