Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Selasa, 10 September 2013
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2013 | edisi berikut
Selasa, 10 September 2013

Hakim-hakim 11:12-28
Selesaikan konflik dengan dialog

Judul: Selesaikan konflik dengan dialog
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, strategos yang berarti "jenderal" atau "panglima". Secara sederhana dapat dikatakan bahwa strategi berarti ilmu atau seni memimpin kekuatan militer untuk mencapai tujuan perang.

Guna mencapai tujuan penunjukannya menjadi panglima perang, Yefta tidak serta merta mengerahkan kekuatan militer. Yefta menahan dirinya dan dengan bijak ia menanggapi protes raja Amon. Ia memprakarsai dialog dan bukan mencanangkan perang. Pendekatannya dan percakapan yang logis memperlihatkan kerendahhatian dan kebijaksanaannya.

Yefta mengajukan tiga argumen kepada raja Amon. Pertama, melalui penelusuran kembali sejarah teritorial di sebelah timur sungai Yordan itu hingga kemudian menjadi milik Israel. Yefta menyatakan bahwa Israel tidak merebut wilayah yang dikuasai Amon dan Moab ketika melalui Tanah Perjanjian di zaman Musa. Mereka merebut wilayah yang dipermasalahkan itu dari tangan orang Amori sebagai akibat perselisihan mereka. Memang tanah itu sebelumnya direbut orang Amori dari tangan bani Amon. Jadi sebenarnya bani Amon tidak berhak menuntut wilayah itu dari Israel (15-22).Kedua, Yefta menekankan fakta bahwa Allah yang memberikan tanah itu kepada Israel. Maka secara teologis, adalah salah bila bani Amon ingin mengambil tanah itu dari Israel (23-25). Raja Balak saja tidak berani berperang dengan Israel karena menyadari kuasa Allah Israel. Ketiga, selama tiga ratus tahun Amon tidak pernah mengambil tanah itu. Jika Amon memang berhak mengklaimnya, seharusnya mereka melakukannya ratusan tahun yang lalu (26). Dengan ketiga argumen tersebut, Yefta menunjukkan bahwa bani Amon tidak berhak atas wilayah itu.

Bagaimana reaksi raja Amon? Ia tidak mau peduli. Meski seolah tanpa hasil, sikap Yefta patut dipuji. Dalam menyelesaikan konflik, ia mengutamakan dialog dan perdamaian, bukan kekuatan otot atau militer. Pemahaman akan duduk perkara pun menjadi modalnya dalam berdialog. Yefta menjadi teladan bagi kita dalam mengurai konflik dengan berdialog.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/09/10/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Sabtu, 17 Mei 2025
Bilangan 19
  Arsip
< September 2013 >
M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30          
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org