Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2011/31

e-JEMMi edisi No. 31 Vol. 14/2011 (2-8-2011)

Menjangkau Saudara Sepupu

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

SEKILAS ISI
ARTIKEL MISI: MENJANGKAU SAUDARA SEPUPU DENGAN KABAR BAIK
DOA BAGI MISI DUNIA: AZERBAIJAN, TIMUR TENGAH
DOA BAGI INDONESIA: PENUTUPAN GEREJA DI JAWA TIMUR

Shalom,

Sebagai umat Tuhan yang hidup di tengah-tengah Saudara Sepupu,
membagikan Kabar Baik kepada mereka menjadi tantangan tersendiri.
Artikel kali ini membahas bagaimana caranya menjalin hubungan dengan
mereka. Redaksi berharap materi ini dapat membantu umat Tuhan untuk
memahami mereka. Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi Tamu e-JEMMi,
Rento Ari Nugroho
< http://misi.sabda.org/ >

              ARTIKEL MISI: MENJANGKAU SAUDARA SEPUPU DENGAN
                                KABAR BAIK

Ketika mengabarkan Kabar Baik kepada Saudara Sepupu, kami melihat ada
kesalahan-kesalahan yang terjadi pada masa lalu yang perlu kita atasi.
Beberapa kesalahan terbesar adalah kurang diperhatikannya faktor
sosiologi, etnik, linguistik, dan budaya.

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan orang percaya adalah
mengabaikan Saudara Sepupu, dengan cara bersembunyi di balik
alasan-alasan seperti "monolit Saudara Sepupu" dan "Saudara Sepupu
menolak Kabar Baik". Dari hasil penyelidikan, kami mencatat bahwa
jumlah Utusan Injil Protestan Amerika Utara, yang menjangkau Saudara
Sepupu kurang dari 2 persen. Sedikit yang ditabur, sedikit pula yang
dituai.

Dunia Saudara Sepupu telah menjadi subjek terhadap pengaruh-pengaruh
sekuler dunia Barat. Dominasi dunia Barat pada masa lalu untuk
negara-negara Saudara Sepupu pada saat ini, sama sekali tidak
menolong orang Kristen. Namun, dominasi tersebut telah menyalurkan ide
dan nilai bagi generasi Saudara Sepupu secara keseluruhan.

Beberapa pengamat merasa bahwa pengaruh-pengaruh sekuler, yang telah
mengikis iman orang-orang Barat kepada Kristus, kemungkinan juga telah
mengikis kepercayaan Saudara Sepupu. Hal ini menyebabkan adanya
perlawanan yang dilakukan Saudara Sepupu, sebagai reaksi terhadap
pengaruh sekuler negara Barat.

Tetapi di tengah-tengah kondisi ini, kami percaya Allah telah
memberikan waktu ini untuk memberitakan Kabar Baik kepada mereka. Kami
mendengar cerita-cerita yang mengejutkan dari negara-negara Saudara
Sepupu, di mana terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak terduga saat
mengabarkan Kabar Baik kepada mereka. Cerita-cerita itu menyatakan
bahwa tidak semua negara Saudara Sepupu menentang Kabar Baik.
Cerita-cerita itu memberi harapan bagi gereja-gereja untuk bertobat
dari sikapnya yang mengabaikan Saudara Sepupu, menghapus
praduga-praduga tentang mereka, dan tidak mengulang kembali kesalahan
yang dilakukan pada masa lalu.

Pergumulan Ideologi dalam Dunia Saudara Sepupu -- Kesempatan Allah

Kami mengobservasi adanya peningkatan di kalangan militan Saudara
Sepupu. Pergerakan sedang menyebar di Aljazair, Iran, Irak,
Afganistan, Mesir, Libya, dan Sudan. Ironisnya, meskipun sebagian
besar negara-negara Saudara Sepupu menandatangani Deklarasi Hak Asasi
Manusia yang dibuat oleh PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa), namun
mereka menafsirkan deklarasi tersebut dengan cara mereka sendiri.
Alasannya adalah kepercayaan yang mereka anut menjadi pandangan hidup
mereka secara total, sehingga masyarakat yang tinggal di negara-negara
tersebut hidup di bawah hukum agama. Karena hukum agama dianggap lebih
tinggi kedudukannya daripada hukum dan deklarasi yang dibuat manusia,
maka apa pun yang dikatakan hukum agama adalah kebenaran.

Di tengah pergumulan dan keraguan tersebut, Kabar Baik dapat menjadi
sesuatu yang sangat menarik. Para militan berjuang melawan nilai-nilai
Barat yang rusak dan mereka menganggapnya sebagai perjuangan yang
sesungguhnya. Para pemimpin lain sedang mencari stabilitas. Kami
seharusnya memerhatikan hal-hal yang ditekankan dalam
pergumulan-pergumulan ideologi dunia Saudara Sepupu. Daripada menarik
orang Kristen dari situasi tersebut, kami merasa perlu untuk tetap
bertekun sebagai saksi. Sebagai contoh, di Iran ada seorang pemuda
yang percaya Yesus dan telah menuntun 20 orang kepada Kristus dalam
jangka waktu 6 bulan! Di Amerika, di mana banyak penduduk Iran yang
ditelantarkan oleh pemerintah, ada banyak orang Iran yang percaya
kepada Kristus -- hampir di semua kota besar. Tekanan menghasilkan
keterbukaan. Semua hati yang mencari arti dan kedamaian hidup telah
menemukannya di dalam Kristus.

Penggunaan Kitab Suci Saudara Sepupu sebagai Jembatan

Setiap orang percaya yang ingin menjangkau Saudara Sepupu, harus
menggali Alkitab dan mengetahui apa yang dikatakan Alkitab tentang
pendekatan-pendekatan budaya kepada orang lain. Salah satu contoh
pendekatan yang dilakukan Yesus adalah, Dia tidak memberikan khotbah
kepada penganut aliran Yudaisme dan tidak mengajarkan keselamatan
melalui hukum Taurat. Namun, Dia juga tidak menganggap remeh hukum
Taurat. Yesus menunjukkan kepada orang-orang Yahudi bahwa hukum Taurat
itu mengarahkan mereka kepada-Nya.

Apakah ada cara yang sama di mana kita dapat menggunakan Kitab Suci
Saudara Sepupu untuk menjangkau mereka? Sebelum menjawab, saya
terlebih dahulu menjelaskan bahwa saya sama sekali tidak menyamakan
Kitab Suci Saudara Sepupu dengan Perjanjian Lama. Saya cenderung
membuat analogi. Sebagian besar Saudara Sepupu menyatakan bahwa Kitab
Suci mereka adalah perkataan langsung dari Allah. Kita seharusnya
mendekati mereka sesuai dengan kepercayaan mereka.

Kitab Suci Saudara Sepupu memiliki beberapa ayat yang bagus tentang
Yesus. Betapa menyegarkan dan indahnya kisah-kisah tersebut, di mana
melalui ayat-ayat tersebut, kita dapat melihat Yesus sebagai nabi
terbesar, dan dalam cara tertentu Dia dekat dengan Allah. Kisah-kisah
ini tidak dapat disebut sebagai "Injil dalam Kitab Suci Saudara
Sepupu", tetapi kenyataan tersebut memberikan kesempatan kepada kita
untuk membicarakan tentang Kristus kepada mereka.

Secara pribadi, saya yakin bahwa salah satu nabi Saudara Sepupu kurang
memahami siapakah Yesus. Di satu sisi mereka menyangkal ketuhanan
Yesus dan penyaliban-Nya. Namun, di sisi lain, Yesus disebut sebagai
Kalamet Allah (firman Allah) dan Rouh Allah (Roh Allah), Yesus adalah
satu-satunya nabi yang bangkit dari kematian -- dalam Kitab Suci
mereka. Di dalamnya juga disebutkan tentang mukjizat yang dilakukan
Yesus, penyembuhan yang dilakukan-Nya, dan kelahiran-Nya yang ajaib.
Saya percaya Kitab Suci Saudara Sepupu dapat digunakan untuk membawa
mereka kepada Yesus. Sebenarnya, semua Saudara Sepupu yang telah
menerima Kristus mengatakan bahwa Tuhan yang mereka kenal dalam Kitab
Suci mereka, sekarang dapat mereka kenal sepenuhnya di dalam Yesus
Kristus. Sama seperti Yesus dan para murid-Nya dapat menyatakan Kabar
Baik melalui Perjanjian Lama, demikian juga kita dapat menyatakan
Yesus kepada Saudara Sepupu melalui Kitab Suci mereka.

Seseorang mungkin akan mengatakan hal ini kepada Anda, "Tetapi para
guru dan pemimpin Saudara Sepupu tidak mengakui bahwa Yesus
ditinggikan sebagai Tuhan dalam kitab suci mereka." Hal ini benar.
Tetapi jika kita kembali ke abad pertama, baik orang-orang Farisi
maupun pemimpin agama Yahudi tidak menerima Yesus sebagai penggenapan
nubuatan-nubuatan dalam Perjanjian Lama. Meskipun demikian, Kabar Baik
dibagikan kepada mereka yang memberikan respons terhadap ajaran-ajaran
Kristen. Dengan menggunakan kitab suci Saudara Sepupu, kita bisa
menjangkau Saudara Sepupu yang telah disiapkan Allah, untuk melihat
Yesus sebagai satu-satunya utusan Tuhan yang dapat menyelamatkan
mereka.

Monolit Saudara Sepupu: Fakta atau Angan-Angan?

Hal yang mendasari bentuk-bentuk yang sensitif secara budaya adalah
kesadaran bahwa Saudara Sepupu memiliki aneka ragam budaya. Mereka
terbagi menjadi ratusan "unit homogen" yang berbeda antara satu dengan
yang lain, baik secara geografis, etnik, ideologi, budaya, dan
seringkali secara teologi. Contohnya, Iran. Iran tidak dapat disebut
sebagai masyarakat yang monolit. Etnik Persia hanya memiliki populasi
48 persen. Sekitar 8 persen populasi di Iran adalah bangsa Kurdis, 19
persen populasi berbahasa Turki, 18 persen suku Bulani, Baluchi, dan
Luri, serta sisanya adalah beberapa aliran yaitu Shiar, Sumis, Bahais,
Ismailis, Ahl-I-Hagq, Yezidis, Komunis, sekularis, dan kelompok
progresif maupun konservatif. Keanekaragaman tersebut dapat ditemukan
di banyak negara Saudara Sepupu.

Contoh lain dari keanekaragaman yang mengejutkan itu adalah: 20.000
penduduk China "Saudara Sepupu" telah berimigrasi dan tinggal di Arab
Saudi, 145.000 orang Kurdi tinggal di Kuwait, dan 20.000 Saudara
Sepupu Circassian tinggal di Yordania. Sekitar satu juta Saudara
Sepupu di dunia, setidaknya menggunakan 500 bahasa yang berbeda
sebagai bahasa tutur, dan diperkirakan masih terbagi lagi sebanyak
3.500 unit homogen yang berbeda.

Jenis-Jenis Tanah yang Berbeda, Merupakan Satu Petunjuk

Sama seperti jenis-jenis tanah yang berbeda dalam perumpamaan tentang
seorang penabur (Matius 13:1-23), kami juga melihat banyak kelompok
Saudara Sepupu yang berbeda-beda pula. Namun sayangnya, banyak orang
menganggap kelompok Saudara Sepupu di seluruh dunia sebagai satu jenis
tanah, dan secara keliru menggunakan satu metode untuk menjangkau
mereka. Seharusnya tidak demikian!

Sebagai contoh, Indonesia adalah negara dengan populasi Saudara Sepupu
terbesar di dunia (sebanyak 195 juta -- lebih dari 80 persen populasi
penduduk). Namun, Indonesia bukanlah sebuah negara Saudara Sepupu.
Jumlah Saudara Sepupu di Indonesia yang responsif terhadap iman
Kristen sangatlah mengejutkan. Salah satu suku di Indonesia -- sebut
saja suku P, yang dikenal sebagai suku yang menolak Kabar Baik,
memiliki tingkat yang bervariasi tentang komitmen kepada agama mereka.
Beberapa wilayah sangatlah ortodoks dan menolak kekristenan. Beberapa
wilayah lainnya, pengaruh Saudara Sepupu tidak begitu besar. Gereja-
gereja rumah mencapai kesuksesan saat dirintis di wilayah yang tidak
menolak Kabar Baik.

Intinya adalah kami dapat menemukan orang-orang yang responsif (tanah
yang subur), meskipun di negara yang populasi Saudara Sepupu paling
besar. Hal ini bukan berarti kita tidak dapat mengabarkan Kabar Baik
kepada bagian populasi yang tidak responsif. Ini berarti bahwa kita
sebaiknya menginvestasikan usaha-usaha terbesar kita di tanah yang
subur itu, dan mendorong para petobat yang mengetahui alasan-alasan
penolakan terhadap Kabar Baik, untuk mengabarkan Kabar Baik ke wilayah
yang kurang responsif. Kita harus bereksperimen secara simultan dengan
menggunakan strategi-strategi baru.

Kesempatan-Kesempatan bagi Para Pekerja Lintas Budaya di Semua Negara

Kadang-kadang kita dapat belajar dari Saudara Sepupu. Sebagai contoh,
ada sebuah perkembangan usaha yang dilakukan oleh Arab Saudi dan
beberapa negara di wilayah Timur Tengah, untuk memperkuat pertumbuhan
Saudara Sepupu ortodoks di Indonesia. Kebanyakan Utusan Injil yang
terlibat dalam pergerakan tersebut adalah orang-orang Kairo yang mahir
berbahasa Arab. Mereka dikirim ke Indonesia untuk mengajar bahasa
Arab.

Strategi yang disarankan dalam menghadapi kasus ini adalah dengan
dikirimnya orang-orang Kristen Arab sebagai Utusan Injil ke Indonesia,
para Utusan Injil tersebut dapat mengajar bahasa Arab dan memberitakan
Kabar Baik. Mereka akan sangat diterima karena kewibawaan mereka
sebagai orang yang mahir berbahasa Arab.

Orang Kristen Korea mendapat dampak yang luar biasa dari Saudara
Sepupu di Arab Saudi. Orang-orang Arab Saudi mengharapkan para
pengikut gereja-gereja ortodoks Yunani, Koptik, Suriah, dan Armenia
menjadi Kristen. Orang-orang Arab Saudi mengharap agar Amerika,
Jerman, dan Inggris, setidaknya memiliki jumlah orang Kristen yang
berdedikasi. Namun, yang mengherankan bagi mereka adalah bagaimana
bangsa Korea, yang tidak punya latar belakang atau pun sejarah
Kristen, dapat menjadi murid Yesus yang berdedikasi. Apakah ada yang
lebih penting daripada satu lembaga pelayanan misi Korea di Arab
Saudi, baik dalam bentuk penasihat teknis, pekerja, dokter, insinyur,
dsb.?

Setelah terjadi peledakan minyak dan sejumlah peperangan,
negara-negara di sekitar teluk Arab telah terguncang dengan hebatnya.
Perubahan di bidang budaya, ekonomi, dan sosiologi, seharusnya
diperhatikan secara serius oleh Utusan Injil/orang-orang yang berpikir
seperti Utusan Injil. Disorientasi dan distorsi budaya telah terbukti
menjadi lahan yang subur bagi orang Kristen. Gelombang orang asing di
India dan Pakistan yang datang ke wilayah teluk, melebihi populasi
nasional. Di antara sejumlah penduduk tersebut, ada sejumlah orang
Kristen. Di Kuwait, misalnya, diperkirakan 5 persen dari penduduknya
beragama Kristen. Di Bahrain sekitar 2 persen penduduknya beragama
Kristen; di Qatar lebih dari 2 persen; di Abu Dhabi sekitar 4 persen;
di Dubai 3 persen lebih sedikit. Perlu diingat, sebagian besar dari
orang-orang Kristen tersebut adalah orang asing. Hanya ada sedikit
warga negara Kristen, itupun jika ada. Komunitas Kristen terbesar di
wilayah teluk Arab adalah komunitas Kristen India. Diperkirakan lebih
dari 30 persen orang India yang tinggal di Arab Saudi beragama
Kristen. Hal ini dapat menjadi salah satu kesempatan terbesar bagi
para Utusan Injil India.

Kesimpulan:

1. Satu milyar Saudara Sepupu tidak dapat dilupakan begitu saja oleh
gereja. Kita seharusnya tidak mengecualikan segala usaha untuk membuat
Kabar Baik menjadi relevan dengan unit etnik Saudara Sepupu yang
bervariasi.

2. Ketika Yesus ditanya, "Hukum apakah yang terutama?" Dia menjawab
dengan mengutip ayat dalam kitab Ulangan 6:5 -- "Kasihilah TUHAN,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu." Tetapi Yesus menambahkan satu kalimat penting
yang tidak dijumpai dalam kitab Ulangan, "Dengan akal budimu". Para
utusan Injil yang berkomitmen sungguh-sungguh, seharusnya tidak hanya
mendedikasikan diri mereka untuk penginjilan saja, tetapi juga
memikirkan cara yang paling efektif sehingga mereka dapat menjalankan
perintah Tuhan.

3. Rasul Paulus merencanakan dan memikirkan cara yang terbaik,
sehingga Kabar Baik dapat memberi dampak yang maksimal. Kita perlu
merencanakan penginjilan kepada Saudara Sepupu dengan cara yang sama.
Mari kita menggunakan sarana-sarana yang sesuai untuk menghasilkan
tuaian yang berlimpah di dunia Saudara Sepupu pada saat ini.

Sumber: Reaching Muslim People with the Gospel. Ishak Ibrahim. in
Perspectives on the World Christian Movement, Page 646 -- 649. Third
Edition. William Carey Library, 1999

Diambil dan disunting seperlunya dari: Bahan Bacaan Misiologi STT
Intheos, Halaman 39

            DOA BAGI MISI DUNIA: AZERBAIJAN, TIMUR TENGAH

AZERBAIJAN -- Di sebuah negara yang memiliki aturan agama yang ketat,
sebuah gereja di Azerbaijan justru sedang bertumbuh dan menjangkau
keluar. Demikianlah berita yang dibawa oleh presiden Russian
Ministries, SR, ketika sedang berkeliling di bekas wilayah Uni Soviet
itu. Dia berkata pemerintah Azerbaijan mewajibkan pendaftaran ulang
semua organisasi keagamaan, sayangnya tidak ada satu pun gereja misi
yang diizinkan untuk mendaftar.

SR mengatakan bahwa penganiayaan telah menanti. "Banyak gembala telah
dipenjarakan selama berbulan-bulan karena aktivitas gereja mereka.
Pemerintah menghasut dengan isu tertentu, melemparkan mereka ke dalam
penjara, dan menganiaya mereka."

Sementara penganiayaan meningkat, hal itu tidak memengaruhi
pertumbuhan gereja di negara yang didominasi agama sepupu tersebut. SR
mengatakan bahwa para pemuda terbuka. "Mereka mengatakan, `kami ingin
memiliki sebuah hubungan dengan Tuhan. Kami ingin lebih mengenal Dia.
Namun, agama tradisional kami tidak memberikan kami dasar untuk
belajar lebih banyak tentang Dia.`"

Banyak dari mereka berbalik kepada Kristus ketika umat Kristen secara
diam-diam menjangkau mereka dengan Injil, katanya, dan orang-orang
yang baru percaya ini sangat bersemangat tentang penginjilan. "Mereka
sangat aktif dan pintar. Mereka sangat piawai menjangkau desa-desa di
Azerbaijan walaupun di bawah ancaman yang luar biasa." (tRinto)

Diterjemahkan dari:
Nama buletin: Body Life, Edisi April 2011, Vol. 29, No. 4
Nama kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Azerbaijan: Church Growing, Reaching Out
Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 5

Pokok Doa:

* Doakan agar Tuhan menolong umat percaya di Azerbaijan untuk memiliki
iman yang kuat dalam Kristus, sehingga ketika dianiaya, mereka bisa
tetap bertahan dan berpengharapan pada Kristus.

* Doakan agar Tuhan menyatakan diri-Nya kepada masyarakat di
Azerbaijan yang rindu memiliki hubungan dengan Tuhan secara pribadi
melalui Firman-Nya.

TIMUR TENGAH -- N pernah berada di dalam penjara selama beberapa bulan
karena ia adalah seorang percaya. Pada suatu kesempatan, ia berkata
kepada pegawai penjara bahwa ia tidak akan memberi mereka informasi
apa pun mengenai orang-orang yang dikenalnya ataupun mengenai
suaminya, tetapi hanya tentang dirinya sendiri. Karena itulah, ia
ditempatkan di sebuah sel isolasi selama empat hari. "Di sana
benar-benar dingin dan tidak terdapat jamban maupun fasilitas
mencuci. Pada suatu saat, aku merasa sangat kedinginan dan merasa
pengalaman itu begitu berat. Tiba-tiba aku merasakan suatu hembusan
udara yang hangat di wajahku, bahkan begitu hangat, sehingga saat aku
bernapas dan udara itu menyentuh paru-paruku, aku terbatuk."

Ia tidak mengetahui dari mana datangnya kehangatan itu, dan pada saat
yang sama ia merasakan sukacita yang amat sangat. Perasaan sukacita
ini begitu melingkupi dirinya, sehingga ia mulai menari-nari di dalam
selnya walaupun pada saat itu ia juga merasa bingung. Bagaimana
mungkin ia dapat merasakan kehangatan dan sukacita dalam sebuah sel
penjara yang dingin? "Kemudian aku mendengar suara." Ia menekankan
bahwa suara itu bukanlah suara dalam hatinya, tetapi suara yang
benar-benar terdengar, seolah-olah seseorang di dalam ruangan sel, ia
berkata: "Hal ini terjadi sebab orang-orang berdoa bagi kamu. Inilah
roh sukacita yang melawatmu. Terimalah itu."

Setelah pembebasannya, N menyaksikan pengalamannya di sel itu kepada
saudarinya. Saat ditanya mengenai kapan hal itu terjadi, saudarinya
menyebutkan bahwa tepat pada hari dan jam yang sama ketika 30 orang
percaya berkumpul dan berdoa bagi dirinya untuk meminta agar Tuhan
memberi penghiburan, memenuhi mereka dengan sukacita, dan mengirimkan
kepada mereka Roh Kegirangan yang dari pada-Nya. (t/Yudo)

Diterjemahkan dari:
Judul Buletin: Body Life Vol. 29, No. 5 May 2011
Nama Kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Middle East: A "Warm" Testimony
Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 5

Pokok Doa:

* Mengucap syukur atas pembebasan N dari penjara. Mengucap syukur juga
untuk pengalaman yang luar biasa yang dialami N ketika ia dipenjara.
Doakan, agar melalui pengalaman dan kesaksian hidup N, semakin
menguatkan iman anak-anak Tuhan di Timur Tengah.

* Mengucap syukur juga untuk ketekunan anak-anak Tuhan yang tetap
setia berdoa bagi saudara-saudara mereka yang dipenjara karena imannya
kepada Kristus. Doakan agar Tuhan menggerakkan lebih banyak lagi anak-
anak-Nya, untuk berdoa bagi umat Kristen yang mengalami aniaya karena
imannya dalam Kristus.

          DOA BAGI INDONESIA: PENUTUPAN GEREJA DI JAWA TIMUR

Beberapa waktu ini di Jawa Timur nyaris tidak terdengar berita
penutupan dan perusakan gereja. Namun, pada Desember 2010 ada beberapa
gereja yang ditutup di wilayah Jawa Timur. Salah satunya adalah gereja
A. Gereja ini telah berdiri sejak tahun 1986 dan memiliki sekitar 60
KK. Pendeta D, selaku pemimpin gereja tersebut telah berkoordinasi
dengan warga sekitar gereja, dan warga menyatakan tidak
mempermasalahkan adanya tempat ibadah. Namun, guna menjaga upaya-upaya
anarkis dari pihak-pihak yang tidak menghendaki adanya ibadah di
gereja A, maka untuk sementara ibadah diadakan dengan berpindah-pindah
tempat.

Sumber: Buletin Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Juli -- Agustus 2011,
Halaman 3

Pokok Doa:

1. Saat ini, gereja A sedang mengurus persyaratan perizinan sesuai
peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Doakan agar proses ini
berjalan lancar.

2. Doakan agar iman jemaat gereja A tetap teguh, bahkan semakin kuat
di tengah tekanan yang ada.

3. Doakan agar ibadah yang saat ini dilakukan dapat menjadi berkat
bagi orang-orang di sekitar mereka.

4. Doakan pihak pemerintah agar Tuhan menolong mereka untuk dapat
menjalankan tugasnya dengan baik tanpa dipengaruhi pihak-pihak lain
yang ingin menghalangi pekerjaan Tuhan.

"FORGET THE FAULTS OF OTHERS BY REMEMBERING YOUR OWN"

Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org