Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/40

e-JEMMi edisi No. 40 Vol. 13/2010 (5-10-2010)

Pemetaan Negara Doa (1)

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Pemetaan Negara Doa 1
SUMBER MISI: PrayWay Global Prayer Community
DOA BAGI MISI DUNIA: Kenya, Myanmar
DOA BAGI INDONESIA: Kerusuhan di Tarakan
______________________________________________________________________

 THE CHURCH HAS TOO MANY CARNAL SHIRKERS AND TOO FEW ZEALOUS WORKERS
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Dalam rangka menyambut Hari Doa Dunia yang terkenal dengan sebutan
  "International Day of Prayer" (IDOP) yang jatuh setiap bulan
  November (tahun ini akan dimulai tanggal 14 November), maka secara
  khusus Redaksi e-JEMMi akan menyajikan artikel-artikel seputar doa
  untuk mempersiapkan kita menyambut Hari Doa Dunia ini. Topik yang
  akan kita bahas mencakup Pemetan Negara Doa dan Berdoa bagi
  Penginjilan dan Misi Dunia. Tanpa berpanjang lebar lagi, kami
  mengajak Anda untuk menyimak artikel yang telah kami persiapkan.
  Jika Anda ingin mendapatkan bahan-bahan seputar doa, silakan
  mengunjungi situs kami di < http://doa.sabda.org/ >. Tuhan
  memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  < novita(at)in-christ.net >
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                        PEMETAAN NEGARA DOA (1)

  Catatan:
  Artikel yang kami sajikan memuat informasi mengenai situasi dan
  jumlah orang Kristen di negara tertentu. Situasi saat ini dan
  statistik jumlah atau persentase yang dicantumkan, mungkin saja
  berbeda dengan informasi ketika artikel ini ditulis. Namun demikian,
  sampai saat ini, umat percaya di negara-negara ini masih mengalami
  hal yang sama.

  Salah satu tantangan terbesar menjadi pendoa syafaat yang efektif
  adalah kurangnya pengetahuan. Yakobus 5:16 berkata, "Doa orang yang
  benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Sama
  seperti sulitnya menjadi efektif dalam pekerjaan kita bila tidak
  ada atau ada sedikit saja pendidikan dan pelatihan, demikian pula
  sulit berdoa dengan efektif jika kita sedikit atau tidak memiliki
  pengetahuan apa-apa.

  Ada dua klasifikasi negara:
  1. Negara Terlarang
  2. Negara Tidak Aman

  Daftar beberapa negara dalam kedua klasifikasi tersebut ditentukan
  melalui penelitian mendalam atas laporan yang diterima dari para
  anggota dan penghubung sebagai sumber yang dapat dipercaya.

  PENGERTIAN

  1. Negara Terlarang

     Banyak orang Kristen yang membagikan kesaksian iman mereka
     secara aktif mengalami pencobaan atau menjadi bahan cemoohan
     (penganiayaan) di setiap negara di bumi. Namun, bentuk-bentuk
     penganiayaan yang patut mendapat perhatian dan bantuan, termasuk
     ketika orang Kristen dihalangi untuk memperoleh Alkitab atau
     literatur Kristen lainnya oleh kebijakan atau praktik pemerintah.
     Termasuk keadaan tertentu yang dijatuhi sanksi oleh pemerintah
     pada waktu orang-orang Kristen diserang, dipenjarakan, dibunuh,
     atau harta benda maupun kemerdekaannya dicabut karena iman mereka
     terhadap Yesus Kristus, dan kerinduan mereka untuk menyembah Tuhan
     menurut keinginan hati nurani mereka.

  2. Negara Tidak Aman

     Meliputi area yang luas di suatu negara dan pemerintah tetap
     berusaha memberikan perlindungan bagi penduduk Kristen. Namun,
     orang-orang Kristen dan hak miliknya masih menjadi korban
     kekerasan karena kesaksian mereka.

  NEGARA TERLARANG

  A. NEGARA-NEGARA KOMUNIS ASIA

  REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

  Pada tahun 1949 Mao Zedong mendeklarasikan Republik Rakyat Tiongkok
  dan dengan cepat berusaha menghindarkan rakyat dari segala sesuatu
  yang mengarah kepada agama. Sejak saat itu rakyat Tiongkok menderita
  tekanan hebat. Gerakan besar Mao dalam Lompatan Jauh ke Depan pada
  akhir tahun 50-an serta Revolusi Budaya pada tahun 60-an dan 70-an
  menyebabkan jutaan rakyatnya meninggal atau menjadi korban. Pada
  tahun 1950, Tiongkok menguasai Tibet dan memaksa pemimpin agama dan
  politiknya, Dalai Lama, melarikan diri ke India. Komunis segera
  melepaskan Tibet dari warisan agama dan budayanya.

  Catatan hak asasi manusia Tiongkok saat ini merupakan salah satu
  yang terburuk di dunia. Sistem "re-edukasi melalui pekerjaan" telah
  menahan ratusan ribu orang setiap tahunnya dalam kamp kerja tanpa
  pemeriksaan pengadilan. Pemerintah Tiongkok membuat kebijakan untuk
  menindak keras para penjahat. Namun, orang-orang Kristen mengalami
  situasi yang lebih keras. Banyak orang Kristen dipenjarakan atau
  berada dalam penahanan dibanding dengan negara mana pun di dunia.
  Penyitaan gereja dan Alkitab terus berlanjut -- bahkan Alkitab yang
  resmi dicetak oleh pemerintah. Namun, gereja terus bertumbuh --
  diperkirakan ada 3.000 orang Tiongkok yang datang kepada Kristus
  setiap hari. Gerakan gereja rumah di Tiongkok, yang terdiri dari
  sekitar 80% orang Kristen Tiongkok, mengalami penganiayaan hebat,
  namun tetap setia kepada Injil. Seseorang memperkirakan ada sekitar
  300 orang percaya di Tibet, sementara di Tiongkok, sekitar 6% dari
  penduduknya adalah orang Kristen.

  LAOS

  Pada tahun 1975 gerakan Pathet Lao yang komunis mengambil alih
  daratan ini dan mendirikan sebuah negara bagian satu partai di bawah
  Partai Revolusioner Rakyat Laos. Orang-orang Kristen dipaksa
  menandatangani persetujuan dengan ditodong senjata yang menyatakan
  bahwa mereka tidak akan membentuk gereja. Sebanyak 85% dari
  penduduknya berpenghidupan sebagai petani, dan hanya 1,53% adalah
  orang Kristen. Hari ini, tiga atau empat gereja di ibukota Vientiane
  dianggap memiliki potensi subversif dan dimonitor secara ketat oleh
  pemerintah. Pertemuan gereja rumah digeledah dan orang-orang Kristen
  Laos ditahan, sementara orang-orang Kristen luar negeri diusir.
  Belakangan, para pemimpin Komunis di beberapa distrik menerapkan
  sebuah program yang dinamakan Mekanisme Baru, yaitu setiap orang
  yang tidak menganut Buddhisme atau Animisme akan dipaksa dipindahkan
  dari distrik tersebut. Pemimpin gereja yang disetujui pemerintah,
  Khampone, sering mengancam para penginjil suku-suku yang tidak dapat
  dikendalikan olehnya.

  KOREA UTARA

  Setelah Perang Dunia II, Korea dibagi dua dan rezim komunis
  ditempatkan di bagian utara. Saat ini, rezim tersebut merupakan
  rezim Komunis yang paling represif dan terasing di dunia di bawah
  agama negaranya, yang dinamakan "Juche", artinya bergantung pada
  diri sendiri. Setiap warga diwajibkan menyembah pemimpin mereka yang
  telah meninggal, Kim Il Sung, dan anak laki-lakinya, Kim Jong Il.
  Pemimpin dianggap sebagai dewa. Korea Utara menolak setiap jenis hak
  asasi manusia bagi warganya. Syukurlah karena banjir dan bencana
  kelaparan melanda negara ini, pemerintah pengasingan Korea Utara
  terpaksa membuka perbatasannya bagi bantuan kemanusiaan dari negara
  luar. Orang-orang Kristen berjumlah 2% dari total penduduk. Namun,
  Tuhan terus menambahkan jumlah mereka setiap hari, meskipun harus
  menjalankan iman mereka secara sembunyi-sembunyi dan rahasia.

  VIETNAM

  Vietnam, yang pernah diperintah oleh Perancis sampai tahun 1954,
  secara historis telah menjadi tempat perjuangan. Pihak Komunis
  memiliki tempat berpijak di Vietnam Utara dan mengambil alih seluruh
  Vietnam pada tahun 1975. Pada saat ini, banyak orang Kristen
  melarikan diri. Namun, mereka yang tetap tinggal tidak menjadikan
  penganiayaan sebagai halangan dalam mengikuti Kristus. Orang-orang
  percaya dilecehkan, dipukuli, dan dipenjarakan karena berkhotbah
  secara ilegal dan mengorganisir aktivitas penginjilan. Sekalipun
  dilemahkan karena penganiayaan, iman orang Kristen Vietnam terus
  tumbuh dan Tubuh Kristus menjadi lebih kuat. Sekarang ini sebanyak
  9,8% dari populasi Vietnam adalah orang Kristen.

  B. NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH

  ARAB SAUDI

  Sejak 1.300 tahun yang lalu banyak orang Kristen terusir dari negeri
  ini. Hari ini, jumlah orang Kristen di Arab Saudi hanya sekitar 4,5%
  dari total populasi dan perlakuan yang mereka terima tidak lebih
  dari masa-masa sebelumnya. Setiap orang yang bekerja dalam misi
  maupun yang bertobat menghadapi ancaman penjara, diusir, atau
  dieksekusi. Bahkan orang asing Kristen yang datang tidak
  diperkenankan untuk berkumpul atau mengadakan kebaktian. Sejak tahun
  1992, lebih dari 360 kasus telah didokumentasikan dan ekspatriat
  Kristen dipenjarakan karena melakukan kebaktian pribadi. Ada laporan
  yang mengatakan bahwa banyak orang Kristen ditahan dengan tuntutan
  yang salah, dipenjarakan, dan bahkan dipenggal karena iman mereka.
  Negara ini telah menandatangani persetujuan selama bertahun-tahun
  yang lalu berkaitan dengan kebebasan beragama. Namun, perjanjian
  tersebut tidak didukung oleh tindakan nyata. Pejabat Amerika telah
  mendekati pemerintah Arab Saudi tentang janji mereka untuk
  melaksanakan toleransi beragama bagi setiap orang, termasuk orang
  Amerika. Meskipun menghadapi ancaman penganiayaan, pengikut Kristus
  menemukan cara-cara inovatif untuk bertemu dan saling menguatkan
  satu sama lain dan jumlah mereka semakin meningkat.

  IRAK

  Irak telah mengalami sejarah sulit dalam masa Alkitab. Tanah ini
  merupakan tempat orang-orang Yahudi mengalami pembuangan dan tempat
  Nabi Daniel melayani Raja Babilonia. Sejak Saddam Hussein berkuasa
  pada tahun 1979, ada banyak kekacauan yang dihadapi rakyat Irak.
  Kebanyakan tahun 1980-an dihabiskan dengan masa berperang dengan
  Iran mengenai perebutan kekuasaan atas terusan Shatt-al-Arab menuju
  Teluk Persia. Perang Teluk Persia berikutnya adalah pemusnahan
  kelompok etnis tertentu, dan banyak orang, termasuk orang Kristen,
  disemprot gas, ditembak, atau dipaksa meninggalkan rumah mereka.
  Kekuasaan pemerintah dan militer yang bersifat represif mungkin akan
  terus berlanjut dalam cengkeraman Saddam Hussein. Agama-agama
  diizinkan jika mereka menunjukkan loyalitas kepada rezim Saddam.
  Banyak permintaan atas literatur Kristen, meski impor literatur
  tersebut dilarang. Orang Kristen di negara ini hanya sebanyak 1,5%
  dari seluruh penduduk. Orang Kristen dari suku Kurdistan banyak
  diintimidasi dan sebagian telah menjadi martir.

  IRAN

  Penggulingan Shah Iran pada tahun 1979 mengakhiri persahabatan
  negara ini dengan dunia Barat. Hari ini, penganiayaan tetap
  berlanjut sekalipun ada undang-undang yang menjamin kebebasan
  beragama. Tidak mudah bagi orang Kristen, yang hanya berjumlah 0,3%
  dari total populasi untuk hidup di sini. Bersaksi merupakan hal yang
  dilarang. Pemerintah mengutus mata-mata untuk memonitor kelompok
  Kristen. Orang-orang percaya juga mengalami diskriminasi dalam dunia
  pendidikan, pekerjaan, dan pemilikan properti. Dalam dekade
  terakhir, beberapa pendeta dibunuh. Meskipun kegiatan misi tidak
  diizinkan masuk Iran, sejumlah orang telah bertobat. Ada banyak
  warga Iran di luar negeri yang sedang lapar rohani; di Amerika
  Serikat sendiri ada lebih dari dua juta orang. Pada tahun 1979 ada
  sekitar 500 orang Kristen Iran dari latar belakang agama lain dan
  sekarang telah berlipat ganda menjadi 20.000, dan separuhnya tinggal
  di Iran.

  ALJAZAIR

  Lebih dari 30 tahun Aljazair diperintah oleh rezim Partai Sosialis
  yang didukung oleh angkatan bersenjata. Pemilihan bebas pada tahun
  1999 tidak mengubah kepemimpinan negara ini, namun setidaknya
  membuka pintu damai antara kelompok pemberontak dan pemerintah.
  Dalam tahun-tahun terakhir, orang-orang Kristen di Aljazair
  mengalami penderitaan akibat kekerasan Front Pembebasan agama
  mayoritas yang ada di negara ini. Anggota kelompok pemberontak ini
  sering masuk kota dan menggorok leher tiap orang yang tidak hidup
  berdasarkan panggilan fundamentalisme agama mereka. Dua pertiga
  orang Aljazair berusia muda dan tidak tahu apa-apa selain
  kebingungan yang diberikan oleh sistem sosialis dalam negara
  tersebut. Aljazair memiliki sangat sedikit orang Kristen (0,4
  persen), dan gereja di sana menderita keputusasaan. Tekanan-tekanan
  sosial sering memaksa gadis-gadis Kristen untuk menikah dengan orang
  beragama setempat dan beberapa orang percaya mulai mundur dari
  persekutuan karena adanya intimidasi dari keluarga, teman, maupun
  para ektremis agama setempat.

  MESIR

  Selama abad-abad pertama setelah Kristus, Mesir lebih banyak didiami
  oleh orang Kristen. Pada tahun 969 Masehi, negara ini dikalahkan
  oleh Jawhar al-Siqili dan Kairo dijadikan ibukota baru. Syukurlah,
  gereja Kristen Koptik Mesir tidak pernah hilang. Hari ini, Mesir
  memiliki warga Kristen terbesar di Timur Tengah, sekitar 14;2 persen
  dari total penduduknya. Namun, undang-undang negara ini lebih
  memihak masyarakat agama mayoritas, sedangkan orang-orang Kristen
  diperlakukan sebagai warga negara kelas dua, perwakilan politik
  tidak diakui, dan mengalami diskriminasi dalam pekerjaan. Pemerintah
  menggunakan undang-undang Kesultanan Utsmaniyah tahun 1856 untuk
  menghambat adanya pembangunan, perbaikan, atau bahkan pengecatan
  ulang gereja, tanpa izin presiden Mesir. Orang-orang Kristen juga
  rawan diserang oleh ekstremis agama lain yang sering kali tidak
  dihukum oleh pihak berwenang Mesir. Kadang, terdapat gadis-gadis
  Kristen diperkosa dan dipaksa untuk menikah dengan pria dari agama
  lain. Gadis-gadis yang lain diculik dan dipaksa untuk beralih ke
  agama mayoritas.

  SUDAN

  Pemerintah Sudan Utara telah mendeklarasikan perang suci melawan
  orang-orang Kristen di selatan. Salah satu pemimpinnya menyatakan
  bahwa setiap orang yang melawan tidak akan memiliki masa depan. Para
  pelajar beragama mayoritas direkrut dari universitas mereka dan
  diberitahu bahwa mereka dapat mangambil apa pun yang mereka rampas
  jika mereka bergabung dalam perang melawan orang-orang bukan agama
  mereka. Orang-orang Kristen dari utara yang menolak perang melawan
  saudara-saudari mereka di selatan dipaksa bekerja sebagai penyapu
  ranjau. Secara keseluruhan, orang Kristen berjumlah 23% dari seluruh
  populasi. Sejak tahun 1985, sekitar dua juta orang telah dibinasakan
  karena perang dan pemusnahan. Banyak keluarga di selatan mengalami
  teror -- para ayah dibunuh, ibu-ibu diperkosa, dan anak-anak dijual
  sebagai budak. Pengeboman sekolah minggu, penghancuran gereja, rumah
  sakit, dan sekolah masih berlangsung sebagai usaha untuk
  menghabiskan kelompok Kristen. Banyak pendeta dan pemimpin kelompok
  sel yang telah dibunuh. Penduduk yang lain diancam dengan hukuman
  mati jika mereka tidak mau mengubah agamanya. Sekarang, hanya
  sedikit penginjil yang ada di Sudan. Namun di tengah-tengah
  kekejaman ini, Tubuh Kristus di Sudan tetap kuat, menyembah Juru
  Selamat mereka dan memimpin orang lain datang kepada-Nya. Menurut
  berita terbaru, ada sekitar ribuan orang telah menerima Yesus
  sebagai Juru Selamat dan juga ada sebuah desa, yang seluruh
  penduduknya telah menerima Kristus.

  TURKI

  Kesultanan Utsmaniyah Turki selama berabad-abad merupakan penjaga
  tempat-tempat bersejarah. Pada abad ke-20, jumlah orang Kristen
  Turki menurun drastis dan pengaruh agama lain meningkat. Namun, kini
  telah terjadi peningkatan kembali. Menurut Operation World, Turki
  merupakan salah satu negara yang paling sulit dijangkau di dunia.
  Hanya 0;3 persen dari penduduknya mengaku Kristen. Dari 55 juta
  penduduk, hanya sedikit yang telah mendengar Injil. Orang Turki yang
  berani menyaksikan Kristus, hidupnya akan berbahaya. Orang-orang
  percaya dilecehkan, diancam, dan dipenjarakan karena iman mereka
  terhadap Kristus. Penginjilan sulit dilakukan karena orang Turki
  cenderung berpikir bahwa orang Kristen memiliki kategori sama dengan
  teroris Armenia dan saksi Yehova.

  SURIAH

  Presiden Suriah, Hafiz al-Asad, memperoleh kekuasaan saat terjadinya
  kudeta (perebutan kekuasaan) pada tahun 970. Pada tahun 1973, Suriah
  dinyatakan sebagai negara seluler, namun penduduk beragama mayoritas
  masih mendapatkan perlakuan istimewa dalam banyak hal dalam
  masyarakat. Pemerintah Suriah memerintah dengan tangan besi --
  Undang-Undang Daruat (Emergency Law) tahun 1963 mengizinkan pihak
  berwenang melakukan penahanan reventif dan menahan para tahanan
  tanpa perlindungan hukum. Orang Kristen yang berjumlah 5% dari
  populasi sulit menyebarkan Kabar Baik dengan bebas di bawah kondisi
  macam itu. Para misionaris tidak diberi visa untuk masuk alam negara
  tersebut. Jadi, orang Kristen tidak dapat menyatakan iman mereka
  dalam kehidupan sehari-hari, baik secara profesional maupun
  informal. Jumlah orang yang menjadi Kristen tidak banyak tapi terus
  meningkat.

  C. NEGARA-NEGARA ASIA

  BRUNEI

  Konstitusi Brunei tahun 1959 menyebutkan bahwa negara ini adalah
  negara monarki dengan lima dewan penasehat. Namun pada tahun 1962,
  Sultan menerima kekuasaan darurat selama masa pemberontakan saat
  itu, dan belum mengembalikannya sejak saat itu. Ia menempatkan
  keluarganya sebagai para penasehat dan menyatakan bahwa Brunei
  sebagai negara agama. Konstitusi yang menjamin adanya praktik
  kebebasan beragama perlahan-lahan terkikis. Para pernimpin Kristen
  diusir pada tahun 1991, dan pada tahun berikutnya literatur Kristen
  dilarang dan perayaan Natal dianggap menyalahi hukum -- meskipun 8%
  dari penduduk negara ini beragama Kristen. Umat agama mayoritas di
  sana meningkat karena adanya suku-suku lokal dan para imigran.
  Mereka mereka mengendalikan sistem pendidikan negara. Pertobatan
  menjadi Kristen dilarang sejak penginjilan dinyatakan ilegal.

  MALAYSIA

  Federasi 13 negara bagian ini terbentuk pada tahun 1963 sebagai
  sebuah kerajaan. Konstitusi Malaysia menjamin adanya kebebasan
  beragama, namun kelompok fundamental agama mayoritas menggunakan
  kuasa politiknya untuk mencegah gerakan Kristen. Semua literatur
  Kristen yang dicetak hanya diperbolehan bagi orang bukan etnis
  Melayu. Etnis Melayu tidak diizinkan memiliki tempat ibadah Kristen.
  Beberapa buku dan literatur lainnya yang berisi tentang Islam
  dilarang oleh pemerintah untuk mencegah adanya penggunaan istilah
  agama yang tidak sah. Izin untuk membangun gereja jarang diberikan
  dan gereja-gereja rumah benar-benar dilarang. Kebebasan mengeluarkan
  pendapat dan pertemuan publik juga dilarang. Orang-orang Kristen
  berjumlah 8,6% dari total penduduk.

  AFGHANISTAN

  Afghanistan tidak asing dengan peperangan. Invasi Soviet pada tahun
  1978 menyebabkan bencana. Memasuki dekade berikutnya masih tidak
  membawa kedamaian bagi negara ini. Saat pemerintahan komunis
  kehilangan kekuasaannya, kelompok agama mayoritas mengambil alih
  kekuasaan dan terlibat dalam perang saudara yang semakin memburuk
  dan menjadi kontes supremasi politik dan agama yang kejam. Taliban
  membuat peraturan ketat. Wanita dilarang bersekolah atau bekerja
  serta harus berpakaian tertutup rapat (burqa). Pria harus
  berjanggut. Tidak boleh ada TV dan radio. Kebebasan berkumpul
  dihambat dan pernyataan iman dalam Kristus secara terbuka sering
  kali mengakibatkan kematian. Kekalahan Taliban disambut antusias
  oleh warga Afghanistan sendiri. Orang Kristen hanya seperseratus
  dari setiap 1 persen populasi. Masih ada 88 kelompok masyarakat yang
  belum dijangkau di negara ini.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi
  Judul asli buku: The Hidden Stones in Our Foundations
  Penulis: Tim Voice of the Martyrs
  Penerjemah: Ivan Haryanto
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2005
  Halaman: 139 -- 153 dan 160 -- 161

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

PRAYWAY GLOBAL PRAYER COMMUNITY
==> www.prayway.com

  PrayWay merupakan komunitas doa online nondenominasi yang didirikan
  pada tahun 2004, dengan tujuan sebagai wadah bagi tubuh Kristus
  untuk mengirimkan permohonan doa bagi mereka yang terbeban melayani
  orang lain melalui doa yang interaktif. Komunitas ini juga mengajak
  kita untuk berdoa secara khusus bagi para utusan Injil, dan para
  utusan Injil juga bisa membagikan pergumulan yang sedang dihadapi
  melalui wadah ini. Dapatkan pula kalender doa untuk bangsa-bangsa
  dan artikel dengan beragam topik saat mengunjungi situs ini. (NV)

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

K E N Y A

  Selama 2 dekade, Global Advance telah terlibat dalam pekerjaan
  Tuhan di Kenya. Organisasi ini membantu melatih, memotivasi, dan
  menyediakan puluhan ribu gembala di baris depan. Tim pelayanan ini
  baru saja mensponsori dua konferensi di timur laut, Mwinge, dan
  Garissa.

  JH memimpin tim tersebut bersama mitra GAM di Afrika Timur, yaitu
  DH dan SK. Selama pertemuan itu, mereka fokus pada pendeta-pendeta
  yang melayani di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama
  tetangga (95% - 99%).

  Kira-kira, ada 20 pendeta dan gereja di kota Garissa, dan banyak
  dari antara mereka yang terisolasi. Tim itu telah bertemu dengan
  para pendeta untuk mengatur, melatih, dan memberi mereka semangat.
  Mereka akan ditempatkan untuk melayani tetangga-tetangga mereka di
  sebelah utara, yakni di negara Somalia. (tUly)

  Sumber: Mission News, September 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14728]

  Pokok doa:
  * Berdoalah untuk orang-orang percaya di Kenya agar mereka berani
    dan tabah, tetapi tetap dipenuhi oleh belas kasih, dan hati
    Kristus.
  * Berdoa juga untuk setiap keperluan yang dibutuhkan oleh Global
    Advance, yang terlibat dalam pelayanan misi di Kenya. Kiranya
    Tuhan mencukupkan kebutuhan mereka.

M Y A N M A R

  Sebagian besar badan misi Kristen diusir pada tahun 1966 dari
  Myanmar. Telah banyak beredar berita kekerasan terhadap orang-orang
  percaya dan juga kasus pemaksaan pemindahan agama dari Kristen ke
  agama lain. Pemerintah juga melarang semua pertemuan yang dihadiri
  lebih dari 5 orang dan meminta semua tamu yang berkunjung untuk
  dilaporkan. AMG International telah bekerja di Myanmar dengan baik
  sehingga mereka masih bisa melakukan pelayanan Kabar Baik di sana.

  Segera sesudah kehancuran akibat badai tropis Nargis (2 Mei 2008),
  kelompok AMG menyediakan perlengkapan pertolongan, yang juga menjadi
  kesempatan untuk menyatakan kasih Kristus melalui tindakan mereka.

  Hal ini terbukti efektif dan diterima dengan baik. Mereka tampaknya
  memahami bahwa Allah itu kasih. Selain itu tim pelayanan ini
  melaporkan bahwa masyarakat berharap untuk melihat bukti kasih itu.
  Saat kelompok tersebut memenuhi kebutuhan fisik mereka pada waktu
  krisis, banyak orang datang kepada Kristus dan sejumlah kecil
  bertemu di kelompok persekutuan dan gereja-gereja rumah juga telah
  berdiri.

  Para sukarelawan ini kemudian melakukan tugas pemuridan dan mereka
  melaporkan banyak kesaksian tentang orang-orang yang diselamatkan
  dan dibaptis. Pelayanan ini sangat membutuhkan pekerja yang
  berdedikasi untuk membantu. Doakanlah agar Allah mencukupi
  kebutuhan tersebut.

  Contohnya, sebuah gereja dilayani oleh seorang wanita yang setia
  yang selalu menyebarkan Kabar Baik. Dia bertanggung jawab
  mendirikan tiga gereja di wilayah yang dirusak oleh badai tropis.
  Walaupun dia kehilangan rumahnya sendiri, dia terus bersaksi kepada
  sesama korban badai tropis itu. Justru karena itu banyak orang
  datang untuk mengenal Kristus. Saat ini, lebih dari 50 orang
  percaya berkumpul di rumahnya.

  Doakan kesempatan pelayanan orang-orang Kristen untuk menyaksikan
  iman mereka kepada orang lain. Doakan agar lebih banyak orang
  melihat kebutuhan mereka akan keselamatan melalui Tuhan Yesus
  Kristus. (tUly)

  Sumber: Mission News, September 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14770]

  Pokok doa:
  * Mengucap syukur untuk para sukarelawan yang melayani di Myanmar,
    karena melalui pelayanan mereka banyak orang dapat menerima
    anugerah keselamatan.
  * Doakan agar Tuhan melindungi dan memberi kesehatan yang baik
    kepada para sukarelawan selama mereka melayani. Doakan keluarga
    mereka, agar Tuhan memelihara dan memampukan mereka untuk terus
    mendukung orang-orang yang sedang melayani di Myanmar.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                         KERUSUHAN DI TARAKAN

  Pada 26 September 2010 telah terjadi pertikaian antara dua kelompok
  masyarakat di Tarakan. Bentrokan yang melibatkan warga setempat dan
  warga pendatang itu dilatari persoalan antarindividu yang kemudian
  meluas menjadi antaretnis. Hingga Kamis, 30 September 2010,
  dikabarkan jumlah korban tewas 6 orang dan 2 orang korban luka-luka.
  Bentrokan juga dipicu oleh kematian seorang tokoh adat yang juga
  seorang tokoh agama. Massa yang berempati kepada tokoh tersebut
  mendatangi Kantor Polresta Tarakan dan menuntut agar tersangka
  diserahkan kepada mereka. Keadaan semakin mencekam karena ratusan
  warga Tarakan sedang menyisir salah satu daerah untuk mencari pelaku
  pembunuhan, dengan berbekal senjata tajam seperti tombak, parang,
  samurai, dan lainnya. Jajaran Polri yang dibantu TNI sedang berusaha
  mengendalikan kedua kelompok masyarakat yang sedang bertikai.

  Sumber: http://regional.kompas.com/read/2010/09/29/10581134

  POKOK DOA:

  1. Berdoa untuk Polri dan TNI Tarakan, agar Tuhan melindungi mereka
     serta memampukan mereka mengendalikan dua kekuatan massa yang
     sedang bertikai.

  2. Doakan agar Tuhan menolong pihak berwajib dan masyarakat untuk
     menangkap para pelaku pembunuhan tanpa harus menggunakan
     kekerasan.

  3. Doakan keluarga-keluarga korban, agar Tuhan memberikan ketabahan
     dan penghiburan. Berdoa juga agar Tuhan memampukan mereka untuk
     dapat mengasihi dan mengampuni para pelaku.

  4. Minta belas kasih Tuhan untuk para pelaku pembunuhan, agar Tuhan
     menjamah hati mereka dan hidup mereka boleh diubahkan.

  5. Doakan kesatuan hati di antara masyarakat Tarakan, agar tidak
     mudah terprovokasi oleh isu SARA. Berdoa juga agar tercipta
     kedamaian di kota Tarakan dan aktivitas masyarakat dapat pulih
     seperti sediakala.

  6. Dukung doa bagi pemerintah Indonesia agar lebih waspada, sehingga
     konflik-konflik semacam ini tidak mudah terjadi lagi dan tidak
     meluas ke wilayah-wilayah lain.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org