Kategori Utama

strict warning: Declaration of views_plugin_style_default::options() should be compatible with views_object::options() in /home/sabdaorg/public_sabda/reformed/sites/all/modules/views/plugins/views_plugin_style_default.inc on line 24.

Dear e-Reformed Netters,

Dalam edisi bulan ini, redaksi e-Reformed menyajikan satu artikel yang akan membawa kita semua untuk belajar tentang doktrin dosa dan akibat seriusnya, juga melihat anugerah besar yang Tuhan berikan melalui Kristus. Satu sisi dosa benar-benar mematahkan kehidupan manusia, tetapi di sisi lain anugerah Tuhan yang begitu besar telah memberi pengharapan yang begitu dalam dan luas bagi manusia. Manusia tidak akan pernah memahami karya Allah atas hidupnya sebelum terlebih dahulu mereka mengerti mengapa mereka membutuhkan anugerah Allah. Anugerah terbesar sepanjang masa yang telah Tuhan berikan kepada manusia adalah saat Ia memberikan Anak-Nya bagi keselamatan umat pilihan-Nya. Ia memberikan Anak-Nya untuk menebus kembali manusia dari kebinasaan kekal, dan ini menjadi anugerah yang bersifat kekal. Ia datang bukan hanya untuk menawarkan keselamatan, tetapi juga memberikan kemerdekaan dari belenggu maut yang kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Bertepatan dengan bulan Agustus, bulan kemerdekaan Indonesia, kami segenap redaksi e-Reformed turut mengucapkan "Dirgahayu yang ke-71 tahun untuk bangsa kami Indonesia. Merdeka!" Kiranya belas kasih dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus menyertai bangsa Indonesia sepanjang waktu. Soli Deo Gloria.

Ayub T.

Staf Redaksi e-Reformed,
Ayub T.

Dear e-Reformed Netters,

Salah satu bentuk disiplin rohani bagi umat kristiani adalah berpuasa. Namun, kerap hal ini diabaikan oleh banyak orang Kristen dan terkesan tidak penting sama sekali, padahal berpuasa adalah salah satu bentuk disiplin rohani yang alkitabiah. Saat berbicara tentang disiplin rohani, umumnya yang dilakukan kebanyakan orang Kristen adalah disiplin rohani dalam berdoa, bersaat teduh, pendalaman Alkitab, atau mencatat jurnal rohani. Tidak banyak orang Kristen dan gereja yang menerapkan disiplin rohani berpuasa. Beberapa gereja mungkin hanya mengadakan puasa saat Paskah atau persiapan acara besar di gereja. Berpuasa menolong untuk mendisiplin kehidupan rohani seorang murid Kristus. Oleh karena itu, sudah seharusnya umat kristiani kembali pada praktik berpuasa.

Dalam edisi bulan ini, kita akan belajar beberapa hal: apa definisi puasa? Apakah puasa itu alkitabiah? Dan, mengapa kita perlu berpuasa? Kiranya melalui artikel yang kami sajikan ini, kita boleh semakin mengerti arti berpuasa dan mulai mempraktikkannya sebagai salah satu langkah untuk mulai mendisiplin diri dan rohani kita. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.

Liza

Staf Redaksi e-Reformed,
Elizabeth N.

Dear e-Reformed Netters,

Kitab Ayub adalah salah satu kitab tertua dalam Perjanjian Lama yang berisi perkataan Hikmat. Unik sekali jika kita boleh menyelidiki kitab ini dengan seksama, hikmat yang diajarkan muncul dari realitas kehidupan seorang pria saleh bernama Ayub -- dalam bahasa aslinya berarti "yang tertindas". Ia dikenal sebagai orang saleh yang mendapat ujian dari Allah. Allah telah mengambil segala sesuatu yang dimilikinya, mulai dari harta, relasi, hingga kesehatan fisiknya hingga ia benar-benar mengalami kekosongan dan hanya Allah saja yang ada dalam hidupnya. Ia orang benar, taat, dan saleh, tetapi ia menderita dan tertindas.

Kesetiaan Ayub bagaikan emas yang telah teruji, dalam penderitaan yang ia hadapi, ia tetap beriman pada Allah dalam segala keadaan. Pada edisi bulan ini kita bersama akan belajar dari kitab Ayub, pelajaran hikmat yang akan menolong kita melihat kasih karunia Allah dalam hidup setiap anak-Nya. Allah kita adalah Allah yang mendidik dan memberi ujian hidup. Alkitab tidak pernah mengatakan, jika kita menjadi pengikut Kristus kita akan berlimpah materi dan kebahagiaan dunia. Jika ada khotbah yang demikian tentu adalah tipuan belaka. Justru sebaliknya, mengikut Kristus berarti siap menderita bagi Dia, pikul salib, dan menyangkal diri. Adalah suatu anugerah jika kita boleh mengambil bagian dalam penderitaan-Nya untuk menjadi saksi Kristus. Kiranya kita senantiasa boleh belajar mengerti maksud Allah di balik setiap penderitaan yang benar, bersabar menanggungnya dan saling menguatkan sebagai satu tubuh dalam Kristus. Selamat membaca. Soli Deo Gloria!

Ayub Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Ayub

Dear e-Reformed Netters,

Roh Kudus adalah Penghibur dan Penolong yang diutus oleh Allah Bapa setelah kenaikan Allah Anak ke surga. Dialah Allah yang menyertai gereja-Nya senantiasa sampai kepada akhir zaman. Dia begitu mengasihi tiap-tiap gereja-Nya dengan kasih yang begitu dalam. Namun, tahukah kita betapa besarnya Roh Kudus mengasihi kita? Bisakah kita mengukur kasih Roh Kudus? Tahukah betapa besar perhatian-Nya kepada kita? "Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia" (Mazmur 108:11). Ia mengasihi kita, selalu mengasihi, dan akan tetap mengasihi kita. Sungguh, Ia sendiri adalah anugerah terbesar yang diberikan bagi gereja-Nya sepanjang masa.

Dalam edisi bulan ini, kita akan bersama mengenal lebih jauh Pribadi Allah Roh Kudus yang diutus sebagai Sang Penghibur sejati bagi gereja-Nya, Ia membawa sukacita dan damai surga dalam tiap hati orang pilihan Allah. Kiranya melalui artikel yang kami sajikan ini, kita boleh semakin mengenal anugerah dan Pribadi Allah yang begitu mengasihi kita. Selamat membaca. Soli Deo Gloria

Ayub Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Ayub

Dear e-Reformed Netters,

Gereja yang bertumbuh adalah gereja yang mau belajar dan mau diajar melalui khotbah-khotbah alkitabiah yang benar-benar dipersiapkan dengan matang. Artinya ada proses yang memang dikerjakan secara serius dan bertanggung jawab sebelum dikhotbahkan. Khotbah adalah salah satu cara yang dipakai Allah untuk menyampaikan atau mengomunikasikan pesan penting-Nya kepada banyak orang, baik disampaikan secara lisan maupun tulisan. Dalam tradisi Kristen, pesan ini haruslah firman-Nya yang tertulis di Alkitab atau yang biasa disebut Kabar Baik (Injil). Alkitab adalah satu-satunya sumber pemberitaan firman Tuhan, maka khotbah yang disampaikan seharusnya bukan pemikiran subjektif si pengkhotbah, melainkan pemikiran Alkitab yang telah diselidiki secara mendalam dan bertanggung jawab oleh si pengkotbah. Pesan utama dari khotbah harus senantiasa berpusat pada Kristus.

Kiranya melalui sajian artikel "Preach Thy Word" ini, kita akan bersama-sama melihat empat aspek utama teologia Marthin Luther dalam berkhotbah dan mempelajari hal penting yang harus tersirat dalam sebuah khotbah yang alkitabiah. Selamat membaca. Soli Deo Gloria!

Ayub Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Ayub

Komentar