Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 3 Februari 2014
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 02/Edisi 2014 | edisi berikut
Senin, 3 Februari 2014

Yohanes 11:45-57
Puncak konspirasi

Judul: Puncak konspirasi
Jika satu orang kesal dan ingin membunuh orang lain, itu belum luar biasa. Amarahnya bisa menyurut, keinginan jahat itu pun bisa dilupakan dan disesali. Namun, jika amarah dan hasrat membunuh itu sama-sama dirasakan sejumlah orang, itu baru luar biasa. Konspirasi di antara mereka bisa segera memekar, dan segala siasat serta rencana pun bisa disusun.

Di dalam alur narasi Injil Yohanes, amarah para pemimpin agama Yahudi ini sudah muncul sejak Yohanes 5:18, ketika mereka mulai bermaksud membunuh Dia karena menyamakan diri-Nya dengan Allah. Niat para pemimpin Yahudi makin kukuh setelah mukjizat-Nya yang terakhir ini. Mukjizat kebangkitan Lazarus ini ironis, karena mempersiapkan jalan panjang Yesus menuju pemuliaan diri-Nya melalui kematian-Nya di salib, juga melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dalam makna inilah Yesus akan "ditinggikan" (Yoh. 3:14). Di tengah konspirasi ini, kata-kata yang diucapkan Kayafas (49-50) bersifat ironis, karena memuat makna yang lebih dalam yang tidak disadarinya: Yesus akan mati "untuk bangsa itu ... tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai berai" (51-52). Inilah sebenarnya "puncak" konspirasi para pemimpin Yahudi, bahwa siasat jahat mereka digunakan Allah untuk menyelamatkan orang yang percaya kepada Anak-Nya yang tunggal. Bahwa kegelapan itu tidak dapat menguasai terang, dan bahkan sedang ditaklukkan oleh terang (Yoh. 1:5).

Nas ini menjadi penghiburan bagi kita, orang Kristen yang hidup, bersaksi, dan berjuang di dalam dunia. Konspirasi kejahatan terus menggila dan kegelapan terus berusaha eksis. Namun jangan menyerah karena kuasa Allah justru terus mewujud di tengah-tengahnya. Pertanyaannya, maukah kita ikut Tuhan dan tidak menyerah terhadap konspirasi kejahatan, atau justru membiarkan diri tenggelam di dalamnya? Apakah kita ingin ikut Yesus atau malah merapat dengan Kayafas dan kawan-kawan? Jangan sampai kita justru melawan Allah, entah dengan tindakan aktif atau sikap berdiam diri, sehingga menjadi musuh yang akan binasa karena kita menolak Sang Mesias.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Selasa, 3 Juni 2025
Bilangan 27:12-23
  Arsip
< Februari 2014 >
M S S R K J S
            1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28  
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org