Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/24

e-JEMMi edisi No. 24 Vol. 12/2009 (16-6-2009)

Kehidupan yang Dipenuhi Roh Kudus

 
Juni 2009, Vol.12 No.24
______________________________e-JEMMi_________________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Ciri-Ciri Orang yang Dipenuhi Roh Kudus
SUMBER MISI: SABDA Alkitab
DOA BAGI MISI DUNIA: India, Burma
DOA BAGI INDONESIA: Gaya Hidup Sebagai Terang Misi

______________________________________________________________________

  WHAT THE UNBELIEVER CALLS GOOD LUCK, THE BELIEVER CALLS GOD`S LOVE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus hanya berada pada orang-orang 
  tertentu, yang merupakan pengecualian dari sekian banyak orang yang 
  dipilih Allah. Namun Allah, melalui para nabi-Nya, menubuatkan bahwa 
  saatnya akan datang Roh-Nya berada di antara umat Tuhan dari segala 
  bangsa. Nubuatan ini telah dipenuhi ketika Roh Kudus dicurahkan, 
  pertama kepada murid-murid Yesus dan kemudian kepada setiap orang 
  percaya, termasuk kita sekarang ini. Allah menginginkan agar setiap 
  orang percaya hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus, karena hanya dengan 
  demikian orang-orang percaya ini dapat menghasilkan buah-buah roh 
  yang akan menghasilkan karakter rohani yang memuliakan Tuhan. Nah, 
  supaya kita tidak diombang- ambingkan ajaran yang kurang sehat 
  tentang apa artinya dipenuhi Roh Kudus, maka edisi e-JEMMi minggu 
  ini akan membahas dengan jelas tentang ciri-ciri orang yang dipenuhi 
  oleh Roh Kudus. Harapan kami, Anda semua akan semakin dewasa dalam 
  Tuhan dan hidup dipenuhi oleh Roh Kudus. Selamat menyimak, Tuhan 
  Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://misi.sabda.org/
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

               CIRI-CIRI ORANG YANG DIPENUHI ROH KUDUS

  Bagaimanakah ciri-ciri dari seseorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus?

  1. Taat pada Roh Kudus

  Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang taat kepada-Nya 
  dengan sepenuh hati. Roh Kudus bukan "Coca-Cola", yang bila diisi 
  sampai penuh akan meluap. Roh Kudus itu Tuhan, Roh Kudus itu Oknum. 
  Hanya pada saat Oknum Allah menguasai oknum kita, kehendak-Nya 
  menguasai kehendak kita, kebenaran-Nya menguasai pikiran kita, cinta 
  kasih-Nya menguasai emosi kita, maka seluruh keberadaan kita akan 
  dipenuhi oleh-Nya karena kita taat. Itulah yang disebut dipenuhi Roh 
  Kudus.

  Ketika Oknum Allah sudah berada di dalam kita dan menguasai diri 
  kita, pikiran kita tidak dibunuh. Tuhan tidak akan membuat pikiran 
  kita tidak berfungsi, sebaliknya Dia akan memimpin kita, hingga 
  kita menjadi begitu berpengetahuan dan bijaksana, yaitu pengetahuan 
  dan bijaksana yang sesuai dengan firman Tuhan. Lalu, cinta kasih 
  kita bukan lagi mencintai berdasarkan orang yang satu suku dan satu 
  bangsa dengan kita, yang kalau bukan sesuku atau sebangsa, maka kita 
  membencinya. Kita akan dipimpin hingga kita memunyai cinta kasih 
  dan kebencian yang sesuai dengan emosi Tuhan. Kita mencintai yang 
  dicintai Tuhan dan kita membenci yang dibenci-Nya. Kita tidak lagi 
  memedulikan apa suku atau warna kulit orang itu. Kita hanya tahu 
  yang dicintai Tuhan, itulah yang kita cintai, dan yang dibenci 
  Tuhan, itulah yang kita benci. Emosi kita sesuai dengan Tuhan. 
  Kehendak, pilihan, dan kemauan kita sesuai dengan arah 
  pimpinan-Nya. Seluruh keberadaan kita taat pada Roh Kudus yang 
  adalah Tuhan dan Pemimpin kita. Itulah yang disebut dipenuhi Roh 
  Kudus. Jangan mengambil jalan pintas, jangan mengambil fenomena, 
  gejala, atau jalan lain menjadi pengganti yang tidak sesuai dengan 
  prinsip Alkitab.

  2. Hidup Kudus

  Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang hidupnya telah 
  diubah oleh pengaruh Roh Kudus dan firman, sehingga dia menjadi 
  orang yang suka akan kekudusan. Karena dipenuhi Roh Kudus, dengan 
  sendirinya orang tersebut tidak menyukai hal yang palsu, yang tidak 
  benar, yang tidak suci, dan yang menyeleweng. Semua hal yang tidak 
  beres akan dia singkirkan. Karena Roh Kudus memenuhi dirinya, maka 
  tidak ada sesuatu yang tidak kudus boleh berada di dalam dirinya. 
  Hidup suci yang dimiliki oleh orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak 
  dapat ditiru, diimitasikan, dipalsukan, atau dibuat-buat. Suci 
  adalah suci. "Berbahagialah mereka yang suci hatinya, karena mereka 
  akan melihat Allah." (Matius 5:8)

  Siapakah di antara kita yang suci? Tidak ada seorang pun yang suci 
  di hadapan Tuhan. Tetapi pada waktu Roh Kudus memenuhi hati kita, 
  paling tidak kita memunyai keinginan untuk menjalani hidup yang 
  suci. Sebelum kita mencapai kualitas kesucian di dalam segala 
  aspek, kita sudah memunyai keinginan yang sempurna. Bila kita mau 
  dibersihkan oleh Tuhan secara total, secara mutlak, dan mau 
  menyerahkan diri kepada-Nya, maka Dia akan memberikan kesucian pada 
  kita, hingga hidup kita memuliakan Dia. Komentar John Calvin 
  mengenai keinginan yang sempurna itu: "Orang suci bukanlah orang 
  yang tanpa dosa, tetapi seseorang yang memunyai kepekaan yang tinggi 
  terhadap dosa sekecil apapun." Sungguh suatu kalimat yang sangat 
  agung!

  Pada tubuh kita terdapat bagian-bagian yang sangat kebal, sehingga 
  setelah terkena goresan atau tertusuk selama berapa detik, masih 
  belum terasa sakitnya. Ada bagian yang bila terkena api tidak 
  langsung terasa panas. Namun, ada juga bagian yang bila tersentuh 
  sedikit saja sudah langsung terasa karena saraf pada bagian itu 
  sangat peka. Bila tangan kita terkena pasir, bahkan sampai seluruh 
  tangan kita kotor pun tidak menjadi masalah. Tapi, coba sedikit 
  saja debu pasir masuk ke mata kita, tentu kita akan langsung 
  berteriak. Kita tidak akan tahan karena mata merupakan bagian yang 
  sangat peka. Orang suci adalah orang yang memunyai kepekaan besar 
  terhadap dosa yang sekecil apapun. Seseorang yang dipenuhi Roh Kudus 
  itu sangat peka. Sedikit ketidakberesan, ketidaksucian, atau 
  motivasi yang sedikit kurang benar, akan langsung ditegurnya. Karena 
  kita tidak mau dan hati nurani kita juga tidak menginginkan adanya 
  pemalsuan, kecurangan, penyelewengan, atau ketidakjujuran sedikit 
  pun.

  Kesucian yang disertai penyerahan total membuktikan orang itu sudah 
  dipenuhi Roh Kudus. Namun, tidak berarti dia sudah luput dari semua 
  dosa. Jangan percaya pada orang yang mengatakan, "Saya sudah 
  dipenuhi Roh Kudus, sebab itu saya mencapai satu taraf di mana saya 
  tidak mungkin berdosa lagi." Stuck datang dari Autralia ke 
  Nongkojajar, Indonesia, untuk memberikan ajaran bahwa dirinya sudah 
  suci, tidak bisa berdosa lagi. Sampai gurunya datang menegur dia, 
  barulah dia bertobat dan mengaku dirinya salah. Tetapi, orang-orang 
  di Indonesia sudah terlanjur banyak yang dipengaruhi olehnya. 
  Sunsight, di California, berbicara banyak tentang Roh Kudus dan 
  kedatangan Kristus. Ia mengatakan bahwa dia sudah mendapat satu 
  pengertian, di mana wahyu Tuhan berkata kepadanya, "Yesus akan 
  datang sebelum dia mati, sehingga dia tidak perlu mati. Dia akan 
  langsung bertemu dengan-Nya pada waktu Dia datang dan mengangkat 
  dirinya." Nyatanya, tak lama kemudian dia mati. Semua itu 
  menunjukkan pengertian yang berlebihan. Mereka telah tertipu oleh 
  setan, tetapi mungkin mereka tidak sadar. Meski mereka kelihatan 
  rohani sekali, hebat sekali, atau suci sekali, tapi sebenarnya 
  mereka sudah keluar dari kebenaran Alkitab.

  Mungkinkah manusia mencabut akar dosa sampai tidak mungkin berdosa 
  lagi selama hidupnya? Tidak! Kita masih mungkin berbuat dosa, masih 
  mungkin kurang suci, tetapi kita memunyai keinginan untuk 
  sepenuhnya dikuasai oleh Tuhan yang suci. Itulah kesempurnaan di 
  dalam motivasi kita. Itulah kesempurnaan kualitas sebelum kita 
  mencapai kesempurnaan kuantitas, dan itulah tanda orang dipenuhi 
  Roh Kudus.

  3. Menjunjung Tinggi Firman

  Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang menjunjung tinggi 
  Alkitab dan tidak akan memperdebatkannya. Ketika Alkitab sudah 
  berbicara, dia akan berhenti. Di antara pengertian yang 
  berbeda-beda, di antara ajaran yang simpang siur, dan doktrin yang 
  berbeda-beda tekanannya, mari kita kembali kepada Alkitab. Biarlah 
  Alkitab yang memberikan pengertian yang seimbang dan stabil 
  berdasarkan seluruh firman yang sudah dicetak, yang sudah diberikan 
  kepada kita. Dengan pengertian yang harmonis itulah kita tahu ada 
  jawaban dalam Alkitab. Lalu kita bungkam, berhenti, dan tidak 
  mendebatnya karena Alkitab adalah otoritas tertinggi. Jangan 
  menambahkan isi Alkitab dengan konsili-konsili, atau   
  doktrin-doktrin, atau tradisi-tradisi yang ada di dalam buku 
  manusia. Yesus berkata, "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, 
  padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Sedangkan ajaran yang mereka 
  ajarkan ialah perintah manusia." Bila pada suatu hari kita menemukan 
  buku teologi apapun, yang mengemukakan doktrin yang memberi peluang 
  untuk memperbaiki Alkitab, kita harus meninggalkan buku tersebut dan 
  kembali kepada Alkitab. Bila suatu saat kita menemukan hal-hal yang 
  belum dikatakan dengan jelas dalam khotbah yang disampaikan, bahkan 
  oleh pengkhotbah yang kita sukai sekalipun, kembalilah kepada 
  Alkitab, bukan kepada khotbah tersebut.

  Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang hatinya dipenuhi 
  dengan firman dan segala hikmat Tuhan yang tersimpan di dalam 
  kekayaan firman-Nya. Jadi, Roh Kudus dan firman tidak bisa 
  dipisahkan karena Roh Kudus adalah Roh kebenaran. Orang yang 
  menyebut diri mengabarkan kebenaran, tapi tidak menitikberatkan Roh 
  Kudus dan pimpinan-Nya, adalah omong kosong belaka. Orang yang 
  mengaku diri dipenuhi Roh Kudus, tetapi berita yang disampaikan 
  tidak sesuai dengan firman, itu pun omong kosong. Orang yang 
  dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang menitikberatkan kehendak dan 
  pimpinan Roh Kudus atas dirinya serta menyampaikan berita yang 
  sesuai dengan Alkitab. Kedua hal ini menjadi satu. Ketika dia 
  memberitakan, Roh mengurapi, karena itu berita yang dia sampaikan 
  menjadi jelas sesuai dengan Alkitab.

  4. Memberitakan Injil

  Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang mementingkan Injil 
  dan pengabarannya. Untuk itulah Roh Kudus diturunkan ke dunia. Roh 
  Kudus diberikan untuk memuliakan Kristus. Bapa mengirim Roh Kudus 
  untuk memuliakan Anak, karena Anak pernah dipermalukan, dihina, 
  diejek, difitnah, diumpat, dijual, dihakimi secara tidak adil, 
  bahkan akhirnya dipaku di kayu salib. Keadaan pernah dipermalukan 
  itu perlu dinormalisasi, dipulihkan kembali, karena semua itu tidak 
  seharusnya diterima oleh Anak. Siapa yang mengerjakan semua itu? Roh 
  Kudus. Roh Kudus akan membawa Anak kembali pada kemuliaan asli yang 
  ada pada-Nya; mengembalikan kemuliaan Kristus. Yesus berkata, 
  "Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika Aku tidak pergi, 
  maka Penghibur itu tidak akan datang kepadamu. Jika Roh Kudus 
  datang, Dia akan memuliakan Aku" (Yohanes 16:13-14). Jadi, Roh 
  Kuduslah yang akan mempermuliakan Kristus.

  Bagaimana kita mengetahui Roh Kudus bekerja dengan hebat di dalam 
  satu kebaktian? Tatkala Yesus ditinggikan, dosa dinyatakan, dan 
  orang mulai ditegur dosanya, lalu bertobat dan kembali kepada 
  Kristus. Saat itulah kita melihat Roh Kudus bekerja. Yang membuat 
  semua kemungkinan ini terjadi adalah bila pengkhotbahnya 
  mengutamakan kematian dan kebangkitan Kristus, meninggikan Kristus, 
  dan memberitakan Injil-Nya. Ketaatan pengkhotbah itulah yang membuat 
  Roh Kudus mengurapi, mendampingi, menyertai, dan memenuhi kebaktian 
  yang dipimpinnya. Itu yang disebut kepenuhan Roh Kudus. Dengan 
  motivasi memuliakan Kristus, menjunjung tinggi Kristus yang pernah 
  dihina, disalib, dan akhirnya dibangkitkan kembali, Roh Kudus pasti 
  mengurapi dan memimpin kebaktian yang dipimpinnya. Kalau seseorang 
  menjunjung tinggi Kristus dalam sepanjang hidupnya, berarti dia 
  terus-menerus menyatakan diri dipenuhi Roh Kudus, dan saat dirinya 
  dipenuhi Roh Kudus, dia kembali meninggikan Kristus.

  5. Berani Menjalankan Kehendak Allah

  Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang berani, yang tidak 
  takut menjalankan kehendak Allah. Sebelum seseorang dipenuhi Roh 
  Kudus, dia merasa terkejut dan takut ketika melihat 
  penganiaya-penganiaya mendekati dirinya. Seperti murid-murid Yesus 
  Kristus yang mengunci semua pintu karena takut. Tetapi setelah 
  mereka dipenuhi Roh Kudus, mereka justru membongkar pintu, membuang 
  kunci, dan pergi ke mana saja, tanpa merisaukan apakah masih dapat 
  pulang atau tidak. Kira-kira 26 tahun yang lalu, saya pernah 
  mendengar kalimat senada dari seseorang, "Saya sering pergi ke Eropa 
  Timur. Pada waktu itu, komunisme di Rusia begitu kejam, KGB 
  menangkap dan menganiaya semua orang yang mengabarkan Injil."

  Ketika saya berada di Rusia, seorang pendeta bercerita bahwa mereka 
  yang berada di kota Minsk ini mendapat penganiayaan secara halus. 
  Maksudnya, KGB selalu menyiarkan di TV, bahwa orang Kristen Injili 
  bukanlah orang yang beragama Kristen. Mereka adalah bidat di dalam 
  kekristenan, kadang-kadang mereka membunuh anak-anak kecil. Jadi, 
  penganiayaan tidak dijalankan dengan menangkap, memukul, dan 
  memenjarakan hamba-hamba Tuhan. Penganiayaan dilakukan dengan 
  memberikan topi dan kalimat-kalimat yang membuat rakyat membenci dan 
  meninggalkan orang Kristen. Mereka diisukan sebagai orang yang 
  paling kejam, tidak berperikemanusiaan, bahkan sampai membunuh 
  anak-anak, dan diisukan bukan sebagai orang Kristen yang sejati. 
  Sebab itu, sulit sekali bagi mereka untuk mengabarkan Injil karena 
  orang-orang tidak percaya. Itulah yang dimaksud dengan penganiayaan 
  secara halus.

  Orang yang dipenuhi Roh Kudus memunyai keberanian. Yang tadinya 
  takut mati sekarang tidak, yang tadinya malu sekarang tidak, yang 
  tadinya takut dilawan sekarang tidak, yang tadinya takut kehilangan 
  pangsa pasar sekarang tidak. Dia tahu bahwa dia sedang menjalankan 
  kebenaran. Petrus pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali dengan 
  berkata, "Aku tidak mengenal Dia." Itulah mulut manusia, mulut yang 
  baru saja mengaku, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang Hidup." 
  Mengapa kalimat seperti itu bisa keluar dari Petrus? Bukankah dia 
  pendeta besar, rasul yang paling penting, bahkan kepala rasul, 
  kardinal, dan uskup dari kedua belas rasul? Mengapa Petrus sampai 
  berani mengatakan ia tidak mengenal Kristus? Itulah manusia. Kalau 
  untuk mendapat untung, dia pasti segera mengatakan "ya". Tetapi, 
  kalau rugi, pasti menjawab "tidak". Pada saat keadaan kebebasan 
  beragama dijamin, maka orang akan mengumumkan dirinya sebagai orang 
  Kristen. Tetapi kalau Pancasila sudah tidak berlaku, kalau 
  kekristenan akan dibasmi, kalau musuh orang Kristen datang untuk 
  menangkap semua orang Kristen, mereka segera beralih mengaku diri 
  sebagai orang yang memeluk agama lain, bukan orang Kristen. Itulah 
  manusia, tak peduli apakah dia adalah uskup dunia.

  Petrus adalah kepala rasul atau pemimpin agama. Waktu keuntungan 
  datang, semua mengikut Yesus. Waktu kerugian datang, salib dibuang, 
  Alkitab dibuang, berubah menjadi orang yang tidak berani mengaku 
  dirinya sebagai orang yang mengenal Yesus. Yesus tidak menegur 
  Petrus, tetapi memandangnya dengan pandangan yang penuh kemurahan, 
  seolah berkata, "Ingatlah, Aku sudah tahu semua tentang hidupmu, 
  tentang dagingmu yang lemah, karena kau belum dipenuhi Roh Kudus." 
  Setelah dipenuhi Roh Kudus, Petrus berubah. Ketika dia ditangkap dan 
  diancam akan dianiaya, ketika dia disuruh berhenti dan dilarang 
  mengabarkan Injil, dia menjawab, "Silakan kamu putuskan sendiri 
  manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat 
  kepada Allah? Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata 
  tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar." 
  Keberanian yang sekarang Petrus miliki adalah keberanian demi Injil, 
  dia tidak lagi memperhitungkan untung rugi dan mati hidup dirinya 
  sendiri.

  Saya mengenal banyak orang Kristen yang tadinya sangat pemalu dan 
  penakut. Tapi sekarang, tiap-tiap hari mereka membagikan traktat 
  dan mendoakan orang sakit. Saya tahu orang seperti itu telah 
  dipenuhi Roh Kudus. Saya percaya orang yang dipenuhi Roh Kudus 
  adalah orang yang memunyai keberanian, cinta kasih, kesungguhan 
  untuk melayani, dan selalu siap memuliakan Allah. Meskipun dia 
  begitu sibuk, dia tetap bisa melayani karena telah dipenuhi Roh 
  Kudus. Oleh sebab itu, dia tidak merasa malu. Diejek pun tidak 
  menjadi masalah baginya.

  Ibu saya menjadi janda pada umur 33 tahun. Saat itu dia berlutut dan 
  berdoa, berjanji seumur hidup tidak akan menikah lagi. Ia bertekad 
  membesarkan kedelapan anak yang telah Tuhan berikan kepadanya. Pada 
  zaman Jepang menjajah Indonesia, sangat tidak gampang mencari makan. 
  Selain menjadi ibu, ia harus merangkap menjadi bapak. Memang berat 
  baginya, tetapi dia masih memunyai waktu 1 hari dalam seminggu untuk 
  berpuasa. Dan selama berpuluh-puluh tahun, dengan mengenakan baju 
  putih, ia menyisihkan 1 hari dalam seminggu, meninggalkan semua 
  pekerjaan dan keluarganya untuk pergi mengabarkan Injil. "Mengapa 
  setiap pergi Ibu selalu membawa bungkusan?" Saya bertanya karena 
  saya merasa keluarga kami sendiri kekurangan. Jawabnya, "Ketika saya 
  membesuk, saya menemukan banyak orang yang lebih miskin dari kita, 
  maka saya memberikan sedikit beras dan gula kepada mereka." Orang 
  yang dipenuhi Roh Kudus dipenuhi oleh keberanian dan cinta kasih 
  terhadap sesama.

  6. Menghasilkan Buah Roh

  Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang menghasilkan buah 
  Roh. Menghasilkan buah Roh Kudus adalah bukti atau fakta yang tidak 
  bisa dipalsukan. Alkitab mengatakan, "... dari buahnyalah kamu akan 
  mengenal mereka" (Matius 7:20). Kalau sebatang pohon disebut pohon 
  ara, tentunya tidak akan membuahkan semak duri, bukan? Bisakah kita 
  menemukan buah ara di semak duri, bisakah kita menemukan buah anggur 
  di atas semak? Tidak mungkin. Semak menghasilkan semak, durian 
  menghasilkan durian, semangka menghasilkan semangka, anggur 
  menghasilkan anggur, tetapi semak duri tidak akan menghasilkan buah 
  mangga. Roh Kudus memenuhi seseorang, maka orang itu akan menyatakan 
  hidup dengan etika yang baru, yaitu etika dari Roh Kudus. Hal ini 
  tidak bisa dipalsukan. Bukan saja demikian, orang yang dipenuhi Roh 
  Kudus adalah orang yang penuh dengan cinta kasih Allah. Dengan cinta 
  kasih yang memenuhi hatinya itulah dia tahu bagaimana 
  membagi-bagikan anugerah surgawi, anugerah untuk hidup di dunia, dan 
  anugerah yang cukup untuk tiap-tiap hari kepada orang lain.

  Orang yang dipenuhi Roh Kudus, tidak akan melalui hidupnya dengan 
  hanya memikirkan dirinya sendiri. Roh Kudus akan menolong dia 
  meninggalkan hidup yang berpusat pada diri sendiri dan menerima 
  hidup yang berpusat pada kemuliaan Tuhan. Roh Kudus tidak akan 
  memperbolehkan seseorang hidup bagi dirinya sendiri, karena kasih 
  Kristus akan mendorongnya, sehingga dia mau hidup bagi Dia yang 
  sudah mati dan bangkit baginya. Siapakah yang melakukan hal itu? Roh 
  Kudus. Paulus di dalam Filipi 2:13 berkata, "karena Allahlah yang 
  mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut 
  kerelaan-Nya." Allah yang bekerja di dalam diri kita adalah Allah 
  Oknum ketiga Tritunggal, Roh Kudus. Dia berada dalam diri seseorang 
  dan membuat cinta kasih yang tadinya tidak mungkin kita miliki, 
  menjadi mungkin. Kasih memenuhi hati kita. Bukan saja demikian, Roma 
  5:5-6 mengatakan bahwa pada waktu kita berada dalam sengsara dan 
  penderitaan, Roh Kudus mencurahkan sesuatu secara merata dalam hati 
  kita. Apa yang dicurahkan? Cinta kasih Allah. Ketika Roh memenuhi 
  seseorang, maka cinta kasih Allah akan memenuhi hatinya. Tatkala Roh 
  memenuhi seseorang, dia tidak akan digoyahkan oleh penderitaan, 
  siksaan, sengsara, kematian, dan kesulitan duniawi karena cinta 
  kasih Allah dicurahkan merata di dalam hatinya. Dengan cinta kasih 
  itulah dia mengatasi segala penderitaan dan kesulitan.

  Itulah ciri-ciri orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Alkitab 
  memberikan prinsip-prinsip yang jauh berbeda dari apa yang sering 
  dikumandangkan pada zaman ini. Hendaknya kita lebih waspada dan 
  cermat menguji setiap roh, sehingga kita tidak terjerumus ke dalam 
  ajaran-ajaran yang tidak benar.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Roh Kudus, Doa, dan Kebangunan
  Penulis: Pdt. Dr. Stephen Tong
  Penerbit: Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta 1995
  Halaman: 99 -- 110

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

SABDA ALKITAB
==>  http://alkitab.sabda.org/
  Jika Anda ingin menggali ayat-ayat Alkitab dengan teliti dan 
  mendalam, atau ingin mempersiapkan bahan pelajaran Alkitab namun 
  tidak memiliki bahan-bahan dan alat-alat biblika yang lengkap, situs 
  SABDA Alkitab dapat menjadi salah satu alternatif bagi Anda untuk 
  mempelajari Alkitab. Situs ini berisi bahan-bahan biblika seperti 
  Tafsiran Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan 
  Sistem Studi Peta. Terdapat pula bahan-bahan pendukung lain seperti 
  Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni yang berhubungan dengan 
  Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel Teologi, Ilustrasi 
  Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya. Keseluruhan bahan tersebut 
  terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical 
  computation system) dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk 
  mempelajari dan mendalami Alkitab. Selamat menjelajahinya.
  
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I N D I A
  Kelompok ekstrimis agama mayoritas India menawarkan uang, makanan, 
  dan minuman beralkohol kepada setiap orang yang membunuh orang 
  Kristen dan menghancurkan rumah mereka. Partai komunis India 
  memperkirakan lebih dari lima ratus orang Kristen telah dibunuh oleh 
  gerombolan ekstrimis di Orissa sejak akhir Agustus. Jumlah tersebut 
  dua belas kali lebih banyak daripada klaim pemerintah bahwa yang 
  dibunuh hanya berjumlah empat puluh orang. Tetapi sekarang jumlahnya 
  bahkan lebih tinggi -- kepala para pendeta dihargai dengan sejumlah 
  uang.

  FR, ketua organisasi Kabar Baik India, mengatakan bahwa kaum 
  militan mayoritas sedang menjadikan para pemimpin Kristen target 
  mereka, seperti yang dilaporkan Christian Post. Harga yang 
  diberikan untuk membunuh seorang pendeta adalah Rp 2,5 juta. FR, 
  ketua beberapa rumah yatim di Orissa, mengatakan bahwa ia telah 
  menolong 25 pendeta meninggalkan kamp pengungsi, tetapi 250 
  pemimpin Kristen masih dalam perlindungan. "Semua pendeta adalah 
  target yang bernilai tinggi, kita harus mengeluarkan mereka dari 
  kamp pengungsian."

  Seorang juru bicara Christian Council berkata, "Orang-orang ditawari 
  upah untuk membunuh dan menghancurkan gereja-gereja dan harta milik 
  orang-orang Kristen. Mereka ditawari minuman keras impor dan 
  senjata. Mereka diberikan bensin dan minyak tanah." Mari berdoa bagi 
  orang-orang Kristen di Orissa dan yang menganiaya mereka.
  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Mei -- Juni 2009
  Penulis: Tim KDP
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
  Halaman: 10
  Pokok doa:
  * Doakan untuk pendeta-pendeta dan keluarganya yang hidup dalam 
    tekanan kaum ektrimis di India, agar Tuhan memberi kekuatan dan 
    ketabahan kepada mereka. Doakan juga agar mereka tidak berhenti
    berpengharapan pada Tuhan.
  * Doakan agar pemerintah India menerapkan keadilan untuk menjaga
    keselamatan orang-orang percaya yang sering mendapat ancaman dan 
    tekanan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

B U R M A
  Pihak yang berwenang semakin membatasi kegiatan kekristenan di 
  ibu kota negara, Rangoon, dan daerah sekitarnya. Beberapa gereja pun 
  ditutup. Perintah pembatasan tersebut dikeluarkan pada 5 Januari 
  2009 dan telah memaksa sejumlah besar persekutuan Kristen di 
  rumah-rumah atau apartemen menghentikan kegiatannya. Para pejabat 
  yang berwenang telah memerintahkan beberapa gereja besar di Rangoon 
  untuk menghentikan kegiatan ibadah dan melarang pertemuan-pertemuan 
  yang menggunakan fasilitas tanpa izin.

  Pada akhir tahun 1990-an, pihak yang berwenang berhenti 
  mengeluarkan izin pembelian tanah bagi pembangunan gereja baru. 
  Menurut kantor berita Mizzima, Burma, hal ini mengakibatkan banyak 
  orang Kristen Burma mengadakan kegiatan ibadah dengan menyewa 
  gedung apartemen dan perkantoran. Kyauktada Township Peace dan 
  Development Council, pada tanggal 5 Januari, mengundang pendeta dari 
  seratus lebih gereja yang ada di Rangoon. Dalam pertemuan tersebut, 
  para pendeta diminta untuk menandatangani dokumen perjanjian 
  penghentian kegiatan kekristenan di gereja mereka. Sekitar lima 
  puluh pendeta hadir, kata Mizzima. Dokumen itu berisikan ancaman 
  hukuman, termasuk kurungan dan penyegelan fasilitas gereja bagi 
  pendeta yang menolak mematuhi perintah penutupan. Mizzima mengutip 
  seorang Kristen yang menyatakan bahwa 80 persen gereja di Rangoon 
  terkena dampak dari perintah ini.
  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Juni -- Juli 2009
  Penulis: Tim KDP
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
  Halaman: 10
  Pokok doa:
  * Berdoalah agar Tuhan melembutkan hati pemerintah Burma untuk takut
    akan Tuhan, dan memberikan kebebasan kepada orang Kristen untuk
    mengadakan kegiatan ibadah.
  * Ditantang dengan berbagai ancaman, biarlah gereja Tuhan di Burma 
    tetap kuat dalam iman dan setia serta percaya bahwa Tuhan pasti 
    akan membuka jalan bagi masalah mereka.
    
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                    GAYA HIDUP SEBAGAI TERANG MISI

  Banyak orang percaya yang masih salah mengerti mengenai pelayanan
  misi. Sering kali, mereka berpendapat bahwa pelayanan misi itu harus
  dilakukan dengan cara misi sosial, proklamasi Injil, dan
  membagi-bagi traktat serta brosur. Padahal, misi bukan hanya
  berbicara soal berita atau misi sosial, tetapi juga berbicara soal
  misi etika dalam kehidupan orang percaya. Tujuan dari misi Allah
  adalah kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah diakui melalui gaya hidup
  yang memancarkan kasih Kristus, sehingga orang berdosa kembali ke
  jalan yang benar. Kemuliaan Allah mendapat tempat tertinggi lebih
  dari segala pujian dan penyembahan mana pun apabila ada seorang yang
  berdosa bertobat. Ada begitu banyak malaikat di surga yang
  bersukacita dan memuji Allah ketika seorang berdosa bertobat.
  Sukacita dan pujian ini melebihi sukacita dan penyembahan dari
  orang-orang yang tidak memerlukan pertobatan karena mereka sudah
  hidup dalam Kristus. Oleh sebab itu, sebagai orang percaya, kita
  harus menyadari pentingnya misi etika, yakni melaksanakan misi Allah
  melalui kata dan perbuatan kita yang sesuai dengan firman Allah.
  Karena kata dan perbuatan yang mulia membawa pujian dan penyembahan
  yang lebih besar apabila ada orang berdosa kembali ke jalan-Nya.
  Hidup kita ini bagaikan sebuah cermin, yang apabila kita melihat
  cermin yang memancarkan kemuliaan Allah, pada cermin rohani, kita
  melihat terang Kristus pada diri kita. Hidupku bukan aku lagi,
  melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Misi, Diskusi dan Doa
  Penulis: Dr. Makmur Halim
  Penerbit: Gandum Mas, Malang 2000
  Halaman: 18 -- 20

  POKOK DOA:

  1. Berdoalah meminta Roh Tuhan menguasai hidup setiap orang percaya
     di Indonesia, agar gaya hidup, kata-kata, dan perbuatan mereka
     memancarkan kasih Kristus dan membawa pertobatan bagi orang lain.

  2. Mengucapsyukurlah bagi setiap orang yang bertobat kepada Yesus
     melalui kata-kata dan perbuatan seseorang yang sudah hidup dalam
     Kristus. Doakanlah agar ia juga menjadi misionaris melalui 
     kata-kata dan perbuatannya bagi orang yang lain.

  3. Doakanlah bagi mereka yang tersandung oleh kata-kata dan 
     perbuatan orang Kristen yang tidak memuliakan Allah, agar mereka 
     juga beroleh kesempatan lain untuk melihat gaya hidup orang 
     percaya yang memuliakan nama Tuhan.

  4. Berdoalah bagi para misionaris yang melayani di Indonesia agar
     mereka dapat membawa kasih Allah dan terang pengharapan Kristus
     bagi orang-orang berdosa, dan bukan membawa budaya Barat ke 
     ladang misi.

  5. Berdoalah agar gaya hidup para misionaris di Indonesia yang
     sedang melayani di ladang-ladang misi, dapat dikendalikan dan
     dipimpin oleh Roh Kudus untuk menjadi terang dan berkat bagi
     orang yang belum percaya.

______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org