Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Jumat, 22 Februari 2013
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 02/Edisi 2013 | edisi berikut
Jumat, 22 Februari 2013

Matius 18:21-35
Siap dan sigap mengampuni

Judul: Siap dan sigap mengampuni
Mengapa kita mengampuni?" Pertanyaan yang sangat penting ini sering kita abaikan. Kita salah kaprah dan menyamakan mengampuni dengan memaklumi. Apalagi untuk urusan yang kita anggap remeh. Di kesempatan lain, mungkin kita "mengampuni" karena terpaksa. Karena tak bisa bertindak lain, ya "ampuni" saja, dalam arti tak usah diingat-ingat lagi. Namun di sisi lain kita harus mengakui ketidakmampuan kita untuk mengampuni. Jika seseorang berbuat salah, apalagi mendatangkan kerugian cukup besar, respons kita adalah marah dan bahkan balik membalas kesalahan orang itu.

Yesus secara hiperbolis merespons pertanyaan Petrus dengan menegaskan bahwa seorang murid harus mengampuni saudaranya "tujuh puluh kali tujuh kali" (22; bdk. Kej. 4:24). Sikap ini dijelaskan dengan perumpamaan yang dikatakan seumpama Kerajaan Sorga, artinya menyampaikan suatu pelajaran penting tentang bagaimana Allah berkuasa melalui ketaatan murid Kristus. Di dalam perumpamaan ini hadir sebuah hiperbola yang mencolok. Jika kita asumsikan 1 dinar = Rp. 50.000, -, dan 1 talenta = 6.000 dinar, maka hutang hamba pertama kepada sang raja bisa kita konversi menjadi 3 trilyun rupiah, dengan dua belas angka nol (24). Hutang si hamba kepada raja jelas tidak sebanding dengan hutang seorang hamba lain kepada dirinya yang hanya 100 dinar atau sekitar 5 juta rupiah. Perumpamaan ini menggarisbawahi sikap tidak mau mengasihani si hamba, padahal hutangnya yang lebih besar telah dihapus. Ketidakmauan untuk mengampuni ini berakibat dirinya dilaporkan oleh kawan-kawannya kepada raja (31) dan berbuahkan penghukuman (34). Nas ini (35) menegaskan bahwa Allah akan menolak mengampuni orang yang tidak mau mengampuni sesamanya.

Kita mesti mengampuni, karena sesungguhnya kita sudah diampuni Allah. Inilah jawaban tunggal yang mestinya mendasari kehidupan murid Yesus sebagai orang yang telah diampuni. Memang tidak mudah melakukannya. Mari kita datang kepada Roh Kudus dan meminta kuasa dan hikmat, supaya kita siap dan sigap mengampuni.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/02/22/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 8 Mei 2025
Bilangan 13
  Arsip
< Februari 2013 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org