Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 2 September 2013
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2013 | edisi berikut
Senin, 2 September 2013

Hakim-hakim 9:1-6
Jangan sembarang pilih

Judul: Jangan sembarang pilih
Gideon, sang pahlawan Israel, seolah bersikap rendah hati tatkala secara resmi menolak permintaan rakyat agar ia menjadi raja Israel. Bahkan ia menegaskan bahwa anaknya pun tidak akan duduk menjadi raja atas mereka (Hak. 8:22-31). Meski demikian, secara praktis Gideon bertingkah seperti raja. Namun tidak demikian dengan Abimelekh, anak Gideon.

Abimelekh sangat berambisi menjadi raja. Untuk itu ia tidak segan berlaku licik dan kejam (1). Padahal penulis kitab Hakim-hakim sedang menegaskan bahwa raja sejati adalah Tuhan. Abimelekh memberi pilihan kepada rakyat: ia atau ketujuh puluh saudaranya yang lain (2). Saudara-saudara ibunya ternyata bersikap suportif. Mereka menggalang dukungan, termasuk dukungan dana, bagi Abimelekh. Maka didapatlah dukungan dari warga kota Sikhem dan dari orang-orang bayaran (3-4). Selanjutnya, menghabisi ketujuh puluh saudaranya adalah langkah berikut untuk mewujudkan ambisinya (5).

Orang Sikhem tentu mendengar kisah Abimelekh yang membunuh ketujuh puluh saudaranya, sebelum mereka menobatkan dia menjadi raja (6). Namun tampaknya mereka tidak memusingkan hal itu karena bagi mereka, Abimelekh adalah saudara mereka (3). Memang ibu Abimelekh, yang merupakan gundik Gideon, berasal dari Sikhem (Hak. 8:31). Mungkin saja Abimelekh dibesarkan di Sikhem juga. Fanatisme kedaerahan tampaknya bersuara kuat dalam hal ini. Bisa jadi, orang Sikhem berharap bahwa pelantikan Abimelekh menjadi raja akan membawa keuntungan atau manfaat tersendiri bagi mereka. Meski demikian, seharusnya mereka tidak membutakan hati terhadap kebrutalan Abimelekh.

Memilih pemimpin adalah keputusan yang harus dipertimbangkan masak-masak karena dampak yang begitu besar bagi rakyat. Apakah orang yang tega membunuh ketujuh puluh saudaranya layak menjadi raja? Keputusan orang Sikhem yang gegabah akan dibayar mahal kemudian. Ini menjadi peringatan bagi kita untuk tidak sembarangan memilih pemimpin. Harus dilihat apakah ia berdiri di atas kebenaran.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/09/02/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Sabtu, 10 Mei 2025
Bilangan 15.1-21
  Arsip
< September 2013 >
M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30          
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org