Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Jumat, 8 Juni 2018 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 06/Edisi 2018 | edisi berikut
Jumat, 8 Juni 2018 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)

Kejadian 16
Tetap Setia pada Janji Allah

Jika sepasang suami isteri tidak mempunyai anak, maka kebahagiaan dalam keluarga terasa kurang sempurna. Karena itu, ada pasangan yang bercerai dan menikah lagi hanya untuk memperoleh keturunan.

Meskipun Sarai tidak mempunyai anak, hal itu tidak membuatnya ingin bercerai. Sebaliknya, ia membujuk Abram agar memperistri Hagar dengan harapan mempunyai anak yang bisa dijadikan sebagai ahli waris. Abram pun menerimanya (2). Dalam budaya Mesopotamia, hal tersebut diatur dan diperbolehkan. Kurangnya iman Sarai terhadap janji Allah memunculkan ide agar Abram memperistri Hagar. Sementara Abram tidak tegas. Ia tidak memperingatkan Sarai untuk taat kepada janji Allah, namun justru melakukan saran istrinya. Sejak saat itu muncullah ketidakharmonisan dalam keluarga Abram.

Ketika Hagar mulai mengandung, muncullah dalam dirinya sikap meremehkan puannya. Hal itu sangat menyakiti Sarai. Sarai pun kemudian menindas Hagar. Itulah yang membuat Hagar tertekan dan lari meninggalkan rumah dalam kondisi hamil (6). Jikalau Sarai taat dan percaya kepada janji Allah, maka masalah tersebut tidak akan pernah muncul.

Ketika kita hanya mengandalkan akal budi dalam mengatasi masalah yang ada, maka kemungkinan besar akan muncul masalah baru. Di sini tanpa sadar kita telah menggeser posisi Tuhan sebagai dasar bagi kita untuk berharap dan percaya. Hal tersebut tampak dalam tindakan Sarai dalam pengambilan keputusan. Bahkan lebih dari itu, ia telah melanggar ikatan perjanjian Allah. Untuk dapat tetap setia kepada janji Allah, kita harus percaya pada rancangan-Nya dalam hidup kita, yaitu rancangan damai sejahtera (Yes. 29:11).

Marilah kita menyatakan iman dan ketaatan kepada Allah dalam segala hal. Masalah akan bertambah kalau kita hanya mengandalkan kepintaran manusiawi semata. Itu hanya akan membuat kita lupa untuk mengandalkan Allah. Marilah kita mengandalkan Allah dalam menyikapi setiap masalah kehidupan, khususnya dalam keluarga kita. [NSP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Selasa, 13 Mei 2025
Bilangan 15:37-41
  Arsip
< Juni 2018 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org