Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/43

e-JEMMi edisi No. 43 Vol. 13/2010 (26-10-2010)

Aikwakai, Sikaritai di Indonesia

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
PROFIL BANGSA: Orang Aikwakai, Sikaritai di Indonesia
SUMBER MISI: Christian Maritime Missions (CMM)
TOKOH MISI: Daws: Si Pembuat Murid 
KESAKSIAN MISI: "Saya Seperti Sampah"
DOA BAGI MISI DUNIA: Zimbabwe, Asia Selatan
DOA BAGI INDONESIA: Satu Tahun Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 
                    dan Boediono
______________________________________________________________________

             NO MAN IS POOR WHO HAS HAD A GODLY MOTHERS
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Wilayah Indonesia bagian timur merupakan daerah yang sangat jarang 
  diperhatikan oleh bangsa Indonesia. Tidak heran, apabila wilayah 
  ini cukup jauh tertinggal dalam hal pembangunan jika dibandingkan 
  dengan wilayah lainnya di Indonesia. 
  
  Pada kesempatan kali ini, e-JEMMi menyajikan salah satu profil suku 
  yang mendiami kawasan Indonesia Timur, yaitu suku Sikaritai yang 
  tinggal di Papua, provinsi paling timur di Indonesia. Harapan kami, 
  semoga kita bisa semakin mengenal mereka lebih dekat dan mendukung 
  mereka di dalam doa-doa kita. Tuhan memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti  
  < novita(at)in-christ.net >
  http://misi.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
PROFIL BANGSA

                ORANG AIKWAKAI, SIKARITAI DI INDONESIA

  Orang-orang Sikaritai bertempat tinggal di Papua, provinsi paling 
  timur di Indonesia. Bahasa mereka disebut bahasa Sikaritai. Bahasa 
  ini digunakan sebagai bahasa percakapan oleh sebagian pengguna 
  bahasa lain. Orang-orang Sikaritai tinggal di empat pedesaan kecil 
  sekitar sungai Idenburg dan Rouffaer yang mengalir ke sungai 
  Mamberamo dan berjarak 250 km dari sebelah barat kota Jayapura. 
  Sebagian besar daerah mereka cukup datar dan berawa.

  Orang Sikaritai mencari nafkah dengan berburu dan mengumpulkan bahan 
  makanan di hutan, menanam sayuran di kebun, dan menangkap ikan di 
  sungai. Mereka biasanya memakai air sungai untuk minum dan mencuci. 
  Daerah Sikaritai tidak terjangkau oleh listrik dan telepon. Alat 
  transportasi utama mereka adalah perahu di sepanjang sungai-sungai 
  yang berkelok-kelok atau berjalan kaki. Mereka membangun rumah dari 
  bahan-bahan yang mereka peroleh dari hutan.

  Sebagian besar anak-anak hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar 
  karena tidak ada pendidikan yang lebih lanjut di daerah mereka. 
  Orang-orang Sikaritai terkadang menikah dengan orang dari kelompok 
  bahasa lain. Poligami masih umum terjadi di antara orang-orang 
  Sikaritai. Banyak orang memunyai dua atau tiga istri.

  Agama mayoritas orang Sikaritai adalah Kristen. Gereja telah cukup 
  mapan di wilayah itu, tetapi di sana masih terdapat pengaruh kuat 
  dari agama tradisional. Hanya ada segelintir orang Sikaritai yang 
  menerima pelatihan untuk menjadi pendeta atau penginjil di antara 
  kaum sesuku mereka. Saat ini orang Sikaritai tidak memunyai Alkitab 
  dalam bahasa mereka, namun baru-baru ini ada tim penerjemah yang 
  ditugaskan untuk bekerja di antara mereka.

  Orang-orang Sikaritai sangat membutuhkan pengembangan masyarakat. 
  Pada dasarnya mereka tidak mempunyai perawatan kesehatan dan sumber 
  air yang bersih. Tingkat pendidikan dan melek huruf orang dewasa 
  sangat rendah. Gereja juga butuh dikuatkan karena pengaruh 
  agama tradisional masih kuat dan poligami cukup lazim di daerah 
  tersebut. (tUly)  
  
  Diterjemahkan dari:
  Judul asli artikel: Aikwakai, Sikaritai of Indonesia
  Nama situs: Joshua Project
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/people-profile.php?peo3=10197&rog3=ID
______________________________________________________________________
SUMBER MISI

CHRISTIAN MARITIME MISSIONS (CMM)
==>  http://www.cmmissions.org

  Christian Maritime Missions (CMM) adalah lembaga misi internasional 
  yang bersifat nondenominasi. Sesuai dengan namanya, pelayanan ini 
  menggunakan alat transportasi kapal. Pendiri sekaligus pemilik 
  pelayanan maritim ini adalah Brent Burgess, yang berasal dari New 
  Zealand. Misi dan visi mereka di antaranya menjangkau pulau-pulau 
  yang terisolasi dan komunitas pinggir laut atau pantai dengan 
  Injil, mendukung dan bekerjasama dengan gereja dan organisasi atau 
  persekutuan yang ada, mendukung dan melatih komunitas Kristen untuk 
  melayani sesama, serta mendukung dan mengembangkan usaha mikro 
  masyarakat setempat. CMM juga siap untuk menolong daerah dan 
  orang-orang yang menjadi korban bencana alam. Bagi Anda yang mempunyai 
  keahlian khusus dalam bidang kesehatan dan teknik dapat mendukung 
  pelayanan maritim ini, baik sebagai dokter, perawat, pembangun, 
  teknisi listrik, teknisi air dan sanitasi. Selain itu, Anda juga 
  dapat memberikan dukungan secara finansial. (DIY)

______________________________________________________________________
TOKOH MISI

                        DAWS: SI PEMBUAT MURID

  Seorang pemuda ditangkap polisi karena kedapatan di bawah pengaruh 
  alkohol. Polisi yang mengangkut dia menatapnya serta bertanya, 
  "Apakah kamu menyukai kehidupan seperti ini?" "Saya membenci 
  kehidupan seperti ini," jawab pemuda itu. Tiga jam kemudian, 
  setelah pemuda itu merasa tenang di sebuah taman, polisi 
  mengembalikan kunci mobilnya karena ia tidak melihat masalah yang 
  lebih dalam daripada sekadar alkohol.

  Pemuda itu bernama Dawson Trotman. Tahun-tahun SMU-nya dilewatkan 
  dengan menjabat sebagai pembaca pidato perpisahan kelas, ketua 
  badan siswa, ketua dewan siswa, dan kapten tim bola basket. Akan 
  tetapi, beberapa tahun berikutnya kehidupan Trotman menyimpang ke 
  arah yang membahayakan. Ia berjudi, mabuk-mabukan dan menjadi 
  pemain polo licik yang terkenal. Namun, pertemuan tengah malam 
  dengan polisi setempat ternyata menjadi katalisator untuk suatu 
  pertemuan dengan Yesus Kristus.

  Pada akhir minggu itu, Trotman pergi ke gereja. Pemimpin sekolah 
  minggunya menugaskan dia menghafal 10 ayat mengenai keselamatan. 
  Akan tetapi tiga minggu kemudian, ia kembali dengan 24 ayat di 
  kepalanya. Tetapi ia kembali menenggak minuman keras dan 
  berperilaku ceroboh. Ini bukanlah pertama kali ia ke gereja. 
  Meskipun ia suka mencuri sejak kecil, ia menjadi pemimpin kaum muda 
  di gerejanya. Kisah Trotman baru sampai sejauh itu dan ia masih 
  belum memiliki hidup yang kekal.

  Tiba-tiba ia mendapati sebuah ayat Alkitab dari Injil Yohanes pasal 
  5, bahwa ia dapat memiliki hidup yang kekal. Ia berdoa, "Ya Tuhan,
  apapun artinya ayat itu, saya ingin memilikinya." Ayat lain 
  terlintas dalam pikirannya. "Tetapi semua orang yang menerima-Nya 
  diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang 
  percaya dalam nama-Nya." Dan Trotman menerima Yesus tak lama 
  kemudian.

  AWAL PELAYANANNYA

  Trotman menghabiskan beberapa tahun berikutnya dengan terlibat 
  dalam penginjilan pribadi yang intensif. Sementara itu ia terus 
  menyerahkan dirinya pada kehidupan doa yang disiplin. Seperti biasa 
  fokusnya adalah memasukkan dan menyerap firman Allah. 

  Pada tahun 1934, Trotman diminta mengunjungi seorang pelaut, Les 
  Spencer dan membagikan firman Allah kepadanya. Betty Skinner, 
  penulis biografi Trotman yang berjudul "Daws", menggambarkan adegan 
  ini: "Di tempat parkir sekolah, mereka mencurahkan perhatian pada 
  Alkitab. Ketika seorang satpam mendekat dan bertanya apa yang 
  sedang mereka lakukan? "Membaca Alkitab", jawab Trotman. Ia juga 
  mengambil kesempatan untuk bersaksi. Trotman beralih dari satu 
  bagian ke bagian yang lain untuk menjelaskan Injil dan menjawab 
  semua pembelaan satpam itu.

  "Dalam perjalanan kembali ke darat (Spencer) berkata, "Saya 
  bersedia memberikan tangan kanan saya untuk dapat mengetahui 
  bagaimana menggunakan firman Tuhan seperti itu."

  Itulah yang menjadi tanda awal pelayanan Para Navigator. Di beri 
  nama demikian karena pada mulanya berhubungan dengan pelayanan 
  pelayaran. Spencer menuntun orang lain kepada Kristus dan pada 
  gilirannya menuntun orang lain lagi kepada keselamatan. Pelayanan 
  pemuridan Para Navigator pun dimulai. Proses memenangkan dan 
  memuridkan orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan bagi 
  Kristus berlanjut di seluruh dunia sampai sekarang ini.

  MENGHAFALKAN AYAT DAN MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN

  Pengalaman pertobatan Trotman berpusat pada penghafalan dan 
  perenungan firman Tuhan. Ia adalah pembuat murid sebab ia sendiri 
  yang pertama kali dimuridkan oleh Allah melalui Alkitab. Penekanan 
  untuk menghafalkan Alkitab disusunnya menurut tema-tema per topik, 
  kemudian menjadi bagian dari kurikulum inti pelayanan Para 
  Navigator sekarang ini.

  Trotman menghafal firman Tuhan tidak dengan cara yang legalistik. 
  Ia mengerti bahwa Roh Allah harus menimbulkan hasrat yang berkobar 
  dan menjadi tambang kekayaan firman-Nya. Menghafal firman Tuhan 
  dan merenungkannya secara teratur merupakan dasar untuk mengalami 
  kehidupan yang berlimpah. Pemazmur "menghargai/menyimpan" firman 
  Tuhan di dalam hatinya dan merenungkan firman Tuhan itu "siang dan 
  malam".

  Ketika Anda menulis firman Tuhan dalam celah-celah hati, maka Anda 
  akan menemukan pikiran yang diperbaharui dan siap untuk menghadapi 
  pencobaan, tantangan, dan kesengsaraan dari perspektif kebenaran 
  Allah. Kebenaranlah yang membebaskan Anda. Semakin banyak Kitab 
  Suci yang di simpan dalam hati, Anda akan semakin menjadi seperti 
  Kristus.

  Rev. Billy Graham menyimpulkan kehidupan Trotman demikian: Dawson 
  mencintai firman Tuhan lebih dari siapa pun dan mengajarkannya 
  kepada saya untuk mencintai firman Allah. Ia selalu membawa 
  Alkitabnya dan selalu diberinya tanda. Firman Allah begitu manis 
  bagi dia."

  CIKAL BAKAL PARA NAVIGATOR

  Kehidupannya berubah, walaupun bekerja sebagai sopir truk di 
  California. Ia mengajar seorang pelaut bernama Les Spencer 
  bagaimana hidup bagi Kristus. Pelaut yang lain menanyakan kepada 
  Spencer rahasia kehidupannya yang berubah. Spencer membawa orang 
  itu kepada Trotman dan meminta dia mengajarinya. Trotman merasa 
  jengkel. Ia sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan dan meneruskan 
  kepada Spencer segala sesuatu yang ia perlu ketahui untuk melakukan 
  tugas itu sendiri. "Ajarkan dia!" katanya. Itulah awal pelayanan 
  Para Navigator.

  Dari pengalaman ini, Trotman melihat potensi yang luar biasa yang 
  dilakukan dalam pemuridan -- pribadi ke pribadi untuk mengubah 
  kehidupan. Karena itu, para navigator mengadopsi moto "mengenal 
  dan memperkenalkan Kristus".

  Ribuan orang memberi respons terhadap tantangan Trotman ini. 
  Pelayanan Para Navigator pun berdiri (Organisasi tersebut tidak 
  berbentuk badan hukum selama 10 dekade). Tak lama kemudian Spencer 
  dan teman-teman sekapalnya mengajar 125 orang di atas kapal USS 
  West Virginia, kemudian mengajar orang lain di atas kapal-kapal 
  yang tenggelam di Pearl Harbor.

  Dawson Trotman, seorang laki-laki, yang penuh semangat menyampaikan 
  pidato perpisahan kelas dan ketua mahasiswa, terus menggunakan 
  bakatnya dengan baik. Pelayanan Para Navigator terus berkembang. 
  Dewasa ini sekitar 100.000 orang berlangganan majalah Discipleship 
  Journal. Anda mungkin telah melihat pedoman belajar yang lain dan 
  buku-buku yang diterbitkan oleh organisasi itu atau majalah doa 
  mereka. Lebih dari 3000 orang bekerja untuk Para Navigator kepada 
  hampir seratus bangsa. Itulah cara ketaatan dari satu orang laki-laki
  yang mengasihi Tuhan.

  KEHIDUPAN YANG BERDISIPLIN

  Rev. Billy Graham berkhotbah pada penguburan Dawson Trotman tahun 
  1956. Ia meninggal ketika menyelamatkan seorang gadis kecil yang 
  tenggelam di sebuah danau di bagian utara New York. "Menurut saya,
  Dawson Trotman secara pribadi telah menyentuh lebih banyak 
  kehidupan (demi Kristus) ketimbang siapa pun yang pernah saya 
  kenal," kata Graham.

  Graham mengenal Trotman dan pelayanan yang didirikannya -- dengan 
  sangat baik, dan menggunakan bahan yang dikembangkan Trotman 
  sebagai pengajaran tindak lanjut untuk kampanye-kampanye 
  penginjilannya. "Dawson Trotman adalah seorang tokoh yang paling 
  tidak terlupakan yang pernah saya temui dalam kehidupan Kristen 
  saya. Ia terus sibuk sepanjang waktu menyentuh kehidupan setiap 
  hari bagi Kristus (Billy Graham).

  Pengaruh Para Navigator sejak itu bertumbuh sampai proporsi seluruh 
  dunia dengan kira-kira 3.600 staf yang mewakili 60 bangsa yang 
  bekerja di 101 negara.

  Trotman mendirikan Para Navigator pada tahun 1934. Ia membuat bahan 
  pelajaran Alkitab dan mengajarkannya melalui tahun-tahun 
  pertumbuhan sampai meluas menjadi gerakan pemuridan -- dari 
  personel militer sampai menjangkau para mahasiswa perguruan tinggi 
  dan kaum awam. Di hati Trotman, pelayanan yang ia rindukan dari 
  dulu sampai saat dipanggil Tuhan adalah pemuridan orang-orang 
  percaya dalam disiplin rohani -- mulai dari doa, ibadah, pemahaman 
  Alkitab, dan kebaktian.

  Diambil dari: 
  Judul majalah: Sahabat Gembala, Juli 2005
  Judul artikel: Daws: Si Pembuat Murid 
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung
  Halaman: 27 -- 30

______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI

                        "SAYA SEPERTI SAMPAH"
  
  L dilahirkan dan dibesarkan sebuah keluarga Kristen Koptik. Ia 
  menjadi Kristen yang pasif. Di Mesir, mengajak orang yang sudah 
  beragama untuk masuk ke agama yang diyakini oleh orang yang 
  bersangkutan adalah ilegal. L jarang bersaksi mengenai imannya. 
  Pada tahun 1994, ia berkata, ia mendengar suara Tuhan yang 
  mendorongnya untuk mengatakan kepada orang lain mengenai Kristus. 
  Saat itulah ia bersemangat membagikan Injil kepada orang-orang di 
  desanya di bagian utara Mesir.
  
  Tidak lama kemudian, L ditahan dan dipenjarakan. Setelah ia 
  dibebaskan, ia kembali memberitakan kabar keselamatan. Ia kembali 
  dipenjara. Kali ini selama 14 tahun, penangkapan terakhir L dan 
  pembebasannya terjadi pada awal tahun 2008. Seringkali ketika L 
  ditahan ia mengalami penyiksaan ekstrim. Pada suatu penahanan tahun 
  1996, seorang petugas keamanan negara Mesir memukul mulutnya dan 
  mengakibatkan kedua giginya patah. Ia berteriak, "Jangan berbicara 
  tentang Kristus, jangan berkhotbah, jangan membagikan Injil", ingat 
  L. Ia berkata, "Anjing ini tidak akan lagi berbicara tentang 
  Yesus!"
  
  Pernah suatu kali, ia dikunci di dalam suatu kamar di dalam toilet 
  di mana para penjaga mengencinginya. Berulang-ulang setrum 
  listrik melukai kakinya dan perutnya dirobek dengan sebilah pisau, 
  ususnya sampai keluar. Para penjaga menggunakan penyiksaan puntung 
  rokok dengan menyundutkan rokok mereka di lengan dan pundak L. 
  Tetapi meskipun L mengalami banyak penyiksaan, ia tidak dapat diam. 
  Bahkan di penjara ia menceritakan tentang Kristus. Di suatu 
  kesempatan, ketika ia dipenjara, seorang narapidana dari agama lain 
  meminta L untuk memimpin doa. Mereka mengira bahwa L adalah bagian 
  dari suatu kelompok agama lain yang konservatif. 
  
  L setuju, tetapi ia berdoa menggunakan ayat-ayat Alkitab. Ia 
  melakukan ini selama empat bulan. Banyak orang dari agama lain itu 
  tidak pernah membaca kitabnya; mereka hanya tahu apa yang guru 
  mereka katakan kepada mereka. Seorang narapidana bahkan mengatakan 
  kepadanya bahwa baru pertama kali ia mendengar doa-doa yang L 
  bacakan. Ketika L ditangkap karena membagikan Injil di penjara, ia 
  disiksa. Suatu kali ia diikat ke sebuah tangga dengan tali tambang 
  dan tangga itu dibalik. "Tiga petugas keamanan memukuli sekujur 
  tubuhku dengan tongkat kayu dan berkata bahwa aku kafir dan layak 
  menerima pukulan," kata L.
  
  "Aku berdoa bagi penganiaya karena mereka tidak mengenal Yesus. Aku 
  meminta Tuhan untuk menyingkapkan kebenaran pada mereka." L berkata 
  bahwa Tuhan telah mengizinkan ia mengalami pemenjaraan dan 
  penyiksaan berkali-kali agar nama Tuhan dipermuliakan. "Saya 
  seperti sampah. Kemuliaan hanya bagi Tuhan." "Tuhan berkata bahwa 
  mereka akan membenciku tanpa alasan, tetapi aku tidak dapat 
  berhenti mengabarkan tentang Dia," katanya.

  Diambil dari:
  Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Juli -- Agustus 2009
  Penulis: tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
  Halaman: 4 -- 5            

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

Z I M B A B W E

  Tingkat pengangguran di Zimbabwe diperkirakan mencapai 95 persen 
  pada tahun 2009. Jumlah ini menempatkan Zimbabwe sebagai negara 
  dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.

  Tempat yang memiliki tingkat pengangguran yang sangat tinggi juga 
  otomatis memiliki pilihan kerja yang sempit. Satu-satunya cara 
  bertahan hidup adalah dengan melanggar hukum seperti melakukan 
  tindakan kejahatan dan prostitusi. Itulah sebabnya mengapa kota 
  Harare Epworth di Zimbabwe terkenal dengan tingkat kejahatannya 
  yang tinggi.

  Pandangan negatif yang melekat pada wilayah itu menyebabkan kota 
  tersebut dihindari oleh banyak orang. Namun keputusasaan yang 
  merajalela di kota itu justru membuatnya tempat yang sempurna untuk 
  pelayanan.

  "Jesus Film Project" melihat kesempatan ini dan telah memberikan 
  respons. Selama dua malam, tim pemutar Film Yesus ini dapat 
  menyebarkan Injil kepada orang-orang yang tengah menderita di 
  Epworth. Lebih dari 500 orang berkumpul untuk menyaksikan film 
  tersebut, yang menayangkan kehidupan dan kematian Yesus Kristus 
  serta ajakan untuk mengikuti-Nya. Setelah melihat film itu, 106 
  orang maju ke depan untuk menerima Kristus.

  Pada hari minggu setelah film itu ditayangkan, gereja-gereja di 
  sekitar wilayah itu melaporkan kenaikan secara jumlah. Semua tamu 
  gereja yang baru tersebut menyatakan bahwa mereka telah memberikan 
  hidup mereka kepada Kristus setelah menonton Film Yesus.

  Puji Tuhan karena banyak orang yang maju ke depan dan menerima 
  kehidupan baru. Akan tetapi, kehidupan tetaplah sulit bagi mereka, 
  terutama bagi mereka yang tidak tahu jalan lain untuk menghasilkan 
  uang selain melacurkan diri, mencuri, atau ikut dalam tindak 
  kejahatan. Doakanlah agar orang-orang percaya baru yang menganggur 
  dapat menemukan pekerjaan yang legal. Doakan agar Tuhan bekerja 
  dalam kehidupan semua orang yang baru percaya ini dan menguatkan 
  iman mereka.

  "Jesus Film Project" pergi ke seluruh dunia untuk mengajarkan Injil 
  lewat film. Ribuan orang telah datang untuk mengenal Tuhan untuk 
  pertama kalinya lewat pelayanan mereka. (t/Uly)
  
  Sumber: Mission News, Oktober 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14791]

  Pokok doa:
  * Doakan masyarakat Zimbabwe yang telah memutuskan untuk menerima 
    Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, agar melalui perjumpaan 
    mereka dengan Kristus, hidup mereka dipulihkan dan mereka diberi
    kesempatan untuk mendapat pekerjaan.
  * Doakan juga untuk pelayanan tim "Jesus Film Project" selanjutnya, 
    agar Tuhan memberkati pelayanan mereka dan menjangkau lebih banyak 
    orang untuk mengenal Kristus. 
  
A S I A  S E L A T A N

  Di dunia barat, jarang orang membicarakan tentang kerasukan setan 
  di luar pembahasan tentang film-film horor. Akan tetapi, di belahan 
  dunia lain masalah ini sangat nyata.

  Asia Selatan penuh dengan berbagai kasus orang-orang yang dirasuki 
  setan. Peperangan rohani yang kasat mata ini sangat nyata.   
  Satu-satunya cara menghentikannya adalah dengan doa.

  Seorang remaja berumur 17 tahun di Asia Selatan baru-baru ini 
  dirasuki oleh setan dan menjadi sangat buas. Remaja itu harus 
  dirantai untuk mengikat kekuatan yang tidak natural ini, sama 
  seperti orang yang kerasukan roh jahat yang muncul dari pekuburan 
  di Markus 5.

  Ketika seorang misionaris yang didukung oleh "Gospel For Asia" 
  bertemu dengan anak ini serta keluarganya, dia menjelaskan kondisi 
  sebenarnya perihal anaknya kepada keluarganya yang takut kepada 
  anak itu. Kemudian dia bersaksi tentang Injil kepada keluarga itu 
  dan membantu mereka mengerti bahwa satu-satunya jalan agar anak 
  mereka dibebaskan adalah dengan beriman dan berdoa pada Yesus.

  Beberapa misionaris-misionaris GFA berdoa dan berpuasa untuk anak 
  itu. Lewat ketekunan doa mereka, anak itu akhirnya dilepaskan dari 
  ikatannya.

  Saat ini, remaja itu menghadiri gereja misionaris GFA. Penduduk desa 
  yang mengenal pemuda itu terkesima dengan perubahannya, tetapi yang 
  paling terkagum-kagum adalah orang tuanya. Sayangnya, kedua orang 
  tuanya takut untuk bergabung dengan gereja karena kuatir tentang apa 
  yang mungkin dipikirkan oleh keluarga dan tetangga-tetangganya.
 

  Puji Tuhan atas transformasi yang terjadi dalam kehidupan remaja 
  ini. Terus doakan keluargannya, dan minta agar Allah membuka mata 
  mereka kepada Injil. Walaupun misionaris-misionaris GFA terus 
  menghadapi cobaan-cobaan, mereka dapat terus memberitakan kebaikan 
  Allah. (t/Uly)
  
  Sumber: Mission News, Oktober 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14817]

  Pokok doa:
  * Mengucap syukur untuk pemulihan yang dialami remaja di Asia 
    selatan ini setelah dilayani. Doakan agar remaja ini dan juga
    keluarganya dapat semakin bertumbuh di dalam pengenalannya akan 
    Kristus. 
  * Berdoa juga untuk banyak jemaat di Asia Selatan yang masih 
    terikat dengan kuasa gelap, agar Roh Kudus memampukan dan memberi 
    kekuatan kepada mereka untuk bisa lepas dari belenggu-belenggu 
    kegelapan itu.  

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

    SATU TAHUN PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DAN BOEDIONO

  ssGenap satu tahun (Rabu, 20 Oktober 2010) pemerintahan SBY dan 
  Boediono, diwarnai dengan unjuk rasa di beberapa kota di Indonesia. 
  Sempat terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, namun 
  situasi masih terkendali. Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa, 
  aktivis lembaga swadaya masyarakat, dan buruh tidak sampai berdampak 
  kepada aktivitas politik, ekonomi, dan masyarakat seperti yang 
  diperkirakan sebelumnya. Meskipun pengunjuk rasa memberi penilaian 
  yang kurang terhadap kinerja pemerintah saat ini, namun tidak dapat 
  disangkal bahwa pemerintah cukup berhasil di sektor-sektor lain. 
  Masih banyak tugas yang harus diselesaikan pemerintah untuk 
  menumbuhkan kembali harapan rakyat terhadap pemerintahan Susilo 
  Bambang Yudhoyono dan Boediono. Dukungan doa kita semua untuk 
  pemerintah akan menjadi sumbangsih yang besar bagi negara kita.

  Sumber: Kompas, Kamis 21 Oktober 2010, halaman 6 

  POKOK DOA:

  1. Mengucap syukur untuk unjuk rasa yang dapat berjalan dengan 
     "tertib" tanpa ada korban jiwa dan gangguan yang berarti. 
     Mengucap syukur juga untuk aparat kepolisian yang telah 
     melaksanakan tugasnya dengan baik.

  2. Bersyukur untuk keberhasilan yang sejauh ini telah diraih 
     oleh pemerintah presiden SBY. Doakan agar Tuhan memberi kekuatan, 
     kesehatan, perlindungan dan hikmat agar pemerintah dapat 
     melakukan tugas-tugasnya dengan lebih baik lagi demi 
     kesejahteraan dan keamanan bangsa Indonesia. 
  
  3. Doakan agar tercipta kerjasama yang baik antara masyarakat dan 
     pemerintah. Biarlah masing-masing pihak dapat berperan aktif 
     untuk saling mendukung kemajuan bangsa ini.

  4. Berdoa supaya tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini 
     untuk memprovokasi masyarakat lemah untuk menyerang dan 
     mengganggu jalannya pemerintahan saat ini.               
     
  5. Doakan juga agar setiap orang percaya mendukung dalam doa untuk 
     pemerintah dan ikut aktif berperan menjadi warga negara yang
     baik sehingga menciptakan situasi yang kondusif bagi kemajuan
     bangsa.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org