copyright
"Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, cahaya untuk menerangi jalanku." Mazmur 119:105 (BIS)
Biblika
Pengantar
Temukan di Alkitab: Kata(-kata) Daftar Ayat
Versi Alkitab
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS dengan Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus
Pengantar Kitab
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC
Catatan Ayat
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian
Kamus
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Peta
Leksikon
Leksikon Yunani
Leksikon Ibrani
Pengantar Full Life - Habakuk
Pasal: 1 2 3
Kitab sebelumnyaKitab berikutnya
Penulis          : Habakuk
Tema             : Hidup Dengan Iman
Tanggal Penulisan: + 606 SM

Latar Belakang
Penulis kitab ini memperkenalkan dirinya sebagai "nabi Habakuk"
(Hab 1:1; Hab 3:1). Selain itu ia tidak menceritakan latar belakang
pribadi atau keluarganya, dan namanya (arti: merangkul) juga tidak muncul
dalam bagian lain di Alkitab. Acuan Habakuk kepada "pemimpin biduan"
(Hab 3:19) memberi kesan bahwa dia mungkin juga dari suku Lewi dan
pemusik di Yerusalem.

Berbeda dengan nabi PL lainnya, Habakuk tidak menetapkan tanggal nubuatnya
dengan mengacu kepada raja-raja yang sezaman dengannya. Akan tetapi,
kenyataan bahwa dia bingung bahwa Allah akan memakai Babel sebagai alat
pelaksana hukuman-Nya terhadap Yehuda menunjukkan suatu saat ketika Babel
sudah menjadi negeri adi-kuasa dan penyerbuan mereka ke Yehuda sudah dekat
(+ 608-598 SM). Nebukadnezar mengalahkan pasukan Mesir pada pertempuran di
Karkemis (605 SM), negara kuat terakhir yang menentang perluasan bangsa
Babel. Jikalau gambaran tentang pasukan Babel dalam Hab 1:6-11 mengacu
kepada pasukan itu yang sedang berbaris menuju Karkemis, sebagaimana
ditafsirkan banyak orang, maka tanggal nubuat Habakuk ialah + 606-605 SM,
semasa awal pemerintahan Raja Yoyakim dari Yehuda.

Akibat-akibat berkembangnya Babel menjadi negara adikuasa berarti
kehancuran bagi Yehuda yang murtad (lih. 2Raj 24-25:30). Ketika
Nebukadnezar kembali dari Mesir, ia menyerang Yehuda dan membawa sejumlah
orang tawanan ke Babel, di antaranya Daniel dan ketiga sahabatnya
(605 SM). Pada tahun 597, pasukan Babel kembali menyerang Yerusalem,
menjarah Bait Suci dan menyeret 10.000 orang tawanan kembali ke Babel, di
antara mereka ada nabi Yehezkiel. Ketika Raja Zedekia berusaha membebaskan
Yehuda dari kekuasaan Babel 11 tahun kemudian (586 SM), Nebukadnezar
dengan marah mengepung Yerusalem, membakar Bait Suci, dan membinasakan
seluruh kota serta membawa kembali ke Babel sebagai tawanan perang
sebagian besar penduduknya yang masih hidup. Habakuk mungkin hidup
sepanjang sebagian besar atau seluruh masa hukuman Yehuda.

Tujuan
Berbeda dengan Yeremia rekan sezamannya, Habakuk tidak bernubuat kepada
Yehuda yang sudah murtad; ia malah menulis untuk menolong kaum sisa yang
saleh di Yehuda memahami cara-cara Allah dalam hubungan dengan bangsa
mereka yang berdosa dan hukumannya yang menjelang. Karena dia sendiri
telah bergumul dengan persoalan yang amat menggelisahkan, yaitu bagaimana
Allah dapat memakai suatu bangsa yang begitu jahat seperti Babel untuk
menghabiskan umat-Nya sebagai hukuman (Hab 1:6-13), Habakuk meyakinkan
sesama orang percaya bahwa Allah akan bertindak melawan semua kefasikan
pada saat-Nya. Sementara itu, "orang benar akan hidup oleh percayanya"
(Hab 2:4) dan bukan oleh pengertiannya, dan akan "bersorak-sorak di
dalam Tuhan" Allah Juruselamat mereka (Hab 3:18).

Survai
Pasal 1-2 (Hab 1:1--2:20) berisi pertanyaan-pertanyaan Habakuk yang
membingungkan tentang cara-cara Allah dan jawaban Allah kepadanya. Karena
telah melihat demikian banyak kejahatan dan penyembahan berhala di Yehuda,
pertanyaan pertama adalah bagaimana Allah dapat membiarkan umat-Nya yang
pemberontak itu berbuat begitu banyak dosa tanpa dihukum. Allah menjawab
dengan menunjukkan kepada sang nabi bahwa Dia sebentar lagi akan memakai
bangsa Babel untuk menghukum Yehuda. Pertanyaan kedua Habakuk langsung
menyusul: bagaimana Allah dapat mengizinkan bangsa yang lebih jahat dan
kejam daripada Yehuda untuk menghukum mereka? Allah menjawab dengan
meyakinkan sang nabi bahwa juga akan datang hari pembalasan bagi orang
Babel. Di seluruh kitab ini, Habakuk mengungkapkan imannya dalam
kedaulatan Allah dan dalam kepastian bahwa di dalam segala hal Allah itu
adil. Penyataan kasih Allah untuk orang benar dan rencana-Nya untuk
membinasakan Babel yang jahat membangkitkan sebuah nyanyian nubuat berupa
pujian dan janji mengenai keselamatan di Sion (pasal 3; Hab 3:1-19).

Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai nubuat Habakuk.

(1) Kitab ini tidak bernubuat kepada Yehuda yang murtad, melainkan
    mencatat dari buku harian pribadi sang nabi percakapan-percakapannya
    dengan Allah dan penyataan nubuat yang mengikutinya.

(2) Kitab ini berisi paling sedikit tiga bentuk bahasa sastra yang
    berbeda: "percakapan" di antara sang nabi dengan Allah
    (Hab 1:2--2:5), ucapan nubuat "celaka" yang klasik (Hab 2:6-20)
    dan suatu nyanyian nubuat (pasal 3; Hab 3:1-19) -- semuanya dengan
gaya penulisan yang penuh semangat dan metafora yang jelas.

(3) Sang nabi menunjukkan tiga ciri khas di tengah-tengah zaman
    kesengsaraan itu: pertanyaan secara jujur kepada Tuhan
    (pasal 1; Hab 1:1-17), iman yang kokoh (Hab 2:4; Hab 3:18-19), dan
    perhatian untuk kebangunan rohani (Hab 3:2).

(4) Penglihatan sang nabi akan Allah dalam pasal 3 (Hab 3:1-19) termasuk
    yang paling megah dalam Alkitab, mengingatkan kita akan penampilan
    Tuhan kepada bangsa Israel di Gunung Sinai; bagian-bagian lain yang
    mengesankan dari Habakuk adalah (Hab 1:5; Hab 2:3-4,20; Hab 3:2,17-19).

(5) Tidak ada seorang nabi PL-pun yang lebih fasih mengenai soal iman
    daripada Habakuk -- bukan hanya melalui pernyataannya bahwa "orang
    benar akan hidup oleh percayanya" (Hab 2:4), tetapi juga dalam
    kesaksian pribadinya (Hab 3:17-19).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Pernyataan Habakuk bahwa orang benar akan hidup oleh percaya (Hab 2:4)
adalah teks utama PL yang dipakai Paulus dalam teologi pembenarannya
oleh iman; rasul iman itu mengutip ayat ini dalam Rom 1:17 dan
Gal 3:11 (bd. juga Ibr 10:37-38).
Kitab sebelumnya Atas Kitab berikutnya
| Tentang Kami | Dukung Kami | F.A.Q. | Buku Tamu | Situs YLSA | copyright ©2004–2015 | YLSA |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran