Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2013/08

e-JEMMi edisi No. 08 Vol. 16/2013 (19-2-2013)

Menjadi Penyelundup Alkitab di Penjara


Februari 2013, Vol.16, No.08
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

e-JEMMi -- Menjadi Penyelundup Alkitab di Penjara
No.08, Vol.16, Februari 2013

Shalom,

Kita patut bersyukur karena hidup di negara yang memperbolehkan kita 
untuk bersekutu dengan saudara seiman dan membaca Alkitab dengan 
leluasa. Namun, ingatkah Anda bahwa masih banyak saudara-saudara kita 
di negara lain, yang tidak memiliki kebebasan seperti kita? BK adalah 
salah satu dari sekian banyak umat percaya, yang kebebasannya untuk 
bersekutu bersama umat percaya lain dan mengenal Tuhan melalui firman-
Nya dibatasi. Namun, apakah kondisi tersebut membuat ia undur dari 
imannya kepada Kristus? Tidak. Ia tahu bahwa mengikut Kristus 
merupakan harta yang sangat berharga dalam hidupnya. Hal inilah yang 
mendorongnya giat dalam menyampaikan Kabar Baik kepada mereka yang 
belum percaya di negaranya. Semoga kesaksian hidupnya menguatkan kita 
semua. Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi e-JEMMi,
Novita Y.
< http://misi.sabda.org/ >


       KESAKSIAN MISI: MENJADI PENYELUNDUP ALKITAB DI PENJARA

Sebelum menjadi Kristen, BK adalah Asisten Gubernur dalam pemerintahan 
komunis Laos. Setelah menjadi Kristen, ia tidak dapat berhenti 
memberitakan Kabar Baik. Ia hanya tahu sedikit tentang iman barunya, 
tetapi ia tahu bagaimana mengarahkan orang-orang kepada Tuhan. Pihak 
berwenang berkali-kali memperingatkannya, sebelum akhirnya menahannya 
pada tahun 1999 dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Mereka memasung dan memborgol kedua tangannya. BK ditahan di sebuah 
ruangan yang gelap, tanpa makanan dan minuman selama 7 hari lamanya. 
Ketika para penjaga menawarkan makanan dan minuman kepadanya, ia 
menolak menerimanya -- ia harus berhati-hati, karena takut kalau 
makanan dan minuman itu beracun. BK ditahan di sebuah sel seorang diri 
selama satu tahun tanpa sebuah Alkitab. Selnya dibangun dari batu dan 
beton, memiliki pintu besi dengan sebuah lubang kecil yang berkarat 
sebagai jalur keluar masuknya udara.

Setelah setahun dalam sel isolasi, BK dipekerjakan sebagai pencari 
kayu bakar dan membersihkan ladang. Setiap kali ia beristirahat 
sejenak untuk melepas lelah, seorang penjaga menodongkan senjata di 
punggungnya dan memakinya. BK melakukan pekerjaan mencari kayu bakar 
selama 10 dari 13 tahun masa hukumannya di penjara. Akhirnya, para 
penjaga percaya kepadanya dan membiarkannya mengumpulkan kayu bakar 
seorang diri. Pada hari pertama, ia mencari kayu bakar untuk dua hari. 
Pada hari kedua, ia berenang di aliran sungai dan berlari ke rumahnya, 
mengambil 5 buah Alkitab, menyembunyikannya di antara tumpukan kayu 
bakar, lalu membawa kayu bakar ke kamp.

Suatu hari, seorang penjaga menemukan sebuah Alkitab di tas BK. Mereka 
membawa BK ke kantor dan memaksanya membaca seluruh isi kitab dengan 
suara keras di hadapan sekelompok penjaga. Walaupun ia tidak bisa 
mengambil kembali Alkitabnya, tetapi BK masih menyimpan Alkitab yang 
lainnya. Ia juga menyelundupkan sebuah radio kecil, yang dibungkus 
dengan daun yang besar, saat ia membawanya masuk bersama tumpukan kayu 
bakar. Alkitab dan radio menolongnya bertumbuh dalam imannya. Suatu 
hari, para penjaga menemukan Alkitab dan radionya, serta menyitanya. 
Tetapi, BK tetap saja berhasil menyelundupkan lebih banyak Alkitab ke 
dalam penjara.

Pada bulan Januari 2012, kepala penjara berkata kepadanya, "Keluargamu 
begitu kuat dalam iman sehingga kekristenan berkembang luas. Itulah 
alasan mengapa kamu tetap di sini. Kami tidak akan membebaskanmu 
karena keluargamu masih mengabarkan Injil. Jika kamu ingin bebas, 
pulanglah ke rumah, minum-minumlah, bermain-mainlah dengan perempuan, 
berjudi, dan bergabunglah dalam partai seperti kami. Janganlah kamu 
hidup seperti sekarang; berhentilah memercayai imanmu atau kamu akan 
tetap miskin." BK menjawab, "Jika Anda berhenti menyembah patung emas 
atau perunggu, saya akan berhenti menyembah Tuhan. Jika Anda tidak mau 
berhenti, bagaimana mungkin Anda memaksa saya untuk berhenti?"

Pada Februari 2012, 2 tahun sebelum masa tahanannya berakhir, ia 
dibebaskan. Sebelum ia pergi, kepala penjara mengingatkannya untuk 
tidak memberitakan Kabar Baik atau berinteraksi dengan orang-orang 
Kristen lainnya. Saat ini, BK telah berkumpul dengan keluarganya. BK 
mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang Kristen untuk dukungan 
doa yang diberikan kepadanya selama ia di penjara. Ia juga memohon 
agar setiap orang Kristen tetap setia mendoakan negaranya, Laos, agar 
masyarakat di sana menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi September -- Oktober 
               2012
Penulis      : Tidak dicantumkan
Penerbit     : Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya
Halaman      : 5 -- 6


                     DOA BAGI MISI DUNIA: IRAN

Pendeta YN, seorang pendeta Iran yang dinyatakan bersalah atas dakwaan 
pemurtadan dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 2010, akhirnya 
dibebaskan dari penjara. Pembebasan itu menyusul sidang dengar 
pendapat yang dilaksanakan pada 8 September tahun lalu. Dalam sidang 
itu, dakwaan atas pemurtadan ditarik dan diganti dengan dakwaan atas 
aktivitas penginjilan. Untuk dakwaan ini, Pendeta YN dituntut hukuman 
selama 3 tahun penjara. Akan tetapi, karena pada saat sidang itu 
berlangsung ia telah dipenjara selama 2 tahun 11 bulan, maka jangka 
waktu itu ikut dihitung ke dalam tuntutan hukuman yang baru. Karena 
itu, pengadilan menerima permohonan pembebasan bersyarat satu bulan 
lebih awal dengan uang jaminan.

Setelah pembebasannya, Pendeta YN menulis surat ucapan terima kasih. 
"Aku ingin menyatakan terima kasihku kepada orang-orang yang telah 
mengusahakan pembebasanku dan kepada orang-orang yang mendukungku, 
baik secara terbuka maupun sama sekali rahasia. Kalian semua adalah 
orang-orang yang aku kasihi. Tuhan Yesus memberkati kalian dan memberi 
kalian kasih karunia-Nya yang sempurna."

Pokok Doa:

1. Mari doakan Pendeta YN agar Tuhan Yesus terus-menerus memberi 
   kekuatan dan keberanian kepadanya untuk melayani Tuhan.

2. Doakan juga hamba-hamba Tuhan yang melayani di Iran. Kiranya Tuhan 
   memakai kesaksian Pendeta YN ini untuk semakin meneguhkan iman 
   mereka, sekalipun harus melayani di ladang pelayan yang berbahaya.

Sumber: Buletin Kasih dalam Perbuatan, Edisi Januari -- Februari 2013, 
        Halaman 11


               DOA BAGI INDONESIA: BANJIR DI MANADO

Bencana banjir kembali terjadi di Nusantara. Kali ini, bencana itu 
melanda Kota Manado, Sulawesi Utara. Menurut laporan, banjir yang 
terjadi pada hari Minggu, 17 Februari 2013 ini, telah memakan korban 
jiwa sebanyak 15 orang dan memaksa ribuan penduduk lainnya mengungsi. 
Pos-pos penanggulangan bencana memang telah didirikan di lokasi-lokasi 
yang paling parah, seperti Kelurahan Dendengan Luar, Dendengan Dalam, 
Tikala Baru, Paal 2, Komo Luar, Ternate Tanjung, Mahawu, Bailang, 
Karame, dan Banjer. Akan tetapi, pos-pos itu masih belum dapat 
memenuhi kebutuhan para pengungsi secara maksimal.

Pokok Doa:

1. Doakanlah agar Tuhan memberi penghiburan kepada keluarga korban 
   yang tewas akibat bencana ini, serta terus menjaga iman mereka 
   dalam menghadapi situasi yang sangat sulit ini.

2. Berdoalah supaya Tuhan membuka jalan untuk memenuhi kebutuhan para 
   pengungsi, terutama kebutuhan pokok seperti makanan dan fasilitas 
   di tempat pengungsian.


Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amy G., Yulia, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org