Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2017/05

e-JEMMi edisi No. 05 Vol. 20/2017 (25-5-2017)

Masa Depan Misi

Masa Depan Misi -- Edisi 05/Mei/2017
 
e-JEMMi
Masa Depan Misi -- Edisi 05/Mei/2017
 
DARI REDAKSI: KEGERAKAN MISI MASA DEPAN

Shalom,

Bagaimana keadaan kegerakan misi pada 5 atau 10 tahun mendatang? Mengenai keadaan kekristenan mendatang, bisa kita lihat dari keadaan gereja dan kegerakan misi pada hari ini. Kegerakan misi Kristen terus bergerak di berbagai celah yang terbuka dalam banyak bidang. Sikap beberapa gereja yang mulai membuka mata menjadi faktor pendukung penting untuk mengerjakan misi dari Tuhan. Misionaris-misionaris muda terus dilatih dan dikirim menuju daerah-daerah yang begitu terpencil dan sulit dijangkau untuk mewartakan Kabar Baik. Syukur kepada Tuhan, sekarang ini, dunia misi juga sangat terbantu dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi yang hampir menyentuh seluruh masyarakat. Dengan demikian, penjangkauan jiwa bisa dikerjakan secara efektif dan efisien, dan hal ini merupakan pertolongan Tuhan bagi utusan misi.

Pada bulan ini, redaksi e-JEMMi menyajikan sebuah artikel bertema masa depan misi dan profil salah satu suku bangsa di negara Venezuela , salah satu suku bangsa yang patut mendapat perhatian serius dari gereja. Tuhan sendiri yang akan menggerakkan gereja-Nya pada hari ini dan masa depan untuk mengerjakan keselamatan yang datang dari-Nya. Siapkah Anda? Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Ayub T.

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Ayub T.

 
ARTIKEL: MASA DEPAN MISI KRISTEN DUNIA

Judul artikel ini menyesatkan. Misi seperti apa yang sedang kita bicarakan? Misi Kristen? Misi dunia? Jika salah satu dari kedua misi tersebut adalah fokus diskusi kita, misi semacam itu tidak memiliki masa depan. Jika fokusnya adalah misi Allah, kita bisa berdiskusi tentang masa depannya. Kita bisa berdiskusi tentang bagaimana misi itu terkait dengan seluruh dunia, dan peranan apa yang dimiliki pengikut Kristus pengikut Kristus dalam misi tersebut.

Bertahun-tahun yang lalu, perusahaan-perusahaan melihat perlunya menyatakan, baik visi maupun misi organisasi mereka dengan jelas. Kedua faktor ini perlu dinyatakan dengan jelas sehingga setiap orang yang terkait dengan bisnis perusahaan dapat mengerti dan menerima misi perusahaan, sambil mereka berusaha melayani klien mereka.

Allah sudah lebih dulu memahami semua jargon perusahaan itu. Dr. W.O. Carver, seorang profesor misi terkemuka selama 50 tahun di Southern Baptist Theological Seminary, selalu menanyakan kepada murid-murid di kelas-kelas Introduction to Missions dua pertanyaan ini: "Apa yang menjadi pesan utama Alkitab?" dan "Apakah Alkitab berbicara tentang segala hal?" Seluruh sisa kuliah yang ia berikan, ia gunakan untuk menunjukkan bahwa Alkitab berbicara tentang satu hal -- misi Allah.

Dalam buku terbarunya yang berjudul "The Mission of God", Christopher J.H. Wright menyarankan bahwa kita perlu membaca seluruh isi Alkitab dalam perspektif misi Allah yang melampaui batas. Memahami Alkitab dari sudut pandang misi berarti untuk "menerima bahwa sudut pandang Alkitab terhadap dunia menempatkan kita di tengah-tengah narasi (pengisahan) alam semesta, yang di baliknya berdiri misi Allah yang hidup". Gagasan ini dinyatakan dalam sebuah narasi yang cukup jelas sehingga siapa pun yang mengklaim sebagai pengikut Kristus, akan secara antusias menjalankan misi Sang Pemilik/CEO.

Wright menyatakan bahwa narasi besar ini mengungkapkan tiga realitas: realitas Allah, realitas narasi alam semesta, dan realitas manusia. Maka dari itu, "otoritas bagi misi kita mengalir dari Alkitab karena Alkitab mengungkapkan realitas yang padanya misi kita dilandaskan".

Allah menciptakan segala sesuatu secara sengaja, dengan tujuan. Kita tahu siapa Allah. Kita tahu siapa diri kita. Kita tahu di mana kita berada. Kita tahu masalahnya. Kita tahu solusinya. Bagaimana kita tahu? Karena Allah telah menceritakannya sejak masa penciptaan. Allah menciptakan para co-manager ciptaan Allah, Adam dan Hawa. Ketika mereka mengambil keputusan egosentris yang mengakibatkan mereka kehilangan peranan dan tempat tinggal asli mereka, kasih karunia Allah memelihara mereka serta misi awal mereka.

Ketika dosa umat manusia begitu besar sehingga tidak ada satu pun yang layak dipelihara, Allah berfokus pada seorang pria yang saleh, yaitu Nuh. Ketaatan Nuh bertemu dengan kasih karunia Allah, dan misi tersebut tetap terjaga. Dan, umat manusia saat itu diberi mandat untuk menyebar dan memenuhi bumi.

Ketika umat manusia memutuskan untuk menetap, bukannya menyebar, dan membangun sebuah menara sebagai monumen atas kecerdasan pikiran mereka, Allah menghakimi dan menyerakkan mereka. Melalui kisah ini, kita dibuat bertanya-tanya. Di manakah kasih karunia? Akankah misi Allah kembali ke jalurnya?

Kitab Kejadian pasal 12 memberikan jawabannya. Allah memanggil Abraham. Dari keturunannya, Allah memanggil suatu umat yang harus terpisah dan terlepas dari cara hidup dunia, tetapi masih tinggal di dalam dunia. Mereka adalah kumpulan co-manager misi Allah, kaum Adam, imam-imam yang akan menjadi jembatan yang menghubungkan Allah dengan semua ciptaan. Akan tetapi, abad-abad yang telah berlalu sepertinya mengaburkan perbedaan antara "umat" yang istimewa ini dan umat-umat lainnya. Apakah masih ada sisa dari mereka yang mengerti mengapa Allah memilih mereka untuk menjalankan misi-Nya?

Ketika waktunya sudah genap, Allah kemudian menyatakan Firman yang paling jelas yang pernah diucapkan-Nya. Misi Allah menjadi daging. Misi Allah dan misi Yesus adalah sama. Sama seperti Allah bagi suatu umat pilihan yang adalah ciptaan-Nya, begitu juga Yesus bagi "perpanjangan" Israel yang kita sebut sebagai "gereja". Selama 2000 tahun terakhir, gereja, sebagai hamba misi Allah, telah mengalami pasang surut, seperti yang dialami oleh keturunan-keturunan Abraham. Setia -- tidak setia. Benar, gereja telah dirintis di setiap benua dan bangsa yang kita ketahui, mulai dari gereja yang sangat lemah sampai gereja yang kelihatannya kuat. Meskipun demikian, apakah itu berarti bahwa tugas gereja telah selesai? Jika tidak, seperti apa masa depan misi Allah di bumi dan alam semesta ini?

Pada zaman ini, angin Roh Kudus berembus kembali. Banyak gereja di dunia Barat bahkan tidak menyadari ketika pergeseran besar sedang terjadi. Belahan bumi selatan bangkit sebagai basis dari apa yang sekarang ini kita sebut sebagai "Majority World Church". Dari semua orang Kristen di seluruh dunia, 75% di antaranya tinggal di belahan bumi selatan dan timur. Mayoritas orang percaya tidak berbicara bahasa Inggris. Era kerasulan baru telah tiba. Orang-orang percaya di Afrika, Amerika Latin, dan Asia menanggapi Alkitab dengan serius. Mereka terlibat dalam apa yang mereka baca, dan meyakini bahwa Alkitab yang mereka baca pada masa kini sama relevannya dengan Alkitab ketika pertama kali ditulis. Mereka telah membuang gaya Barat dalam "pelaksanaan misi". Mereka bergerak sesuai dengan arahan Roh Kudus.

Mari kita melihat beberapa daerah spesifik yang menggambarkan pergerakan Roh Kudus.

AFRIKA

Pada tahun 1900, terdapat sebanyak 8,7 juta orang Kristen di Benua Afrika. Pada tahun 2000, terdapat sekitar 350 juta orang Kristen. Menurut Lamin Sanneh, seorang cendekiawan dan profesor asli Afrika di Yale Divinity School, pada tahun 1900 jumlah orang Muslim melebihi jumlah orang Kristen dengan rasio 4:1. Pada tahun 2000, rasionya hampir 1:1. Sanneh menghubungkan ledakan pertumbuhan ini dengan beberapa faktor: 1) Adanya perluasan wilayah, setelah kolonialisme, selama masa kebangkitan nasional, 2) efek menyeluruh penerjemahan Alkitab dalam bahasa-bahasa di Afrika, dan 3) para pemimpin Afrika yang melangkah maju untuk memimpin perluasan wilayah tanpa hambatan dari pihak asing. (Sanneh, Whose Religion Is Christianity) Bukankah Roh nyata bekerja dalam semua peristiwa ini? Jika kecenderungan-kecenderungan tersebut terus berlanjut, pada tahun 2050, akan terdapat 600 juta orang Kristen di Benua Afrika.

TIONGKOK

Christianity Today, dalam edisi 21 September 2007, melaporkan bahwa sebuah hasil penelitian yang dibacakan pada rapat pemerintah baru-baru ini, mengindikasikan bahwa terdapat setidaknya 130 juta orang Kristen di Tiongkok saat ini, termasuk sekitar 20 juta orang Katolik. Sebagai gambaran, populasi total penduduk Jepang adalah 127 juta jiwa.

Thomas Alan Harvey, seperti dikutip dalam buku karya David Aikman yang berjudul "Jesus in Beijing" mengatakan, "Terlepas dari kebijakan mana yang diambil oleh pemerintah Tiongkok, gereja di Tiongkok akan sangat memengaruhi bentuk kekristenan secara global bagi generasi-generasi mendatang."

David Aikman menyatakan bahwa persebaran pengaruh Tiongkok ke Asia dan belahan dunia selatan dalam dua dekade terakhir barangkali akan memengaruhi kekristenan dalam skala global.

Terlepas dari pendapat seseorang tentang suatu gerakan di Tiongkok yang disebut "Back to Jerusalem Movement", angin Roh Kudus telah menggerakkan hati ratusan orang percaya di Tiongkok yang berkomitmen membawa Injil melalui Jalur Sutra dari Tiongkok, melewati Asia Selatan dan Timur Tengah, menuju ke titik asalnya. Diperkirakan, setidaknya terdapat 100.000 misionaris Tiongkok yang akan mengambil tantangan tersebut tanpa berpikir untuk kembali pulang.

KOREA

Jumlah orang percaya di Korea Selatan diperkirakan sebanyak 12 juta jiwa atau lebih dari 25 persen dari total populasi. Beberapa orang mengatakan bahwa lebih dari 35 persen dari personel angkatan bersenjata adalah orang Kristen.

Korea, sekarang ini, adalah negara pengutus misionaris terbesar kedua di dunia. Sumber-sumber tepercaya menyatakan bahwa terdapat 16.200 misionaris yang bekerja di 180 negara. Pihak lain memperkirakan bahwa angka tersebut bisa mencapai 19.000 orang. Gereja-gereja di Korea mengirimkan 1.100 misionaris baru setiap tahun.

INDIA

Terdapat lebih dari 10.000 misionaris India yang bekerja secara lintas budaya di dalam negara mereka sendiri. Ribuan gereja telah dirintis selama satu dekade terakhir.

FILIPINA

Beberapa pemimpin penginjilan di Filipina menyatakan bahwa akan ada lebih dari 200.000 misionaris Filipina yang bekerja di seluruh dunia selama beberapa tahun ke depan. Ribuan orang percaya bekerja di perusahaan-perusahaan di negara-negara Timur Tengah. Mereka tidak terlihat seperti misionaris tradisional. Meskipun demikian, mereka menanggapi iman mereka dengan sangat serius.

KESIMPULAN

"Gereja Mayoritas Dunia" memiliki lebih dari 103.000 misionaris yang bekerja di seluruh dunia. Banyak dari mereka berada di antara orang-orang yang paling sedikit dijangkau di muka bumi. Amerika Serikat dan Kanada hanya memiliki 112.000 misionaris lintas budaya, banyak dari mereka bekerja di daerah-daerah yang lebih "tradisional" tempat gereja telah dirintis selama bertahun-tahun.

Melihat fakta-fakta mengesankan tentang lokasi gereja-gereja yang bersifat dinamis, menurut Anda seperti apa masa depan misi Kristen dunia? Tidak, bukan itu pertanyaannya. Seperti apa masa depan misi Allah? Masa depannya ialah bahwa misi Allah bergerak maju menuju kejayaannya ketika orang-orang dari setiap suku, ras, dan bangsa berkumpul di sekeliling takhta Allah dengan menyanyikan pujian bagi Dia yang layak dipuji.

Doa saya adalah supaya mereka yang tinggal di belahan bumi utara dan dunia Barat akan melihat iring-iringan besar pengikut Kristus yang setia ini, dan bergandengan tangan serta mempertautkan hati dalam usaha bersama untuk membuat Kristus dikenal sampai ke ujung bumi. -- William R. O'Brien, Bill dan istrinya, Dellanna, telah melayani selama bertahun-tahun sebagai misionaris di Asia Tenggara. Dia adalah mantan Wakil Presiden Foreign Mission Board di SBC, dan dianggap oleh banyak orang sebagai seorang pemikir-misi masa depan. (t/Odysius)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Restore Hope.com
Alamat situs : http://www.restorehopetoday.org/news/the-future-of-the-world-christian-mission/
Judul asli artikel : The Future of the World Christian Mission
Penulis artikel : William R. O'Brien
Tanggal akses : 14 November 2016
 
PROFIL BANGSA: VENEZUELA

Venezuela, sebuah negara modern di kawasan Amerika Selatan, mempunyai lebih dari dua puluh taman nasional, air terjun tertinggi di dunia (Angel Falls), bermil-mil pantai berpasir, gunung-gunung, daratan-daratan rendah dan hutan tropis, ibu kota Caracas, dan semua kota utama yang penuh dengan bangunan-bangunan modern. Di bagian utara Danau Maracaibo, dekat beberapa ladang minyak terbesar di dunia, tinggallah suku Indian Goaro. Rumah-rumah mereka yang dibangun di atas tiang-tiang di atas danau, memberi nama negara tersebut "Venezuela", yang artinya 'Venice kecil' karena kota Venice, di Italia, juga dibangun di atas air.

ORANG INDIAN

Ribuan orang Indian Yanomami tinggal di hutan hujan di perbatasan antara Venezuela dan Brazil. Mereka ganas dan suka berperang. Sering terjadi perkelahian di antara mereka. Mereka hampir tidak mengenal dunia di luar rumah mereka: ladang sayuran, babi hutan, kera, dan burung-burung berbulu di hutan.

Perjanjian Baru telah diterjemahkan ke dalam bahasa mereka. Ada juga beberapa rekaman Kristen, tetapi orang Indian jarang memakai bahan itu karena mereka tidak memiliki akses internet, dan hanya sedikit misionaris yang memberitahukan kasih Yesus kepada mereka.

SEJARAH

Sesudah Christopher Columbus menemukan Venezuela pada tahun 1498, Venezuela diperintah oleh Spanyol. Para penjahat membawa agama Katolik. Walaupun mereka mengaku percaya kepada Allah dan Tuhan Yesus, hidup mereka tidak berubah -- mereka tetap hidup semau mereka. Walaupun pada hari raya Paskah setiap orang bersedih karena kematian Yesus, sayangnya, mereka tidak mengerti bahwa Yesus bangkit untuk mengampuni dosa mereka. Banyak orang Venezuela pergi ke dukun, dan tidak berdoa kepada Tuhan jika mereka mengalami kesulitan.

VIDEO

Akhir-akhir ini, orang-orang muda di Venezuela merasa senang karena iman mereka kepada Tuhan Yesus. Mereka menjadi anggota kelompok-kelompok gereja dan menceritakan tentang Tuhan Yesus kepada teman-teman mereka. Banyak orang sedang dilatih untuk menjadi misionaris, di dalam dan di luar negeri. Video-video khusus ditunjukkan kepada kelompok-kelompok Alkitab dan gereja-gereja. Mudah-mudahan, anak-anak Venezuela membawa banyak orang kepada Tuhan Yesus.

Doakan Venezuela

  1. Bersyukur atas perdamaian yang boleh dinikmati negara Venezuela.
  2. Bersyukur atas anak-anak muda yang percaya kepada Tuhan dan menyaksikan Injil dengan video-video.
  3. Berdoa agar orang Indian dapat mendengar bahwa Tuhan Yesus mengasihi mereka.
  4. Berdoa bagi orang Kristen agar mereka berhenti pergi ke dukun dan memahami bahwa Tuhan Yesus adalah Juru Selamat mereka.
  5. Berdoa agar banyak orang muda dipanggil dan menjadi misionaris yang baik.
  6. Berdoa agar gereja-gereja makin mengasihi Tuhan dan memberitakan Injil.
Tahukah kamu?
Luas negara : 912.050 kilometer persegi
Ibu Kota : Caracas
Jumlah penduduk : 27.334.599 jiwa
Bahasa resmi : Spanyol
Agama terbesar : Katolik
Ekspor : Minyak, kopi, dan besi
Diambil dari:
Nama buku : Buletin Tatik dan Totok
Edisi : 36/2016
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-JEMMi.
misi@sabda.org
e-JEMMi
@sabdamisi
Redaksi: Ayub. T, Elizabeth N., dan N. Risanti
Berlangganan|Berhenti|Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org