Nabi Yehezkiel tinggal dalam pembuangan di Babel, baik sebelum, maupun
sesudah jatuhnya Yerusalem pada tahun 586 Sebelum Masehi. Pesannya
ditujukan kepada orang-orang yang dibuang di Babel dan mereka yang tinggal
di Yerusalem. Buku Yehezkiel dibagi dalam empat bagian yang penting
yaitu:
(1) Peringatan kepada umat Israel bahwa Allah akan menghakimi mereka dan
bahwa Yerusalem akan jatuh dan hancur.
(2) Pesan dari TUHAN bahwa Ia akan menghakimi bangsa-bangsa yang menindas
dan menyesatkan umat-Nya.
(3) Penghiburan bagi Israel setelah jatuhnya Yerusalem, dan janji tentang
masa depan yang cerah.
(4) Gambaran Yehezkiel tentang Rumah TUHAN dan bangsa yang diperbaharui.
Yehezkiel adalah orang yang teguh imannya dan hebat daya khayalnya.
Sebagian besar dari pesannya didapatnya melalui penglihatan-penglihatan,
dan dinyatakannya dengan perbuatan yang merupakan lambang yang jelas bagi
bangsa Israel. Yehezkiel menekankan perlunya pembaharuan hati dan jiwa,
serta tanggung jawab setiap orang atas dosa-dosanya sendiri. Ia juga
menyatakan harapannya akan pembaharuan hidup bagi bangsa Israel. Sebagai
imam dan juga selaku nabi, Yehezkiel memberi perhatian khusus kepada
Rumah TUHAN dan pentingnya hidup menurut kehendak TUHAN.
Isi
Yehezkiel dipanggil menjadi nabi
Yeh 1:1-3:27 (BIS)
Pesan-pesan tentang hukuman bagi Yerusalem
Yeh 4:1-24:27 (BIS)
Penghakiman Allah terhadap bangsa-bangsa
Yeh 25:1-32:32 (BIS)
Janji Allah kepada umat-Nya
Yeh 33:1-37:28 (BIS)
Pesan tentang hukuman bagi Gog
Yeh 38:1-39:29 (BIS)
Penglihatan tentang Rumah TUHAN dan tanah Israel di kemudian hari
Yeh 40:1-48:35 (BIS)
|