Tata Ibadah Belanda (1560-an/1619)

Di bawah ini tercantum naskah kedelapan 'formulir' atau tata cara yang mulai abad ke-16 sampai dengan abad ke-19 dipakai dalam semua gereja beraliran Calvinis di negeri Belanda, dan yang tetap berfungsi dalam perayaan ibadah oleh gereja-gereja dan jemaat-jemaat Calvinis tradisional, termasuk sebagian jemaat- jemaat Gereja Hervormd. Sebagian formulir ini disusun oleh Petrus Dathenus (1531/2-1588), seorang pendeta Calvinis Belanda, dari kota Kassel yang sekarang terletak di Perancis Utara tetapi pada zaman itu termasuk negeri Belanda dan berbahasa Belanda (Flemish, Vlaams). Sewaktu Dathenus menjadi pendeta jemaat para pengungsi Belanda di daerah Kurpfalz (dengan ibukota Heidelberg), ia aktif menyiapkan dokumen-dokumen baku bagi jemaat jemaat berbahasa Belanda, di antaranya terjemahan Belanda Katekismus Heidelberg, gubahan Mazmur bersajak, dan beberapa formulir untuk ibadah (yaitu formulir Baptisan anak-anak, Perjamuan, dan Perkawinan), yang sesungguhnya merupakan saduran formulir yang dipakai dalam Gereja Kurpfalz dan yang pada gilirannya memperlihatkan pengaruh Forme des prieres et des chantz ecclesiastiques karangan Calvin. Formulir-formulir itu bersifat didaktis, sebab bertujuan hendak menjelaskan makna berbagai unsur ibadah kepada jemaat. Maklumlah pada masa awal Gereja Protestan itu sebagian besar para pendeta jemaat belum menikmati pendidikan teologis yang memadai dan belum tentu memiliki pemahaman yang tepat mengenai ajaran gereja tentang sakramen-sakramen dan lain-lain. Maka Sinode-sinode Belanda abad ke-16 mewajibkan para pendeta menggunakan naskah-naskah siap pakai ini. Sinode 's- Gravenhage (1586) menambahkan lagi formulir pengucilan dan penerimaan kembali orang berdosa, serta formulir peneguhan pendeta dan penatua/diaken. Sinode Dordrecht 1618/9 meninjau kembali naskahnya dan menambahkan formulir pembaptisan orang dewasa. Akan tetapi, Gereja tidak pernah menerbitkan edisi resmi naskah semua formulir itu. Sesuai dengan ketentuan Tata Gereja Batavia 1624, yaitu agar semua upacara gerejawi di jajahan Belanda di Indonesia dilaksanakan dengan cara yang sama seperti di tanah air, formulir-formulir untuk ibadah gereja diterjemahkan juga ke dalam bahasa Melayu.'

1. TATA CARA PELAYANAN BAPTISAN KUDUS KEPADA ANAK-ANAK

Jemaat TUHAN kita Yesus Kristus,
Ajaran mengenai baptisan mencakup ketiga pokok ini.
Pertama, kita dan anak-anak kita dikandung dan dilahirkan dalam dosa, dan dengan demikian patut dikenai murka Allah. Maka kita tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, kecuali jika kita dilahirkan kembali.

Hal ini diajarkan kepada kita oleh penyelaman ke dalam air dan pemercikan dengan air. Perbuatan ini menunjukkan kepada kita kecemaran jiwa kita. Maksudnya agar kita diajak menyesali diri kita sendiri, merendahkan diri di hadapan Allah, dan mencari penyucian dan keselamatan kita di luar diri kita sendiri.

Kedua, baptisan kudus menandaskan dan memeteraikan kepada kita pembasuhan dosa kita oleh Yesus Kristus. Oleh karena itu, kita dibaptis dalam nama Allah, Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Sebab, bila kita dibaptis dalam nama Bapa, maka Allah Bapa menandaskan dan memeteraikan kepada kita bahwa Dia mengadakan perjanjian anugerah dengan kita untuk selama-lamanya, mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan ahli waris-Nya, dan bahwa karena itu Dia hendak menyediakan segala kebaikan bagi kita, sekaligus menjaga kita terhadap apa saja yang jahat ataupun mengubahnya menjadi kebaikan bagi kita.

Bila kita dibaptis dalam nama Anak, maka Anak Allah memeteraikan kepada kita bahwa Dia membasuh kita dalam darah-Nya agar kita dibersihkan dari segala dosa kita, dan memasukkan kita ke dalam persekutuan dengan kematian serta kebangkitan-Nya. Dengan demikian, kita dibebaskan dari dosa kita dan dianggap benar di hadapan Allah.

Begitu pula, bila kita dibaptis dalam nama Roh Kudus, maka melalui sakramen kudus ini Roh Kudus menegaskan kepada kita bahwa Dia ingin diam di dalam hati kita, dan menguduskan kita menjadi anggota Kristus, dengan menjadikan segala apa yang telah kita beroleh dalam Yesus Kristus sebagai milik kita, yaitu pembasuhan dari dosa kita dan pembaruan kehidupan kita sehari-hari, hingga akhirnya kita dengan tiada bercela akan menerima tempat dalam kehidupan kekal, sebagai warga jemaat orang terpilih.

Ketiga, sebab setiap perjanjian menyangkut dua pihak, maka melalui baptisan kita pun diajak dan diwajibkan oleh Allah untuk hidup dalam ketaatan yang baru. Artinya, kita harus melekat pada, mempercayai, dan mengasihi Allah yang esa ini, Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan, membuang segala hal duniawi, mematikan manusia lama, dan menjalankan kehidupan yang saleh. Jika sementara itu kita kadang kala jatuh ke dalam dosa karena kelemahan kita, maka jangan kita putus harapan akan rahmat Allah atau berkanjang dalam dosa. Karena baptisan adalah tanda meterai dan kesaksian yang tidak perlu disangsikan bahwa antara kita dan Allah telah diikat perjanjian yang kekal.

Anak-anak kita tidak memahami semua itu. Namun, hal itu bukan alasan untuk melarang mereka menerima baptisan. Sebab, kendati mereka tidak mengetahuinya, mereka kena hukuman dalam diri Adam, dan begitu pula mereka kembali diterima dan beroleh anugerah di dalam Kristus, sebagaimana dikatakan Allah kepada Abraham, bapak semua orang percaya, dan karena itu juga kepada kita serta anak-anak kita, 'Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun- temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu' (Kej 17:7). Petrus pun menegaskan hal itu, dengan berkata, 'Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita' (Kis 2:39).

Oleh sebab itu, dahulu Allah memerintahkan supaya mereka disunatkan. Sunat itu merupakan meterai perjanjian dan kebenaran oleh iman. Begitu pula, Kristus telah memeluk mereka dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka memberkati mereka (Mar 10:16). Kini baptisan telah menggantikan sunat. Karena itu, haruslah anak- anak dibaptis, sebab mereka adalah ahli waris kerajaanAllah dan perjanjian-Nya, sedangkan orangtua wajib mengajarkan hal itu lebih luas kepada anak-anak mereka sewaktu mereka ini bertumbuh besar.

Agar kita dapat melaksanakan aturan kudus yang telah ditetapkan Allah ini demi kemuliaan-Nya, demi penghiburan kita, dan demi pembinaan jemaat, marilah kita memanggil nama-Nya yang kudus.

Ya Allah yang Mahakuasa dan kekal!
Engkaulah yang dahulu kala, menurut hukuman- Mu yang tegas, menghakimi dunia yang fasik dan yang tidak mau bertobat itu dengan mendatangkan air bah, namun, karena kemurahan-Mu yang besar, menyelamatkan dan melindungi Nuh yang percaya kepada-Mu bersama kaumnya, delapan orang. Engkaulah yang membuat Firaun yang keras hati bersama bala tentaranya mati tenggelam dalam Laut Kolzom, tetapi mengantar umat-Mu Israel melintasinya bagaikan melintasi tanah kering (Ibr 11:29) - kejadian yang menunjukkan baptisan. Kami memohon dari-Mu, demi kemurahan-Mu yang tidak terduga dalamnya, kiranya Engkau memperhatikan anak-anak ini dengan penuh rahmat dan oleh Roh-Mu menjadikan mereka anggota tubuh Anak-Mu Yesus Kristus, supaya mereka dikuburkan bersama Dia dalam kematian-Nya dan bersama Dia bangkit pula dalam hidup yang baru; agar mereka memikul salib mereka dengan sukacita sambil mengikut Dia setiap hari dalam hidup, melekat pada-Nya dengan iman yang sungguh-sungguh, pengharapan yang teguh, dan kasih yang menyala-nyala. Dengan demikian, mereka akan terhibur karena Engkau mereka terhibur saat meninggalkan kehidupan ini (yang sesungguhnya tidak lain ialah kematian yang terus-menerus), dan pada hari terakhir tidak akan terkejut ketika tampil di hadapan takhta penghakiman Kristus, Anak-Mu, oleh Dia, Tuhan kita, Yesus Kristus, Anak-Mu, yang bersama-Mu dan bersama Roh Kudus, satu Allah yang esa, hidup serta memerintah sampai selama-lama-Nya. Amin.

Nasihat kepada orangtua dan orang yang menyertai mereka ini pada saat pembaptisan

Saudara dan Saudari yang kekasih dalam Yesus Kristus!
Saudara telah mendengar bahwa Allah menetapkan baptisan untuk memeteraikan perjanjian-Nya kepada kita dan keturunan kita. Karena itu kita harus memakainya dengan tujuan itu, dan bukan karena kebiasaan atau karena takhayul. Supaya ternyata demikianlah maksud Saudara, hendaklah Saudara menjawab pertanyaan- pertanyaan ini dengan hati yang ikhlas.

Pertama, apakah Saudara mengaku bahwa anak-anak kita, meski mereka dikandung dan dilahirkan dalam dosa, dan karena itu takluk pada segala macam kesusahan, bahkan pada hukuman kekal, namun telah dikuduskan di dalam Kristus dan menjadi anggota jemaat-Nya, sehingga patut dibaptis?

Kedua, apakah Saudara mengaku bahwa ajaran yang tercantum dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru serta dalam Pengakuan Iman Rasuli, dan yang diajarkan dalam Gereja Kristen di sini, adalah ajaran keselamatan yang benar dan sempurna?

Ketiga, apakah Saudara, selaku orangtua atau saksi baptisan, berjanji dan berniat untuk sedapat mungkin meneruskan ajaran tersebut kepada anak-anak ini masing-masing setelah mereka bertumbuh besar dan mempunyai pengertian, atau menyuruh orang lain mengajar mereka dengan bantuan Saudara?

(Jawab) Ya.

Sesudah itu, ketika melayankan baptisan, pelayan gereja mengatakan,

N., AKU MEMBAPTIS ENGKAU DALAM NAMA BAPA DAN ANAK DAN ROH KUDUS.

Pengucapan syukur
Ya Allah Bapa yang Mahakuasa dan rahmani, kami mengucap syukur dan memuji Engkau, karena Engkau, oleh darah Anak-Mu yang kekasih, Yesus Kristus, telah mengampuni segala dosa kami dan anak-anak kami, dan oleh Roh Kudus-Mu mengangkat kami menjadi anggota-anggota Anak-Mu yang Tunggal dan dengan demikian menjadi anak-anak-Mu, dan karena Engkau memeteraikan serta menguatkan itu kepada kami melalui Baptisan kudus. Kami berdoa pula oleh Anak-Mu yang kekasih itu, kiranya Engkau senantiasa memerintah anak-anak yang telah dibaptis ini oleh Roh-Mu yang Kudus, supaya mereka menerima pendidikan Kristen dan saleh serta bertumbuh dan bertambah dewasa dalam Tuhan Yesus Kristus, sehingga mereka mengenal kebaikan dan kemurahan kebapaan-Mu yang telah Kautunjukkan kepada mereka dan kepada kami semua, dan hidup dalam segala kebenaran di bawah Guru, Raja, serta Imam Besar kita satu-satunya, Kristus Yesus, sambil dengan tidak gentar melawan dan mengalahkan dosa, iblis, dan seluruh kerajaannya. Dengan demikian mereka akan memuji dan memuliakan Engkau dan Anak-Mu Yesus Kristus bersama Roh Kudus, Allah yang esa dan benar, untuk selama-lamanya. Amin.

2. TATA CARA PELAYANAN BAPTISAN KUDUS KEPADA ORANG DEWASA

Bila mereka yang pada masa mudanya, karena kelalaian atau karena anggapan keliru orangtuanya,' tidak jadi dibaptis, telah menjadi akil balig dan ingin menerima baptisan Kristen, maka mereka akan lebih dulu diberi pelajaran asas- asas agama Kristen. Setelah mereka mengucapkan pengakuan iman Kristen itu (apakah di tengah majelis jemaat atau di hadapan tokoh-tokoh yang diangkat untuk itu, dengan cara yang dalam salah satu jemaat dianggap paling cocok untuk pembangunan jemaat) maka mereka akan diterima pada baptisan kudus. Dalam pelayanan baptisan itu, orang wajib memakai tata cara yang berikut.

Ajaran mengenai baptisan mencakup ketiga pokok ini.
Pertama, kita dan anak-anak kita dikandung dan dilahirkan dalam dosa, dan dengan demikian patut dikenai murka Allah. Maka kita tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, kecuali jika kita dilahirkan kembali.

Hal ini diajarkan kepada kita oleh penyelaman ke dalam air dan pemercikan dengan air. Perbuatan ini menunjukkan kepada kita kecemaran jiwa kita. Maksudnya agar kita diajak menyesali diri kita sendiri, merendahkan diri di hadapan Allah, dan mencari penyucian dan keselamatan kita di luar diri kita sendiri.

Kedua, baptisan kudus menandaskan dan memeteraikan kepada kita pembasuhan dosa kita oleh Yesus Kristus. Oleh karena itu, kita dibaptis dalam nama Allah, Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Sebab, bila kita dibaptis dalam nama Bapa, maka Allah Bapa menandaskan dan memeteraikan kepada kita bahwa Dia mengadakan perjanjian anugerah dengan kita untuk selama-lamanya, mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan ahli waris- Nya, dan bahwa karena itu Dia hendak menyediakan segala kebaikan bagi kita, sekaligus menjaga kita terhadap apa saja yang jahat ataupun mengubahnya menjadi kebaikan bagi kita.

Bila kita dibaptis dalam nama Anak, maka Anak Allah memeteraikan kepada kita bahwa Dia membasuh kita dalam darah-Nya agar kita dibersihkan dari segala dosa kita, dan memasukkan kita ke dalam persekutuan dengan kematian serta kebangkitan-Nya. Dengan demikian, kita dibebaskan dari dosa kita dan dianggap benar di hadapan Allah.Begitu pula, bila kita dibaptis dalam nama Roh Kudus, maka melalui sakramen kudus ini Roh Kudus menegaskan kepada kita bahwa Dia ingin diam di dalam hati kita, dan menguduskan kita menjadi anggota Kristus, dengan menjadikan segala apa yang telah kita beroleh dalam Yesus Kristus sebagai milik kita, yaitu pembasuhan dari dosa kita dan pembaruan kehidupan kita sehari-hari, hingga akhirnya kita dengan tiada bercela akan menerima tempat dalam kehidupan kekal, sebagai warga jemaat orang terpilih.

Ketiga, sebab setiap perjanjian menyangkut dua pihak, maka melalui baptisan kita pun diajak dan diwajibkan oleh Allah untuk hidup dalam ketaatan yang baru. Artinya, kita harus melekat pada, mempercayai, dan mengasihi Allah yang esa ini, Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan, membuang segala hal duniawi, mematikan manusia lama, dan menjalankan kehidupan yang saleh. Jika sementara itu kita kadang kala jatuh ke dalam dosa karena kelemahan kita, maka jangan kita putus harapan akan rahmat Allah atau berkanjang dalam dosa. Karena baptisan adalah tanda meterai dan kesaksian yang tidak perlu disangsikan bahwa antara kita dan Allah telah diikat perjanjian yang kekal.

Anak-anak orang Kristen harus dibaptis berdasarkan perjanjian (kendati mereka tidak memahami semua itu). Tetapi, orang dewasa tidak boleh dibaptis, kecuali setelah mereka menyesali dosanya dan menyatakan telah bertobat dan percaya kepada Kristus. Itulah sebabnya, Yohanes Pembaptis, yang atas perintah Allah menyerukan orang agar bertobat dan memberi diri dibaptis, membaptis mereka yang mengaku dosanya (Mar 1:4, 5; Luk 3:3), dan Tuhan kita Yesus Kristus juga menyuruh murid-murid-Nya mengajar semua bangsa dan membaptis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat 28:19), dengan menambahkan janji bahwa siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan (Mar 16:16). Begitu pula, sebagaimana terbukti dari Kitab Kisah para Rasul (Kis 2:38, 41; 8:36-37; 10:47- 48; 16:14-15, 31-33), para rasul mengikuti aturan ini dan hanya membaptis orang dewasa yang telah mengaku percaya dan bertobat. Oleh karena itu, pada masa ini pun tidak boleh orang dewasa dibaptis kecuali mereka yang melalui pemberitaan Injil yang kudus telah belajar dan memahami rahasia-rahasia Baptisan Kudus dan yang sanggup, memberi pertanggungjawaban mengenai hal itu dan mengenai iman mereka dengan pengakuan lisan.

Agar kita dapat melaksanakan aturan kudus yang telah ditetapkan Allah ini demi kemuliaan-Nya, demi penghiburan kita, dan demi pembinaan jemaat, marilah kita memanggil nama-Nya yang kudus.

Ya Allah yang Mahakuasa dan kekal!
Engkaulah yang dahulu kala, menurut hukuman-Mu yang tegas, menghakimi dunia yang fasik dan yang tidak mau bertobat itu dengan mendatangkan. air bah, namun, karena kemurahan-Mu yang besar, menyelamatkan dan melindungi Nuh yang percaya kepada-Mu bersama kaumnya, delapan orang. Engkaulah yang membuat Firaun yang keras hati bersama bala tentaranya mati tenggelam dalam Laut Kolzom, tetapi mengantar umat-Mu Israel melintasinya bagaikan melintasi tanah kering (Ibr 11:29), kejadian yang menunjuk ke baptisan. Kami memohon dari-Mu, demi kemurahan-Mu yang tidak terduga dalamnya, kiranya Engkau memperhatikan anak-anak ini dengan penuh rahmat dan oleh Roh-Mu menjadikan mereka anggota tubuh Anak-Mu Yesus Kristus, supaya mereka dikuburkan bersama Dia dalam kematian-Nya dan bersama Dia bangkit pula dalam hidup yang baru; agar mereka memikul salib mereka dengan sukacita sambil mengikut Dia tiap-tiap hari kehidupannya, melekat padaNya dengan iman yang sungguh-sungguh, pengharapan yang teguh, dan kasih yang menyala-nyala. Dengan demikian, mereka akan terhibur karena Engkau mereka terhibur saat meninggalkan kehidupan ini (yang sesungguhnya tidak lain ialah kematian yang terus-menerus), dan pada hari terakhir tidak akan terkejut ketika tampil di hadapan takhta penghakiman Kristus, Anak-Mu, oleh Dia, Tuhan kita, Yesus Kristus, Anak-Mu, yang bersama-Mu dan bersama Roh Kudus, satu Allah yang esa, hidup serta memerintah sampai selama-lamaNya. Amin.

Nasihat kepada orang dewasa yang hendak dibaptis
Saudara N., Saudara ingin dipermandikan dengan Baptisan Kudus, agar pembaptisan itu memeteraikan bagi Saudara bahwa Saudara telah dimasukkan ke dalam Gereja Allah dan agar nyatalah Saudara tidak hanya menerima agama Kristen, yang telah kami ajarkan kepada Saudara secara khusus dan yang telah Saudara ikrarkan di hadapan kami, tetapi juga dengan rahmat Allah ingin menata hidup Saudara sesuai dengan agama itu. Maka hendaklah Saudara menjawab dengan ikhlas pertanyaan- pertanyaan berikut ini di hadapan Allah dan jemaat-Nya.

Pertama. Percayakah Saudara kepada Allah yang esa dan sejati, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus, tiga Pribadi yang berbeda-beda, yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dari yang tiada dan tetap memelihara dan memerintahnya, begitu rupa, sehingga di langit dan di bumi tidak terjadi sesuatu apa pun di luar kehendak-Nya yang ilahi?

Jawab: Aku percaya!

Kedua. Percayakah Saudara bahwa Saudara telah dikandung dan dilahirkan dalam dosa, sehingga menurut kodrat Saudara, Saudara patut kena murka Allah; bahwa Saudara sama sekali tidak sanggup berbuat baik dan hanya cenderung pada yang jahat saja; bahwa Saudara sering melanggar perintah-perintah Allah dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan? Apakah Saudara sungguh-sungguh menyesali segala dosa itu?

Jawab: Ya.

Ketiga. Percayakah Saudara bahwa Yesus Kristus, yang adalah Allah yang kekal dan sejati dan manusia sejati, yang telah mengenakan tabiat manusia-Nya dari darah dan daging anak dara Maria, telah dianugerahkan kepada Saudara oleh Allah menjadi Juruselamat Saudara? Percayakah Saudara bahwa melalui iman ini Saudara menerima pengampunan segala dosa dalam darah-Nya, dan bahwa oleh kekuatan Roh Kudus Saudara telah menjadi anggota tubuh Yesus Kristus dan anggota Gereja-Nya?

Jawab: Aku percaya!

Keempat. Apakah Saudara menyetujui semua pasal agama Kristen, sebagaimana diajarkan dalam Gereja Kristen di sini dari dalam Firman Allah? Apakah Saudara berniat untuk tetap berpegang pada ajaran itu sampai akhir hidup dan di samping itu melepaskan semua ajaran sesat dan bidah yang bertentangan dengan ajaran itu? Apakah Saudara berjanji hendak bertekun dalam persekutuan Gereja Kristen ini, dan mendengarkan Firman serta memakai Perjamuandengan setia?

Jawab: Ya!

Kelima. Apakah Saudara sungguh-sungguh berniat hendak senantiasa menjalankan kehidupan Kristen sambil melepaskan dunia dan segala keinginannya yang jahat sebagaimana sepatutnya seorang anggota Kristus dan jemaat-Nya, dan takluk dengan rela pada segala nasihat Kristen?

Jawab: Ya.

Kiranya Allah yang mahabaik dan mahabesar menganugerahi dan memberkati niat Saudara yang kudus ini, oleh Tuhan kita Yesus Kristus! Amin!

Sesudah itu, ketika melayankan baptisan, pelayan Firman ilahi mengatakan,

N. AKU MEMBAPTIS ENGKAU DALAM NAMA BAPA, DAN ANAK, DAN ROH KUDUS.

Pengucapan syukur
Ya Allah Bapa yang Mahakuasa dan rahmani, kami mengucap syukur dan memuji Engkau, karena Engkau, oleh darah Anak-Mu yang kekasih, Yesus Kristus, telah mengampuni segala dosa kami dan anak-anak kami, dan oleh Roh Kudus-Mu mengangkat kami menjadi anggota-anggota Anak-Mu yang Tunggal dan dengan demikian menjadi anak-anak-Mu, dan karena Engkau memeteraikan serta menguatkan itu kepada kami melalui Baptisan kudus. Kami berdoa pula oleh Anak-Mu yang kekasih itu, kiranya Engkau senantiasa memerintah anak-anak yang telah dibaptis ini oleh Roh-Mu yang Kudus, supaya mereka menerima pendidikan Kristen dan saleh serta bertumbuh dan bertambah dewasa dalam Tuhan Yesus Kristus, sehingga mereka mengenal kebaikan dan kemurahan kebapaan-Mu yang telah Kautunjukkan kepada mereka dan kepada kami semua, dan hidup dalam segala kebenaran di bawah Guru, Raja, serta Imam Besar kita satu-satunya, Kristus Yesus, sambil dengan tidak gentar melawan dan mengalahkan dosa, iblis, dan seluruh kerajaannya. Dengan demikian mereka akan memuji dan memuliakan Engkau dan Anak-Mu Yesus Kristus bersama Roh Kudus, Allah yang esa dan benar, untuk selama-lamanya. Amin.

3. TATA CARA PERAYAAN PERJAMUAN KUDUS

Semua orang yang bergabung dengan jemaat Allah dan yang ingin diperbolehkan memakai Perjamuan Malam Tuhan, haruslah lebih dulu menerima pelajaran tentang pokok-pokok ajaran Kristen, dari dalam Firman Allah. Gereja-gereja harus menggunakan cara mengajar yang dianggap paling cocok untuk pembangunan jemaat.

Selanjutnya, setelah mereka pada asasnya mengaku percaya akan pokok pokok ajaran itu, maka orang akan bertanya apakah dalam salah satu hal mereka merasa bimbang, agar mereka diberi kepuasan. Dan jika mereka mengatakan ada kebimbangan, orang akan berupaya agar mereka diberi kepuasan dari dalam Kitab Suci.

Akan tetapi, kendatipun hati mereka tenang, orang akan bertanya kepada mereka apakah mereka berniat tetap berpegang pada ajaran tersebut, membuang segala hal duniawi, dan menempuh kehidupan Kristen yang baru. Akhirnya, orang akan bertanya apakah mereka dengan rela takluk pada hukuman Kristen.

Selanjutnya, setelah mereka menjanjikan hal itu, mereka dinasihati agar memelihara damai, kasih, dan kerukunan dengan semua orang, dan agar mereka berdamai kembali dengan sesamanya bila mereka bertengkar dengannya.

Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus, dengarkanlah kata-kata penetapan Perjamuan Kudus yang diucapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, yang tertulis bagi kita oleh Rasul Paulus dalam 1Ko 11:23-29, 'Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku! Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dengan darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku! Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Jadi barang siapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu, hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barang siapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.'

Maka agar kita dapat menyelenggarakan Perjamuan Tuhan demi penghiburan kita, di atas segala hal perlu perlu kita benar-benar menguji diri kita lebih dulu. Lagi pula, kita perlu mengarahkannya ke tujuan yang telah diperintahkan dan ditetapkan oleh Tuhan Kristus, yaitu supaya menjadi peringatan akan Dia.

Hal menguji diri dengan sungguh-sungguh mencakup tiga pokok.

Pertama, hendaklah tiap-tiap orang dalam had merenungkan dosa-dosa dan kutuk yang telah menimpa dirinya, agar ia membenci diri dan merendahkan diri di hadapan Allah. Karena begitu besar murka Allah atas dosa, sehingga Dia tidak membiarkannya tanpa hukuman, tetapi mengenakan hukuman itu kepada Anak-Nya yang kekasih, Yesus Kristus, dengan kematian yang amat pahit dan hina di kayu salib.

Kedua, hendaklah tiap-tiap orang menguji hatinya, apakah ia memang mempercayai janji Allah yang pasti, yaitu bahwa ia telah beroleh pengampunan segala dosanya hanya karena penderitaan dan kematian Yesus Kristus, dan bahwa kebenaran Kristus yang sempurna telah diperhitungkan dan dianugerahkan kepadanya dengan tuntas seakan-akan merupakan kebenarannya sendiri, bahkan seolah-olah ia sendiri telah menebus segala dosanya dan melaksanakan seluruh kebenaran.

Ketiga, hendaklah tiap-tiap orang menguji hati nuraninya, apakah ia memang bermaksud untuk seterusnya menunjukkan rasa syukur yang benar kepada Tuhan Allah dengan seluruh kehidupannya, dan hidup di hadapan-Nya dalam kebenaran. Begitu pula, apakah ia dengan tulus ikhlas menanggalkan segala rasa permusuhan, kebencian, dan kedengkian, dan sungguh-sungguh berniat untuk seterusnya hidup dalam kasih serta persekutuan yang benar dengan sesamanya manusia.

Semua orang yang berkehendak begitu pasti hendak dianugerahi Allah dan dianggap layak menjadi teman-teman seperjamuan Anak-Nya Yesus Kristus. Sebaliknya, mereka yang tidak merasakan kesaksian ini dalam hati mendatangkan hukuman atas dirinya bila makan dan minum. Oleh karena itu, sesuai dengan perintah Kristus dan Rasul Paulus, kami menasihati semua orang yang menyadari dirinya tercemar oleh kebejatan yang berikut ini agar menjauhi meja Tuhan, dan kami memberitakan 1- kepada mereka bahwa mereka tidak mendapat bagian dalam kerajaan Kristus, yakni semua penyembah berhala; semua orang yang memanggil nania orang kudus yang telah meninggal, malaikat-malaikat, atau makhluk-makhluk lain; semua orang yang memuja patung-patung; semua tukang sihir dan juru tenung, yang mengucapkan mantra atas hewan atau manusia serta benda-benda lain, dan mereka yang menaruh kepercayaan pada mantra itu; semua orang yang niemandang rendah Allah dan Firman-Nya serta sakramen-sakramen kudus; semua orang yang menghujat Allah; semua orang yang inginmengadakan perselisihan, bidah, danpemberontakan dalam Gereja-gereja serta dalam pemerintahan duniawi; semua orang yang mengucapkan sumpah dusta; semua orang yang tidak mematuhi orangtuanya dan para penguasa; semua pembunuh, semua orang yang suka bertengkar dan yang hidup dalam kebencian serta kedengkian terhadap sesamanya; semua pezina, orang cabul, pemabuk, pencuri, orang yang mengambil riba, penyamun, penjudi, orang yang rakus akan uang, dan semua orang yang menempuh kehidupan yang menjengkelkan. Mereka seniua harus menjauhi makanan ini (yang Kristus tetapkan bagi orang-orang percaya milik-Nya semata-mata) selama mereka masih berkanjang dalam dosa itu, agar penghukuman dan kutuk mereka tidak bertambah berat.

Akan tetapi, hai Saudara dan Saudari yang kekasih dalam Tuhan, hal-hal ini tidak dikemukakan kepada kita dengan maksud membuat orang percaya yang sudah patah hati itu tidak nrempunyai harapan lagi, seolah-olah tidak ada yang boleh menghadiri perjamuan Tuhan selain mereka yang sama sekali tidak berdosa. Sebab kita tidak datang ke Perjamuan ini dengan maksud menyatakan bahwa kita sempurna dan benar dalani diri kita sendiri. Sebaliknya, karena kita mencari kehidupan kita di luar diri kita, yaitu dalam Yesus Kristus, maka dengan menghadiri perjamuan ini kita mengaku bahwa kita berada di tengah maut. Memang kita tetap menemukan dalam diri kita banyak cacat dan kekurangan. Misalnya, kita tidak beriniaii senpurna dan kita tidak berbakti kepada Allah dengan semangat yang sepatutnya, tetapi tiap-tiap hari harus berjuang melawan kelemahan iman kita dan nafsu jahat daging kita. Meskipun demikian, oleh karunia Roh Kudus, kita sungguh-sungguh menyesali segala cacat itu dan ingin berjuang melawan ketidakpercayaan kita dan hidup menurut semua perintah Allah. Karena itu, kita akan nierasa yakin dan pasti bahwa dosa atau kelemahan yang (bertentangan dengan kemauan kita) masih tertinggal dalam diri kita, tidak mungkin mencegah kita diterima oleh Allah dan beroleh anugerah-Nya, sehingga Dia membuat kita layak menyantap makanan dan minuman surgawi ini.

Kemudian, hendaklah kita merenungkan pula dengan tujuan apa Tuhan nienetapkan Perjamuan-Nya, yaitu agar kita perbuat itu menjadi peringatan akan Dia. Akan tetapi, hendaklali kita memperingati Dia dengan cara sebagai berikut.

Pertama, hendaklah kita percaya dengan sepenuh hati, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus (sesuai dengan bunyi janji-janji yang dari mulanya telah diberikan kepada para bapak leluhur pada masa Perjanjian Lama)
telah diutus oleh Bapa ke dalam dunia;
mengenakan darah dan daging kita;
dari awal penjelmaan-Nya menjadi manusia hingga akhir hidup-Nya di bumi ini menanggung murka Allah (yang semestinya menjadi sebab kita terbenam untuk selama-lamanya);
dan telah menggenapi bagi kita seluruh ketaatan yang dituntut oleh hukum Allah, serta seluruh kebenaran, terutama ketika di Taman Getsemani beban dosa-dosa kita dan murka Allah membuat peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah - di sana Dia dibelenggu supaya belenggu kita dilepaskan-Nya; sesudah itu mengalami penghinaan yang tak terhitung banyaknya supaya kita tidak pernah menjadi malu lagi;
dihukum mati, Dia yang tidak bersalah, supaya di depan pengadilan Allah kita dihukum bebas;
bahkan membiarkan tubuh-Nya yang terpuji dipaku pada kayu salib supaya surat utang dosa-dosa kita dipakukan-Nya padanya;
dan dengan demikian menanggung kutuk yang seharusnya mengenai kita supaya kita dipenuhi-Nya dengan berkat-Nya;
merendahkan diri sampai-sampai turun ke dalam kehinaan dan kengerian neraka yang paling dalam, dengan tubuh dan jiwa, di kayu salib, tatkala Dia berseru, 'Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?', supaya kita diterima Allah dan tidak pernah ditinggalkan lagi oleh-Nya;
dan akhirnya melalui kematian dan penumpahan darah-Nya mengikat Perjanjian Baru yang kekal, Perjanjian anugerah dan pendamaian, ketika Dia berkata, 'Sudah selesai'.

Supaya kita yakin sepenuhnya bahwa kita terhisab ke dalam Perjanjian anugerah ini, maka pada perjamuan malam terakhir yang dirayakan-Nya, Tuhan Yesus mengambil roti, mengucap syukur atasnya, memecah-mecahkannya, membagikannya kepada murid-murid-Nya, lalu berkata, 'Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!'. Demikian juga, sesudah Perjamuan malam, Dia mengambil cawan, mengucap syukur atasnya, dan berkata, 'Minumlah kamu sekalian; cawan ini adalah Perjanjian Baru dalam darah- Ku, yang ditumpahkan bagi kamu dan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!' Artinya, setiap kali kamu memakan roti ini dan meminum cawan ini, maka hal itu merupakan kenangan dan jaminan yang pasti bagimu, yang olehnya kamu dinasihati dan diberi kepastian mengenai kasih dan kesetiaan-Ku yang sungguh-sungguh terhadap kamu. Aku telah menyerahkan tubuh-Ku bagimu untuk mengalami kematian di kayu salib dan menumpahkan darah-Ku (supaya kamu tidak mengalami kematian kekal), dan mengenyangkan serta menyegarkan jiwamu yang lapar dan haus dengan menyediakan tubuh-Ku yang disalib serta dengan darah-Ku yang ditumpahkan ini, untuk kehidupan kekal. Sepasti roti ini dipecah-pecahkan di depan mata tiap-tiap orang dan cawan ini diberikan kepadanya, dan kamu memakan roti serta meminum cawan itu dengan mulutmu menjadi peringatan akan Aku, sepasti itu juga semua itu Kulakukan.

Penetapan Perjamuan Kudus Tuhan kita Yesus Kristus ini memperlihatkan kepada kita bahwa iman dan percaya kita diarahkan-Nya kepada korban-Nya yang sempurna (yang telah dipersembahkan-Nya sekali untuk selama-lamanya di kayu salib) sebagai satu-satunya dasar dan asas keselamatan kita, karena bagi jiwa kita yang lapar dan haus Dia telah menjadi makanan dan minuman yang benar-benar mengaruniakan kehidupan kekal. Sebab melalui kematianNya Dia telah meniadakan penyebab lapar dan sengsara kita yang kekal, yaitu dosa, dan telah memperoleh bagi kita Roh yang menghidupkan, supaya oleh Roh itu (yang diam di dalam Kristus sebagai Kepala dan di dalam kita sebagai anggota-anggota-Nya) kita hidup dalam persekutuan sejati dengan Dia dan mendapat bagian dalam semua harta-Nya, yaitu hidup kekal, kebenaran, dan kemuliaan.

Di samping itu, Perjamuan memperlihatkan kepada kita bahwa oleh Roh yang sama kita dihubungkan yang satu dengan yang lain, bagaikan anggota satu tubuh, dalam kasih persaudaraan yang sejati. Hal itu diungkapkan oleh Rasul Paulus sebagai berikut, 'Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu'.[1] Sebab, sebagaimana banyak butir gandum digiling menjadi satu tepung gandum dan dibakar menjadi satu roti, dan sebagaimana dari sejumlah besar buah anggur yang diperas mengalirlah minuman anggur yang bercampur menjadi satu, begitu pula kita semua, yang telah dimasukkan menjadi anggota Tubuh Kristus melalui iman yang sejati, akan menjadi satu tubuh oleh kasih persaudaraan, demi Kristus, Juruselamat kita yang kekasih, yang telah sangat mengasihi kita lebih dahulu, dan kita akan membuktikan kesatuan itu yang seorang kepada yang lain dengan perkataan dan perbuatan.Kiranya dalam hal ini Allah yang mahakuasa, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,menolong kita, oleh Roh-Nya yang Kudus! Amin.

Supaya kita memperoleh semua ini, marilah kita merendahkan diri di hadapan Allah, dan memanggil Nama-Nya memohon anugerah-Nya dengan kepercayaan yang sungguh-sungguh.

Ya Allah Bapa kami yang rahmani! Kami merayakan Perjamuan ini untuk menikmati peringatan akan kematian pahit Anak-Mu yang kekasih, Yesus Kristus). Maka kami berdoa kepada-Mu, memohon agar dalam Perjamuan ini, melalui Roh-Mu yang Kudus, Engkau berkenan mendorong hati kami agar kami semakin menyerahkan diri kepada Anak-Mu Yesus Kristus dengan kepercayaan sejati, supaya hati kami yang remuk dan patah dikenyangkan dan disegarkan dengan tubuh dan darah-Nya yang sejati, bahkan dengan diri-Nya sendiri, Allah sejati dan manusia sejati, satu-satunya roti surgawi, oleh kekuatan Roh Kudus. Berilah kami tidak hidup terus dalam dosa, tetapi Dia hidup di dalam diri kami dan kami dalam diri-Nya. Berilah kami benar- benar mendapat bagian dalam Wasiat yang Baru dan kekal, yaitu Perjanjian anugerah, begitu rupa sehingga kami tidak meragukan bahwa Engkaulah Bapa kami yang rahmani untuk selama-lamanya, yang tidak akan memperhitungkan dosa-dosa kita kepada kami dan yang mengasuh kita, jiwa dan raga, sambil memberikan segala sesuatu kepada kita, sebagai anak-Mu serta ahli waris-Mu yang kekasih. Sudilah kiranya Engkau juga mengaruniakan kepada kami anugerah-Mu, agar kami memikul salib kami dengan sukacita, dan menyangkal diri kami, mengaku Juruselamat kami, serta dalam segala kesusahan dengan muka terangkat menantikan kedatangan Tuhan kami Yesus Kristus dari surga, di mana Dia akan membuat tubuh kami yang hina menjadi sama dengan tubuh-Nya yang mulia, dan akan mengangkat kami bersama-Nya sampai selama-lamanya. Dengarkanlah kami, ya Allah dan Bapa yang rahmani, oleh Yesus Kristus, yang telah mengajar kami berdoa begini,

Bapa kami yang di surga. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.

Sudilah kiranya Engkau, melalui Perjamuan Kudus ini, membuat iman Kristen yang am dan tidak diragukan bertambah kuat dalam diri kami. Iman itu kami ikrarkan dengan mulut dan dalam hati,

Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa
Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria,
yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan, turun dalam kerjaan maut,
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah,
Bapa yang mahakuasa,
dan aku datang dari sana
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus;
gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus;
pengampunan dosa;
kebangkitan daging;
dan hidup yang kekal.

Agar kita dikenyangkan dengan roti benar dari surga, yaitu Kristus, maka jangan kita hanya memperhatikan roti dan anggur yang lahiriah saja. Marilah kita mengangkat hati ke surga! Di sana Yesus Kristus, Pembela kita, duduk di sebelah kanan Bapa-Nya yang surgawi; ke sana juga kita diarahkan oleh Pasal-pasal Iman Kristen kita. Jangan kita meragukan bahwa, sama seperti kita benar-benar menerima roti dan minuman yang kudus ini untuk menjadi peringatan akan Dia, begitu juga, melalui karya Roh Kudus, jiwa kita akan benar-benar dikenyangkan dan disegarkan dengan tubuh dan darah-Nya.

Sambil memecah-mecahkan dan membagikan roti, pelayan berkata sebagai berikut,

Roti yang kita pecah-pecahkan ini adalah persekutuan dengan tubuh Kristus. Ambillah, makanlah, peringatilah dan percayalah bahwa tubuh Tuhan kita Yesus Kristus dipecah-pecahkan agar menjadi perdamaian sempurna semua dosa kita.

Dan sambil memberikan cawan si pelayan berkata,

Cawan pengucapan syukur ini, yang atasnya kita mengucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus. Ambillah, minumlah darinya semua, peringatilah dan percayalah bahwa darah yang mahal Tuhan kita Yesus Kristus ditumpahkan agar menjadi perdamaian sempurna semua dosa kita.

Sementara orang turut merayakan Perjamuan, mereka menyanyikan lagu-lagu rohani atau membacakan beberapa pasal Alkitab menjadi peringatan akan kematian Kristus, misalnya Yes 53, Yoh 13-18, atau yang sejenisnya.

Seusai perayaan Perjamuan, pelayan berkata,

Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan! Tuhan telah mengenyangkan jiwa kita di meja Perjamuan-Nya. Marilah kita bersama-sama memuji nama-Nya dengan mengucap syukur, dan tiap-tiap orang berkata-kata dalam hati,

'Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku,
dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu,
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur,
yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
TUHAN adalah penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Tidak selalu Ia menuntut,
dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita,
dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
tetapi setinggi langit di atas bumi,
demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
sejauh timur dari barat,
demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.1

Dia tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri,
tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua,
dan mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia!2
Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita,
ketika kita masih berdosa.
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti
akan diselamatkan dari murka Allah.
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru,
diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Anak-Nya,
lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan,
pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!1
Oleh sebab itu, mulut dan hatiku
akan mengabarkan puji-pujian Tuhan
mulai dari sekarang ini sampai selama-lamanya.2 Amin.'

Ya Allah dan Bapa yang mahakuasa dan rahmani! Kami mengucap syukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau, karena rahmat-Mu yang dalamnya tak terduga, telah memberikan Anak-Mu yang tunggal menjadi bagi kami Pengantara, korban tebusan dosa kami, dan makanan serta minuman yang mengaruniakan kehidupan kekal. Kami mengucap syukur karena Engkau memberi kami iman yang sungguh-sungguh, yang membuat kami mendapat bagian dalam segala kebaikan itu. Engkau telah membuat juga Anak-Mu yang kekasih,Yesus Kristus, menetapkan dan memerintahkan Perjamuan Kudus untuk menguatkan iman kami. Kami berdoa memohon, ya Allah dan Bapa yang setia, agar, melalui karya Roh Kudus-Mu, Engkau membuat peringatan akan Tuhan kami Yesus Kristus dan pemberitaan kematian-Nya menjadi bermanfaat bagi kami sehingga kami bertumbuh dalam iman sejati dan dalam persekutuan yang bahagia dengan Kristus; dengan perantaraan Dia, Anak-Mu yang kekasih Yesus Kristus. Dalam nama-Nya kami mengakhiri doa kami dengan cara yang telah diajarkan-Nya kepada kami,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.'

4. TATA CARA PENGUCILAN DARI JEMAAT

Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus!
Saudara mengetahui bahwa sudah berkali-kali, dengan melewat tahap-tahap tertentu, kami memberitahukan kepada Saudara dosa besar yang telah dilakukan sesama anggota jemaat kita bernama N. dan betapa dosa itu telah menimbulkan kehebohan. Maksud pemberitahuan itu ialah agar, oleh segala nasihat dan doa Saudara yang Kristen, ia bertobat kepada Allah, terlepas dari jerat iblis (yang mengikat dia pada kehendaknya),' dan bangkit melakukan kehendak Tuhan. Akan tetapi, kami terpaksa menyatakan kepada Saudara, dengan amat sedih, sampai sekarang belum tampil seseorang yang memberitahukan adanya petunjuk sedikit pun bahwa oleh aneka nasihat yang disampaikan kepadanya (baik secara pribadi maupun di hadapan saksi-saksi atau dihadiri banyak orang) ia telah sampai menyesali dosanya atau memperlihatkan tanda pertobatan yang sungguh-sungguh dengan cara apa pun. Pelanggarannya itu sendiri pun berat, tetapi oleh kekerasan hatinya ia membuatnya tiap-tiap hari bertambah berat. Pada kesempatan yang terdahulu kami telah menyatakan kepada Saudara bahwa kami terpaksa mengalami kesedihan lebih besar lagi dan menerapkan tindakan paling keras, jika setelah begitu lama disabari Gereja ia belum juga bertobat. Maka kini kami terpaksa menyelenggarakan pengucilan, seturut perintah dan beban yang disampaikan kepada kita dalam Firman Allah yang kudus. Maksudnya, supaya oleh tindakan itu (kalau mungkin) ia dibuat malu karena dosa-dosanya, dan juga supaya seluruh badan jemaat jangan dibahayakan oleh anggota yang busuk yang sampai sekarang tidak tersembuhkan ini, dan supaya nama Allah tidak dihujat.

Oleh karena itu, kami, para pelayan dan penilik jemaat Allah di tempat ini, yang berkumpul dalam nama dan dalam kuasa Tuhan kita Yesus Kristus, menyatakan di hadapan Saudara sekalian bahwa karena alasan tersebut Saudara N. telah dikucilkan dan tetap dikucilkan, sehingga, selama ia berkanjang dalam dosa atau tidak mau bertobat, ia berada di luar jemaat Tuhan dan terasing dari persekutuan dengan Kristus, dengan sakramen- sakramen kudus, dan dengan segala berkat rohani serta karunia Allah yang Dia janjikan dan anugerahkan kepada jemaat-Nya. Karena itu Saudara wajib memandang N. sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai, sesuai dengan perintah Kristus,2 yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang oleh pelayan-pelayan-Nya diikat di bumi akan terikat di surga.3

Selanjutnya, kami menasihati Saudara-Saudara, hai warga Kristen yang kekasih, agar Saudara tidak bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu. Kendati demikian, janganlah hendaknya Saudara memandang ia sebagai musuh, tetapi hendaklah Saudara sekali-sekali memperingatkan dia, sebagaimana orang memperingatkan seorang saudara.

Sementara itu, hendaklah bagi tiap-tiap orang peristiwa ini dan yang serupa menjadi alasan untuk bercermin diri, supaya ia takut akan Tuhan dan berjaga- jaga. Siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! Hendaklah tiap-tiap orang hidup dalam persekutuan yang sungguh- sungguh dengan Allah Bapa dan dengan Kristus Anak-Nya serta dengan semua orang Kristen yang percaya, dan bertahan dalam persekutuan itu sampai akhir, sehingga memperoleh keselamatan kekal. Saudara yang kekasih, Saudara telah melihat dengan cara apa saudara kita yang dikucilkan ini telah merosot dan berangsur-angsur semakin dekat pada kejatuhan. Maka belajarlah dari contohnya, betapa liciknya iblis membawa manusia ke kebinasaan dan membuat dia mengabaikan semua sarang yang menyehatkan dan menyelamatkan. Hendaklah Saudara menghindari bibit kejahatan dan, seturut nasihat Sang Rasul, menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita, dengan mata tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman itu kepada kesempurnaan.' Sadarlah, berjaga-jagalah, dan berdoalah supaya Saudara jangan jatuh ke dalam pencobaan!' Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu, tetapi kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar,' dan hendaklah tiap-tiap orang menyesali dosanya, agar Allah kita tidak merendahkan kita kembali dan kami kembali harus berdukacita karena salah seorang di antara kamu. Sebaliknya, hendaklah kamu bersama-sama menempuh hidup yang saleh, sehingga kamu merupakan mahkota dan sukacita kami dalam Tuhan.

Akan tetapi, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya,' maka marilah kita memanggil nama-Nya yang kudus, dengan mengaku dosa-dosa kita,

Ya Allah yang adil, Bapa yang rahmani, di hadapan keagungan-Mu kami mengeluh tentang dosa kami' dan mengaku bahwa sudah sepatutnya kami mengalami kesedihan dan dukacita karena pengucilan orang yang dulu sesama anggota jemaat kami. Bahkan, jika Engkau hendak berperkara dengan kami, kami semua layak dikucilkan dan dibuang dari hadirat-Mu karena pelanggaran kami yang berat. Tetapi, ya Tuhan, kasihanilah kami karena Kristus, ampunilah kesalahan kami, karena kami sungguh-sungguh menyesalinya. Dan buatlah agar kami semakin bersedih hati karenanya, agar kami takut kepada penghukuman-Mu yang Kaudatangkan atas orang- orang yang keras hati, dan berikhtiar untuk berkenan di mata-Mu. Buatlah agar kami menghindari segala pencemaran jasmani' dan mereka yang telah dikucilkan dari persekutuan Gereja, agar kami tidak ikut berdosa bersama mereka dan agar dia yang telah dikucilkan merasa malu karena dosanya. Engkau tidak berkenan pada kematian orang fasik, tetapi pada pertobatannya supaya ia hidup,' dan Gereja-Mu senantiasa siap menerima mereka yang kembali ke dalam pangkuannya, maka kobarkanlah dalam diri kami hasrat hendak membawa kembali ke jalan yang benar, melalui nasihat dan teladan Kristen yang baik, orang yang telah dikucilkan ini bersama semua orang yang menyeleweng karena ketidakpercayaan atau hidup yang ceroboh. Sudilah kiranya Engkau berkati nasihat-nasihat kami, supaya olehnya kami mendapat alasan untuk kembali bersukacita atas dia yang karenanya kini kami harus berduka hati, sehingga nama-Mu yang kudus dipuji-puji, oleh Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah mengajar kami berdoa begini,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.

5. TATA CARA PENERIMAAN KEMBALI ORANG YANG TELAH DIKUCILKAN KE DALAM JEMAAT KRISTUS

Saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan!
Saudara mengetahui bahwa beberapa waktu yang lalu sesama anggota jemaat kita bernama N. telah dikucilkan dari jemaat Kristus. Kini kami harus dapat memberitahukan kepada Saudara bahwa melalui remedi itu dan melalui nasihat- nasihat baik serta doa-doamu yang Kristen, ia telah begitu maju, sehingga ia menjadi malu karena dosanya dan rindu agar kita menerima dia kembali ke dalam persekutuan Gereja. Kita memang wajib menerima orang-orang seperti itu dengan penuh sukacita sebab Allah memerintahkan demikian. Meskipun demikian, hal ini perlu berlangsung dengan teratur. Oleh karena itu, bersama ini kami mempermaklumkan kepada Saudara bahwa pada kesempatan berikut, bila Perjamuan Tuhan akan dirayakan lagi, kami, oleh rahmat Tuhan, hendak melepaskan orang tersebut tadi dari ikatan pengucilan dan menerima dia ke dalam persekutuan Gereja, kecuali jika sementara itu salah seorang di antara Saudara mengemukakan alasan sah yang menjadi rintangan, yang perlu disampaikan cukup lama sebelumnya. Hendaklah sementara itu tiap-tiap orang mengucap syukur kepada Tuhan karena anugerah yang telah dikaruniakan-Nya kepada orang berdosa yang malang ini, sambil memohon agar Dia menyempurnakan karya-Nya padanya supaya ia memperoleh keselamatan kekal. Amin.

Jika tidak timbul halangan, maka Pelayan Firman akan menyelenggarakan penerimaan kembali orang yang telah dikucilkan itu dengan cara berikut,

Orang-orang Kristen yang kekasih! Baru-baru ini kami telah menyampaikan kepada Saudara berita pertobatan sesama anggota jemaat kita bernama N. dengan maksud agar dengan sepengetahuan Saudara ia diterima kembali ke dalam jemaat Kristus. Karena tidak ada yang mengemukakan apa-apa yang menjadi alasan ia tidak patut diterima kembali maka kini kami hendak menyelenggarakan penerimaannya itu.

Dalam Mat 18:15-17, Tuhan Kristus meneguhkan hukuman Gereja-Nya dalam hal pengucilan orang berdosa yang tidak mau bertobat. Segera sesudah itu Dia menyatakan bahwa apa yang dilepaskan oleh para pelayan-Nya di dunia ini akan terlepas di surga. Dengan itu Dia menjelaskan bahwa, bila seseorang dikucilkan dari Gereja-Nya, orang itu tidak kehilangan segala harapan akan keselamatan, tetapi dapat dilepaskan lagi dari ikatan hukuman kekal. Oleh karena itu, sebab Allah menyatakan dalam Firman-Nya bahwa Dia tidak berkenan pada kematian orang fasik, tetapi pada pertobatannya supaya ia hidup,' maka Gereja pun tetap mengharapkan pertobatan orang berdosa yang telah menyeleweng dan tetap siap menerima orang yang bertobat itu kembali ke dalam pangkuannya. Maka itu, Rasul Paulus telah menyuruh jemaat Korintus menegakkan dan menghibur warga yang telah dinyatakannya harus dijauhkan dari tengah-tengah jemaat, setelah karena teguran banyak orang ia telah menjadi sadar, supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat.' Selain itu, dalam perkataan-Nya yang dikutip tadi, Kristus mengajar juga bahwa hukuman lepas yang diucapkan atas seorang berdosa yang telah bertobat itu, seturut Firman Allah, dianggap kokoh dan pasti oleh Tuhan. Karena itu, seharusnya tak seorang pun yang sungguh-sungguh bertobat ragu-ragu kalau Allah telah menerimanya dalam rahmat-Nya, sebagaimana Kristus katakan, 'Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni'.'

Agar kini kita sampai pada tindakan yang direncanakan, maka saya bertanya kepadamu, Saudara N.,

Apakah Saudara, di hadapan Allah dan jemaat-Nya di tempat ini, menyatakan dengan sepenuh hati bahwa Saudara benar-benar menyesali dosa dan ketegaran hati yang telah menjadi sebab Saudara dengan adil dikucilkan dari jemaat?

Apakah Saudara sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan telah mengampuni dosa-dosa Saudara dan tetap mengampuninya karena Kristus?

Dan apakah karena itu Saudara ingin diterima kembali ke dalam jemaat Kristus di tempat ini, sambil berjanji untuk seterusnya hendak menempuh hidup yang saleh, seturut perintah Tuhan?

Jawab. Ya.

Sesudah itu Pelayan akan meneruskan acara dengan berkata,

Sebab itu maka kita yang berkumpul di tempat ini dalam nama dan kuasa Tuhan Kristus, menyatakan bahwa engkau, Saudara N., dilepaskan dari ikatan pengucilan. Kita menerima Saudara kembali ke dalam jemaat Tuhan, dan memberitakan kepada Saudara bahwa Saudara berdiri dalam persekutuan dengan Kristus, dengan sakramen- sakramen kudus, dan dengan semua berkat serta anugerah rohani Allah yang dijanjikan-Nya dan dikaruniakan-Nya kepada jemaat-Nya. Hendaklah Allah yang kekal pemelihara Saudara di dalam persekutuan itu sampai akhir, oleh Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus! Amin!

Oleh sebab itu, hendaklah Saudara merasa yakin dalam hati, hai Saudaraku yang kekasih, bahwa Tuhan telah menerima Saudara dalam anugerah-Nya. Hendaklah Saudara berdaya upaya agar untuk seterusnya Saudara waspada terhadap kelicikan iblis dan kejahatan dunia, agar Saudara tidak jatuh lagi ke dalam dosa. Hendaklah Saudara amat mengasihi Kristus, sebab Saudara telah beroleh pengampunan banyak dosa.'

Begitu pula kamu, hai orang Kristen yang kekasih, terimalah saudaramu ini dengan kerelaan hati. Bersukacitalah, karena ia ini telah mati dan menjadi hidup kembali, telah hilang dan didapat kembali. Bersukacitalah bersama malaikat- malaikat di surga karena pertobatan orang berdosa ini.' Jangan lagi Saudara memandang dia sebagai orang asing, tetapi sebagai kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah.'

Selanjutnya, karena kita tidak bisa mendapat kebaikan apa pun dari diri kita sendiri, maka marilah kita memanggil nama Tuhan yang mahakuasa memohon anugerah- Nya, sambil memuji-muji Dia dan mengucap syukur kepada-Nya.

Allah dan Bapa yang pemurah! Kami mengucap syukur kepada-Mu oleh Yesus Kristus, karena Engkau telah membuat saudara kami ini bertobat sehingga ia hidup, dan memberi kami alasan untuk bersukacita karena ia telah kembali. Kami berdoa memohon dari-Mu agar Engkau mengaruniakan anugerah-Mu kepadanya, agar ia semakin yakin dalam hati tentang pengampunan dosanya dan agar baginya keyakinan itu menjadi sumber sukacita yang tak terungkapkan serta keinginan untuk berbakti kepada-Mu. Dan sebagaimana bagi banyak orang ia telah menjadi batu sandungan karena dosanya, buatlah supaya begitu pula banyak orang dibangun oleh pertobatannya. Buatlah supaya ia sampai akhir menempuh jalan jalan-Mu dengan tekun dan supaya peristiwa ini menjadi contoh bagi kami, agar kami mengetahui bahwa pada-Mu terdapat anugerah, supaya Engkau ditakuti orang. Dengan demikian, kami akan memandang dia sebagai sesama warga serta ahli waris kehidupan kekal, dan bersama-sama berbakti kepada-Mu sepanjang hidup kami dengan rasa takut dan ketaatan seorang kanak-kanak, oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Dalam nama-Nya kami mengakhiri doa kami begini,

'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.'

6. TATA CARA PENEGUHAN PELAYAN-PELAYAN FIRMAN ALLAH

Seusai pemberitaan Firman dan doa biasa, pelayan Firman akan menyapa umat sebagai berikut,

Saudara-saudara yang kekasih! Saudara mengetahui bahwa kami telah memperkenalkan di depan umum nama saudara kita N., yang hadir di sini. Maksud pengumuman itu ialah mencari tahu apakah ada orang yang berkeberatan atas tingkah laku atau ajarannya, sehingga ia tidak boleh diteguhkan menjadi pelayan Firman. Akan tetapi, tidak seorang pun datang kepada kami mengemukakan fakta yang menjadi alasan sah untuk menolak dia. Karena itu, sekarang kita, dalam nama Tuhan, akan menyelenggarakan acara peneguhannya. Untuk itu hendaklah kamu, yaitu Saudara N. bersama semua hadirin, lebih dulu mendengarkan penjelasan singkat dari Firman Allah mengenai penetapan para gembala atau pelayan Firman dan mengenai jabatan mereka.

Pertama, haruslah Saudara memperhatikan bahwa Allah, Bapa kita di surga, yang berkehendak memanggil dan mengumpulkan, dari dalam umat manusia yang rusak, suatu jemaat untuk kehidupan kekal, karena anugerah-Nya yang khusus melaksanakan niat itu dengan memakai pelayanan manusia. Karena itu, Paulus berkata dalam Efesus 4:11 bahwa 'Tuhan Kristus yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar- pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.' Tampak oleh kita bahwa dalam nas itu Sang Rasul antara lain berkata bahwa jabatan Gembala merupakan pranata yang diadakan oleh Kristus.

Adapun tugas-tugas yang termasuk jabatan kudus ini, dapat kita simpulkan dengan mudah dari namanya sendiri. Sebagaimana seorang gembala biasa bertugas menggembalakan, menuntun, membela, dan memerintah kawanan yang telah dipercayakan kepadanya, begitu pula halnya gembala-gembala rohani ini, yang telah ditetapkan di atas jemaat yang Allah panggil agar beroleh keselamatan dan yang dipandang-Nya sebagai kawanan domba gembalaan-Nya.' Tetapi padang rumput tempat kawanan domba ini digembalakan tidak lain melainkan pemberitaan Firman Allah bersama pelayanan doa-doa serta sakramen-sakramen kudus. Firman Allah itu juga merupakan tongkat untuk menuntun dan memerintah kawanan domba itu. Maka ternyata inilah jabatan para gembala atau pelayan Firman.

Pertama, hendaklah Firman Tuhan, yang telah dinyatakan melalui Kitab-kitab para Nabi dan Rasul, mereka perkenalkan kepada umatnya dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Hendaklah mereka menjabarkannya, baik di depan umum maupun kepada orang-orang perseorangan, dengan cara yang bermanfaat bagi para pendengar, yaitu dengan mengajar, menasihati, menghibur, dan mengenakan hukuman, sesuai dengan kebutuhan masing-masing, sambil memberitakan pertobatan kepada Allah dan pendamaian dengan Dia melalui kepercayaan akan Yesus Kristus, serta berdasarkan Kitab Suci membantah segala ajaran sesat dan bidat yang bertentangan dengan ajaran murni. Semua ini diterangkan kepada kita dengan jelas dalam Kitab Suci. Sebab Rasul Paulus berkata, 'mereka ini berdaya upaya dalam Firman'.[1] Di tempat lain ia mengajar bahwa hal itu perlu dilakukan 'sesuai dengan ukuran atau patokan iman kita'.[2] Begitu pula ditulisnya, bahwa seorang gembala 'harus berpegang kepada perkataan yang benar' atau tulus, 'yang sesuai dengan ajaran yang sehat', dan 'memberitakannya dengan terus terang';[3] demikian juga, 'Siapa yang bernubuat' (artinya, yang memberitakan Firman Allah) 'ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati, dan menghibur'.[4] Di tempat lain ia menjadikan dirinya sebagai teladan bagi para gembala, sambil menyatakan bahwa 'baik di depan umum maupun dalam perkumpulan di rumah-rumah aku senantiasa bersaksi !!(...) supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Yesus Kristus'.[5] Tetapi secara khusus kita mendapat keterangan yang cermat mengenai jabatan seorang Pelayan Injil dalam 2Ko 5:18-20. Di sana Sang Rasul berkata sebagai berikut, 'Semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami' (yaitu kepada para Rasul dan Gembala). 'Sebab di dalam Kristus, Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka dan Dia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi, kami ini utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu, Berilah dirimu didamaikan dengan Allah!.' Berkenaan dengan upaya membantah ajaran yang tidak murni, Rasul itu juga berkata dalam Titus 1:9 bahwa seorang Pelayan Firman harus berpegang pada Firman Allah, supaya ia sanggup membantah penentang- penentangnya dan menyumbat mulut mereka.

Kedua, jabatan para Gembala mencakup tugas memanggil nama Allah di depan umum, atas nama seluruh jemaat. Sebab perkataan para Rasul dalam Kisah 6:4, 'Kami akan memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman', berlaku juga berkenaan dengan gembala-gembala ini. Itulah yang dimaksud Rasul Paulus ketika ia berkata kepada Timotius, 'Pertama-tama aku menasihatkan, naikkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan semua pembesar, dst.

Ketiga, jabatan mereka mencakup tugas melayankan sakramen-sakramen yang telah ditetapkan Tuhan menjadi meterai rahmat- Nya, sebagaimana ternyata dari perintah Kristus kepada para Rasul dalam Mat 28:19, yang berlaku pula bagi para gembala, 'Baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus'. Begitu pula dalam 1Ko 11:23-26, 'Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti, dst.'

Akhirnya, para pelayan Firman bertugas mempertahankan tata tertib yang baik dalam lingkungan jemaat dan memerintah jemaat itu dengan cara yang telah ditetapkan Tuhan. Sebab, setelah Kristus, dalam Mat 18:18 dst., berkata- kata mengenai cara Kristen menjalankan hukuman, Dia mengatakan kepada para Rasul-Nya, 'Apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surga'. Dan Paulus ingin supaya para pelayan adalah 'kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya'.' Sebab, 'jikalau seseorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimana ia dapat mengurus atau memerintah jemaat Allah?'. Karena itu, dalam Alkitab para gembala disebut 'pengatur rumah Allah',' dan 'uskup-uskup',' artinya 'pengawas dan penjaga', sebab mereka bertugas mengawasi Bait Allah tempat mereka berdiam, supaya di dalamnya segala sesuatu berlangsung dengan sopan dan teratur,' dan supaya dengan kunci-kunci Kerajaan Surga, yang telah dipercayakan kepadanya, mereka mengikat dan melepaskan sesuai dengan tugas kewajiban yang Allah berikan kepada mereka.'

Semua hal ini memperlihatkan kemuliaan tugas jabatan seorang gembala, sebab begitu besarlah perkara-perkara yang dilaksanakan oleh jabatan itu. Tampak pula betapa jabatan itu perlu untuk membimbing manusia menuju ke keselamatan. Itulah juga sebabnya Tuhan menghendaki jabatan seperti itu dipertahankan terus. Sebab beginilah perkataan Kristus, ketika Dia mengutus Rasul-rasul-Nya untuk melaksanakan pelayanan yang suci ini, 'Ketahuilah,

Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman'.' Di sini nyatalah bahwa Dia berkehendak supaya pelayanan yang suci ini senantiasa dipelihara di bumi (sebab tidak mungkin mereka yang Dia sapa dalam nas ini hidup terus sampai akhir dunia). Karena itu juga Paulus menasihati Timotius, 'apa yang telah engkau dengar dariku !!(...) percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga pandai mengajar orang lain'.' Begitu pula, setelah meneguhkan Titus menjadi gembala, ia memerintahnya menetapkan penatua-penatua dan penilik-penilik di setiap kota.'

Sekarang kita juga meneguhkan seorang pelayan Firman yang baru, dengan maksud melangsungkan pelayanan ini dalam Gereja Allah. Kita sudah cukup membeberkan jabatan para pelayan itu. Maka hendaklah Saudara, Saudara N., menjawab apa yang akan dikemukakan kepada Saudara, supaya tiap-tiap orang dapat mendengar bahwa Saudara bersedia menerima pelayanan tersebut di atas dengan sepatutnya.

Pertama, aku bertanya, apakah Saudara merasa dalam hati bahwa Saudara telah dipanggil oleh jemaat Allah, dan karena itu oleh Allah sendiri, untuk pelayanan suci ini dengan cara yang sah?

Kedua, apakah Saudara memandang Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai satu-satunya Firman Allah dan ajaran keselamatan yang sempurna, serta menolak segala ajaran yang bertentangan dengannya?Ketiga, apakah Saudara berjanji hendak menyelenggarakan pelayanan jabatanmu sebagaimana dilukiskan tadi dengan setia, sesuai dengan ajaran ini, dan menghiasi pengajaranmu dengan laku perangai yang saleh, sambil tunduk pada nasihat dari pihak Gereja, menurut peraturan yang berlaku umum dalam Gereja-gereja, jika Saudara sampai menyeleweng dalam hal ajaran atau tingkah laku?

Lalu ia akan menjawab,

Ya, dengan segenap hatiku!

Sesudah itu, Pelayan yang telah mengemukakan pertanyaan-pertanyaan itu (atau seorang Pelayan lain, jika hadirlah beberapa orang Pelayan), akan meletakkan tangan di atas kepalanya' dan mengatakan,

Kiranya Allah, Bapa kita yang di surga, yang telah memanggil Saudara untuk pelayanan suci ini, menerangi Saudara dengan Roh Kudus-Nya, menguatkan Saudara oleh tangan-Nya, dan memerintah Saudara dalam pelayananmu sedemikian rupa, hingga Saudara menjalankannya dengan patut dan berhasil, demi kemuliaan nama-Nya dan demi perluasan Kerajaan Anak-Nya Yesus Kristus! Amin.

Sesudah itu Pelayan akan menasihati Pelayan yang baru diteguhkan itu dan selanjutnya seluruh jemaat, dari mimbar, sebagai berikut

Maka itu, hai Saudara dan teman pelayan yang kekasih dalam Kristus, awasilah dirimu sendiri dan seluruh kawanan domba! Roh Kudus telah mengangkat Saudara menjadi Peniliknya, untuk menggembalakan jemaat Allah, yang telah diperoleh-Nya dengan darah-Nya sendiri. Kasihilah Kristus dan gembalakanlah domba-domba-Nya sambil menilik mereka, tidak dengan paksa, tetapi dengan sukarela, tidak karena mau mencari keuntungan, tetapi karena dorongan hati, tidak seolah-olah mau memerintah atas mereka yang telah dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.' Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dan dalam Roh, dalam iman dan dalam kesucian.' Bertekunlah dalam membaca, menasihati, dan mengajar. Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah ajaran, dan bertekunlah di dalamnya.3 Tanggunglah dengan sabar seluruh penderitaan dan penganiayaan, sebagai seorang prajurit Kristus yang baik.' Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian Saudara akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar Saudara.' Dan apabila Gembala Agung datang, Saudara akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu."

Begitu pula kamu sekalian, hai warga Kristen yang kekasih, sambutlah pelayanmu ini dalam Tuhan dengan segala sukacita, dan hormatilah orang-orang seperti dia.'Ingatlah bahwa melalui dia Allah sendirilah yang menasihati dan memohon kamu. Maka terimalah firman yang akan diberitakannya kepadamu seturut Kitab Suci, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan - dan memang' sungguh-sungguh demikian - sebagai firman Allah.' Hendaklah bagimu indah kedatangan mereka yang mengabarkan berita damai, dan memberitakan kabar baik!' Taatilah pemimpin- pemimpinmu, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya, supaya mereka melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.' Jika kamu berbuat demikian, damai sejahtera dari Allah akan masuk ke dalam rumahmu, dan kamu yang menerima dia sebagai seorang nabi, akan menerima upah nabi," dan karena kamu melalui perkataannya percaya kepada Kristus maka oleh kamu Kristus akan mewarisi hidup kekal.

Akan tetapi, tidak seorang pun sanggup melakukan apa pun yang disebut tadi dengan kekuatan sendiri. Karena itu, marilah kita menaikkan doa dan pengucapan syukur kepada Allah, Bapa yang murah hati! Kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau berkenan, melalui pelayanan manusia, mengumpulkan bagi-Mu, dari umat manusia yang binasa, jemaat yang akan menerima hidup yang kekal, dan menganugerahkan seorang pelayan yang setia kepada Gereja di tempat ini. Engkau telah mempersiapkan dan memanggil dia ke pelayanan ini, maka kami berdoa kepada- Mu, kiranya Engkau oleh Roh-Mu, membuat dia sanggup menyelenggarakan pelayanannya, dengan membukakan akal budinya sehingga ia memahami Kitab Suci-Mu, dan membukakan mulutnya sehingga dengan lidah yang fasih dan dengan leluasa ia memperkenalkan dan melayankan rahasia-rahasia Injil. Engkau telah mengangkat dia atas umat ini, maka kiranya Engkau memperlengkapi dia dengan kebijaksanaan dan keberanian, supaya umat itu diperintahnya dengan adil dan memelihara mereka dalam suasana damai Kristen, agar di bawah pelayanannya dan melalui teladannya yang baik, Gereja-Mu semakin bertambah besar dan berbudi baik. Berilah ia bernyali dalam segala kesusahan dan sengsara yang akan ia hadapi selama pelayanannya, supaya ia dikuatkan oleh hiburan Roh-Mu dan bertekun sampai penghabisan, dan akhirnya bersama semua pelayan yang setia diterima masuk ke dalam kebahagiaan Tuhannya. Sudilah kiranya Engkau mencurahkan anugerah-Mu juga atas umat di tempat ini, supaya mereka berlaku sepantasnya terhadap gembala mereka ini dan mengakui dia sebagai utusan-Mu, menerima pengajarannya dengan rasa hormat serta takluk pada nasihatnya, agar melalui pemberitaannya mereka percaya kepada Kristus dan memperoleh bagian dalam kehidupan kekal. Kabulkanlah doa kami, ya Bapa, oleh Anak-Mu yang kekasih, yang telah mengajar kami berdoa begini,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendakmu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.'

7. TATA CARA PENEGUHAN PARA PENATUA DAN DIAKEN, BERSAMA-SAMA ATAU SENDIRI-SENDIRI

Dalam hal Penatua dan Diaken diteguhkan sendiri-sendiri, tata cara ini akan disesuaikan dengan acaranya

Hai orang Kristen yang kekasih! Saudara mengetahui bahwa sudah berkali-kali kami memperkenalkan kepada Saudara nama-nama sesama anggota kita yang hadir di sini dan yang telah dipilih untuk melayani jemaat ini sebagai penatua dan diaken. Maksudnya ialah mencari tahu apakah ada orang yang hendak mengajukan alasan yang membuat mereka tidak patut diteguhkan dalam jabatan mereka. Akan tetapi, tidak seorang pun datang kepada kami mengemukakan fakta yang menjadi alasan sah untuk menolak dia. Maka itu, kini, dalam nama Tuhan, kita akan menyelenggarakan acara peneguhannya.

Untuk itu hendaklah kamu, yaitu Saudara-saudara yang akan diteguhkan, bersama semua hadirin, lebih dulu mendengarkan penjelasan singkat dari Firman Allah mengenai penetapan para penatua dan diaken serta mengenai jabatan mereka.

Berkenaan dengan para penatua perlulah diperhatikan bahwa istilah penatua atau tua-tua (yang diambil dari Perjanjian Lama dan mengandung arti, 'orang yang ditetapkan dalam jabatan pemerintahan yang tinggi atas orang-orang lain') dipakai berhubungan dengan dua jenis orang yang melayani dalam Gereja Yesus Kristus. Sang Rasul berkata, 'Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang tugasnya berkhotbah dan mengajar'.' Di sini ternyata dalam Gereja Rasuli terdapat dua jenis penatua. Jenis yang satu bertugas berkhotbah dan mengajar, jenis yang satu lagi tidak. Kelompok pertama ialah para pelayan Firman dan gembala, yang mengabarkan Injil dan melayankan sakramen-sakramen. Sebaliknya, kelompok lain tidak bertugas berkhotbah, namun memberi pelayanan dalam jemaat. Mereka memegang jabatan khusus mengawasi Gereja dan memerintahnya bersama para pelayan Firman. Sebab dalam Rom 12:8 Paulus berbicara lebih dulu mengenai jabatan mengajar dan juga mengenai jabatan membagi-bagikan, atau jabatan diaken, lalu menyebut pelayanan ini secara khusus sambil berkata, 'siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin'. Demikian juga di tempat lain, di antara karunia-karunia dan jabatan jabatan yang telah Allah tetapkan dalam jemaat, disebutnya 'memimpin'.'

Dengan demikian jenis pelayan ini menjadi pembantu dan pendamping bagi yang lain, yang mengabarkan Injil, sebagaimana dalam Perjanjian Lama kaum Lewi biasa diperbantukan kepada para imam dalam ibadah Kemah Suci untuk menjadi pembantu mereka dalam hal-hal yang tidak mungkin dikerjakan oleh para imam sendiri, kendati kedua jabatan itu sendiri tetap terpisah. Tambahan lagi, baiklah tokoh- tokoh seperti itu diangkat untuk mendampingi para pelayan Firman, untuk bersama- sama dengan mereka memerintah jemaat, agar dengan demikian tercipta peluang lebih besar lagi untuk menjauhkan dari jemaat Allah segala kelaliman dan kesewenangan, yang lebih mudah menyusup masuk kalau pemerintahan dipegang satu orang atau beberapa orang saja. Maka itu, para pelayan Firman dan para penatua bersama-sama merupakan dewan atau kumpulan, yang merupakan Majelis Gereja dan mewujudkan seluruh jemaat. Itulah maksud perkataan Tuhan Kristus, 'sampaikanlah soalnya kepada jemaat'.' Perkataan itu jangan ditafsirkan seakan-akan yang dimaksud adalah tiap-tiap anggota jemaat, tetapi sangat tepat kalau jemaat' kita artikan sebagai 'mereka yang memerintah jemaat yang telah memilih mereka'.

Demikianlah jabatan para penatua adalah, pertama, bersama para Pelayan Firman mengawasi jemaat yang dipercayakan kepada mereka, memperhatikan baik-baik apakah tiap-tiap warga berkelakuan pantas dalam hal pengakuan iman dan tingkah langkahnya, menegur mereka yang berkelakuan tidak senonoh sambil sedapat mungkin mencegah pencemaran sakramen-sakramen, menindak, dengan memakai disiplin Kristen, orang-orang yang tidak mau bertobat, dan menerima kembali ke dalam pangkuan Gereja mereka yang bertobat. Baik perkataan Kristus tersebut tadi maupun beberapa perkataan lain dalam Alkitab,2 menunjukkan bahwa hal-hal itu menjadi wewenang bukan hanya satu dua orang, melainkan sejumlah besar orang yang diangkat untuk itu.

Kedua, Sang Rasul menyuruh agar di tengah-tengah orang Kristen segala sesuatu berlangsung dengan sopan dan teratur.' Lagi pula, menurut peraturan Kristen yang berlaku dalam hal ini orang tidak boleh memegang pelayanan dalam Gereja Kristus kecuali bila dipanggil dengan cara yang sah. Maka para penatua wajib juga mengawasi hal itu dan membantu para pelayan Firman dalam segala kejadian yang menyangkut kesejahteraan serta ketertiban Gereja, dengan memberi nasihat. Bahkan, mereka wajib juga melayani semua warga Kristen dengan nasihat dan penghiburan.

Ketiga, jabatan mereka mencakup secara khusus pengawasan pengajaran dan tingkah laku para pelayan Firman, agar segalanya diarahkan ke pembangunan Gereja. Mereka harus juga menjaga agar jangan dibawakan ajaran asing, sesuai dengan nasihat Sang Rasul dalam Kisah 20:29, agar orang berjaga-jaga supaya serigala- serigala jangan memasuki kurungan kawanan domba Kristus. Untuk melaksanakan semua itu, para penatua wajib menyelidiki Firman Allah dengan rajin dan berlatih terus- menerus dalam merenungkan rahasia-rahasia iman.

MENGENAI PARA DIAKEN

Keterangan mengenai asal usul dan penetapan kaum diaken dapat kita baca dalam Kitab Kisah para Rasul. Di dalamnya kita mendapatkan bahwa mula-mula para rasul sendiri menyelenggarakan pelayanan kepada kaum miskin, 'hasil penjualan hartanya mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu (oleh mereka) dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya'.[1] Akan tetapi, 'timbullah sungut-sungut, karena pembagian kepada janda-janda orang Yunani diabaikan dalam pelayanan sehari-hari'. 2 Karena itu, dengan nasihat para rasul, dipilihlah orang-orang yang akan secara khusus mengusahakan pelayanan kepada orang miskin, 'supaya para rasul sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman'.' Sejak zaman itu, aturan tersebut dipertahankan dalam Gereja, sebagaimana tampak dalam Roma 12:8. Di sana Sang Rasul menyebut pelayanan ini dengan berkata, 'Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas'. Dan di tempat lain disebutnya 'mereka yang melayani',' maksudnya mereka yang dalam jemaat ditetapkan untuk menolong orang-orang miskin dan sengsara dalam kesusahannya.

Nas-nas ini memperlihatkan dengan cukup jelas apa yang tercakup dalam jabatan para diaken. Pertama, mereka harus dengan setia dan rajin mengumpulkan dan menyimpan derma kepada orang miskin berupa uang dan benda. Mereka harus juga mencurahkan perhatian sungguh-sungguh pada upaya mencari banyak harta benda untuk menolong orang miskin. Bagian kedua jabatan mereka ialah membagi-bagikan. Untuk itu diperlukan baik ketelitian dan sikap berhati-hati, agar derma kepada orang miskin hanya dikeluarkan kepada mereka yang membutuhkannya, maupun sukacita dan hati yang ikhlas, agar mereka menolong orang miskin dengan perhatian yang sungguh-sungguh dan hati yang rela. Itu juga yang dituntut oleh Sang Rasul dalam Roma 12:8 dan 2Ko 9:7. Untuk itu, baiklah mereka memberi pertolongan kepada orang miskin dan sengsara bukan hanya dengan pemberian lahiriah, melainkan juga dengan perkataan yang menghibur dari Firman Allah.

Supaya tiap-tiap orang dapat mendengar bahwa Saudara (masing-masing di bidangnya sendiri) bersedia menerima pelayanan tersebut di atas, maka hendaklah kamu, Saudara-saudara yang kekasih N. dan N., menjawab apa yang akan dikemukakan kepadamu.

Pertama, aku bertanya kepada Saudara-saudara, baik para penatua maupun para diaken, apakah Saudara merasa dalam hati bahwa Saudara telah dipanggil dengan sah oleh jemaat Allah, dan karena itu oleh Allah sendiri, ke pelayanan suci ini, yaitu masing-masing ke pelayanannya sendiri?

Kedua, apakah Saudara memandang Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai satu-satunya Firman Allah dan ajaran keselamatan yang sempurna, serta menolak segala ajaran yang bertentangan dengannya?

Ketiga, apakah Saudara berjanji hendak menyelenggarakan pelayanan Jabatanmu, sebagaimana dilukiskan tadi, dengan setia, menurut kemampuanmu, Saudara penatua N.N. dalam pemerintahan Gereja di samping para pelayan Firman (dan Saudara diaken N. N. dalam pelayanan kepada orang miskin)? Berjanjikah Saudara semua menempuh hidup saleh, sambil tunduk pada nasihat dari pihak Gereja jika Saudara sampai menyeleweng?

Lalu mereka akan menjawab,

Ya!

Selanjutnya Pelayan Firman akan berkata,

Kiranya Allah, Bapa yang mahakuasa, mengaruniakan anugerah-Nya kepada kamu sekalian, sehingga kamu dapat menyelenggarakan pelayananmu ini dengan setia dan berhasil! Amin.

Sesudah itu ia akan menasihati mereka bersama seluruh jemaat, sebagai berikut,

Maka hendaklah Saudara-saudara, hai penatua-penatua, bersungguh-sungguh dalam menyelenggarakan pemerintahan Gereja yang telah dipercayakan kepadamu bersama dengan para pelayan Firman. Hendaklah Saudara-saudara turut bertindak sebagai penjaga rumah Allah dan kota Allah, yang bertugas untuk dengan setia menasihati tiap-tiap orang dan mengingatkan mereka agar jangan binasa. Perhatikanlah agar ajaran murni dan hidup saleh dipelihara di tengah jemaat Tuhan.

Dan Saudara-saudara, hai diaken-diaken, bersungguh-sungguhlah dalam mengumpulkan pemberian, berhati-hatilah dan bersukacitalah dalam membagi- bagikannya. Berikanlah pertolongan kepada mereka yang susah, asuhlah mereka yang benar-benar janda dan yatim piatu. Hendaklah kamu berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada saudara-saudara seiman.1

Hendaklah Saudara-saudara sekalian menyelenggarakan pelayananmu dengan setia. Peliharalah rahasia iman dalam hati nurani yang murni.2 Jadilah pemimpin yang baik bagi seluruh umat. Dengan demikian Saudara-saudara akan memperoleh tempat yang terhormat, dan banyak keberanian dalam iman kepada Kristus Yesus,3 dan sesudah ini Saudara-saudara akan masuk dan turut dalam kebahagiaan Tuhanmu.4

Di pihak lain, hai orang Kristen yang kekasih! sambutlah orang-orang ini sebagai hamba-hamba Allah. Hendaklah kamu menghormati dua kali lipat para penatua yang baik pimpinannya;' terimalah pengawasan dan pemerintahanmereka dengan rela hati; sediakanlah bagi para diaken harta benda berlimpah untuk menolong orang miskin. Hendaklah kamu suka memberi dan membagi, hai orang kaya!6 Dan kamu, hai orang miskin! hendaklah kamu miskin dalam roh, bersikap hormat terhadap mereka yang mengasuh kamu, dan berterima kasih kepada mereka; janganlah kamu bersungut- sungut. Ikutlah Kristus karena Dia memberi makan jiwa, bukan karena makanan jasmani. Orang yang pernah mencuri' atau menjadi beban bagi sesamanya, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada mereka yang berkekurangan.8 Jika kamu berbuat demikian, masing-masing di bidangnya sendiri, kamu akan menerima dari Tuhan upah kebenaran.

Akan tetapi, kita tidak sanggup melakukan hal-hal ini dengan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, marilah kita memanggil nama Allah yang mahakuasa,

Ya Tuhan Allah, Bapa dalam surga! Kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau telah berkenan membangun Gereja-Mu dengan menetapkan di dalamnya, di samping para pelayan Firman, orang-orang yang melaksanakan pemerintahan dan mengusahakan pertolongan, supaya jemaat-Mu terpelihara dalam damai sejahtera dan orang miskin diasuh. Kami mengucap syukur karena Engkau telah menyediakan bagi kami di tempat ini orang-orang yang terkenal baik dan yang penuh dengan Roh-Mu.' Kami berdoa kepada-Mu memohon agar Engkau menambahkan pada mereka karunia-karunia yang mereka butuhkan dalam pelayanannya, yaitu karunia hikmat, keberanian, karunia membedakan bermacam-macam roh, dan kemurahan hati, supaya tiap-tiap orang melaksanakan tugas Jabatannya dengan sepatutnya, yaitu supaya para penatua bersungguh-sungguh dalam mengawasi ajaran dan tingkah laku, menghalau serigala dari kurungan domba-domba Anak-Mu yang kekasih, dan menasihati serta menegur orang yang hidupnya tidak tertib; begitu pula supaya para diaken mengumpulkan derma dengan rajin dan membagi-bagikannya kepada orang miskin dengan murah dan dengan hati-hati seraya menghibur mereka dengan penuh kasih oleh Firman-Mu yang kudus. Sudilah kiranya Engkau mengaruniakan anugerah-Mu kepada mereka, baik para penatua maupun para diaken, supaya mereka bertekun dalam melaksanakan tugas mereka dan tidak pernah lalai oleh kesusahan, kesedihan hati, atau penganiayaan oleh dunia. Engkau telah mengangkat mereka atas umat ini, maka karuniakanlah pula berkat-Mu khususnya kepada umat itu, supaya mereka dengan sukarela tunduk pada nasihat para penatua dan menghormati mereka karena jabatan yang mereka pegang. Berilah juga supaya orang kaya murah hati terhadap orang miskin, dan supaya orang miskin berterima kasih dalam hati kepada mereka yang menolong dan melayani mereka, supaya tiap-tiap orang melaksanakan tugas jabatannya dengan setia dan dengan demikian nama-Mu yang kudus dimuliakan dan Kerajaan Kristus, Anak-Mu, dibangun. Dalam nama-Nya kami mengakhiri doa kami dan berkata,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama- lamanya. Amin.'

8. TATA CARA PENEGUHAN NIKAH DI DEPAN JEMAAT KRISTUS

N. dan N. berniat memasuki perkawinan yang kudus, seturut penetapan Allah. Berhubung dengan niat itu, mereka ingin supaya seluruh jemaat mendoakan mereka secara Kristen, agar mereka dapat memulai perkawinannya yang Kristen itu dalam nama Allah, dan dapat menyelesaikannya dengan bahagia, demi kemuliaan-Nya. Jika ada yang hendak mengemukakan fakta yang menyebabkan niat itu harus dihalangi atau ditunda, maka baiklah ia memberitahukannya dengan teratur dan cukup dini. Kalau tidak, hendaklah sesudahnya ia berdiam diri dan jangan berencana menghalang-halanginya.

Jika tidak ada halangan yang sah, maka seusai pengumuman orang berjalan terus. Pelayan berkata,

Orang yang telah menikah biasanya mengalami banyak kesusahan dan memikul salib karena dosa. Maka agar Saudara-saudara N.N., yang ingin supaya pernikahan Saudara diteguhkan dalam nama Allah di depan umum, dalam Gereja di sini, juga merasa yakin dalam hati akan pertolongan Allah yang pasti dalam memikul salib itu, hendaklah Saudara dengarkan dari Firman Allah betapa terhormat lembaga perkawinan, yang ditetapkan oleh Allah dan yang berkenan di mata-Nya. Karena itu juga, Dia berkehendak memberkati mereka yang hidup dalam nikah, dan menolong mereka, sesuai dengan janji-Nya; sebaliknya, hendak menghukum dan mengganjar para pezina dan orang sundal.

Pertama, Saudara-saudara perlu mengetahui bahwa Allah, Bapa kita, setelah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, menjadikan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, supaya ia berkuasa atas segala binatang di bumi, atas ikan- ikan di laut dan burung-burung di udara.' Dan setelah menciptakan manusia, Dia berfirman, 'Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. !!(...) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu, 'Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.' Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.2

Oleh karena itu, janganlah hendaknya Saudara meragukan kalau lembaga perkawinan berkenan di mata Tuhan Allah. Sebab Dia telah menjadikan bagi Adam seorang istrinya, membawanya sendiri kepada dia dan memberikannya kepada dia menjadi istrinya. Dengan demikian dinyatakan-Nya bahwa sekarang juga Dia tetap mendatangkan istri kepada tiap-tiap orang seakan-akan dengan tangan-Nya sendiri. Karena itu juga, Tuhan Yesus Kristus menghormati lembaga perkawinan itu dengan kehadiran-Nya, dengan pemberian hadiah, dan dengan tanda-tanda mukjizat di Kana di Galilea (Yoh 2:1-11). Dengan itu Dia menandaskan kedua hal ini: lembaga perkawinan patut dianggap terhormat oleh semua orang, dan Dia senantiasa hendak menolong dan mendampingi mereka yang hidup dalam nikah, pun bila pertolongan itu sama sekali tidak dinantikan. Akan tetapi, agar Saudara dapat hidup saleh dalam nikah itu maka perlu Saudara mengetahui pula karena alasan apa Allah telah menetapkan lembaga perkawinan.

Pertama, supaya suami istri saling membantu dan mendampingi dengan setia dalam segala hal yang termasuk kehidupan yang fana dan yang baka. Kedua, agar mereka membesarkan anak-anak yang akan mereka dapatkan begitu rupa sehingga anak-anak itu mengenal Allah dan takut akan Dia, supaya Dia dimuliakan dan mereka beroleh keselamatan. Ketiga, agar tiap-tiap orang menjauhi segala perbuatan tidak senonoh dan nafsu jahat sehingga dapat hidup dengan hati nurani yang murni dan tenang. Sebab, untuk mencegah percabulan baiklah setiap laki-laki mempunyai istrinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.' Karena itu, menurut perintah Allah, semua orang yang sudah sampai umur dan yang tidak memiliki karunia dapat menahan hawa nafsu, wajib memasuki perkawinan, menurut tata tertib Kristen, dengan sepengetahuan dan persetujuan orangtua, atau wali dan sahabat mereka. Maksudnya supaya bait Allah, yaitu tubuh kita, tidak dinodai, sebab jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia.'

Selanjutnya, Saudara-saudara perlu mengetahui sikap yang menurut Firman Allah seharusnya kamu ambil yang seorang terhadap yang lain.

Pertama, Saudara, hai suami, harus mengetahui bahwa Allah telah menetapkan Saudara sebagai kepala istri Saudara, supaya Saudara membimbing dia dengan bijaksana, sesuai dengan kemampuan Saudara, dan mengajar, menghibur, serta melindungi dia sama seperti kepala memerintah tubuh, bahkan sama seperti Kristus, Sang Kepala, adalah hikmat, hiburan, dan pertolongan jemaat-Nya. Tambahan pula, Saudara harus mengasihi istri Saudara seperti tubuhmu sendiri, sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat-Nya.' Janganlah Saudara berlaku kasar terhadap dia, tetapi hiduplah bijaksana bersama dia, dan hormatilah dia sebagai kaum yang lebih lemah, sebab Saudara adalah sesama ahli waris anugerah, yaitu kehidupan, supaya doa Saudara jangan terhalang.2 Dan karena menurut perintah Allah laki-laki akan mencari makanannya dengan berpeluh,' maka Saudara harus bekerja dengan setia dan rajin di tempat kerja yang telah ditunjukkan kepada Saudara oleh Allah, supaya Saudara dapat menghidupi keluarga Saudara secara terhormat sesuai dengan kehendak Allah, dan supaya masih tersisa sesuatu yang dapat Saudara berikan kepada mereka yang berkekurangan.

Begitu pula, Saudari, hai istri, harus mengetahui bagaimana seharusnya menurut Firman Allah engkau bersikap terhadap suamimu. Saudari harus mengasihi, menghormati, dan menyegani suami Saudari yang sah, dan menaati dia dalam segala hal yang benar dan adil seperti tuan Saudari, sebagaimana tubuh tunduk pada kepala dan jemaat tunduk pada Kristus. Janganlah Saudari memerintah suami Saudari, tetapi hendaklah Saudari berdiam diri,' karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa, untuk menjadi penolong baginya.' Dan setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Allah berfirman kepada Hawa, dan dalam dia kepada seluruh kaum wanita, 'engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu'.' Janganlah Saudari melawan ketetapan Allah ini. Sebaliknya, Saudari harus menaati perintah Allah dan mengikuti contoh perempuan-perempuan kudus, yang menaruh pengharapannya kepada Allah dan tunduk kepada suaminya, sama seperti Sara taat kepada suaminya Abraham dan menamai dia tuannya.' Hendaklah Saudari juga menolong suami Saudari dalam semua hal yang baik dan benar, memperhatikan urusan rumah tanggamu, dan hidup secara tertib dan terhormat, tanpa perhiasan lahiriah, supaya Saudari menjadi teladan kehidupan yang tertib bagi orang lain.

Karena itulah, Saudara N. dan Saudari N., saya mengajukan pertanyaan ini kepadamu. Saudara-saudara telah mengerti bahwa lembaga perkawinan ditetapkan oleh Allah, dan apa yang diperintahkan-Nya tentang kehidupanmu di dalamnya. Maka apakah Saudara bersedia dan berkehendak hidup dalam lembaga perkawinan yang kudus ini dengan cara sebagaimana sekarang Saudara1 Bdk. Efe 5:22-28. nyatakan di depan jemaat Kristen? Apakah Saudara ingin supaya perkawinan Saudara ini diteguhkan?

Jawab: Ya.

Sesudah itu pelayan berkata kepada jemaat,

Saya menjadikan Saudara-saudara yang berkumpul di sini sebagai saksi, bahwa tidak dikemukakan kalangan sah apa pun terhadap pernikahan ini.

Selanjutnya dikatakannya kepada para mempelai,

Karena benar dan pantaslah perkara Saudara ini berlangsung terus, maka hendaklah Tuhan Allah kita meneguhkan niat Saudara yang telah dikaruniakanNya kepada Saudara. Semoga permulaan Saudara dalam nama Tuhan, yang telah menjadikan langit dan bumi!

Sesudah itu, mereka akan berjabat tangan, dan pelayan akan mengatakan lebih dulu kepada mempelai laki-laki,

Apakah Saudara, N., mengaku di sini, di hadapan Allah dan di depan jemaat-Nya yang kudus, bahwa Saudara telah mengambil dan mengambil N. yang hadir di sini sebagai istri Saudara yang sah? Apakah Saudara berjanji kepadanya bahwa Saudara sama sekali tidak akan meninggalkan dia, bahwa Saudara akan mengasihi dia, dan memelihara dia dengan setia, sebagaimana sepatutnya seorang suami yang setia dan saleh terhadap istrinya yang sah? Apakah Saudara hendak hidup suci bersama dia dan tetap akan setia benar kepada dia dalam segala hal, seturut Injil yang kudus?

Jawabnya: Ya!

Sesudah itu kepada mempelai perempuan:

Apakah Saudari, N. mengaku di sini, di hadapan Allah dan di depan jemaat-Nya yang kudus ini, bahwa Saudari telah mengambil dan mengambil N. yang hadir di sini sebagai suami yang sah? Apakah Saudari berjanji kepadanya hendak menaati, melayani, dan menolong dia, sama sekali tidak akan meninggalkan dia, hidup suci bersama dia, dan tetap sangat setia kepada dia dalam segala hal, sebagaimana sepatutnya seorang istri yang saleh dan setia terhadap suaminya yang sah, seturut Injil yang kudus?

Jawab: Ya!

Lalu pelayan berkata:

Kiranya Bapa yang penuh kemurahan, yang telah memanggil kamu memasuki pernikahan yang suci ini, mengikat Saudara-saudara yang seorang pada yang lain dalam kasih dan kesetiaan, dan menganugerahkan berkat-Nya kepada Saudara. Amin.

Dengarkanlah sekarang dari Injil betapa kuatnya ikatan perkawinan, sebagaimana dilukiskan dalam Matius 19:3-9, 'Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya, 'Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja?' Jawab Yesus, 'Tidakkah kamu baca bahwa Dia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Lagi pula, Dia berfirman, Karena itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan dua lagi, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.' Kata mereka kepada-Nya, 'Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan istrinya?' Kata Yesus kepada mereka, 'Karena kekerasan hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian, Tetapi Aku berkata kepadamu, Siapa saja yang menceraikan istrinya, kecuali karena zina, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berzina."

Percayalah kata-kata Tuhan Kristus ini, dan yakinilah bahwa Tuhan Allah kita telah menyatukan kamu dalam lembaga yang suci ini. Karena itu, kamu harus menerima apa saja yang menimpa kamu di dalamnya dengan sabar dan pengucapan syukur, sebab datangnya dari tangan Allah. Dengan demikian juga segala sesuatu akan membawa hasil baik demi kebaikan dan keselamatan Saudara.

Sesudah itu pelayan Gereja menyuruh para mempelai berlutut dan mengajak jemaat agar mendoakan mereka.

Allah yang mahakuasa, Engkau menunjukkan kebaikan-Mu dan hikmat-Mu dalam semua karya-Mu dan aturan-Mu. Engkau sejak semula telah berkata bahwa tidak baiklah manusia seorang diri saja, dan karena itu menciptakan baginya seorang penolong yang sepadan dengan dia, serta menetapkan supaya yang dua itu menjadi satu. Engkau juga yang menghukum segala kecemaran. Karena Engkau telah memanggil dan mengikat saudara-saudara ini dalam pernikahan yang suci maka kami berdoa memohon agar Engkau mengaruniakan Roh-Mu yang Kudus kepada mereka, supaya mereka hidup suci dalam iman yang sejati dan teguh, sesuai dengan kehendak-Mu yang ilahi, sambil melawan segala kejahatan. Kiranya Engkau juga memberkati mereka, sama seperti telah Kauberkati para bapa leluhur, para sahabat-Mu dan hamba-Mu yang setia, Abraham,Ishak, dan Yakub, supaya mereka yang juga menjadi ahli waris perjanjian yang telah Kauadakan dengan bapa-bapa leluhur itu dapat membesarkan anak-anak yang menurut perkenan-Mu akan Kaukaruniakan kepada mereka menjadi orang saleh, agar nama-Mu yang kudus dimuliakan, jemaat-Mu dibangun, dan Injil- Mu yang kudus diperluas.

Dengarkanlah kami, ya Bapa segala kemurahan, oleh Yesus Kristus, AnakMu yang kekasih, Tuhan kita, yang hidup dan memerintah bersama dengan Engkau dan Roh Kudus, dan yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin. Dalam nama-Nya kami mengakhiri doa-doa kami,
'Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama- lamanya.
Amin.'

Dengarkanlah sekarang janji Allah dari Mazmur 128.

  1. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
  2. Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
  3. Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
  4. Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
  5. Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
  6. dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!

Kiranya Tuhan Allah kita yang penuh kasih memenuhi kamu dengan berkatNya dan mengaruniakan kepadamu kehidupan bersama yang panjang dan suci dalam segala kesalehan! Amin.

Komentar