Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Sabtu, 22 Maret 2014
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 03/Edisi 2014 | edisi berikut
Sabtu, 22 Maret 2014

Imamat 24:10-23
Mengutuk dan membunuh

Judul: Mengutuk dan membunuh
Peristiwa pengutukan (10-16) ini dikaitkan dengan hukum kekudusan, yang merupakan contoh pelanggarannya. Sama seperti kasus dua anak Harun yang dihukum keras sebagai contoh penodaan terhadap kekudusan kemah suci (Im. 10:1-2).

Mengutuk merupakan tindakan memakai nama Allah untuk menghukum seseorang. Padahal, yang memiliki hak menghukum hanya Allah dan lembaga yang Allah percayakan untuk melakukan hal itu. Maka tindakan mengutuk merupakan penghujatan terhadap Allah.Dengan mengutuk lawan, anak laki-laki dari perempuan Israel ini telah menghujat Allah. Mungkin karena ayahnya seorang Mesir yang tidak mengenal Tuhan, sehingga mudah sekali keluar kata-kata kutukan dan hujat. Penyebutan nama sang ibu (11) penting untuk mengingatkan bahwa sebagai orang Israel, ia harus mendidik anaknya untuk takut akan Tuhan sehingga tidak sembarangan mengutuk dan menghujat. Hukuman Tuhan sendiri tidak bersifat diskriminatif. Siapa pun yang mengutuk, baik orang Israel maupun orang asing, harus dihukum mati (16). Mengutuki seseorang berarti menghendaki Tuhan menghukum mati orang itu. Artinya, sama saja dengan membunuh! Yesus pernah menjelaskan pembunuhan sudah terjadi pada saat sudah ada niat membunuh, walaupun hanya keluar berupa makian, fitnahan, dst., (Mat. 5:21-22). Maka hukuman terhadap pembunuh sesama manusia ialah hukuman mati. Sebaliknya, kejahatan yang merugikan sesama tetapi tidak sampai pada kematian, akan dihukum secara proporsional, "mata ganti mata, gigi ganti gigi, …"

Hukuman mati memang menakutkan, tetapi perlu saat nama Sang Pemilik hidup dihujat dan hidup itu dimusnahkan! Di sekeliling kita banyak pembunuh-pembunuh terselubung. Mereka yang dengki dan memfitnah sesamanya ialah pembunuh karakter! Mereka yang mengedarkan narkoba telah membunuh banyak anak muda dari masa depan mereka! Kita perlu menyerahkan penegakan keadilan pada lembaga yang berwenang. Namun sebagai anak Tuhan, kita tetap harus mengasihi mereka.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 9 Mei 2025
Bilangan 14
  Arsip
< Maret 2014 >
M S S R K J S
            1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31          
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org