Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/35

e-JEMMi edisi No. 35 Vol. 12/2009 (1-9-2009)

Sukacita dalam Memenangkan Jiwa

 
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Sukacita dalam Memenangkan Jiwa
SUMBER MISI: Christian Evangelism
DOA BAGI MISI DUNIA: Yaman, Birma
DOA BAGI INDONESIA : Papua

______________________________________________________________________

           THEY WITNESS BEST WHO WITNESS WITH THEIR LIVES
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  "Diciptakan untuk sebuah misi" mungkin merupakan kalimat yang pas
  untuk menggambarkan peran kita sebagai orang percaya di bumi ini.
  Kita dipanggil untuk memberitakan berita keselamatan kepada setiap
  orang, terkhusus orang-orang yang belum percaya. Namun pada
  kenyataannya, kita menjumpai orang-orang yang telah diselamatkan
  tapi tidak mengerti, dan yang lebih parah lagi, mereka tidak mau
  tahu maupun peduli terhadap keselamatan kekal orang-orang di sekitar
  mereka.

  Oleh karena itu, sajian e-JEMMi edisi September yang akan membahas
  tema seputar "memenangkan jiwa", kiranya dapat menolong kita
  mengerti kunci sukses memenangkan jiwa. Sedangkan topik-topik yang
  akan disajikan adalah "Sukacita dalam Memenangkan Jiwa", "Mengapa
  Injil harus Diberitakan?", "Pentingnya Memenangkan Jiwa", dan "Cara
  Memenangkan Jiwa". Harapan kami, semoga Anda diberkati dengan
  bahan-bahan yang telah kami persiapkan dan terdorong untuk lebih
  giat lagi memenangkan jiwa.

  Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://misi.sabda.org/
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                   SUKACITA DALAM MEMENANGKAN JIWA

  Saya bersama keluarga pindah ke Filipina pada tahun 1977 untuk
  mengoordinasi pelayanan konseling dan bimbingan lanjutan bagi
  pelayanan Metro Manila Billy Graham Crusade. Selama 6 bulan, siang
  dan malam, kegiatan lembaga pelayanan itu benar-benar menguras
  tenaga saya. "Sepanjang hidup saya, saya belum pernah melihat kamu
  bekerja sekeras ini," demikian kata istri saya.

  Kami melatih lebih dari empat ribu konselor di 72 lokasi dengan
  menggunakan tiga macam bahasa. Kami membina 1.600 pemimpin Kelompok
  Tumbuh Bersama (KTB) yang cakap untuk memimpin kelas-kelas
  pertumbuhan bagi mereka yang telah membuat keputusan untuk percaya
  atau menerima Kristus. Kami membuat kelompok yang diberi nama "Korps
  Rekan Kerja", yang terdiri dari orang-orang Filipina, dipimpin oleh
  seorang pelatih Para Navigator Internasional, Len McGrane, yang
  ditugaskan untuk membantu proyek ini. Len bersama rekan-rekannya,
  orang Filipina, bekerja siang malam selama 2 minggu untuk memproses
  22.512 kartu keputusan, mengirimkannya kepada tiap-tiap nama, dan
  menujukannya kepada pendeta atau pun pemimpin KTB yang tepat.

  Henry Holley bahkan bekerja lebih keras lagi dibandingkan kami
  semua. Meskipun ia bekerja di negara dan budaya yang asing baginya,
  ia tidak ada tandingannya dalam mengadakan sebuah persiapan kampanye
  penginjilan yang besar, di mana semua denominasi bisa bekerja sama.
  Setelah selesai bekerja sendirian selama belasan jam, seseorang
  bertanya kepadanya, "Henry, apakah yang mendorong Anda bekerja
  begitu rajin dan bersemangat?" Ia menjawab, "Ketika saya melihat
  banyak orang datang untuk mendengarkan Dr. Billy Graham berkhotbah,
  saya sudah bersukacita; dan ketika saya melihat orang banyak itu
  maju ke depan untuk menerima Kristus, saya lebih bersukacita lagi."
  Sangatlah menggetarkan hati melihat ribuan orang datang ke depan
  untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka dalam
  kebaktian penginjilan massal. Tetapi, bagaimanakah halnya dengan
  penginjilan pribadi? Pernahkah Anda mengalami sukacita yang tak
  terkatakan ketika membimbing seseorang kepada Kristus?

  Ketika masih remaja, saya pertama kalinya ditantang untuk melakukan
  pelayanan ini oleh salah seorang teman dekat saya, Tom Truett. Suatu
  hari, Tom, yang juga adalah seorang ahli pidato dalam tim debat
  sekolah kami, berkata kepada saya, "Hal yang paling mengasyikkan di
  seluruh dunia ini adalah memimpin 1 jiwa kepada Kristus!" Suatu
  pernyataan yang sungguh-sungguh menantang! Sebagai seorang remaja,
  saat itu saya berpikir dalam hati demikian: "Maksudmu, apakah
  pelayanan ini lebih mengasyikkan dan lebih hebat daripada jatuh
  cinta kepada seorang gadis?"

  Meskipun saya sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan gereja, namun
  bertahun-tahun kehidupan saya berlalu tanpa pelayanan penginjilan
  pribadi. Pada saat itu, saya menjadi perwira penerbang muda di
  Angkatan Laut Amerika Serikat.

  Pada suatu malam yang gelap dan berhujan lebat pada tahun 1943, saya
  menghentikan mobil Plymouth 1938 saya karena ada anggota Angkatan
  Laut yang akan menumpang. Ia melihat lencana penerbang dan seragam
  pilot saya. Ia mulai bercerita tentang kecelakaan pesawat terbang
  yang baru saja terjadi di dekat pangkalan udara militer dan memakan
  banyak korban yang meninggal dunia.

  Apakah Anda tidak takut mati?" tanyanya.

  "Tidak," jawab saya. "Jika pesawat jatuh, jiwa saya terangkat."

  Kemudian, saya mulai mengutip ayat-ayat yang telah diajarkan Para
  Navigator kepada saya. Saya hanya membacakan ayat-ayat yang
  berkaitan dengan rencana keselamatan. Dalam kegelapan malam, sambil
  terus menyetir mobil, saya mengutip ayat-ayat hafalan tadi, dan
  hanya memberikan sedikit penjelasan di antara ayat-ayat yang saya
  kutip.

  Setelah ayat yang keenam, yaitu ayat yang menyatakan tentang
  perlunya menerima Yesus di dalam hati agar menjadi seorang anak
  (Yohanes 1:12), saya berhenti sejenak. "Apakah saya akan memintanya
  supaya menerima Kristus sekarang?" pikir saya. Hati saya
  berdebar-debar keras seolah-olah saya dapat mendengarnya, tapi
  dengan seketika saya katakan, "Maukah dengan iman, Anda sekarang
  berdoa meminta kepada Yesus supaya masuk ke dalam hati Anda?"

  Pada saat saya menunggu jawabannya, secara mental saya mencoba
  mengingat sebuah ayat untuk menangkis argumennya. Saya terkejut pada
  saat ia menjawab dengan singkat, "Ya." Mobil saya hentikan; dan ia
  berdoa meminta kepada Kristus supaya masuk dalam kehidupannya dan
  menyelamatkan jiwanya.

  Membimbing orang tersebut kepada Kristus adalah lebih mengasyikkan
  daripada menukikkan pesawat pengebom dan melintas persis di atas
  laut. Satu kali saya telah mengalami sukacita besar dengan
  memenangkan jiwa ini, saya ingin mengatakan kepada mereka mengenai
  perlunya diselamatkan.

  Pada minggu itu, saya berdoa secara pribadi bersama 3 orang pelayan
  yang memohon kepada Yesus supaya menyelamatkan mereka dari dosa dan
  memberi karunia hidup kekal. Lalu 40 tahun kemudian, saya berprofesi
  sebagai seorang misionaris. Sejak pengalaman peristiwa pertama itu,
  saya telah berdoa secara pribadi bersama banyak orang, kadang-kadang
  dengan menggunakan suatu bahasa Asia, untuk mengundang Kristus
  supaya masuk dalam hati mereka. Saya telah terlibat dalam pelayanan
  konseling ratusan pertemuan penginjilan yang diadakan oleh para
  penginjil, baik nasional maupun internasional.

  Apakah hal ini menjadi basi atau kuno? Tidak pernah! Pada saat
  mengambil keputusan, bagaimanapun lelahnya, saya dapat merasakan
  denyut nadi dan jantung saya berdetak lebih cepat. Surga dan neraka
  terikat dalam peperangan. Roh Allah menembus masuk dalam banyak hati
  yang berada dalam kegelapan. Saya tidak pernah kehilangan sukacita
  mengalami kontak dengan Allah dan kekekalan yang terjadi pada saat
  seseorang dengan jelas lahir baru di depan mata saya. Perubahan
  ekspresi wajah, sinar terang di mata mereka, wajah yang berseri-seri
  pada orang yang menerima Kristus, membuat hati saya penuh dengan
  sukacita. Bukan saja hati saya: tetapi Yesus berkata: "Demikian juga
  akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang
  berdosa yang bertobat." (Lukas 15:10)

  Melipatgandakan kehidupan merupakan satu di antara banyak sukacita
  besar bagi kita dalam dunia ini. Dalam sepanjang sejarah, kelahiran
  seorang bayi telah menjadi sumber sukacita besar dan rahim yang
  mandul dianggap nasib sial seseorang. Yang menghasilkan buah rohani
  menjadi seorang murid yang penuh sukacita. "Semuanya itu Kukatakan
  kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu
  menjadi penuh" (Yohanes 15:11). Tidak mengherankan, pahala yang akan
  Bapa berikan kepada siapa saja yang membawa orang lain menjadi
  keluarga-Nya disebut: Mahkota kemegahan! (1 Tesalonika 2:19).

  Hikmat Memenangkan Jiwa

  Beberapa orang dengan mudah berkata bahwa memenangkan jiwa bukan
  tanggung jawab kita, melainkan pekerjaan Roh Kudus. Memang benar,
  tidak seorang pun dapat lahir baru dalam Kristus kecuali oleh Roh
  Kudus, seperti yang dijelaskan Yesus kepada Nikodemus (Yohanes
  3:3-6). Merupakan suatu kehormatan bahwa kita menjadi pemberita
  kabar sukacita. Alkitab mengatakan bahwa pekabaran Injil tidak hanya
  dilakukan oleh murid-murid Tuhan saja. "Pergilah ke seluruh dunia,
  dan beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15).
  Alkitab dengan jelas memerintahkan kita semua untuk melakukan
  pekerjaan yang besar ini. Tentu saja, Yesus menjanjikan bahwa Ia
  akan bersama kita dan Roh Kudus akan memimpin kita pada saat kita
  menyampaikan kebenaran Injil.

  Orang lain mungkin berkata, "Ya, kita akan menjadi saksi, tetapi
  kita tidak punya bagian dalam pertobatan jiwa seseorang!" Sekali
  lagi, Alkitab menunjukkan sebaliknya. Sesungguhnya, Rasul Yakobus
  menutup surat kirimannya dengan: "Barangsiapa membuat orang berdosa
  berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang
  itu dari maut dan menutupi banyak dosa" (Yakobus 5:20). Amsal 11:30
  lebih jelas mengatakan: "Siapa bijak mengambil hati orang."

  Mengapa meluangkan waktu kreatif terbaik kita dalam usaha
  memenangkan jiwa-jiwa adalah bijaksana? Mari kita temukan jawaban
  pertanyaan itu dengan mempelajari Alkitab.

  Wacana Perjanjian Baru

  Allah telah berjanji untuk menghimpun pahala besar bagi mereka yang
  membawa orang-orang berdosa menuju jalan kebenaran. "Dan
  orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan
  yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti
  bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya" (Daniel 12:3).
  Sebaliknya, jika kita tidak memperingatkan orang lain, kita bersalah
  karena pengabaian yang serius. Firman Allah tentang peringatan itu
  kuat (Yehezkiel 3:17-21 dan Amsal 24:11-12). Jika Anda tidak
  memperingatkan orang-orang jahat, mereka sesungguhnya akan mati di
  dalam dosa, tetapi darah mereka akan ditanggungkan kepada Anda.

  Pengajaran Paulus

  Rasul Paulus mendesak umat Kristen di Efesus supaya mempergunakan
  waktu "karena hari-hari ini adalah jahat", dan supaya berjalan
  dengan bijaksana sebagai suatu kesaksian terang rohani di depan
  mereka yang masih hidup di dalam kegelapan (Efesus 5:8-16). Ia
  mendorong orang-orang beriman di Korintus untuk bangkit dan mulai
  memproklamirkan kenyataan kebangkitan kepada orang-orang yang
  memiliki pengetahuan yang cukup tentang Allah. Paulus menyalahkan
  keadaan yang menyedihkan berhubungan dengan kedagingan gereja
  orang-orang di Korintus (1 Korintus 15).

  Pengajaran Yesus

  Orang banyak itu ingin mengangkat Yesus sebagai Raja mereka sebab
  mereka telah dikenyangkan dengan ikan dan roti. Yesus berkata kepada
  mereka bahwa mereka bekerja untuk perkara yang keliru. "Bekerjalah,
  bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan
  yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan
  Anak Manusia kepadamu." (Yohanes 6:27)

  Inilah pelajaran yang ada: Jangan pergunakan segala usaha Anda untuk
  memelihara tubuh karena tubuh akan mati. Pergunakan waktu Anda untuk
  memelihara sesuatu yang akan bertahan hidup selamanya, yaitu jiwa
  Anda.

  Nilai 1 Jiwa Manusia

  Kadang-kadang saya mendengar kritikan tentang sejumlah besar uang
  yang dipergunakan dalam kegiatan-kegiatan penginjilan. Biasanya,
  jawaban saya adalah, "Ya, memang kegiatan itu memerlukan banyak
  uang. Tetapi sesuatu yang sangat bernilai didapatkan. Jiwa-jiwa
  datang kepada Kristus, yaitu umat yang akan hidup selamanya dan
  kehadiran-Nya yang ajaib."

  Berapa nilai 1 jiwa manusia? 1 juta rupiah? 10 juta rupiah? 100 juta
  rupiah? Mungkin harga itu tergantung pada jiwa siapa yang kita
  bicarakan. Jika jiwa itu adalah seseorang di seberang jauh sana,
  pada sebuah negeri yang namanya sulit diucapkan, beberapa orang
  pengkritik mungkin tidak akan memberi nilai harga yang tinggi. Itu
  adalah pikiran yang keliru. Jiwa besar nilainya. Yesus berkata, "Apa
  gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan
  nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti
  nyawanya?" (Matius 16:26). Dengan kata lain, 1 jiwa bernilai lebih
  dari seluruh materi di dunia.

  "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
  mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
  percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal"
  (Yohanes 3:16). Allah mengorbankan Anak-Nya sendiri untuk menebus
  setiap jiwa manusia yang berharga itu.

  Bijaksana bagi kita untuk memeriksa penggunaan waktu kita. Berapa
  banyak kerja kita diarahkan pada pemeliharaan tubuh? Berapa banyak
  waktu yang kita pergunakan pada sesuatu yang berkaitan dengan jiwa?
  Berapa banyak usaha dan waktu yang kita gunakan dalam upaya
  memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus? Pelipatgandaan rohani bermula
  dengan sukacita membawa seseorang kepada Kristus.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Pemuridan dengan Prinsip Timotius
  Judul asli buku: The Timothy Principle
  Penulis: Roy Robertson
  Penerjemah: Lee Randolph Robertson
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 1995
  Halaman: 69 -- 76

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

CHRISTIAN EVANGELISM
==> http://christianevangelism.net/
  Christian Evangelism adalah bagian pelayanan dari Spreading Light
  Ministry Network yang bertumbuh dengan cepat. Spreading Light
  Ministries sendiri mulai beroperasi pada 1999 dan dibentuk untuk
  memberi wawasan alkitabiah dalam masalah-masalah kekristenan yang
  sulit. Di situs Christian Evangelism ini, Anda dapat menemukan
  berbagai macam bahan penginjilan -- artikel, pemaparan Alkitab,
  renungan, kurikulum pelajaran, buku, dan lainnya. Semua itu
  disediakan dengan tujuan untuk membawa lebih banyak jiwa kepada
  Kristus dan untuk memersatukan gereja-gereja agar bersama-sama
  mewujudkan tujuan tersebut. Nah, jika Anda rindu membawa orang-
  orang yang belum percaya kepada Kristus, lengkapi terlebih dahulu
  diri Anda dengan berkunjung ke situs ini.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

Y A M A N
  Menurut Worthy News 25 Juni, para relawan Kristen diyakini telah
  diculik dan dibunuh di Yaman oleh para militan radikal karena
  mereka terlibat dalam penginjilan terhadap orang-orang setempat dan
  telah mendapatkan peringatan untuk menghentikan pekerjaan misi
  mereka.

  Jasad perawat-perawat Jerman yang sedang dalam pelatihan, Rita
  Stumpp (26) dan Anita Gruenwald (24) serta seorang wanita dari Korea
  Selatan berusia 33 tahun, Eom Young-sun, ditemukan oleh seorang
  penggembala kecil, 4 hari setelah mereka diculik (12 Juni) bersama 6
  orang asing lainnya di wilayah bermasalah, Noshour Valley.
  Information Ministry Yaman mengatakan bahwa masih ada harapan
  sandera Kristen lainnya, termasuk seorang Insinyur Inggris, suami
  istri dari Jerman dan 3 anak mereka, masih hidup. (t/Dian)
  Nama buletin: Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Yamen: Militants Kill Christian Aid Work
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok doa:
  * Doakan para relawan Kristen yang melayani di Yaman, agar Tuhan
    memberi iman yang kuat sehingga mereka tetap bertahan pada
    panggilan yang telah ditetapkan-Nya di tengah penganiayaan yang
    sedang terjadi.
  * Doakan juga mereka yang masih disandera, agar Tuhan memberi
    kekuatan dan membuka jalan sehingga mereka bisa segera dibebaskan.
  * Berdoa bagi keluarga para sandera agar peristiwa ini tidak membuat
    mereka kecewa dan mundur. Biarlah Tuhan sendiri yang akan
    memberikan pemulihan untuk ketakutan dan trauma yang mungkin
    dialami.

B I R M A
  Sebuah panti asuhan Kristen di Birma (Myanmar) dekat perbatasan
  Thailand, diserang oleh tentara Birma dalam sebuah serangan di
  daerah yang mayoritas penduduknya adalah suku Karen yang beragama
  Kristen. Menurut Jeff King, Pimpinan International Christian
  Concern, yang memimpin proyek panti asuhan tersebut, setidaknya 90
  anak, termasuk 30 anak yatim piatu yang menderita aniaya dan trauma
  akibat perang, terjebak dalam serangan yang berlangsung tanggal 4
  Juni itu. Kemudian mereka terpaksa melarikan diri pada tengah malam.
  Satu-satunya jalan menuju daerah aman adalah dengan menyeberangi
  sungai ke Thailand karena sekitar kamp penuh dengan ranjau. Para
  saksi mengatakan bahwa sebelumnya tentara Birma menyerang sebuah
  kamp pengungsi di Birma. Christian Solidarity Worldwide mengatakan
  setidaknya 1.000 orang telah mengungsi akibat serangan-serangan
  tersebut. (t/Dian)
  Nama buletin: Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Burma: Army Attacks Christian Orphanage
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok doa:
  * Berdoa bagi anak-anak yatim piatu di Birma yang harus meninggalkan
    panti asuhan untuk mencari keamanan. Kiranya Tuhan memelihara dan
    melindungi mereka dari ancaman dan aniaya yang kejam. Berdoa juga
    agar mereka tetap berharap hanya kepada Tuhan saja.
  * Doakan para staf maupun relawan International Christian Concern
    yang sedang melayani di Birma, agar Tuhan memberi mereka kekuatan
    dan kesabaran selama melayani di Birma. Doakan juga untuk keluarga
    mereka, agar Tuhan melindungi dan mencukupkan setiap kebutuhan
    yang mereka perlukan.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                             PAPUA

  Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia -- wilayah yang sangat
  luas dan kaya akan budaya dan sumber daya alam. Namun sayang,
  kebanyakan masyarakat Papua tidak menyadari bahwa mereka memiliki
  potensi kekayaan yang bisa dikembangkan untuk memajukan daerah
  mereka. Selain karena minimnya informasi, rendahnya tingkat
  pendidikan di daerah ini juga menghambat perkembangan masyarakat
  Papua. Ada gap besar yang memisahkan Papua dari pulau-pulau lain di
  Indonesia. Masih perlu usaha ektra untuk menolong mereka mengejar
  keterbelakangan, baik dalam hal ekonomi, pendidikan, atau pun
  sosial.

  Banyak jemaat Tuhan yang tinggal di pulau ini dan berharap pekerjaan
  pengabaran Injil bisa terus dilaksanakan di sana. Hal ini yang
  mendorong The Evangelical Alliance Mission (TEAM) untuk melayani
  masyarakat di Papua. Keberadaan mereka, selain untuk menunjukkan
  kasih Kristus kepada masyarakat sekitar, juga untuk membangun pusat
  kemasyarakatan sebagai media untuk menjalin relasi dengan masyarakat
  sekitar, sehingga diharapkan masyarakat Papua pada kemudian hari
  dapat lebih bersikap kritis dan kreatif dalam melihat dan
  mengembangkan potensi yang mereka miliki.

  POKOK DOA:

  1. Mengucap syukur atas keberadaan TEAM di Papua. Doakan agar
     keberadaan mereka dapat memberikan dampak kepada masyarakat,
     khususnya untuk mengubah pola pikir yang masih sangat
     terbelakang.

  2. Berdoa untuk upaya penyebaran kasih Kristus di antara masyarakat
     setempat, agar Tuhan memampukan mereka mengenal Tuhan dan
     memuliakan nama-Nya.

  3. Berdoa bagi orang percaya lokal di Papua dan gereja Tuhan di
     sana, agar tidak terjebak pada kebudayaan nenek moyang yang
     menghambat pemberitaan Injil.

  4. Doakan juga agar Tuhan menjamah hati setiap orang percaya di
     sana, sehingga mereka dapat melihat pentingnya membagikan Kabar
     Baik kepada mereka yang belum percaya.

  5. Berdoa bagi setiap pelatih dan relawan dari berbagai denominasi
     yang melayani di Papua, agar Tuhan memberi hikmat sehingga Papua
     boleh diubahkan untuk menjadi jemaat Tuhan yang dipulihkan dan
     hidup bagi Kristus.

  6. Doakan program-program yang sedang dipersiapkan untuk membagikan
     kasih Kristus kepada setiap orang di Papua, agar Tuhan memberkati
     dan mencukupkan setiap kebutuhan yang diperlukan.

  7. Doakan agar Tuhan memampukan masyarakat Papua mengejar
     ketertinggalan mereka, sehingga tidak selamanya mereka dicap
     sebagai masyarakat yang terbelakang.

  8. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi
     masyarakat Papua. Doakan agar pemerintah setempat dapat lebih
     memerhatikan kebutuhan pendidikan masyarakatnya.

  9. Doakan juga agar pemerintah setempat melindungi sumber alam agar
     tidak diekploitasi, sehingga setiap masyarakat Papua dapat
     menikmati kekayaan alam yang mereka miliki, termasuk
     generasi-generasi selanjutnya.

  10. Doakan agar masyarakat Papua tidak mudah diprovokasi untuk
      melakukan tindakan-tindakan anarkis yang melawan pemerintah
      resmi. Kiranya Tuhan menjaga mereka sehingga tidak terpengaruh
      oleh ajaran-ajaran menyesatkan dari orang-orang yang tidak
      bertanggung jawab.

  11. Berdoa bagi para misionaris penuh waktu yang melayani masyarakat
      di Papua, agar Tuhan menambahkan hikmat dan kemampuan kepada
      mereka dalam memahami dan menyampaikan pesan Injil kepada
      masyarakat di sana.

  12. Doakan juga agar Tuhan melindungi dan mencukupkan setiap
      kebutuhan dan keperluan para misioanris di Papua yang sedang
      melayani, sehingga kasih Kristus dapat terus terpancar, baik
      melalui pelayanan maupun kehidupan sehari-hari mereka.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org