Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/22

e-JEMMi edisi No. 22 Vol. 12/2009 (2-6-2009)

Siapakah Roh Kudus Itu?

 
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Siapakah Roh Kudus Itu?
SUMBER MISI: PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen)
DOA BAGI MISI DUNIA: Irlandia, Ukraina
DOA BAGI INDONESIA: Buruknya Fasilitas Perpustakaan Sekolah

______________________________________________________________________

  THERE IS NO STAIN OF SIN
                         THAT CHRIST`S CLEANSING POWER CAN NOT REMOVE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Roh Kudus bukan saja seorang Pribadi, tapi Ia adalah Pribadi ketiga
  dari Trinitas, setara dengan Allah Bapa dan Allah Anak. Namun,
  banyak orang Kristen beranggapan bahwa Roh Kudus itu hanyalah
  kekuatan tak berwujud/suatu pengaruh (semacam kekuatan listrik), dan
  bukan seorang Pribadi. Konsep ini keliru. Roh Kudus adalah Pribadi,
  yang memiliki otoritas dan kuasa yang luar biasa untuk menolong
  orang Kristen menerima keselamatan dan menuntun kita ke dalam
  kebenaran firman-Nya.

  Nah, untuk mengetahui siapa Roh Kudus itu, apa peranan-Nya, apa
  hubungan-Nya dengan misi, serta bagaimana Roh Kudus bekerja dalam
  hati kita, maka setelah merayakan Hari Pentakosta minggu yang lalu,
  e-JEMMi, secara berturut-turut selama bulan Juni ini, akan membahas
  tentang Roh Kudus. Meskipun merupakan pokok bahasan yang tidak mudah
  untuk dipahami, tapi kami percaya, dengan pertolongan-Nya, kita akan
  dimampukan untuk mengenal Roh Kudus dengan benar.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://misi.sabda.org/
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                       SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?

  Dari antara semua pokok ajaran Kristen, tak satu pun yang akan
  membingungkan Anda selain pembahasan mengenai Roh Kudus. Pada saat
  saya membuka halaman pertama Alkitab dan membaca mengenai Roh Kudus,
  saya segera mengerti bahwa saya mengalami kesulitan. Pertama, saya
  telah banyak mendengar bahwa roh-roh itu tidak benar-benar ada.
  Mereka hanyalah hasil rekaman orang-orang dewasa untuk
  menakut-nakuti anak-anak kecil supaya mereka patuh. Kemudian, saya
  juga belum pernah mendengar tentang roh yang berpihak kepada
  orang-orang yang baik. Dalam cerita-cerita yang dikisahkan pada
  malam hari kepada saya ketika saya masih muda, misalnya bila saya
  dan anak-anak lain duduk di sekitar api unggun pada waktu kemping,
  roh-roh selalu berperan sebagai tokoh-tokoh jahat. Jelasnya,
  bercerita tentang roh-roh hanya memiliki satu maksud, yakni untuk
  menakut-nakuti orang.

  Dengan latar belakang pengenalan akan kisah-kisah tentang roh-roh
  seperti di atas, tidak mengherankan jikalau orang-orang yang baru
  menjadi Kristen mengalami kesulitan memahami Roh yang
  sungguh-sungguh ada dan bahkan yang suci. Terjemahan Alkitab bahasa
  Indonesia menyebut Roh itu sebagai Roh Kudus. Kata Yunani "pneuma"
  untuk menyatakan Roh tidak banyak menyumbangkan pengertian yang
  jelas karena kata itu hanya berarti "angin" atau "napas". Tetapi
  kata Roh rupanya lebih dapat diterima dalam generasi kita ini. Kita
  harus membedakan antara zat dan roh. Kita sendiri terdiri dari kedua
  unsur ini, yakni tubuh (zat) dan roh. Tubuh adalah tempat kediaman
  roh kita. Bagian tubuh jasmani kita makin lama makin tua, lemah, dan
  rusak, lalu kelak akan mati. Tetapi bagian dari kita yang bersifat
  roh akan hidup untuk selama-lamanya. Inilah yang disebut kekekalan.

  Alkitab berkata bahwa "Allah itu Roh". Itu berarti, Allah tidak
  memunyai tubuh jasmani. Karena Dia adalah Roh, maka Dia tidak
  dibatasi oleh satu tempat tertentu, melainkan Dia bisa hadir di
  mana-mana. Dalam istilah teologi, ini disebut sebagai Mahahadir.
  Ketika Yesus kembali ke surga setelah kebangkitan-Nya, Ia berjanji
  kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan mengirimkan Roh Kudus yang akan
  tinggal di dalam diri mereka dan bahwa Roh itu akan menjadi Guru,
  Pemimpin, dan Sahabat mereka. Selanjutnya dijanjikan juga, saat
  turun ke atas mereka, Roh Kudus akan mengaruniakan kemampuan untuk
  menyaksikan tentang Yesus kepada setiap orang. "Tetapi kamu akan
  menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
  menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan
  sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8).

  Sementara Anda bersekutu dengan orang-orang Kristen yang memunyai
  latar belakang gereja yang berbeda-beda, Anda akan melihat perbedaan
  pendapat tentang Roh Kudus dan pelayanan-Nya. Perjanjian Baru
  menggunakan berbagai ungkapan untuk menggambarkan kegiatan Roh Kudus
  itu. Ada pembicaraan mengenai "dibaptiskan" dengan Roh Kudus.
  Sebagian orang-orang Kristen percaya bahwa istilah-istilah ini
  hanyalah cara pengungkapan yang berbeda-beda mengenai pelayanan
  utama dari Roh itu kepada orang-orang Kristen. Orang-orang lain
  mengajarkan bahwa istilah-istilah tadi menggambarkan
  tingkat-tingkat pelayanan yang berbeda-beda dari Roh Kudus itu
  kepada kita. Kelak, permasalahan ini pasti ingin Anda pelajari
  secara mendalam bagi diri Anda sendiri. Tetapi untuk sekarang,
  haruslah Anda ketahui bahwa Roh Kudus sungguh-sungguh diam di dalam
  diri Anda, dan Ia akan menguatkan dan memampukan Anda menjalani
  kehidupan yang berkenan kepada Allah. Barangkali Anda ingin
  merenungkan dan mempelajari ayat-ayat firman Allah yang berhubungan
  dengan kebenaran-kebenaran tentang Roh Kudus, Anda dapat membacanya
  dalam Yohanes 14:16-17, 15:26, Kisah Para Rasul 1:5, 7, 8, 4:31,
  atau 1 Korintus 12:13.

  Suka Menerima Hadiah

  Setiap orang suka menerima hadiah, tidak terkecuali orang-orang
  Kristen. Dari pemberian seseorang, kita mengetahui banyak mengenai
  siapa pemberi itu. Hadiah-hadiah biasanya menyatakan kasih,
  kemurahan hati, pengertian, maupun perhatian pada pihak pemberi.
  Alkitab berbicara mengenai hadiah-hadiah atau karunia-karunia yang
  diberikan oleh Roh Kudus kepada kita. Karunia-karunia tidak berwujud
  hadiah bendawi, melainkan berwujud talenta atau kemampuan yang
  diberikan oleh Roh Kudus agar kita mampu berbakti dan melayani Allah
  dengan berhasil. Apa sajakah karunia-karunia itu? Dalam Perjanjian
  Baru, Paulus memaparkan karunia-karunia itu di berbagai bagian
  tulisannya. Ada baiknya kita membaca ayat-ayat berikut dengan
  saksama, kemudian menyusun karunia-karunia tersebut dalam sebuah
  daftar.

  "Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota,
  tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian
  juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus
  tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang
  lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut
  kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu
  adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman
  kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika
  karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk
  menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan
  sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa
  yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin, siapa
  yang menunjukkan kemurahan hendaklah ia melakukannya dengan
  sukacita" (Roma 12:4-8).

  "Ada rupa-rupa kurunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa
  pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan
  ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam
  semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan
  Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh
  memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang
  lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan
  pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan
  kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada
  yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan
  kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk membedakan
  bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk
  berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan
  karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini
  dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia
  kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya"
  (1 Korintus 12:4-11).

  "Itulah sebabnya kata nas: `Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia
  membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada
  manusia.` Bukankah `Ia telah naik` berarti bahwa Ia juga telah turun
  ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang
  telah naik jauh lebih tinggi daripada semua langit, untuk memenuhkan
  segala sesuatu. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
  nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
  pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
  pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita
  semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
  tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang
  sesuai dengan kepenuhan Kristus" (Efesus 4:8-13).

  Jelaslah, daftar yang diberikan oleh Paulus di atas bukanlah
  dimaksudkan untuk mengungkapkan semua karunia yang ada, tetapi untuk
  menggambarkan betapa banyaknya corak karunia-karunia yang disediakan
  Tuhan bagi orang-orang percaya dalam gereja. Dengan membandingkan
  bagian-bagian Alkitab ini, dapatlah kita membuat suatu daftar
  sebagai contoh yang saksama mengenai semua karunia yang ada. Memang
  ada bermacam-macam cara untuk menggolongkan karunia-karunia ini.
  Cara yang berikut barangkali dapat menolong kita.

  1. Karunia-karunia yang diperlukan untuk kepemimpinan rohani dalam
     gereja. Di sini Paulus menyebutkan berbagai bidang kepemimpinan,
     yakni: pendeta, pengabar Injil, nabi, guru, dan administrator.

  2. Karunia-karunia untuk melaksanakan pelayanan rohani kepada
     orang-orang lain. Karunia-karunia ini diperlukan untuk melayani
     orang-orang sakit, miskin, kecil hati, atau kecewa.

  3. Karunia-karunia untuk membangun diri sendiri secara rohani.
     Karunia-karunia ini adalah karunia iman, berkata-kata dengan
     bahasa roh, menafsirkan bahasa roh, dan pengertian rohani.
     (1 Korintus 14:6-25).

  Jadi, kita dapat melihat bahwa Roh Kudus telah menyediakan segala
  sumber yang perlu untuk menyatakan firman Allah, baik kepada gereja
  maupun kepada dunia luar. Pertanyaan penting yang kedua ialah, dalam
  gambaran tersebut, di manakah tempat Anda? Dengan perkataan lain,
  bagaimana kita dapat memperoleh karunia-karunia ini? Jelas sekali,
  bahwa Roh Kudus tidaklah memberikan semua jenis karunia kepada satu
  orang, tetapi setiap orang Kristen diberi-Nya paling sedikit sebuah
  karunia. Jelaslah bahwa kita tidak mendapat karunia-karunia Roh itu
  dengan cara menginginkannya, memintanya dengan sangat, atau pun
  berusaha untuk memperolehnya. Kata Paulus, karunia-karunia itu
  diberikan oleh Roh Kudus menurut kerelaan-Nya sendiri atau "seperti
  yang dikehendaki-Nya" (1 Korintus 12:11) atau kepada siapa saja yang
  dikehendaki-Nya. Itulah sebabnya karunia-karunia itu disebut
  pemberian atau hadiah. Hadiah-hadiah memang diberikan, bukan
  merupakan hasil dari usaha atau pekerjaan bilamana kita memenuhi
  syarat-syarat. Kalau tidak demikian, maka itu bukan lagi hadiah.

  Yang Harus Dihindari

  Ada dua kekeliruan yang harus kita hindari ketika memikirkan
  karunia-karunia Roh. Yang pertama ialah kekeliruan dalam mana kita
  sangat menginginkan karunia-karunia rohani yang paling menakjubkan
  seperti yang dimiliki oleh orang-orang lain. Rasul Paulus dengan
  tegas memberi peringatan dalam hal ini. Sering kali, saya
  menginginkan memiliki karunia dalam bidang musik maupun berceramah
  secara hebat. Dan bahkan yang lebih hebat lagi, saya mendambakan
  kemampuan untuk menyembuhkan orang-orang sakit, bahkan menghidupkan
  orang mati. Ternyata karunia-karunia yang demikian tidak Tuhan
  berikan kepada setiap orang percaya. Seandainya karunia-karunia
  tersebut dapat diminta atau dituntut, maka setiap orang Kristen di
  dunia ini akan memilikinya. Memang menyembuhkan seseorang dari
  penyakit kanker yang ganas jelas lebih hebat daripada membawa
  sekeranjang buah-buahan kepada keluarga yang lapar. Namun, Roh
  Kudus yang sama yang memberikan kedua karunia itu, baik karunia
  penyembuhan maupun karunia "kemurahan" dalam melayani orang-orang
  yang membutuhkan pertolongan (Roma 12:8).

  Oleh sebab itu, janganlah Anda iri hati atau cemburu melihat Roh
  Allah memberikan karunia yang lebih menggetarkan kepada orang lain.
  Sebaliknya, sadarilah apa karunia khusus yang Anda terima dari
  Tuhan. Kemudian mulailah mengembangkannya. Misalnya, bila Anda
  diberi Allah talenta atau karunia untuk menasihati, maka mulailah
  memerhatikan keadaaan di sekitar Anda dan pakailah setiap kesempatan
  untuk menggunakan karunia itu. Coba pertimbangkan
  kemungkinan-kemungkinan untuk mengunjungi orang sakit, orang yang
  berusia lanjut, atau orang yang sedang dilanda kesedihan karena
  orang yang mereka kasihi meninggal. Berdoalah bersama mereka,
  bacakanlah firman Tuhan kepada mereka. Tolonglah mereka memenuhi
  keperluan jasmani mereka, baik dengan memberikan makanan, uang,
  maupun dengan mengerjakan hal-hal yang tak sanggup mereka kerjakan
  karena satu atau lain sebabnya. Dengan berbuat demikian, Anda
  sebenarnya telah memakai karunia yang telah diberikan oleh Roh Kudus
  kepada Anda.

  Kesalahan kedua yang sering kita temukan di kalangan Kristen ialah
  harapan atau anggapan bahwa kita semua harus menerima
  karunia-karunia yang bersamaan. Rasul Paulus mengatakan bahwa "ada
  rupa-rupa karunia" (1 Korintus 12:4). Selanjutnya dia menunjukkan
  bahwa setiap anggota tubuh seseorang memiliki fungsi yang khusus.
  Itulah sebabnya tidak bijaksana bila kita mengharapkan atau
  menganggap bahwa orang-orang Kristen lain harus menerima karunia
  yang sama seperti yang Tuhan berikan kepada kita. Mengenai pembagian
  karunia-karunia, haruslah kita serahkan sepenuhnya kepada Roh
  Kudus, karena hanya Dia sendirilah yang berwenang membuat keputusan
  itu. Mungkin Anda sudah menyadari karunia-karunia Anda.
  Kadang-kadang Anda dapat memastikan karunia-karunia yang Anda miliki
  dengan jalan menanyakan kepada teman-teman Kristen Anda yang
  bijaksana. Mereka akan memberitahukan kepada Anda karunia-karunia
  apa saja yang mereka dapat lihat dalam diri Anda.

  Pasar Buah-Buahan

  Buah-buahan yang sudah terlalu matang atau pun busuk, tidak ada
  harganya. Ini pelajaran bagi saya ketika saya masih muda. Saya pergi
  ke sebuah ladang pertanian dan melihat banyak buah apel berserakan
  di sekitar pohon. Saya heran, mengapa orang tidak mengambil buah
  apel yang berjatuhan di tanah itu. Sebenarnya lebih mudah memungut
  buah apel yang berserakan di tanah daripada yang masih melekat di
  ranting pohon, bukan? Namun, setelah saya menggigit beberapa buah
  apel yang gugur itu, ternyata sudah terlalu matang semuanya.

  Dalam Kitab Galatia 5, Rasul Paulus menggambarkan secara
  bertentangan dua macam buah-buahan. Yang pertama ialah buah yang
  dihasilkan dari keinginan daging yang penuh dosa. Dalam ayat 19-21,
  Paulus menyebutnya sebagai "percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
  penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati,
  amarah, kepentingan diri sendiri, percederaan, roh pemarah,
  kedengkian, kemabukan, dan pesta pora". Inilah buah yang busuk itu.
  Inilah penggambaran Paulus tentang kehidupan yang tidak saleh, di
  mana orang tersebut hidup dengan mementingkan dirinya sendiri dan
  hawa nafsunya. Sebaliknya, dalam ayat 22 dan 23, rasul itu berbicara
  mengenai "buah roh". Inilah mutu yang ditunjukkan oleh orang Kristen
  yang hidup dalam Roh Kudus. Ia mematuhi hukum Allah yang bersifat
  rohani, jasmani, dan susila. Apa sajakah mutu yang bagus itu? "Buah
  Roh" ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
  kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri". Supaya
  mudah, saya golongkan buah ini menjadi tiga kelompok.

  Kelompok pertama berkaitan dengan mutu yang terdapat dalam hati
  manusia, yakni kasih, sukacita, dan damai sejahtera". Dengan
  perkataan lain, seseorang yang rohani atau saleh itu mengaslhi,
  penuh sukacita, dan memiliki damai sejahtera di dalam hidupnya. Anda
  tidak dapat menghasilkan buah yang baik atau membuktikan diri
  sebagai orang Kristen bila Anda suka mengkritik orang dengan penuh
  kebencian, atau suka mencemoohkan orang. Dan Anda tak dapat menjadi
  saksi Kristus yang berhasil bila hidup Anda penuh kesuraman dan
  terus bermuram durja. Dan tak mungkin Anda menjadi orang Kristen
  yang rohani bila ada suatu pertempuran yang berlangsung dalam diri
  Anda, sehingga Anda terus memusuhi diri sendiri dan orang-orang
  lain. Ketiga mutu ini -- kasih, sukacita, dan damai sejahtera --
  adalah bukti dari kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus.

  Kelompok yang kedua ialah berkenaan dengan keadaan dalam suatu
  hubungan. Paulus menyebutnya "kesabaran, kemurahan, dan kebaikan".
  Bagaimanakah kita menangani masalah ketidaksabaran? Kita serupa
  dengan orang Kristen muda yang berdoa, "Tuhan, berilah saya
  kesabaran dan saya maunya sekarang juga." Sebegitu mudah kita
  menjadi tidak sabar dalam hubungan-hubungan kita dengan orang lain.
  Dan bagaimana dengan buah kemurahan hati? Orang Kristen yang
  benar-benar rohani menunjukkan mutu kemurahan hati dalam hubungannya
  dengan semua manusia di sekelilingnya. Dengan perasaan malu, kita
  ingat saat-saat kita tidak bermurah hati terhadap orang lain, baik
  melalui sikap dan perbuatan maupun melalui kata-kata kita. Kita
  perlu menunjukkan sifat kelemahlembutan dan kemurahan seperti sifat
  yang dimiliki Kristus dalam pergaulan kita dengan orang lain.
  Selanjutnya, mutu yang berkaitan erat dengan kemurahan ialah
  kebaikan. Ini adalah sifat Kristen yang merupakan bagian yang
  sebegitu dalam dari diri kita sehingga hal tersebut membedakan kita
  dari teman-teman lain. Dikatakan bahwa Yesus "berjalan berkeliling
  sambil berbuat baik" (Kisah Para Rasul 10:38). Kita juga sepatutnya
  mengisi hidup kita dengan tugas pelayanan ini.

  Kelompok buah yang ketiga melibatkan disiplin pribadi dan terdiri
  dari "kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaaan diri". Pertama,
  seorang Kristen yang sungguh-sungguh rohani adalah orang yang dapat
  dipercaya. Dia adalah orang yang dapat diandalkan. Jika dia berjanji
  melakukan apa saja, dia selalu menepatinya. Kedua, lemah lembut. Dia
  tidak menyombongkan diri atau pun bersikap tidak menghormati orang
  lain, tidak sok berkuasa, dan tidak suka mengucapkan kata-kata yang
  menyakitkan hati. Ia tidak memandang remeh orang lain, tetapi
  sebaliknya ia bersikap lemah lembut dan penuh kasih dalam
  pergaulannya dengan orang lain. Yang terakhir Paulus mengatakan
  orang-orang Kristen yang rohani dapat menguasai dirinya. Orang
  Kristen yang memunyai dan menunjukkan mutu atau "Buah Roh" ini
  sanggup menguasai amarahnya, selera makan dan minumnya, maupun
  nafsunya. Karena Roh Allah tinggal di dalam dia, maka dia mampu
  menguasai dorongan-dorongan yang kuat itu. Memang ini merupakan
  penguasaan diri, namun kenyataannya orang itu menempatkan diri di
  bawah penguasaan Roh Kudus.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Pedoman bagi Orang Kristen Baru
  Judul asli buku: After You`ve Said, "I Belive"
  Penulis: Leroy "Pat" Patterson
  Penerjemah: Hanna Saragih
  Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1986
  Halaman: 64 -- 76

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen)
==> http://pepak.sabda.org
  Situs PEPAK merupakan situs berbahasa Indonesia terlengkap yang
  menyediakan bahan-bahan seputar pelayanan sekolah minggu. Tidak
  hanya itu, melalui situs ini, Anda juga bisa mendapatkan beraneka
  bahan menarik dan informatif mengenai Roh Kudus yang layak Anda
  jadikan sebagai bahan mengajar di sekolah minggu. Selain itu,
  tersedia juga referensi buku-buku yang dapat Anda gunakan untuk
  melengkapi pengetahuan Anda tentang doktrin "Roh Kudus" agar Anda
  dapat lebih baik lagi mengajarkan doktrin ini kepada anak-anak.
  Informasi tersebut dapat Anda peroleh dengan memanfaatkan fasilitas
  pencarian yang terletak di bagian kiri situs PEPAK. Beberapa bahan
  yang akan Anda temukan antara lain berjudul:

  1. Referensi untuk Mengajar tentang Doktrin Roh Kudus
     ==> http://pepak.sabda.org/referensi_untuk_mengajar_tentang_doktrin_roh_kudus

  2. Roh Tuhan Adalah Kudus
     ==> http://pepak.sabda.org/roh_tuhan_adalah_kudus

  3. Siapa Roh Kudus itu?
     ==> http://pepak.sabda.org/siapa_roh_kudus_itu

  4. BAB 14 Baptisan Roh Kudus
     ==> http://pepak.sabda.org/bab_14_baptisan_roh_kudus

  5. Bagian D: Roh Kudus
     ==> http://pepak.sabda.org/bagian_d_roh_kudus

  6. Materi-Materi Cerita tentang Roh Kudus
     ==> http://pepak.sabda.org/materi_materi_cerita_tentang_roh_kudus

  Untuk mendapatkan bahan-bahan lainnya, silakan langsung saja
  jelajahi situs PEPAK.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I R L A N D I A
  Kapal terbaru milik Operation Mobilization, Logos Hope, baru saja
  menyelesaikan pelayanan selama 13 hari di Belfast, Irlandia. Kapal
  ini berada di Belfast dari 29 April hingga 12 Mei, dan tiba di
  Dublin pada 13 Mei.

  Kapal ini terlibat dalam beragam pelayanan selama berada di
  Irlandia. Pada 6 Mei, para pendeta dan pemimpin Kristen berkumpul di
  atas kapal untuk menguatkan satu sama lain dalam pelayanan.
  Pertemuan itu fokus pada doa dan kesatuan. Beberapa dari mereka
  mengalami pengalaman pertama mereka berdoa bersama orang-orang dari
  denominasi lain.

  Pada 9 Mei, kapal ini menjadi tuan rumah acara pelayanan bagi
  tunawisma. Frank, awak kapal dari Jerman, membagikan kesaksiannya.
  Ia menjelaskan bagaimana Injil memberikan fondasi yang solid bagi
  kehidupan, seperti dasar yang ia las untuk tempat penampungan air
  minum di kapal.

  Kapal itu juga menjalankan program sukarelawan DEEP di Belfast. Para
  sukarelawan dalam program selama seminggu ini bekerja di
  bagian-bagian kapal, ambil bagian dalam pelatihan pemuridan, dan
  melayani di pantai bersama tim awak kapal. "Menyenangkan bekerja
  sama dengan orang lain dan melihat pekerjaan Tuhan," kata Claire,
  salah satu sukarelawan DEEP.

  Logos Hope memulai pelayanannya pada 19 Februari. Kapal terbesar
  Operation Mobilization ini akan membantu OM melayani lebih dari satu
  juta orang yang mengunjungi kapal-kapalnya setiap tahun. Setiap
  kapal OM menampung sebuah toko buku besar yang memuat literatur
  Kristen dan pendidikan, serta 300 hingga 400 awak kapal dan staf
  dari sekitar empat puluh negara yang berbeda.

  Di setiap kota pelabuhan, kapal-kapal itu bekerja sama dengan
  gereja-gereja lokal untuk menjangkau masyarakat. Mereka melakukan
  proyek-proyek kemanusiaan seperti pembangunan dan distribusi bantuan
  untuk anak-anak yatim piatu dan korban-korban bencana alam. (t/Dian)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12665
  Pokok doa:
  * Mengucap syukur atas pelayanan kapal Logos Hope, karena melalui
    pelayanan yang mereka lakukan, banyak orang bisa mendengar Kabar
    Baik dan dikuatkan oleh setiap kesaksian yang mereka dengar.
  * Doakan staf dan awak kapal Logos Hope, agar Tuhan menyertai,
    memberi kekuatan kepada mereka selama menempuh perjalanan yang
    cukup jauh untuk melayani Tuhan. Doakan juga agar kesatuan hati di
    antara mereka tetap terpelihara, mengingat setiap mereka berasal
    dari negara yang berbeda yang secara tidak langsung juga memiliki
    budaya yang berbeda yang mungkin belum bisa dipahami oleh mereka
    yang bukan berasal dari negara tersebut.

U K R A I N A
  Sebagai bekas bagian dari Uni Soviet, Ukraina masih terus mengalami
  perubahan -- khususnya dalam gereja. Saat mereka lepas dari
  pemerintahan komunis, Greater Europe Mission ingin sekali mulai
  melatih orang-orang Kristen. Di kota Zaporozyhe, sebuah perguruan
  tinggi Alkitab telah dibangun.

  Kini, para lulusannya tidak hanya menjadi pendeta, namun juga
  membantu pertumbuhan kampus tersebut. Kontraktor utama dan beberapa
  pembangunnya adalah lulusan perguruan tinggi itu. Mereka mengambil
  komitmen untuk mengutamakan proyek pembangunan tersebut di sela-sela
  pelayanan pastoral penuh waktu dan posisi kepemimpinan gereja
  mereka.

  Saat selesai, bangunan itu akan menjadi kantor administrasi
  sekaligus asrama. Para pelajar yang berasal dari luar kota akan
  tinggal di kamar-kamar asrama tersebut sambil mereka belajar.
  Perguruan tinggi ini memberikan sebuah program pendidikan selama 2
  tahun untuk pendidikan Kristen, program pendidikan 2 tahun menjadi
  konduktor, program pendidikan kependetaan selama 3 tahun, dan
  baru-baru ini menambahkan sebuah program pendidikan Strata 1 dalam
  pelayanan pastoral. Asrama yang baru akan mendorong perkembangan
  kampus ini. Pada tahun pertamanya, 85 orang mendaftar menjadi
  pelajar. Sejak itu, lebih dari 540 orang lulus dan secara aktif
  melayani komunitas Kristen lain.

  Doakan agar Tuhan memampukan para pembangun dan kontraktornya untuk
  bekerja dengan baik dan agar komitmen yang menuntut waktu ekstra
  mereka tidak mengganggu komitmen mereka kepada gereja. Berdoalah
  juga bagi keselamatan mereka. (t/Dian)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12651
  Pokok doa:
  * Doakan pelayanan yang dilakukan Greater Europe Mission untuk
    melatih orang-orang percaya di Ukraina, agar Tuhan memampukan dan
    memberi hikmat setiap staf yang terlibat dalam melatih dan
    membimbing orang-orang percaya di Ukraina.
  * Berdoa untuk para mahasiswa dan alumni sekolah Alkitab di Ukraina,
    agar mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh,
    sehingga melalui pelayanan yang mereka lakukan, nama Tuhan semakin
    ditinggikan di Ukraina.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

               BURUKNYA FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH

  Fasilitas sejumlah sekolah masih perlu mendapat perhatian khusus,
  salah satunya adalah perputakaan. Dari sekitar 250.000 sekolah,
  mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan
  sederajat, hanya sekitar 16.000 sekolah atau tak sampai 7 persen
  yang memiliki perpustakaan sekolah. Salah satu kendala adalah
  kurangnya tenaga fungsional pustakawan di sekolah-sekolah yang telah
  memiliki perpustakaan. Selain itu, perpustakaan belum mendapatkan
  perhatian yang optimal, dikarenakan paradigma pendidikan yang masih
  menempatkan guru sebagai sumber belajar utama sementara zaman sudah
  berubah.

  Sumber: Kompas 29 Mei 2009, Halaman 12

  POKOK DOA:

  1. Doakan kebutuhan tenaga pustakawan profesional yang diharapkan
     mampu merencanakan program perpustakaan sekolah, melaksanakan
     program, mengembangkan koleksi, hingga memotivasi anak-anak
     sekolah untuk gemar membaca.

  2. Peran perpustakaan semakin penting sebagai salah satu sarana
     penunjang suasana belajar dan pembelajaran di sekolah. Doakan
     agar setiap sekolah-sekolah di Indonesia dapat memiliki
     perpustakaan dan mengelolanya dengan sebaik-baiknya.

  3. Dalam usaha mewujudkan kecukupan buku wajib, pemerintah telah
     berusaha keras memenuhinya, antara lain dengan menaikkan dana
     bantuan operasional sekolah (BOS), termasuk untuk BOS buku.
     Pemerintah juga telah membeli hak paten buku pelajaran dengan
     tujuan agar ketersediaan buku murah di sekolah dapat diwujudkan.
     Doakan agar upaya ini dapat terealisasi dengan baik, sehingga
     setiap sekolah dapat memiliki buku pelajaran guna menunjang
     kegiatan belajar dan mengajar.

  4. Doakan agar masyarakat Kristen ambil bagian dalam memberi
     dukungan akan pengadaan perpustakaan di sekolah-sekolah. Khusus
     di sekolah Kristen, diperlukan donatur untuk melengkapi
     perpustakaan tersebut dengan buku-buku Kristen yang menunjang
     pengembangan iman anak-anak sekolah.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersiil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org