Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/27

e-JEMMi edisi No. 27 Vol. 12/2009 (7-7-2009)

Diberkati untuk Menjadi Berkat

 
Juli 2009, Vol.12 No.27
______________________________e-JEMMi_________________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Berkat Memberi
REFERENSI MISI: Memberi untuk Misi dalam Situs e-MISI
SUMBER MISI: The Christian Evangelistic Mission
KESAKSIAN MISI: Teladan dalam Hidupku
DOA BAGI MISI DUNIA: Australia, Nepal
DOA BAGI INDONESIA: Hasil PEMILU 8 Juli 2009

______________________________________________________________________

    THE ONLY PLACE TO HIDE YOUR SINS IS UNDER THE BLOOD OF CHRIST
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Pada dasarnya, manusia adalah mahluk sosial yang diciptakan Tuhan 
  dengan kemampuan untuk saling menolong sesama. Akan tetapi, dosa 
  telah membuat manusia menjadi egois dan tidak peduli dengan 
  kebutuhan orang lain. Sebagai orang Kristen yang telah diciptakan 
  baru dan menjadi anak-anak Tuhan, kita sekarang memiliki kemampuan 
  baru untuk mengasihi orang lain sebagaimana yang Tuhan kehendaki. 
  Nah, salah satu cara kita mengasihi orang lain adalah dengan 
  memberi. Sayangnya, masih ada banyak orang Kristen yang memiliki 
  pengertian yang salah tentang memberi. Untuk memberi, kita tidak 
  harus menjadi kaya terlebih dahulu. Mengapa? Artikel sajian e-JEMMi 
  minggu ini secara khusus membahas tentang konsep memberi. Silakan 
  menyimak dan selamat memberi.
  
  Tuhan memberkati Anda.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                            BERKAT MEMBERI

  "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para
  Rasul 20:35)

  Dalam banyak budaya, sering kali seseorang yang memberi itu dianggap
  (baca: harus) orang kaya. Orang miskin tentulah tidak bisa
  memberi. Sebenarnya, pola pikir semacam ini menutupi kekikiran yang
  halus. Alkitab mengajarkan bahwa kasih bersifat memberi. Terang
  sifatnya memberi. Garam sifatnya memberi. Kasih memberi dan
  berkorban. Allah Bapa sendiri menyatakan kasih-Nya yang teramat
  besar bagi dunia ini dengan memberikan Yesus Kristus Putra-Nya yang
  Tunggal untuk mati ganti kita, manusia berdosa, agar kita boleh
  diselamatkan. Orang yang sungguh telah mengalami betapa besarnya
  berkat pemberian Allah, yaitu Yesus Kristus, dalam hidupnya, tahu
  apa artinya memberi bagi pekerjaan Tuhan. Memberi adalah berkat.
  Alkitab mengatakan bahwa lebih berbahagia memberi daripada menerima
  (Kisah Para Rasul 20:35).

  Perspektif Alkitab untuk Memberi

  Alkitab menyaksikan bahwa ketika Yesus memberi makan lima ribu orang 
  laki-laki dan banyak lagi wanita dan anak-anak, yang memberikan 
  kepada-Nya lima ketul roti dan dua ekor ikan adalah seorang anak 
  kecil. Pemberiannya mungkin remeh dan tidak berarti dalam pandangan 
  banyak orang, namun di dalam tangan Tuhan, pemberiannya menjadi 
  berkat bagi ribuan orang. Pemberian yang kecil, namun diberikan 
  dengan tulus dan jujur. Lima ketul roti dan dua ekor ikan. Bukan 
  masalah besar dan kecilnya pemberian kita, tetapi bagaimana sikap 
  hati kita memberikannya kepada Tuhan. Jika kita memunyai "lima ketul 
  roti dan dua ekor ikan", janganlah kita memberikan hanya "tiga ketul 
  roti dan seekor ikan". Demikian juga, ketika kita memunyai "sepuluh 
  ketul roti dan lima ekor ikan", berikanlah semuanya untuk Tuhan agar 
  di tangan-Nya semuanya itu bisa menjadi berkat bagi orang lain.

  Janda miskin yang diceritakan dalam Lukas 21:41-44 dipuji Tuhan 
  Yesus bukan karena jumlah persembahannya yang besar, tetapi karena 
  ia memberi dari kekurangannya. Dalam pandangan Tuhan Yesus, janda 
  itu memberikan jauh lebih banyak daripada semua orang yang 
  memasukkan uang ke dalam peti persembahan. "Sebab mereka semua 
  memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi 
  dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya" (Lukas 
  21:4). Ada orang Kristen yang takut miskin dan kekurangan jikalau ia 
  memberi. Orang itu sangat mungkin belum menghayati kasih Allah yang 
  bersifat memberi, karenanya sampai kapan pun, orang tersebut tidak 
  akan mengalami berkat memberi dan hidup yang berkelimpahan.

  "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat 
  secara luar biasa, namun selalu berkekurangan" (Amsal 11:24). 
  Memberi untuk pekerjaan Tuhan tidak harus menunggu sampai kaya atau 
  berkecukupan. Memberi, jika dimulai dari hati yang mengasihi Tuhan, 
  pastilah tidak "main hitung-hitungan" dengan Tuhan, tidak kikir. 
  "Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui 
  bahwa ia akan mengalami kekurangan" (Amsal 28:22). Orang yang kikir 
  adalah orang yang mencintai uang. Orang-orang yang tidak kaya pun 
  bisa mencintai uang dan menjadi kikir. Orang yang hati dan 
  pikirannya telah diubah oleh Injil akan menjadi seorang pemurah 
  untuk pekerjaan Kerajaan Allah. Paulus bersaksi kepada jemaat di 
  Korintus tentang bagaimana indahnya jemaat-jemaat di Makedonia yang 
  memberi untuk pekerjaan Tuhan.

  "Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita 
  mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya 
  dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberi menurut 
  kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka" (2 Korintus 
  8:3-4). "Adapun kumpulan orang percaya itu, mereka sehati dan 
  sejiwa, dan tidak seorangpun berkata, bahwa kepunyaannya adalah 
  miliknya sendiri" (Kisah Para Rasul 4:42). Sebetulnya kita tidak 
  memiliki apa-apa di dunia sekalipun kita memunyai sesuatu. Kita 
  hanya menjadi penatalayan dari kasih karunia Allah. Nyawa, talenta, 
  dan harta dititipkan oleh Allah kepada kita untuk diolah dan dipakai 
  bagi kemuliaan-Nya. Kita hanyalah bendahara-bendahara Kerajaan Surga 
  yang dipercayakan menata pemakaian harta milik Tuhan untuk 
  kemuliaan-Nya.

  "Demikian hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba
  Kristus yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya
  dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka
  ternyata dapat dipercayai" (1 Korintus 4:1-2). Jika kita tidak
  memberi, Allah tidak akan menjadi miskin karenanya. Sebaliknya,
  Allah pun juga tidak akan bertambah kaya jika kita memberi. Allah
  Pencipta segala sesuatu di alam semesta ini dan Dialah Pemilik
  seluruh ciptaan tangan-Nya. Allah Pemilik hidup kita dan segala
  sesuatu yang kita "miliki". Dapat dipercayai berarti kita dapat
  mempertanggungjawabkan apa yang dipercayakan-Nya kepada kita,
  memakainya untuk hormat dan kemuliaan Allah Bapa di dalam Tuhan
  Yesus Kristus.

  Dalam Perjanjian Lama, ada kisah Hana yang mempersembahkan Samuel. 
  Ia bukan memberikan Samuel kepada Tuhan, tetapi mengembalikan apa 
  yang Tuhan telah berikan kepadanya. Tuhan memberikan Samuel sebagai 
  jawaban doa Hana. Hana sangat mensyukurinya dan mengembalikannya 
  untuk pelayanan Tuhan. Jadi, Hana bukan memberikan yang dipunyainya, 
  tapi mengembalikan apa yang memang berasal dari Tuhan. "Untuk 
  mendapatkan anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan 
  kepadaku apa yang kuminta daripada-Nya. Maka akupun menyerahkannya 
  kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan." (1 
  Samuel 1:27-28)

  Dalam Alkitab, banyak tokoh yang kaya, seperti Abraham, Daud, 
  Salomo, dan Ayub. Tidak salah jika orang percaya menjadi kaya. Itu 
  juga salah satu berkat materi yang Tuhan janjikan dan berikan. 
  Tetapi, patut diingat apa yang dikatakan firman Tuhan dalam 1 
  Yohanes 3:17, "Barangsiapa memunyai harta duniawi dan melihat 
  saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya 
  terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di 
  dalam dirinya?" Perhatikan juga nasihat dari pengamsal, "Muliakanlah 
  Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala 
  penghasilanmu." (Amsal 3:9)

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Hati Misi
  Penulis: Bagus Surjantoro
  Penerbit: Penerbit ANDI, Yogyakarta 2005
  Halaman: 58 -- 62

______________________________________________________________________
REFERENSI MISI

                 MEMBERI UNTUK MISI DALAM SITUS E-MISI
                        http://misi.sabda.org/

  Berikut adalah bahan-bahan yang bertemakan "Memberi dan Misi" yang 
  bisa Anda dapatkan dari situs e-MISI:

  1. Memberi dengan Murah Hati
  ==> http://misi.sabda.org/memberi_dengan_murah_hati
  
  2. Pelayanan Memberi
  ==> http://misi.sabda.org/pelayanan_memberi
  
  3. Siapa Memberi Makan Yesus dan Para Murid-Nya?
  ==> http://misi.sabda.org/siapa_memberi_makan_yesus_dan_para_murid-nya
  
  4. Mencari Dukungan Dana
  ==> http://misi.sabda.org/mencari_dukungan_dana
  
  5. Mengelola Kekayaan
  ==> http://misi.sabda.org/mengelola_kekayaan
  
  6. Pelayanan Memberi
  ==> http://misi.sabda.org/pelayanan_memberi
  
______________________________________________________________________
SUMBER MISI

THE CHRISTIAN EVANGELISTIC MISSION
==> http://thechristianevangelisticmission.org/
  Berbicara soal memberi, situs ini memberikan sesuatu yang penting 
  kita terima sebelum kita siap memberikan kabar keselamatan kepada 
  orang lain yang belum pernah mendengarnya. The Christian 
  Evangelistic Mission mengajak semua orang percaya yang memiliki 
  kerinduan mengabarkan Injil untuk: memberikan informasi mengenai 
  metode-metode pengabaran Injil, ayat-ayat di Alkitab yang harus 
  diingat dalam mengabarkan Injil, dan ayat-ayat yang akan menjawab 
  rasa penasaran yang tersirat dalam pertanyaan tentang Alkitab, 
  Allah, Tuhan, dan Juru Selamat kita yang terlontar dari mereka yang 
  belum mengenal-Nya. Melalui situs ini, The Christian Evangelistic 
  Mission telah memberikan banyak informasi penting tentang bagaimana 
  mengabarkan Injil dengan mudah dan tidak menyinggung orang lain, 
  baik dalam bentuk cetak, audio, maupun pelatihan secara online. 
  Kunjungi situsnya untuk mencari tahu bagaimana mendapatkan 
  bahan-bahan tersebut dan membantu pelayanan mereka dalam hal dana.
  
______________________________________________________________________  
KESAKSIAN MISI  

                        TELADAN DALAM HIDUPKU

  Paul adalah cucu seorang raja dan anak seorang pria berpengaruh di 
  kotanya. Ia dilahirkan dengan nama SU. Tetapi ketika ia memilih 
  mengikuti Kristus, ia mengganti namanya menjadi Paul, suatu tanda 
  ke arah yang baru dalam hidupnya. Pilihannya dibayar dengan sebuah 
  harga.

  "Kakekku dulunya adalah seorang raja di kota ini," kata Paul kepada 
  kontak KDP yang mengunjungi kotanya di tengah Nigeria. "Ayahku 
  adalah seorang pemimpin "agama lain". Ia telah membawa sebagian 
  besar para pemuja berhala di kota ini menjadi pemeluk "agama lain". 
  Saya dilahirkan dan dibesarkan sebagai pengikut "agama lain". 
  Dulunya, terkadang aku memimpin mereka dalam beribadah.

  Nabi yang Bernama Yesus 
  
  SU adalah seorang "agama lain" yang taat. Ia berusaha mempelajari 
  semua yang ia dapat mengenai agamanya. Dan terkadang, ia menonton 
  video-video keagamaan juga. Suatu hari, ia pergi untuk mendapatkan 
  sebuah kaset video mengenai nabi besar "agama lain".

  Ketika ia sampai ke toko video, video yang ia cari sedang habis. 
  Tetapi toko itu menjual Film Yesus. SU tahu mengenai Yesus karena 
  kitab agamanya menyebut Yesus (Isa) sebagai nabi. Jadi, ia memilih 
  film itu. Ia juga akhirnya menemukan video yang ia cari mengenai 
  nabi besar di toko yang lain dan ia pulang dengan membeli dua buah 
  kaset video.

  SU mengundang sahabat-sahabatnya untuk menonton bersama video itu, 
  pertama Film Yesus, lalu dilanjutkan dengan film yang satunya 
  mengenai nabi besar. Sahabat-sahabatnya yang memeluk "agama lain" 
  mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak seharusnya menonton video 
  Film Yesus karena Yesus adalah orang Kristen. "Bahkan kalaupun ia 
  adalah Kristen," kata SU kepada sahabatnya, "Yesus ini adalah 
  seorang nabi dalam agama kita. Dan kita harus melihat apa yang sudah 
  Ia lakukan. Jika ada kesalahan (di dalam video tersebut), maka kita 
  dapat mengoreksi." Ia memutar video itu dan mereka mulai menonton 
  kisah Yesus.

  Memilih Yesus

  Kelompok tersebut tertarik oleh kisah, pengajaran agung, 
  mukjizat-mukjizat, dan oleh cinta kasih mulia yang Yesus tunjukkan. 
  "Ketika mereka menyalibkan Yesus, kami semua meneteskan air mata," 
  ingat SU. "Ketika Yesus dibangkitkan (dari kematian) ..., kami semua 
  berteriak: `YEAH!`"

  Lalu tibalah waktu untuk menonton video mengenai nabi besar. 
  Kisahnya mengenai Perang Badar, suatu kemenangan yang mengukuhkan 
  denominasi agama mereka di dunia Arab. Film itu menggambarkan 
  seorang pria di atas kudanya, mengayunkan sebuah pedang. "Sebelum 
  kami mengerti apa yang sedang terjadi, kami mulai menonton 
  pembunuhan terhadap orang-orang," kata SU. "Jadi aku bertanya 
  kepada mereka, `Inikah teladan bagi kita? Mengapa berbeda? Tidak 
  menyembuhkan siapapun tapi membunuh orang-orang.`" "Isa ini lebih 
  baik," kata SU.

  "Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat"

  Hari itu, SU dan sahabat-sahabatnya sepakat untuk mengikut Yesus. 
  Mereka bertemu keesokan paginya, hari Minggu, untuk pergi ke suatu 
  gereja dan menyatakan iman baru mereka. Di perjalanan, seorang pria 
  bertanya ke mana mereka akan pergi. Dua dari mereka menyangkal bahwa 
  mereka akan pergi ke gereja dan berhenti melanjutkan perjalanan. Di 
  pintu pagar gereja, dua lagi dari mereka memutuskan untuk tidak mau 
  membayar harga meninggalkan agama mereka, jadi mereka pergi.

  SU dan beberapa sahabatnya yang tersisa memasuki gereja. 
  Orang-orang Kristen tidak yakin apa yang diharapkan darinya, putra 
  seorang pemimpin "agama lain" dan mantan guru agama. Apakah ia 
  datang untuk mencari masalah? Apakah ia datang untuk menyerang 
  orang Kristen? Ketika ia diminta untuk menjelaskan kedatangannya, 
  SU menjawab dengan suara keras, "Halleluyah! Sekarang aku mengakui 
  bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat!"

  Hari itu penganiayaan dimulai. Orang-orang "agama lain" berkumpul 
  di luar gedung gereja dan mulai melemparkan batu ke gereja. SU, 
  yang sekarang bernama Paul, harus bersembunyi di rumah sang pendeta, 
  sama seperti Paulus dalam Perjanjian Baru yang harus bersembunyi 
  dari mereka yang mengincar nyawanya. Sebelum Paul kembali ke rumah 
  hari itu, istrinya yang "beragama lain" telah mengambil semua 
  barang yang ada di rumahnya, termasuk putra mereka dan pergi 
  meninggalkannya.

  "Aku Akan Mati Hari Ini"

  Paul ditahan dan dibawa ke hadapan Emir, pemimpin tinggi dalam 
  tingkatan "agama lain". Paul ingat yang terjadi saat itu, bahkan 
  ada terlintas dalam pikirannya, "Aku akan mati hari ini." Tetapi ia 
  juga berpikir; ia bersama Kristus. Ketika sang Emir bertanya apakah 
  benar bahwa ia telah menjadi Kristen, Paul berkata, "Yang mulia, 
  mari kita berdoa." Lalu ia menundukkan kepalanya dan mulai berdoa. 
  Salah seorang penjaga ingin memukulnya saat itu, tetapi sang Emir 
  mengibaskan tangannya. Terkesan dengan keberanian dan pendirian 
  Paul, ia mengizinkan Paul untuk pergi, nyawanya diampuni. Tetapi 
  keluarganya tidak kembali.

  Sekarang sudah hampir 9 tahun sejak hari itu, dan Paul tidak pernah 
  lagi melihat istri dan putranya. Ia mendengar bahwa istrinya 
  dinikahi putra sang Emir dan sekarang putranya dididik oleh seorang 
  garis keras. Paul bersekolah di sekolah Alkitab dan hari ini ia 
  adalah seorang pendeta dan penginjil, membawa orang-orang kepada 
  keselamatan kekal di dalam Kristus. Masih ada ancaman-ancaman dan 
  sewaktu-waktu ia bisa dibunuh, tetapi ia tidak gentar, ia tahu bahwa 
  ia tidak boleh melawan, tapi mengasihi. 

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Maret -- April 2009
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2009
  Halaman: 8 -- 9

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

A U S T R A L I A
  Pelayanan di Seminari Teologi Baptis Asia (ABTS), yang dimiliki 
  oleh Universitas Cornerstone, melaporkan bahwa seorang murid baru 
  yang merupakan seorang penduduk asli (Aborigin) telah mendirikan 
  dua gereja bagi bangsanya di Australia. Michael, nama orang itu, 
  bersiap-siap untuk mengajarkan kepada saudara sebangsanya firman 
  Tuhan. Ia memunyai sebuah mimpi untuk dapat mengajarkan pelajaran 
  yang didapat di tempat kuliah ke wilayah-wilayah lain di Australia.
  
  Sayangnya, pemerintah telah mengubah hukum yang bersangkutan dengan 
  ABTS, dan untuk mengizinkan lulusannya dapat mengajar, mereka 
  sekarang harus memulai proses pendaftaran dan akreditasi yang 
  memakan waktu, tenaga, dan biaya. Doakan supaya mereka dapat 
  memperoleh persetujuan pada waktunya untuk kelas yang akan dimulai 
  pada bulan November. (tBenny)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Juni 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12751
  Pokok doa:
  * Mengucap syukur untuk penduduk asli seperti Michael yang 
    memiliki semangat untuk memberitakan dan mengajarkan firman Tuhan 
    kepada orang-orang sebangsanya. Doakan agar semangat yang ia 
    miliki terus "menyala-nyala", meskipun ia harus menghadapi banyak 
    masalah.  
  * Doakan untuk proses perizinan mengajar yang sedang diperjuangkan, 
    agar Tuhan membuka jalan, sehingga kesempatan untuk mengajar 
    penduduk asli terbuka lebar. 
  
N E P A L  
  Minggu lalu di Nepal, orang-orang Nepal merayakan Hari Republik 
  untuk pertama kalinya sejak penghapusan 240 tahun kekuasaan monarki 
  tahun lalu. Perdana Menteri yang baru dilantik melaju terus dengan 
  proses perdamaian, dan Presiden Ram Baran Yadav menyerukan 
  rakyatnya untuk memperkuat demokrasi.
  
  Walaupun ini merupakan berita yang menguatkan, namun 400 orang 
  Kristen masih menunggu kebebasan beragama yang dijanjikan oleh 
  demokrasi. Menurut sebuah laporan dari Voice of the Martyrs (VOM) 
  Kanada, 400 orang Kristen tersebut sedang berada di sebuah gereja 
  Katolik di Kathmandu ketika sebuah bom meledak di dalam gereja pada 
  minggu sebelumnya.
  
  Seorang anak perempuan berusia 15 tahun langsung meninggal dalam 
  ledakan tersebut. Seorang wanita lainnya yang berusia 30 tahun 
  terluka parah dan meninggal di rumah sakit. Sebuah pamflet dari 
  Tentara Garda Nasional ditemukan di dalam gereja tidak lama 
  sesudahnya. Mereka adalah sekelompok teroris yang menginginkan agar 
  agama negara Nepal dipulihkan menjadi Hindu. Hingga tahun 2006, 
  Nepal merupakan satu-satunya negara di dunia yang agama resminya 
  adalah Hindu.
  
  Terlepas dari tragedi ini, pemerintahan Maois yang terpilih pada
  April 2008 tetap menawarkan harapan untuk kebebasan beragama bagi
  orang-orang Kristen Nepal.
  
  Doakan untuk keluarga kedua orang yang meninggal dalam ledakan dan
  juga mereka yang terluka. Berdoalah agar mereka senantiasa bersabar
  dan memiliki pengharapan di dalam penderitaan yang menimpa mereka.
  (tBenny)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Juni 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12736
  Pokok doa:
  * Doakan kebebasan beragama dan perlindungan bagi penganutnya di 
    Nepal, agar setiap warga Nepal dapat menjalankan kegiatan 
    keagamaannya dengan aman. 
  * Berdoa juga untuk kesatuan umat Tuhan dan gereja Tuhan di Nepal, 
    agar mereka tetap tekun berdoa bagi pengabaran Injil di sana.
    
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                       HASIL PEMILU 8 JULI 2009

  Puji Tuhan! Pelaksanaan pemilihan umum untuk memilih presiden dan 
  wakil presiden negara Republik Indonesia pada 8 Juli 2009 telah 
  berjalan dengan baik. Tidak ada gejolak berarti yang berpotensi 
  mengganggu perjalanan demokrasi Indonesia. Kita patut berterima 
  kasih kepada rakyat yang telah memberikan suaranya untuk memilih 
  pemimpin bangsa Indonesia periode 2009-2014. Kita juga patut 
  berterima kasih kepada elite politik -- pasangan calon presiden dan 
  wakilnya -- yang telah membangun budaya demokrasi Indonesia yang 
  masih muda ini. Kita berharap pemungutan suara 8 Juli 2009 bisa 
  menjadi tahap awal bagi bangsa Indonesia untuk masuk dalam jajaran 
  negara-negara dengan demokrasi yang matang.
  
  Sumber: Kompas, Kamis 9 Juli 2009, Halaman 6
  
  POKOK DOA:
  
  1. Mengucap syukur untuk keamanan dan kedamaian yang tercipta
     menjelang dan saat pelaksananan Pemilu 8 Juli. Doakan agar rakyat 
     dan petugas yang berwenang bisa terus menjaga keadaan 
     paska-Pemilu sehingga semua kegiatan sehari-hari bisa berjalan 
     dengan baik. 
  
  2. Berdoa agar presiden terpilih dapat melaksanakan visi misi yang 
     mereka janjikan demi kepentingan bangsa dan membawa perubahan 
     yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.
  
  3. Doakan juga bagi capres dan cawapres yang tidak terpilih, agar 
     dapat berbesar hati menerima presiden dan wakil presiden terpilih 
     untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia, serta mendukung program 
     kerja mereka dengan semangat untuk memajukan bangsa Indonesia.
  
  4. Kepastian hasil Pemilu akan diumumkan pada 25 Juli mendatang. 
     Berdoa untuk para pendukung dari masing-masing capres dan 
     cawapres, agar dapat menahan diri dengan tidak mengumbar 
     pernyataan yang hanya berpotensi membangkitkan emosi dan sentimen 
     kelompok.
  
  5. Berdoa bagi mereka yang bertugas untuk menghitung jumlah 
     perolehan suara, agar Tuhan menganugerahi sikap teliti dan 
     jujur dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tidak ada kecurangan 
     dan kesalahan dalam perhitungan suara. 
     
  6. Berdoa untuk bangsa Indonesia, agar momen Pemilu ini dapat 
     menjadi tonggak komitmen untuk terus berjuang bagi kemajuan dan 
     kedaulatan bangsa Indonesia.
  
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniari, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org