copyright
"Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, cahaya untuk menerangi jalanku." Mazmur 119:105 (BIS)
Biblika
Pengantar
Temukan di Alkitab: Kata(-kata) Daftar Ayat
Versi Alkitab
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS dengan Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus
Pengantar Kitab
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC
Catatan Ayat
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian
Kamus
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Peta
Leksikon
Leksikon Yunani
Leksikon Ibrani
Pengantar Full Life - Matius
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kitab sebelumnyaKitab berikutnya
Penulis          : Matius
Tema             : Yesus, Raja Mesianis
Tanggal Penulisan: Tahun 60-an TM

Latar Belakang
Injil ini dengan tepat sekali ditempatkan pertama sebagai pengantar PB dan
"Mesias, Anak Allah yang hidup" (Mat 16:16). Walaupun nama pengarang
tidak disebutkan dalam nas Alkitab, kesaksian semua bapa gereja yang
mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis
oleh Matius, salah seorang murid Yesus.

Jikalau Injil Markus ditulis untuk orang Romawi
               (Lihat "PENDAHULUAN INJIL MARKUS" 08165)
dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi
               (Lihat "PENDAHULUAN INJIL LUKAS" 08169),
maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Latar Belakang
Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk

(1) ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat PL untuk membuktikan
    bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan;

(2) hal merunut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham
    (Mat 1:1-17);

(3) pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud"
    (Mat 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15;
    Mat 22:41-45);

(4) penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang
    searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang
    Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung dan

(5) petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan
    apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).

Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti
amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh
gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil
(mis. Mat 2:1-12; Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20).

Tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Akan tetapi,
ada alasan kuat untuk beranggapan bahwa Matius menulis sebelum tahun 70 M
ketika berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Beberapa sarjana Alkitab
percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli
yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.

Tujuan
Matius menulis Injil ini

(1) untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata
    mengenai kehidupan Yesus,

(2) untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias
    yang dinubuatkan oleh nabi PL, yang sudah lama dinantikan, dan

(3) untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui
    Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa

(1) hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya.
    Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang
    rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis.

(2) Hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai
    Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.

Survai
Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang
dinubuatkan. Yesus menggenapi nubuat PL dalam kelahiran-Nya
(Mat 1:22-23), tempat lahir (Mat 2:5-6), peristiwa kembali dari
Mesir (Mat 2:15) dan tinggal di Nazaret (Mat 2:23); Ia juga
diperkenalkan sebagai Oknum yang didahului oleh perintis jalan Sang Mesias
(Mat 3:1-3); dalam hubungan dengan lokasi utama dari pelayanan-Nya di
depan umum (Mat 4:14-16), pelayanan penyembuhan-Nya (Mat 8:17),
peranan-Nya selaku hamba Allah (Mat 12:17-21), ajaran-Nya dalam bentuk
perumpamaan (Mat 13:34-35), peristiwa memasuki Yerusalem dengan jaya
(Mat 21:4-5) dan penangkapan-Nya (Mat 26:56).

Pasal 5-25 (Mat 5:1--25:46) mencatat lima ajaran utama yang disampaikan
oleh Yesus dan lima kisahan utama mengenai perbuatan-Nya yang besar
sebagai Mesias.  Lima ajaran utama itu adalah:

(1) Khotbah di Bukit (pasal 5-7; Mat 5:1--7:29);

(2) pengarahan bagi orang yang diutus untuk berkeliling memberitakan
    Kerajaan itu (pasal 10; Mat 10:1-42);

(3) perumpamaan tentang Kerajaan Allah (pasal 13; Mat 13:1-30);

(4) sifat seorang murid sejati (pasal 18; Mat 18:1-35) dan

(5) ajaran di Bukit Zaitun mengenai akhir zaman
    (pasal 24-25; Mat 24:1--25:46).

Lima kisah utama dalam Injil ini adalah:

(1) Yesus mengerjakan tanda ajaib dan mukjizat, yang menegaskan
    tentang realitas kerajaan itu (pasal 8-9; Mat 8:1--9:38);

(2) Yesus mempertunjukkan lebih lanjut adanya kerajaan
    (pasal 11-12; Mat 11:1--12:50);

(3) Pengumuman kerajaan menimbulkan bermacam-macam krisis
    (pasal 14-17; Mat 14:1--17:27);

(4) Yesus berjalan ke Yerusalem dan tinggal di situ pada minggu
    terakhir (Mat 19:1--26:46);

(5) Yesus ditangkap, dihakimi, disalibkan dan bangkit dari antara
    orang mati (Mat 26:47--28:20). Tiga ayat yang terakhir dari
    kitab Injil ini mencatat "Amanat Agung" Yesus.

Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Injil ini.

(1) Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.

(2) Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan
    secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah
    mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.

(3) Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil
    yang mencatat pengajaran Yesus

    (a) selama pelayanan-Nya di Galilea dan

    (b) mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).

(4) Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus
    sebagai penggenapan PL jauh lebih banyak daripada kitab lain di PB.

(5) Kerajaan Sorga\\Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada
    kitab lain di PB.

(6) Matius menekankan

    (a) standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah
        (pasal 5-7; Mat 5:1--7:29);

    (b) kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan
        kematian; dan

    (c) kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak
        pada akhir zaman.

(7) Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu
    wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).
Kitab sebelumnya Atas Kitab berikutnya
| Tentang Kami | Dukung Kami | F.A.Q. | Buku Tamu | Situs YLSA | copyright ©2004–2015 | YLSA |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran