Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2011/25

e-JEMMi edisi No. 25 Vol. 14/2011 (21-6-2011)

India: Dr. PJ

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

SEKILAS ISI
KESAKSIAN MISI: INDIA: DR. PJ
SUMBER MISI: HOPE FOR BURMA

Shalom,

Senang sekali kami bisa menjumpai Pembaca sekalian pada edisi e-JEMMi
Juni 2011. Kami menghadirkan kisah pergumulan batin seorang utusan
Injil di India yang kehilangan putranya. Apakah rasa kehilangan itu
cukup besar untuk menghentikan langkahnya mengabarkan Injil, ataukah
dia justru berlari lebih cepat mewartakan kasih Kristus? Selain itu,
kami juga ingin memperkenalkan Anda dengan Hope for Burma, sebuah
pelayanan misi untuk memberikan harapan sejati bagi rakyat Myanmar,
terutama anak-anak.

Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi Tamu e-JEMMi,
Mahardhika Dicky Kurniawan
< http://misi.sabda.org/ >

                        KESAKSIAN MISI: INDIA: DR. PJ

"Saya merasa seolah-olah salah satu lengan saya terpotong," kata Dr.
PJ. Itu adalah khotbah yang paling sulit selama hidupnya -- saat
penguburan anak laki-lakinya sendiri. Suaranya penuh dengan emosi,
"Namun dengan apa pun yang masih kumiliki, saya akan terus melayani
Kristus."

Dr. PJ memimpin pekerjaan The Voice of the Martyrs di India dan sering
kali menyabung nyawa dalam perjalanan untuk menguatkan orang-orang
Kristen di negara-negara yang tertutup. Dia juga memberitakan firman
Tuhan di banyak KKR di India, dan telah menyaksikan ribuan orang
datang kepada Kristus.

Pekerjaannya telah membangkitkan amarah orang-orang radikal di tanah
kelahirannya. Pada bulan Juli 1999, sebuah batu jatuh menimpa jendela
mobilnya dan mengenai dahi Dr. PJ, meninggalkan ceceran darah.
Seminggu kemudian anak laki-lakinya yang bungsu, M, berjalan di dekat
kampus kedokteran di mana ia sedang belajar untuk menjadi dokter,
sebuah mobil FIAT dengan kecepatan penuh menabraknya dan lari.
Penabrak itu tidak pernah ditemukan. M, dengan luka parah, jatuh koma
dan meninggal beberapa hari kemudian.

Seperti yang dijanjikannya, kematian anaknya tidak menghentikan
pelayanan Dr. PJ. Sejak kematian anaknya, ia terus berkhotbah di
banyak KKR, memenangkan ribuan orang kepada Kristus. Harga yang harus
dibayar oleh pelayanan Dr. PJ sangat besar -- anaknya sendiri. Tapi
dia tidak sendiri. Allah juga tahu bagaimana rasanya kehilangan
seorang anak supaya orang lain dapat diselamatkan.

Jalan ke depan yang harus dilalui gereja Tuhan adalah curam dan
panjang. Selama lebih dari dua ribu tahun, banyak orang didorong
dengan keinginan jahatnya untuk menentang Injil Kristus. Sebagai orang
Kristen, kita harus bersedia untuk bayar harga -- meskipun kita tidak
diminta untuk melakukannya. Inilah yang kita pelajari dari kehidupan
Abraham. Dia bersedia mengorbankan Ishak -- yang melaluinya berkat
akan diberikan. Kesediaan kita berkorban bagi Kristus menjadikan kita
kuat. Ide pengorbanan membuat tujuan kita semakin jelas.
Pengorbanannya menguatkan karakter kita. Komitmen dengan harga yang
harus dibayar mengubah keluarga kita, lingkungan kita, dan dunia kita
bagi Kristus. Kita belajar seberapa kuat kita ini sesungguhnya.
Meskipun kita tidak berharap untuk kehilangan apa yang kita
kasihi -- mari kita tetap bertahan untuk setia, apa pun situasi yang
kita hadapi.

Pokok doa:

1. Doakan agar Dr. PJ tetap tekun mewartakan Injil di India dan Tuhan
   makin memakainya secara luar biasa untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan.

2. Doakan agar penabrak yang menewaskan putra Dr. PJ ini beserta
   pihak-pihak yang menentang penginjilan di India boleh mengalami
   lawatan Allah, dan diinsafkan oleh Roh Kudus atas dosa-dosa mereka.

3. Doakan agar Tuhan mengaruniakan keteguhan hati dan komitmen kuat
   bagi para utusan Injil yang melayani di India, sehingga mereka
   tetap setia melakukan penginjilan, apa pun risiko dan pengorbanan
   yang harus dialami.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku: Extreme Devotion
Judul buku terjemahan: Devosi Total
Penulis: Tim The Voice of the Martyrs
Penerjemah: Fintawati Rahardjo dan Ivan Haryanto
Penerbit: Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005
Halaman: 13

                       SUMBER MISI: HOPE FOR BURMA

Hope for Burma merupakan situs misi untuk Burma (Myanmar) atau yang
disebut "Tanah Emas". Situs ini milik organisasi Kristen yang bernama
Burma Christian Mission (BMC), yang didirikan pada tahun 2000 oleh
Suan Za Lian dan bertempat di Burma. Organisasi ini ditujukan untuk
orang-orang Burma yang membutuhkan bantuan, baik secara jasmani atau
rohani, di antaranya adalah anak-anak. Kesulitan ekonomi telah memaksa
orang tua untuk mengirimkan anaknya ke biara untuk melayani sebagai
biarawan Buddha. Selain itu, banyak anak-anak di sana yang kekurangan
pendidikan, gizi, dan kesehatan yang layak.

Pada tahun 1966, pemerintah Burma mengusir semua Utusan Injil asing
dari negeri mereka. Sejak saat itu, pemerintah tidak mengizinkan orang
asing tinggal di sana sebagai utusan Injil. Penjangkauan orang-orang
Burma harus dilakukan melalui pemimpin-pemimpin setempat. Hal tersebut
lebih efektif karena mereka mengetahui bahasa dan budaya. Kondisi
inilah yang menggerakkan BCM membuat program pengembangan dan
penampungan bagi anak-anak. Saat ini, mereka telah menyewa sebuah
fasilitas untuk mendirikan perumahan bagi 14 anak yatim piatu. Salah
satu visi mereka adalah menampung 10.000 anak pada tahun 2027, dengan
fasilitas pendidikan dan kebutuhan hidup yang memadai, diharapkan
anak-anak itu dapat belajar tentang Kristus. (DIY)

==> www.hopeforburma.org

"BE A FRIEND OF A SINNER AND YOU MAY HELP HIM BECOME AN ENEMY OF SIN"

Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org