Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/25

e-JEMMi edisi No. 25 Vol. 12/2009 (23-6-2009)

Roh Kudus dan Misi

 
Juni 2009, Vol.12 No.25
_______________________________e-JEMMi________________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI 1: Roh Kudus dan Misi
ARTIKEL MISI 2: Peranan Roh Kudus dalam Pengabdian
ARTIKEL MISI 3: Roh Kudus dan Penginjilan dalam Perjanjian Lama
SUMBER MISI: Situs DOA
DOA BAGI MISI DUNIA: Pakistan, Vietnam
DOA BAGI INDONESIA: Pimpinan Tuhan untuk Misionaris-Nya 

______________________________________________________________________

   HE ACCOMPLISHES GREAT THINGS WHO PAYS ATTENTION TO LITTLE THINGS
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Melanjutkan tema tentang Roh Kudus, maka perkenankan kami menyajikan 
  e-JEMMi edisi minggu ini dengan memberikan topik tentang Roh Kudus 
  dan Misi. Mengapa peran Roh Kudus penting dalam misi?
  
  Roh Kudus adalah pemberian Allah bagi setiap orang beriman, 
  khususnya bagi mereka yang telah dipanggil untuk menjadi alat-Nya. 
  Apabila seseorang percaya pada Yesus dan menerima keselamatan 
  dari-Nya, maka Roh Kudus akan tinggal di dalam hati orang beriman 
  itu. Apakah hanya sampai di situ? Tidak, Roh Kudus akan berada dalam 
  hati orang beriman untuk terus memimpin hidup mereka agar seturut 
  dengan kehendak Tuhan dan memuliakan Dia. 
  
  Nah, selamat menyimak tiga sajian artikel yang akan menolong kita 
  untuk semakin mengenal Roh Kudus secara pribadi. Kami berharap Anda 
  akan mendapat berkat yang melimpah.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://misi.sabda.org/
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  
______________________________________________________________________  
ARTIKEL MISI 1

                          ROH KUDUS DAN MISI

  Jika kita memikirkan misi, sering kita mengaitkan misi dengan kasih 
  Allah yang begitu besar, sehingga dia mengutus Putra-Nya untuk 
  menyelamatkan dunia ini. Hal ini memang benar, tetapi kita sering 
  kurang memerhatikan karya Roh Kudus dalam misi sedunia.

  Roh Kudus adalah Penggerak Misi
 
  Dalam Kisah Para Rasul 1:8 dikatakan: "Tetapi kamu akan memerima 
  kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi 
  saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke 
  ujung bumi." Roh Kudus dijanjikan Tuhan Yesus sebelum naik ke surga 
  supaya murid-murid-Nya menjadi saksi-Nya. Tanpa digerakkan dan 
  dipimpin oleh Roh Kudus, murid-murid-Nya tidak bisa menyaksikan 
  kasih dan kemuliaan Allah di seluruh dunia. Roh Kudus menentukan 
  strategi dan cepatnya pemberitaan Injil. Roh Kudus menggerakkan 
  manusia untuk menunggu hingga saat yang paling cocok (kairos dalam 
  PB) dan Ia juga memimpin murid-murid-Nya untuk pergi dan 
  memberitakan Injil. Kapan menunggu dan kapan pergi tidak ada di 
  tangan manusia. Roh Kudus akan mengatur. Itu sebabnya para murid 
  tidak langsung disuruh pergi sesudah Tuhan Yesus naik ke surga, 
  melainkan diminta menunggu sampai Roh Kudus turun dan memimpin 
  mereka.	`
  
  Roh Kudus adalah Pelaksana Misi
  
  Setiap orang Kristen yang sudah menerima Roh Kudus dan dipenuhi 
  oleh-Nya, tidak mungkin tidak berbicara tentang Injil. Roh Kudus 
  akan membuka mata rohani dunia dan orang yang belum percaya agar 
  mereka mengerti dan diinsafkan akan dosa mereka (Kisah Para Rasul 
  2:4-11, 41).
  
  Selain itu, Roh Kudus selalu memperlengkapi pelaku misi dengan apa 
  yang dibutuhkan pada waktu berhadapan dengan kenyataan kesulitan di 
  lapangan. "... tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan roh 
  yang mendorong dia (Stefanus) berbicara." (Kisah Para Rasul 6:10)

  Seperti Roh Kudus mengurapi Tuhan Yesus, Dia juga memampukan 
  murid-murid-Nya untuk setiap jenis pelayanan misi, seperti 
  
  diungkapkan dalam Lukas 4:18: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia 
  telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada 
  orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan 
  pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi 
  orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, 
  untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

  Pelayanan misi yang holistik mencakup semua aspek kehidupan umat 
  manusia. Pemulihan dan transformasi bukan hanya di bidang rohani, 
  tetapi juga mencakup kehidupan jasmani (sosial, politik, ekonomi, 
  dan lain-lain). Yesus menunjukkan itu dalam hidup pelayanan-Nya. Roh 
  Allah mengurapi-Nya, menyatakan jenis pelayanan apa yang dilakukan 
  terhadap bagian masyarakat yang memiliki kebutuhan berbeda.
  
  Itu berarti Injil adalah jawaban bagi kehidupan manusia, bukan hanya 
  di bidang agama, melainkan dalam semua aspek kehidupan manusia. 
  Pelayanan yang sejati bukan hanya berbicara tentang Tuhan Yesus dan 
  memberikan kesaksian, melainkan berbuat dan hidup seperti Dia. 
  
  Roh Kudus adalah Pengutus Misionaris
  
  Roh Kudus juga mengetahui orang Kristen yang mana yang cocok untuk 
  diutus "keluar" dari zona kenyamanan mereka kepada bangsa yang lain, 
  apakah itu ke dalam atau ke luar negeri. Seperti Dia dulu mengutus 
  Paulus dan Barnabas, Roh Kudus masih mengutus para misionaris masa 
  kini. Paulus dan Barnabas adalah orang-orang terbaik, 
  pemimpin-pemimpin gereja Antiokhia yang direlakan, diutus, dan 
  dipersembahkan bagi pelayanan di luar tembok gereja untuk menjadi 
  berkat bagi bangsa-bangsa (Kisah Para Rasul 13:2-3). Waktu doa 
  puasa, gereja Antiokhia bersedia mendengarkan dan menaati suara Roh 
  Kudus untuk mengutus kedua sosok gereja mereka. Mereka tidak merasa 
  dirugikan kalau harus mengizinkan Paulus dan Barnabas melakukan misi 
  Tuhan, melainkan mereka terlibat secara aktif sebagai pengutus kedua 
  hamba itu. Antiokhia, sebagai gereja misioner, menjadi teladan dalam 
  sejarah misi untuk tidak mempertahankan tenaga dan pemimpin mereka 
  yang baik, melainkan rela mengutus mereka dan taat kepada Roh Kudus. 
  Gereja masa kini sering tidak seperti gereja Antiokhia. Mereka 
  sering banyak perhitungan dan merasa dirugikan jika taat kepada 
  suara Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita bersedia mengutus 
  misionaris dan mendukung mereka lewat doa, dana, dukungan moral, dan 
  komunikasi? Taat kepada Tuhan berarti tidak dirugikan, melainkan 
  diberi kesempatan untuk mengambil bagian dalam kemenangan Tuhan dan 
  memberi sukacita kepada gereja sendiri.
  
  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama buletin: Terang Lintas Budaya, Edisi 70, Tahun 2007
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Terang Lintas Budaya, Malang 2007
  Halaman: Tidak dicantumkan
  
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 2

                  PERANAN ROH KUDUS DALAM PENGABDIAN

  Berhasil atau tidaknya pengabdian kita, terletak kepada penyerahan 
  kita kepada kehendak Allah, sebab kita tidak tahu apa yang 
  seharusnya kita lakukan jika Roh Allah tidak menyatakannya kepada 
  kita. Syukur kepada Allah, meskipun "tidak ada orang yang tahu apa 
  yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah" (1 Korintus 
  2:11), namun Roh Allah berkenan tinggal di dalam hati kita sehingga 
  kita tahu kehendak Allah.

  Seorang abdi, walaupun telah menyerahkan segala-galanya bagi 
  tuannya, tidak dapat berbuat apapun kalau ia tidak tahu kehendak 
  tuannya. Demikian pula orang-orang Kristen tidak dapat melakukan 
  pengabdian dengan tepat jika mereka tidak tahu kehendak Allah.

  Roh Kudus datang untuk menjalankan tugas ini. Ia datang untuk 
  menyatakan kehendak Tuhan kepada kita. Seperti kata nas Alkitab: 
  "Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh 
  menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam 
  diri Allah." (1 Korintus 2:10)

  Roh Kudus tinggal di dalam kita untuk menyatakan kehendak Allah yang 
  terdapat dalam firman-Nya yang tertulis, Alkitab. Rahasia kehendak 
  Allah dalam Alkitab, hanya Roh Kudus yang tahu persis. Itulah 
  sebabnya "nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan 
  menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh 
  kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus, orang-orang 
  berbicara atas nama Allah" (2 Petrus 1:20-21). Tanpa pimpinan Tuhan, 
  pengabdian kita tanpa arah yang tepat sebab bukan "jadilah 
  kehendak-Mu", melainkan "kehendak-Mu yang kami rasa cocok buat 
  kami", atau "kami mengerjakan ini dan itu sebab mungkin hal tersebut 
  adalah kehendak-Mu". Tanpa campur tangan Roh Kudus, mustahil kita 
  tahu kehendak Allah bagi hidup kita.

  Pengabdian yang benar hanyalah pengabdian yang dipimpin oleh Roh 
  Kudus, sebab hanya "Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh 
  kebenaran, sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, 
  tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan 
  dikatakan-Nya ... Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan 
  kepadamu apa yang diterimanya daripada-Ku." (Yohanes 16:13-14)

  Tugas Roh Kudus di dunia ini adalah mendampingi abdi-abdi Tuhan. 
  Pada waktu abdi-abdi-Nya mengalami kelemahan, nistaan, dan hinaan, 
  dengan setia Ia mendampingi dan menghibur mereka.

  Ia juga bertindak sebagai penginsaf dosa, baik menginsafkan dosa 
  dunia maupun dosa abdi-abdi-Nya. Dengan setia, Ia memerhatikan dan 
  menyatakan kesalahan, kelalaian, dan dosa-dosa kita, abdi-abdi-Nya.

  Ia juga bertugas mengingatkan kita tentang ajaran dan perintah Tuhan 
  Yesus, seperti yang disabdakan-Nya sendiri: "Ia akan memberitakan 
  kepadamu apa yang diterimanya daripada-Ku" (Yohanes 16:14) dan 
  "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan 
  mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu" (Yohanes 
  14:26).

  Roh Kudus juga berperanan penting dalam menguatkan abdi-abdi Allah 
  di dunia ini. Tuhan Yesus tahu betapa beratnya mengabdi kepada Allah 
  di dalam dunia ini, dunia yang penuh dengan segala keinginan 
  duniawi. Dia tahu dan pernah merasakan betapa susahnya menjalankan 
  perintah-perintah Allah Bapa di bumi ini. Itulah sebabnya Tuhan 
  Yesus tidak membiarkan abdi-abdi-Nya berjuang sendiri dalam 
  pengabdian mereka. Ia berjanji: "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia 
  akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia 
  menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran ... Aku tidak 
  akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali 
  kepadamu" (Yohanes 14:16, 18). Dan "ketahuilah, Aku menyertai kamu 
  senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:20).

  Roh Kudus memunyai peranan terbesar dalam pengabdian Kristen. Tanpa 
  Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa, sebab walaupun hati 
  berkehendak, tetapi tubuh lemah. Kita akan jatuh jika kita 
  mengandalkan kekuatan diri sendiri. Hanya Dialah satu-satunya yang 
  dapat dan mampu membuat kita tetap berdiri dan tetap setia mengabdi 
  sampai akhir hayat ini. Biarlah hanya Dia saja yang akan 
  dipermuliakan dalam pengabdian kita. Ya, hanya "Bagi Dia, yang 
  berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa 
  kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan 
  kemuliaan-Nya, Allah yang esa. Juru Selamat kita oleh Yesus Kristus, 
  Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa 
  sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin." 
  (Yudas 1:24-25)

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Pengabdian Kristen
  Penulis: Sridadi Atiyanto
  Penerbit: Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1986
  Halaman: 11 -- 13  

______________________________________________________________________ 
ARTIKEL MISI 3 
 
            ROH KUDUS DAN PENGINJILAN DALAM PERJANJIAN LAMA

  Pekerjaan Roh Kudus dalam Perjanjian Lama secara umum dijelaskan 
  secara terbatas pada beberapa bagian saja. Di situ kelihatan bahwa 
  hanya orang yang dipilih Allah bagi tugas khusus sajalah yang 
  didiami atau dikuasai oleh Roh Kudus. Roh Kudus memenuhi (menguasai 
  sepenuhnya) setiap orang pilihan tersebut, misalnya Yusuf (Kejadian 
  41:38), Musa dan tujuh puluh tua-tua (Bilangan 11:24-30; Keluaran 
  28:3, 31:3, 35:31), juga Yosua yang penuh dengan Roh kebijaksanaan 
  tatkala Musa mendoakannya (Ulangan 34:9). Contoh lain, ialah Roh 
  Allah yang memenuhi dan menguasai para hakim untuk melaksanakan 
  tugas mereka (Hakim-hakim 3:10, 6:24, 9:23, 11:24, 13:25, 14:6, 19, 15:14, 19); Roh Tuhan ada pada para raja (1 Samuel 10:6, 10, 11:6, 16:13, 19:23-24; 2 Samuel 23:2); Roh Tuhan menguasai para nabi (1 
  Raja-raja 18:12; 2 Raja-raja 2:16; 2 Tawarikh 15:1; Yesaya 11:2, 40:7, 13, 48:16, 59:19, 61:1, 63:10, 11, 14; Yehezkiel 11:5, 24, 37:1; Zakharia 4:6, 7:12), imam (2 Tawarikh 20:14, 24:20), serta 
  orang saleh (Ayub 27:3, 33:4).

  Jelaslah bahwa sesuai dengan penjelasan Perjanjian Lama, Roh Kudus 
  sangat aktif dalam melaksanakan karya penyelamatan Allah. Bila Roh 
  Kudus begitu giat melaksanakan pekerjaan Allah sejak penciptaan 
  (Kejadian 1:1-2), dapatlah disimpulkan bahwa Roh Kudus juga aktif 
  menjalankan misi Allah sejak kekekalan sampai masa Perjanjian Lama 
  maupun Perjanjian Baru dan masa kini. Dalam hal ini, ada beberapa 
  catatan yang perlu digarisbawahi:

  a. Roh Kudus tetap aktif melaksanakan tugas penyelamatan Allah, 
     walaupun Ia berperan "di belakang layar". (Meskipun peranan-Nya 
     tidak dijelaskan secara terinci dalam Perjanjian Lama, tidak 
     berarti bahwa Ia tidak aktif.)

  b. Pekerjaan Roh Kudus dalam rancangan keselamatan Allah tetap sama 
     dalam masa Perjanjian Lama sampai kepada Perjanjian Baru. Yang 
     berbeda adalah manifestasi kerja dalam era pra-Yesus Kristus dan 
     pascapenyaliban kebangkitan dan kenaikan Yesus (sebelum Yesus 
     Kristus dan sesudah pengorbanan dan kemenangan Yesus). 
     Manifestasi/penyataan kerja Roh Kudus dalam Perjanjian Lama 
     bersifat diam-diam, dan Perjanjian Baru adalah demonstratif, 
     sesuai dengan rencana Allah.

  c. Kalau dalam Perjanjian Lama tertulis bahwa Roh Kudus memenuhi 
     atau menguasai "hamba-hamba Allah" bagi tugas khusus, itu tidak 
     berarti bahwa Roh Kudus tidak ada pada orang saleh masa 
     Perjanjian Lama. Dasar pemikiran ini ialah sebagai berikut.

     1. Bila hakikat Allah Tritunggal tidak berubah, maka fungsi-Nya 
        juga tidak berubah. Kalau terlihat ada perbedaan, maka 
        perbedaan itu tidak terletak pada hakikat dan fungsi-Nya, 
        melainkan pada penyataan kehendak-Nya yang kekal.
     
     2. Bila Allah berkehendak menyatakan sesuatu bagi umat-Nya, itu 
        tidak berarti bahwa hal yang tidak dinyatakan itu tidak ada 
        (Yohanes 20:23 dan Bilangan 11:24-30).
     
     3. Kehendak Allah yang khusus yang dinyatakan kepada umat-Nya dan 
        keterbatasan kemampuan umat-Nya untuk memahami dan menanggapi 
        firman Allah, tetap tidak dapat membatasi hakikat serta 
        fungsi-Nya yang kekal itu.

  d. Peranan Roh Kudus yang tidak dijelaskan secara panjang lebar 
     dalam Perjanjian Lama, tidak menjelaskan adanya perbedaan 
     peranan dan fungsi-Nya pada era Perjanjian Lama dan Perjanjian 
     Baru. Setiap kesimpulan dogmatis yang sempit dengan tidak 
     memperhitungkan penyataan firman Allah yang utuh, akan 
     menempatkan Roh Kudus pada "kotak-kotak dogmatis". Dengan 
     demikian, seolah-olah Allah dapat didekteksi dan dikendalikan 
     oleh manusia. Allah seperti ini bukanlah Allah Alkitab. Akhirnya, 
     perlu dicamkan bahwa: "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, 
     Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan 
     bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan 
     segala perkataan hukum Taurat ini." (Ulangan 29:29). Jadi, 
     Allah/Roh Kudus tetap berperan dalam karya keselamatan-Nya, 
     sekalipun hal itu tidak dirinci dalam Alkitab, khususnya 
     Perjanjian Lama.

  Berdasarkan uraian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai 
  berikut. 

  a. Peranan dan pekerjaan Roh Kudus dalam Alkitab (Perjanjian Lama 
     dan Perjanjian Baru) adalah sama; yang berbeda adalah porsi 
     manifestasi/penyataan kerja-Nya.

  b. Peran Roh Kudus dalam karya keselamatan Allah adalah sama baik, 
     dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dengan demikian, 
     penjelasan ini menekankan bahwa Roh Kudus tetap aktif dalam 
     penginjilan pada era Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

  c. Peranan dan pekerjaan Roh Kudus yang dimanifestasikan di dalam 
     Perjanjian Baru "mengukuhkan" kenyataan peranan-Nya yang aktif 
     dalam Perjanjian Lama.

  d. Penyataan Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah tanda penguasaan 
     Allah (pekerjaan keselamatan Allah) dalam dimensi baru. Ini 
     adalah titik baru pekerjaan penyelamatan Allah untuk mencapai 
     semua bangsa yang dilaksanakan oleh Roh Kudus secara 
     demonstratif, yang membuka era kerja-Nya pada masa Perjanjian 
     Baru sampai sekarang ini.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Penginjilan Masa Kini
  Penulis: Pdt. Y. Tomatala, M.Div., M.I.S
  Penerbit: Gandum Mas, Malang 1988
  Halaman: 18 -- 21
  
______________________________________________________________________
SUMBER MISI

SITUS DOA 
==> http://doa.sabda.org/
  Situs DOA merupakan situs yang dibangun oleh Yayasan Lembaga SABDA 
  (YLSA), yang bertujuan untuk memperlengkapi setiap orang percaya, 
  khususnya mereka yang terlibat/terbeban dalam pelayanan doa. Dalam 
  situs ini, Anda dapat menemukan bahan-bahan seputar doa dalam bentuk 
  artikel, renungan, ilustrasi, tokoh, dan kesaksian. Selain itu, 
  bahan-bahan dalam situs ini sudah dikategorikan menurut isinya 
  sehingga memudahkan Anda mencari bahan-bahan yang Anda perlukan. 
  Salah satunya adalah jika Anda ingin mencari bahan-bahan tentang Roh 
  Kudus. Anda hanya perlu memasukkan kata Roh Kudus pada fasilitas 
  pencarian di situs DOA. Melalui situs ini, Anda juga dapat 
  berpartisipasi dengan mengirimkan blog kesaksian atau bahan-bahan 
  kekristenan yang dapat membangun iman Kristen para pengunjungnya. 
  Tunggu apa lagi, segera kunjungi dan jelajahi situs ini dan temukan 
  berkatnya. Berikut beberapa arikel tentang Roh Kudus yang dapat Anda 
  temukan dalam situs DOA.
  
  1. Karunia-Karunia
     ==> http://doa.sabda.org/karunia_karunia
     
  2. Being Led by The Holy Spirit 
     ==> http://doa.sabda.org/being_led_holy_spirit
     
  3. Bagaimana Menerima Pimpinan Roh Kudus
     ==> http://doa.sabda.org/bagaimana_menerima_pimpinan_roh_kudus
     
  4. Roh Kudus dan Doa
     ==> http://doa.sabda.org/roh_kudus_doa        
  
  5. Pelajaran Pentakosta
     ==> http://doa.sabda.org/pelajaran_pentakosta

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

P A K I S T A N
  Sebuah keluarga yang berkabung atas pembunuhan Nisha Javid, anak 
  perempuan mereka yang berusia 9 tahun, hanya mendapat sedikit 
  bantuan dari pemerintah Pakistan. Voice of the Martyrs Kanada 
  melaporkan bahwa Nisha Javid sedang berjalan dekat rumahnya di 
  provinsi Punjab pada bulan April ketika ia diculik. Gerombolan yang 
  menculiknya tersebut lalu memperkosanya, memukulinya, dan kemudian 
  meninggalkannya di sebuah selokan. Tubuhnya ditemukan dua hari 
  kemudian. Tapi sejak itu polisi yang terlibat dalam pencarian Javid 
  berhenti berusaha menangkap para pelaku. Orang Kristen setempat 
  yakin bahwa tindak kekerasan itu merupakan aksi intimidasi, 
  mengingat hal itu terjadi sehari sebelum Jumat Agung.
  
  Di Pakistan, umat Kristen mendapatkan sangat sedikit penghargaan 
  dalam sistem hukum. Nilai kesaksian seorang pria Kristen adalah 
  setengah dari kesaksian seorang pria Muslim. Apalagi wanita Kristen. 
  Nilai kesaksian mereka hanya seperempat dari seorang pria Muslim. 
  Keadaan ini membuat para wanita dan gadis muda seperti Nisha Javid 
  menjadi target kelompok ekstremis Muslim. Sering kali, tidak ada 
  keadilan dalam kasus pemerkosaan.
  
  Javid bukanlah satu-satunya anak yang telah menjadi target kelompok 
  anti-Kristen. Baru-baru ini, seorang anak laki-laki berusia 11 
  tahun dibunuh dekat gerejanya di Pakistan. Voice of the Martyrs 
  Kanada mengatakan bahwa kelompok ini tidak merencanakan penyerangan. 
  Kadang-kadang, mereka membunuh orang Kristen yang kebetulan mereka 
  jumpai di jalan. 
  
  Doakan untuk keselamatan anak-anak Kristen di Pakistan. Doakan agar 
  pembunuh Javid diadili dan agar keluarga Javid beroleh kekuatan dari 
  Tuhan. (t/Novi) 
  Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12659
  Pokok doa:
  * Doakan keberadaan orang percaya di Pakistan yang sering mendapat 
    ancaman dan tekanan dari oknum-oknum yang anti terhadap 
    kekristenan, agar Tuhan melindungi dan memelihara kehidupan 
    mereka. 
  * Doakan juga untuk para keluarga Kristen yang menjadi korban
    penganiayaan, agar mereka tidak menyimpan rasa benci terhadap 
    para penganiaya mereka, melainkan tetap berdoa agar suatu hari 
    mereka dapat menemukan kasih dalam Kristus.      
  
V I E T N A M    
  Menurut laporan Compass Direct tanggal 11 Mei dan 25 April lalu, 
  seorang pria Kristen bernama Koua Lo dipukuli di wilayah Meo Vac, 
  provinsi Ha Giang, barat laut Vietnam, oleh seorang Vietnam yang 
  marah karena pertobatan Koua menjadi Kristen. Koua mengalami luka 
  serius di kepala dan keadaannya masih belum berubah hingga laporan 
  yang terakhir dibuat. Si penyerang, Lao Lia Po, masih bebas dan 
  tidak dituntut. Lao sebelumnya menyerang ibu kandungnya sendiri 
  pada 3 Februari karena iman Kristennya, membunuhnya dengan cara 
  membenturkan kepalanya. Poisi hanya menahannya semalam sebelum 
  membebaskannya tanpa tuntutan. Keesokan harinya, ia mengancam akan 
  membunuh orang Kristen setempat yang lain.
  
  Menurut laporan, banyak keluarga Kristen di wilayah itu berulang 
  kali diganggu dan dilecehkan karena iman mereka. Pemerintah sering 
  terlibat dalam penyerangan itu, atau paling tidak mereka telah 
  menutup mata terhadap penganiayaan yang dialami orang percaya.
  
  Berdoa agar Tuhan memberikan kesembuhan dan kekuatan kepada Koua. 
  Doakan agar Lao bertobat dan menemukan keselamatan di dalam Kristus. 
  Doakan agar umat Kristen di Vietnam dapat terus berpengharapan di 
  dalam Tuhan yang merupakan satu-satunya penolong mereka. (t/Novi)
  Diterjemahkan dari: The Voice of The Martyrs
  Kisah selengkapnya: http://www.persecution.net/arch7.htm
  Pokok doa:
  * Doakan agar pemerintah Vietnam memberikan jaminan dan perlindungan 
    kepada orang percaya di Vietnam agar umat percaya di sana dapat 
    hidup dengan tenang tanpa ada rasa takut akan mengalami hal-hal 
    yang tidak menyenangkan.
  * Berdoa untuk keluarga Koua, agar Tuhan memberi kekuatan dan 
    ketabahan selama merawat Koua. Doakan juga untuk biaya yang 
    diperlukan untuk pengobatan, agar Tuhan mencukupkan. 
  
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                 PIMPINAN TUHAN UNTUK MISIONARIS-NYA 

  Dalam perjalanan misinya, Rasul Paulus selalu mengalami dan belajar 
  dari apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Sering kali, Paulus tidak 
  dapat mengandalkan segala rencana yang sudah ia miliki untuk 
  tempat-tempat yang akan dikunjunginya. Roh Kudus mengubah perjalanan 
  Paulus ke tempat yang tidak ia rencanakan. Roh Kudus berkali-kali 
  harus menghalangi Paulus untuk pergi ke tanah Galatia dan ke daerah 
  Bitinia. Walaupun segala tempat adalah ladang misi, tetapi tidak ke 
  segala tempat Allah mengutus Paulus. Tetapi Paulus tidak merasa 
  bingung atau kecewa dengan pimpinan Roh Kudus. Ia sendiri telah 
  mengaku dan mengambil komitmen bahwa sebagai tawanan Roh, ia akan 
  selalu taat. Pada akhirnya, Paulus mendapatkan mimpi dari Allah 
  untuk pergi ke Makedonia. 
  
  Dalam mimpinya, ia melihat ada orang Makedonia memanggilnya ke sana. 
  Kehadiran Paulus di Makedonia membuat banyak orang bertobat, dan 
  gereja pun berdiri. Kalau kita melihat pengalaman pelayanan 
  hamba-hamba Tuhan atau calon-calon misionaris, sering kali 
  rencana-rencana mereka tidak tercapai. Mereka harus pindah dari satu 
  tempat ke tempat yang lain untuk mendapatkan ladang pelayanan 
  mereka, dan hal ini pun sering kali tidak tepat. Karena pengalaman 
  ini, banyak calon misionaris atau yang sudah ada di ladang-ladang 
  misi menjadi undur. Mungkin mereka merasa tidak dipanggil oleh 
  Tuhan, padahal Tuhan sedang memimpin mereka untuk tugas khusus. 
  Pergumulan ini tidak gampang kalau kita melihat bahwa setiap orang 
  percaya harus hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Pimpinan-Nya tidak 
  selalu mulus, dan sering kali hal-hal yang tidak masuk akal pun 
  dapat terjadi. Tetapi kalau misionaris itu taat, maka Tuhan akan 
  menyatakan kemuliaan-Nya.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Misi, Diskusi dan Doa
  Penulis: Dr. Makmur Halim
  Penerbit: Gandum Mas, Malang 2000
  Halaman: 29 -- 32
  
  POKOK DOA:
  
  1. Berdoalah kepada Tuhan agar Ia memberikan para misionaris yang 
     saat ini sedang melayani di ladang misi, hati yang selalu terbuka 
     untuk menerima pimpinan Roh Kudus dalam pelayanan yang sedang 
     mereka lakukan.

  2. Berdoalah agar Tuhan menunjukkan rencana-Nya kepada setiap 
     misionaris untuk pelayanan yang sedang digumuli, sehingga mereka 
     menemukan bidang pelayanan yang tepat dan sesuai dengan karunia 
     yang Ia berikan.

  3. Berdoalah untuk misionaris-misionaris yang ada di ladang Tuhan, 
     agar tetap setia pada panggilan-Nya, walaupun ada perubahan dalam
     pimpinan Tuhan untuk pelayanan mereka. Doakan juga agar Tuhan 
     memberi kesabaran kepada mereka dalam menantikan pimpinan-Nya.

  4. Berdoalah bagi hamba Tuhan dan misionaris yang sekarang sedang   
     bingung menentukan tempat atau ladang pelayanan misi mereka 
     yang baru. Berdoalah bagi mereka agar tetap bergantung pada Allah 
     dan melihat semuanya itu dalam rencana Allah.

  5. Berdoalah untuk calon-calon misionaris yang sedang Tuhan 
     persiapkan, khususnya untuk melayani di Indonesia, agar mereka 
     dipersiapkan Tuhan untuk tujuan-Nya. Doakan juga untuk para calon 
     misionaris yang sudah jelas ladang misi yang akan ditujunya, agar 
     mereka dapat berangkat ke ladang misi secepatnya.
 
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak 
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan 
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/  
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org