Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/19

e-JEMMi edisi No. 19 Vol. 13/2010 (11-5-2010)

Buddhisme dan Konfusianisme

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Buddhisme dan Konfusianisme
SUMBER MISI: Asia Harvest
ARTIKEL KHUSUS: Makna Kenaikan Kristus dan Pentakosta
DOA BAGI MISI DUNIA: Zambia, Asia
DOA BAGI INDONESIA: Pelayanan Kepada Salah Satu Suku di Sumatera

______________________________________________________________________

             PAIN MAKES US THINK, THINKING MAKES US WISE,
                    WISDOM MAKES LIFE PROFITABLE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Tanggal 13 Mei 2010, segenap umat Kristen akan merayakan hari
  Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, karena itu kami menyajikan secara
  khusus artikel yang membahas tetang kenaikan Kristus dan
  Pentakosta. Karena itu, pada kesempatan ini, kami, segenap redaksi
  e-JEMMi juga ingin mengucapkan "Selamat Memperingati Kenaikan Tuhan
  Yesus ke Surga dan Pentakosta."

  Pada e-JEMMi edisi 18, kita telah membahas salah satu agama besar
  di dunia, yaitu agama Islam. Dalam edisi ini, pembaca akan kami
  ajak untuk belajar tentang agama Buddhisme dan Konfusianisme, yang
  cukup banyak dianut oleh sebagian besar orang yang tinggal di Asia,
  termasuk di Indonesia. Harapan kami, semoga dapat menambah wawasan
  Anda dalam melayani mereka yang berlatar belakang keyakinan
  tersebut. Simak juga berita-berita misi dari Afrika, Asia dan
  Indonesia, agar Anda boleh bergabung dalam doa untuk pelayanan-
  pelayanan tersebut.

  Selamat membaca dan selamat berdoa.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://misi.sabda.org
  http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
ARTIKEL KHUSUS

                MAKNA KENAIKAN KRISTUS DAN PENTAKOSTA

  Pencurahan Roh Kudus yang berawal dari hari Pentakosta memberikan
  makna baru, realitas baru, keyakinan baru, fakta tentang Kristus
  yang dimuliakan, dan mengenai kehidupan gereja Perjanjian Baru.
  Pokok-pokok tersebut bukan hanya sekadar fakta sejarah atau
  pengajaran, karena kita tahu hal itu telah menjadi realitas
  mendebarkan bagi setiap orang percaya yang penuh Roh Kudus.

  Kristus Menjadi Nyata!

  Setelah menerima baptisan Roh Kudus pada hari Pentakosta,
  bangkitlah Petrus dengan kesebelas rasul dan dengan penuh
  keberanian serta dengan suara nyaring ia berkata, "Yesus inilah
  yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah
  saksi. Dan sesudah [Kristus] ditinggikan oleh tangan kanan Allah
  dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa
  yang kamu lihat dan dengar di sini." (Kisah Para Rasul 2:32-33)

  Baptisan Roh Kudus yang baru diterima Petrus dan murid-murid yang
  lain itu, merupakan bukti bagi mereka masing-masing dan jaminan
  pribadi bahwa Tuhan mereka, yang bangkit dari kematian itu kini
  sudah ditinggikan dan dimuliakan di sebelah kanan Allah Bapa.
  Sepuluh hari sebelumnya mereka berdiri di puncak Bukit Zaitun dan
  menyaksikan Yesus menghilang di awan-awan (Kisah Para Rasul 1:9).
  Itulah pertemuan fisik terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya. Pada
  hari Pentakosta 10 hari kemudian, Roh Kudus datang mengembalikan
  kontak pribadi mereka secara langsung dengan Kristus di loteng
  rumah, tetapi dengan suatu cara yang baru. Sekarang, mereka masing-
  masing mengetahui dengan keyakinan baru bahwa Juru Selamat mereka
  yang dihina itu kini telah ditinggikan dan dimuliakan Bapa di Surga
  untuk selama-lamanya.

  Kenaikan Kristus, Turunnya Roh Kudus

  Selanjutnya, Yesus membagikan karunia Roh Kudus yang dijanjikan
  Bapa kepada murid-murid-Nya. Setelah menerima karunia itu, para
  murid-Nya memiliki keyakinan bulat bahwa Yesus benar-benar berada
  di dalam kemuliaan di hadapan Bapa, dan memiliki otoritas serta
  kuasa atas seluruh jagad raya. Dalam surat-suratnnya, Rasul Paulus
  menyatakan kebenaran ini, "dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita
  yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya
  di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati
  dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih
  tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan
  kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di
  dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang." (Efesus
  1:19-21)

  Di dalam Filipi 2:9-10 juga tertulis, "Itulah sebabnya Allah sangat
  meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala
  nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di
  langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi." Kita
  juga dapat membacanya dalam Ibrani 1:3, "Ia adalah cahaya kemuliaan
  Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan
  firman-Nya yang penuh kuasa. Dan setelah Ia selesai mengadakan
  penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan yang Mahabesar, di tempat
  yang tinggi." Melalui ayat-ayat ini dan ayat-ayat lain yang
  mendukung, setiap orang percaya dibawa pada pengertian bahwa Yesus
  bukan hanya dibangkitkan dari kematian, tetapi juga telah naik ke
  surga dan dimuliakan di sebelah kanan Allah Bapa. Kenaikan Kristus
  dan Pentakosta menegaskan bahwa Roh Kudus tak dapat diberikan
  kepada gereja sebelum Yesus dimuliakan bersama Bapa di surga.

  Pemahaman Hubungan Tritunggal

  Di dalam seluruh Perjanjian Baru kita bisa melihat keselarasan dan
  kerjasama yang begitu sempurna di antara ketiga Oknum Tritunggal.
  Ketika Yesus Kristus, salah satu Pribadi itu datang ke dunia, Ia
  datang sebagai utusan Allah Bapa. Ia tidak pernah mencari kehormatan
  dan kemuliaan bagi diri-Nya sendiri. Namun, Ia memuliakan Bapa di
  dalam Diri-Nya dan bekerja di dalam Diri-Nya. Demikian juga, setelah
  Ia menyelesaikan tugas pelayanan-Nya di dunia dan kembali kepada
  Bapa di surga, Yesus mengutus Roh Kudus sebagai Penolong gereja. Roh
  Kudus itu juga merupakan salah satu Pribadi Tritunggal, yang tidak
  mencari kemuliaan bagi Diri-Nya sendiri. Seluruh pekerjaan Roh Kudus
  di bumi dan di dalam gereja bertujuan untuk selalu meninggikan,
  membesarkan, dan memuliakan Dia yang diwakili-Nya, yaitu Yesus
  Kristus. Yesus sendiri memberikan kesaksian tentang hal ini, "Ia
  akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
  diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku
  punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
  diterimanya dari pada-Ku." (Yohanes 16:14-15)

  Di sini, kita melihat hubungan yang sangat jelas di antara ketiga
  Oknum Tritunggal. Bapa memberikan seluruh otoritas, kuasa, dan
  kemuliaan-Nya kepada Anak-Nya. Selanjutnya, Anak itu mengangkat Roh
  Kudus sebagai Penolong untuk menyingkapkan dan menerjemahkan segala
  sesuatu yang Ia terima dari Bapa kepada gereja. Penting sekali untuk
  disadari bahwa Roh Kudus pun memunyai kepribadian-Nya sendiri, sama
  seperti Bapa dan Anak. Namun, pada zaman sekarang ini perlu disadari
  pula bahwa Kristus hanya memunyai satu Wakil Pribadi yang berwenang
  di dalam gereja dan di atas bumi, yaitu Roh Kudus. Pewahyuan
  pelayanan Roh Kudus ini memudahkan kita untuk menguji segala sesuatu
  di dalam diri orang percaya. Apakah yang ada itu memuliakan Kristus?
  Jika jawabannya tidak, tampak jelas kita wajib mempertanyakan apakah
  pernyataan itu benar-benar berasal dari Roh Kudus atau bukan. Pada
  sisi lain, pewahyuan ini juga menegaskan bahwa Kristus juga tidak
  akan memberikan otoritas-Nya kepada pelayanan atau gerakan
  kerohanian apa pun yang tidak mengakui keistimewaan kedudukan Roh
  Kudus sebagai Penolong gereja. Kemuliaan Kristus dan pelayanan Roh
  Kudus saling berkaitan dan tidak terpisahkan satu terhadap yang
  lain!

  Sumber asli: "Faedah Pentakosta", Derek Prince.

  Diambil dari:
  Judul artikel: Makna Kenaikan Kristus dan Pentakosta
  Judul majalah: Abbalove, Edisi Perkenalan 2 -- Mei 1999
  Penerbit: Abbalove Ministries, Jakarta
  Halaman: 5 -- 6
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                      BUDDHISME DAN KONFUSIANISME

  Chang Lit-sen pernah menjadi penganut agama-agama tersebut yang
  berkobar-kobar semangatnya. Dia adalah pendiri Universitas Kiang Nan
  yang diharapkan menjadi pusat "gerakan kebangkitan kembali
  agama-agama dan peradaban Timur"; namun dengan cara yang
  mengherankan, Chang Lit-sen bertobat ketika ia berada di Jawa. Pada
  International Congress on World Evangelization di Lausanne, Swiss,
  tahun 1974, ia menyajikan laporannya: dia memperkirakan bahwa
  penganut agama Buddha di dunia sudah melebihi 400 juta orang dan
  penganut Konfusianisme sebanyak 300 juta. Sejak Perang Dunia II,
  Chang menuturkan, telah terjadi kebangkitan Buddhisme yang besar.[1]
  Jika dahulu penganut Buddhisme adalah orang-orang tua, mereka
  sekarang telah "memikat hati dan pikiran para pemuda." Mereka begitu
  bergairah memajukan gerakan yang dianutnya, melalui
  universitas-universitas di Asia ke universitas-universitas lain di
  dunia!

  Ya, Buddhisme telah mengubah sifatnya; tidak lagi sebagai agama
  yang terkungkung di wihara-wihara dan kuil-kuil, tetapi menjadi
  satu gerakan yang agresif dan bersemangat, yang berusaha menanamkan
  kuat-kuat pengaruhnya di dunia, di mana pun mereka berada. Jika
  komunis telah mengambil alih daratan Tiongkok, pusat kebangkitan
  kembali Konfusianisme berada di Hongkong untuk melawan "revolusi
  kebudayaan Tiongkok Merah", yang mempromosikan "renaisans
  kebudayaan Tiongkok". Jika Buddhisme memberikan diagnosis yang
  salah untuk dilema manusia dengan menganggap penderitaan sebagai
  sumbernya, kekristenan harus menunjukkan bahwa dosa adalah akar
  sesungguhnya yang berbahaya.

  Jika kita mendekati orang-orang Buddha dengan Injil, kita sebaiknya
  ingat bahwa batu sandungan bagi orang-orang Buddha seringkali adalah
  sesuatu yang sosio-kultural. Mereka menganggap gereja sebagai satu
  institusi Barat dan kekristenan adalah agama Barat! Gereja Asia pada
  masa kini harus menemukan jalan untuk menyesuaikan diri secara
  kultural dengan orang-orang Buddha agar batu sandungan itu bisa
  disingkirkan. Oleh sebab itu, akan sangat menolong jika orang-orang
  Asia sendiri, khususnya orang-orang Buddha yang sudah bertobat,
  menjadi pembawa Injil yang memberikan kesaksian bahwa kekristenan
  adalah sungguh-sungguh agama Timur yang didirikan oleh orang-orang
  Timur. Tindakan yang bijaksana ialah menjangkau seluruh keluarga.
  Pendekatan pribadi ala Barat bisa mendatangkan salah pengertian dan
  menciptakan persoalan besar, ketika orang-orang didorong untuk
  mengambil keputusan mengikuti Kristus seorang diri tanpa menyertakan
  keluarga atau sanak saudaranya.

  Gereja-gereja Asia wajib meninjau kembali tantangan kebangkitan
  gerakan Buddhisme, agar dengan menggunakan Injil dapat dirumuskan
  strategi yang baru dan efektif, sehingga seluruh kelompok penganut
  Buddha itu bisa berubah menjadi pengikut Kristus. Dalam ceramahnya,
  Chang menasihati agar orang-orang yang membahas penyampaian berita
  Injil menjadikan Pribadi Kristus sebagai pokok utama beritanya.
  Mereka harus mengembangkan bahan-bahan bacaan dan
  mengalihbahasakannya, dan gereja-gereja nasional harus menyelidiki
  bentuk-bentuk ungkapan hidup beriman yang lebih asli. Orang-orang
  Kristen seharusnya memelihara hubungan dengan anggota-anggota
  keluarga mereka yang belum bertobat dan mengetahui bagaimana cara
  untuk hidup di tengah mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk
  bersaksi demi pertobatan keluarganya.[2] Anggota-anggota kelompok
  diskusi mewakili negara-negara Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja,
  Tibet, Jepang, dan Sri Lanka -- negara-negara yang rata-rata 90%
  penduduknya beragama Buddha.

  Penganut terbesar agama Buddha dan Konfusianisme adalah orang-orang
  Tionghoa. Kita diingatkan bahwa masyarakat Tionghoa terdiri dari
  berbagai cabang kebudayaan, yang masing-masing memunyai
  rintangannya sendiri, meskipun pintu ke daratan Tiongkok sudah
  terbuka. Kenyataan bahwa daratan Tiongkok telah diindoktrinasi dan
  diracuni oleh ideologi komunis secara total tidak menghilangkan
  akar religius-kultural orang-orang Tionghoa yang berlatar belakang
  Buddhis-Konfusius.

  Referensi:
  [1] Chang Lit-sen, "Evangelization Among Buddhists and
  Confucianists," Let the Earth Hear His Voice, ed. J.D. Douglas
  (Minneapolis: Worldwide Publications, 1975), h. 828-840
  [2] Wayland Wong, Secr. "Evangelization Among Buddhists and
  Confucianists," Let the Earth Hear His Voice, ed. J.D. Douglas
  (Minneapolis: Worldwide Publications, 1975), h. 841-843

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul asli artikel: Tantangan-tantangan yang Sedang Dihadapi Gereja
                      di Asia di Masa Kini: Buddhisme dan
                      Konfusiusisme
  Judul buku: Merencanakan Misi Lewat Gereja-Gereja Asia
  Penulis: David Royal Brougham
  Penerbit: Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 2001
  Halaman: 80 -- 83

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

ASIA HARVEST
==> www.asiaharvest.org

  Benua Asia memang sangat luas, dihuni hampir 60% populasi dunia.
  Usaha misi di benua ini masih sangat kurang, mengingat masih begitu
  banyak etnis yang belum terjangkau. Asia Harvest memandang keadaan
  ini sebagai panggilan khusus. Sebagaimana tertuang di dalam visinya,
  mereka memfokuskan pelayanannya ke Tiongkok, Vietnam, Laos, Myanmar,
  Nepal, Bhutan, dan India Utara -- di kalangan Hindu-Buddha dan
  animis. Asia Harvest menjadi partner gereja-gereja lokal untuk
  mengembangkan pelayanan misi serta membangun kepemimpinan setempat
  yang berdampak. Mereka juga menghubungkan sumber-sumber daya yang
  ada dengan saudara seiman di tempat lain. Melalui situs ini, kita
  dapat melihat seluk-beluk pelayanan Asia Harvest, profil kelompok
  suku di Asia, memperoleh buletin Asia Harvest, dan berpatisipasi di
  dalam pelayanan ini. (RS)

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

Z A M B I A
  Peralatan sekolah dan medis membantu warga Kristen dan non-Kristen
  baik secara jasmani maupun rohani. Organisasi Kids Alive memunyai
  empat panti asuhan dan dua sekolah dasar (SD) di Mongu. Sekarang,
  sekolah-sekolah itu sudah dilengkapi dengan meja dan peralatan lain.
  JC dari Kids Alive mengatakan bahwa rumah sakit di daerah itu sudah
  lebih baik. "Rumah sakit (RS) itu tidak lengkap karena kendala
  biaya. RS itu sudah jauh lebih baik karena perlengkapan medis yang
  dikirimkan ke Mongu." Perlengkapan ini merupakan jawaban bagi warga
  Kristen. JC mengatakan bahwa ketika panti-panti asuhan Kids Alive
  dibantu, hal itu menjadi kesaksian bagi orang-orang non-Kristen.
  "Ketika mereka mengunjungi anak-anak di panti asuhan mereka dan
  melihat SD yang kami jalankan, dan melihat bagaimana kami mengasihi
  anak-anak ini dan hadiah-hadiah yang mereka terima, ini merupakan
  kesaksian yang luar biasa bagi orang-orang yang tidak percaya."
  Anak-anak ini membutuhkan sponsor. (t/Uly)

  Sumber: Mission News, Maret 2010
  Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/13962

  Pokok doa:
  * Bersyukurlah atas bantuan peralatan sekolah dan perlengkapan medis
    untuk warga Kristen dan non-Kristen. Doakan agar melalui Kids
    Alive banyak orang Zambia diberkati dan diselamatkan.
  * Doakan agar Tuhan menjaga, melindungi, dan memberikan para pekerja
    Kids Alive kesehatan selama melayani di Zambia.

A S I A
  Pengembangan kepemimpinan gereja di Asia merupakan sebuah tantangan.
  JH adalah presiden Asian Access, atau A2, yang memiliki program
  pelatihan yang terbilang sangat sukses. Gereja lokal sudah meniru
  mereka. "Di ibukota-ibukota provinsi, kami menyebutnya `B2`", kata
  JH. Mereka telah meluncurkan gerakan pelatihan kepemimpinan yang
  dipusatkan pada visi berikut: menjadi komunitas hidup, yang meliputi
  para hamba Tuhan yang memimpin, memiliki visi, berkarakter, dan
  berkompetensi untuk memimpin gereja-gereja di Asia. Injil sudah
  membuat satu terobosan yang besar, "Mereka bukan hanya memulai
  gerakan B2. Sekarang, mereka juga merintis gerakan C2 karena negara
  itu sangat besar. Mereka juga ingin berdampak nyata di wilayah
  pedesaan." Di India, pemimpin-pemimpin A2 rindu memulai gerakan B2.
  JH mengatakan bahwa doa berperanan sangat besar dan sangat
  bergantung pada penemuan pemimpin yang tepat. "Saat kita mendapat
  kesempatan untuk masuk ke negara-negara seperti India, salah satu
  unsur penting dalam tugas kita ialah menemukan pendeta yang tepat
  untuk dijadikan pemimpin wilayah atau perkotaan, yang memimpin
  gerakan Kristen." (t/Uly)

  Sumber: Mission News, Maret 2010
  Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/13961

  Pokok doa:
  * Bersyukurlah atas keberhasilan program pelatihan A2. Doakan agar
    program pelatihan itu berlanjut dan dapat berjalan dengan baik,
    sehingga menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berintegritas.
  * Doakan agar setiap organisasi Kristen memiliki pemimpin yang
    bersemangat, bervisi, berkarakter, dan berkompetensi sehingga
    kasih Kristus dan Kabar Baik dapat dirasakan, khususnya
    oleh mereka yang belum percaya.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

              PELAYANAN KEPADA SALAH SATU SUKU DI SUMATERA

  Beberapa waktu yang lalu, kami mengadakan pertemuan dengan para
  hamba Tuhan yang melayani di pedesaan. Kebanyakan mereka melayani
  suku asli di Sumatera. Suku ini identik dengan segala sesuatu yang
  negatif -- malas, bodoh, kasar, jahat, dll.. Karena itulah tidak
  banyak orang yang mau melayani suku ini. Hanya sedikit di antara
  hamba Tuhan yang bertahan lama untuk tetap melayani di antara suku
  ini. Di antara para hamba Tuhan itu ada yang melakukan penginjilan
  langsung, ada juga melalui pelayanan pengembangan masyarakat
  pedesaan.

  Kiriman: LN

  POKOK DOA:

  1. Mari kita mengucap syukur untuk anak-anak-Nya yang hingga kini
     tetap punya beban melayani di antara suku ini

  2. Sikap asli suku ini seringkali membuat patah semangat karena
     tuaian hampir tidak terlihat -- karena begitu lama. Doakan
     agar anak-anak-Nya tetap setia dan hati mereka dikuatkan untuk
     terus menjangkau suku yang terabaikan ini.

  3. Berdoa untuk hamba Tuhan yang bekerja sama dengan seorang dokter
     membuka pelayanan kesehatan masyarakat yang harganya sangat bisa
     dijangkau oleh penduduk setempat. Doakan untuk kelangsungan
     pelayanan ini.

  4. Doakan agar Tuhan boleh kirimkan lebih banyak lagi orang-orang
     yang mau memberitakan Kabar Keselamatan di antara suku ini.

  5. Doakan ada hikmat keberanian dan kebijaksanaan bagi anak-anak-Nya
     dalam memberitakan Injil. Doakan keselamatan dan keamanan
     keluarga mereka juga.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Redaksi Tamu: Wilfrid Johansen
Kontributor: Risdo Simangunsong
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org