Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 9 Maret 2015
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 03/Edisi 2015 | edisi berikut
Senin, 9 Maret 2015

Lukas 17:1-10
Tidak butuh iman lebih besar

Judul: Tidak butuh iman lebih besar
Istilah dalam bahasa Ibrani untuk kata "penyesatan" yang digunakan di sini adalah skandalon yang berarti "jerat/ perangkap". Juga bisa bermakna "batu sandungan". Misalnya, pengajaran sesat yang membuat orang menyimpang dari kebenaran Allah, atau perilaku yang membuat orang yang lemah iman jatuh ke dalam dosa. Menurut Tuhan Yesus, ganjaran yang tepat bagi si penyesat adalah ditenggelamkan ke laut dengan leher yang diikatkan batu kilangan (2). Ganjaran berat ini memperlihatkan betapa seriusnya bahaya penyesatan.

Lalu Yesus menginstruksikan bagaimana berelasi dengan orang yang bersalah, yaitu menegur dan mengampuni (3-4), meski orang itu sudah berbuat dosa berulang kali. Ini tentu bukan perkara mudah. Banyak orang yang lebih suka mundur dari relasinya dengan orang yang berbuat salah, daripada harus menegur dia. Padahal menegur adalah langkah pertama dari proses pemulihan. Tentu bukan berarti bahwa kita harus jadi hakim yang menegur setiap kesalahan, yang kecil dan sepele sekalipun. Dalam hal ini, yang berlaku adalah sikap sabar dan lemah lembut (Ef. 4:2).

Para murid tampaknya merasa sulit untuk mengikuti instruksi Yesus. mereka membutuhkan kekuatan dari Tuhan untuk memampukan mereka. Itu sebabnya, mereka bertanya tentang bagaimana menambahkan iman. Namun masalahnya bukan terletak pada banyaknya iman, karena dengan iman sebesar biji sesawi pun orang dapat melakukan hal-hal besar (5-6). Lalu Yesus memberi gambaran tentang budak di ayat 7-10 yang harus menaati tuannya, tanpa perlu merasa bahwa ketaatannya harus dihargai. Sang tuan punya hak untuk ditaati dan tidak punya kewajiban untuk berterima kasih atas hal itu. Begitu juga, murid yang menaati Kristus dalam hal mengampuni tidak perlu merasa diri hebat. Sebagaimana Allah telah mengampuni kita karena kita mengakui kesalahan kita dan kemudian bertobat, demikian pula hendaknya kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Jadi pengampunan tidak membutuhkan iman yang lebih besar melainkan ketaatan terhadap firman Allah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Rabu, 14 Mei 2025
Bilangan 16
  Arsip
< Maret 2015 >
M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31        
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org