Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/18

e-JEMMi edisi No. 18 Vol. 12/2009 (6-5-2009)

Dasar Teologi Pelayanan Kota

 
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Teologi Alkitabiah untuk Gereja Orang-Orang Miskin
REFERENSI MISI: Seputar Pelayanan Kota dalam Situs e-Misi
SUMBER MISI: Urban Ministry
DOA BAGI MISI DUNIA: India, Nigeria
DOA BAGI INDONESIA: Flu Babi
______________________________________________________________________

JESUS CHRIST IS LIGHT TO THE EYE, HONEY TO THE TASTE, MUSIC TO THE EAR
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Sudah merupakan fakta sosial bahwa penduduk di perkotaan lebih besar
  jumlahnya dibandingkan dengan daerah pedesaan. Kebanyakan dari
  mereka yang hidup di kota adalah orang-orang perantauan yang
  meninggalkan kampung halaman untuk mengadu nasib dan berharap
  mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota. Sayangnya, tidak
  semua dari mereka dapat mewujudkan apa yang mereka impikan. Ketatnya
  persaingan dan kehidupan kota yang keras terkadang justru membuat
  sebagian dari mereka hidup dalam keadaan berkekurangan. Media cetak
  maupun media elektronik sering memberitakan kondisi mereka yang
  memprihatinkan.

  Namun demikian, sebagai orang percaya kita tahu bahwa segala sesuatu
  yang sedang terjadi di dunia ini ada maksudnya. Allah menempatkan
  orang-orang yang kurang beruntung di tengah-tengah kita agar kita
  pun dapat mengajarkan tentang kasih Kristus kepada mereka. Mari kita
  ambil bagian dalam pelayanan kota agar rencana Tuhan untuk
  memuridkan bangsa-bangsa dapat terlaksana. Pada bulan Mei ini,
  Redaksi e-JEMMi mengajak Anda untuk belajar lebih banyak lagi
  tentang pelayanan kota. Harapan kami, bahan-bahan yang kami sajikan
  semakin menantang kita untuk mengambil bagian dalam rencana Allah
  untuk memenangkan orang-orang yang kurang beruntung yang hidup di
  kota-kota besar.

  Selamat melayani.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

          TEOLOGI ALKITABIAH UNTUK GEREJA ORANG-ORANG MISKIN

  Apakah tujuan hidup ini? Menurut Katekisme Westminster, "Tujuan
  utama akhir hidup manusia adalah untuk menyenangkan Tuhan dan
  memuliakan-Nya selamanya." Roma 8:29 menyatakan bahwa kita
  ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran
  Anak-Nya. Satu aspek tujuan hidup orang Kristen disimpulkan dalam
  satu ungkapan kuno, "imitatio Cristo" (tiruan Kristus).

  Jika kita menerima hal itu sebagai tujuan hidup orang Kristen,
  lantas apakah tujuan pelayanan Kristen?

  Yesus memerintahkan kita untuk memuridkan semua bangsa. Hal itu
  berarti menguatkan orang yang mengikut-Nya, belajar dari-Nya, dan
  berusaha menjadi seperti-Nya. Kolose 1:28 menyebutkan bahwa tujuan
  Paulus adalah "memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam
  Kristus". Untuk itulah dia berusaha keras "mengusahakan dan
  menggumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang
  bekerja dengan kuat di dalamnya".

  Efesus 5:27 menjelaskan bahwa Tuhan menghendaki kesempurnaan
  tersebut (atau beberapa terjemahan menyebutnya kedewasaan), bukan
  hanya untuk perseorangan, tapi untuk jemaat, "tanpa cacat atau kerut
  atau yang serupa dengan itu, supaya jemaat kudus dan tidak bercela".
  Sebab kita bertumbuh ke arah kesempurnaan di dalam Kristus ketika
  kita bertumbuh ke arah kesatuan dan kedewasaan dengan
  saudara-saudara kita.

    "Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
    kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang
    adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapih
    tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya,
    sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima
    pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih."
    (Efesus 4:15-16)

  Tujuan hidup orang Kristen adalah kesempurnaan dan kedewasaan dalam
  keilahian. Tujuan pelayanan Kristen adalah kesempurnaan dan
  kedewasaan jemaat dalam kesatuan roh dengan Kristus.

  Lantas, apa tujuan misi Kristen? Kita harus "pergi dan memuridkan
  semua bangsa" (Matius 28:18). Tujuannya bukan hanya mengutus
  misionaris ke ladang misi, untuk mendirikan gereja, dan untuk
  menghasilkan jemaat yang dewasa dan bertumbuh. Tujuannya adalah
  untuk menciptakan kegerakan gereja yang dewasa di tengah
  bangsa-bangsa.

  Gereja -- Pernyataan Kristus

  Yang disebut gereja adalah tubuh Kristus (jemaat), bukan hanya
  individunya. Belas kasihan, inkarnasi, keterlibatan, dan pernyataan
  pribadi tidaklah cukup. Kita harus terus berusaha sampai gereja
  berdiri di segala kota. Awalnya, keberadaan rasul di tengah-tengah
  orang miskin mungkin menginkarnasikan Kristus, namun gerejalah yang
  sepenuhnya merupakan inkarnasi Kristus -- tubuh-Nya. Seorang rasul
  menyatakan, tapi gerejalah yang setiap harinya memanifestasikan
  kerajaan serta kuasa Tuhan yang bangkit dan mengalahkan Iblis di
  kayu salib (Efesus 3:10).

  Tapi, apakah yang dimaksud dengan "gereja"? Secara umum, gereja
  dipandang sebagai para penyembah Tuhan yang berkumpul bersama-sama
  di bawah satu ajaran. Masing-masing menggunakan karunia rohani dalam
  pelayanan, di bawah satu pimpinan yang sudah ditetapkan -- penatua,
  pendeta dan/atau diaken -- dalam beragam relasi yang terstruktur.

  Komponen struktural jemaat, dalam pendidikan akademis, disebut
  sebagai teori "pertumbuhan jemaat". Berdasarkan sudut pandang
  struktur dan sosiologi pragmatis orang Amerika, teori tersebut telah
  mengembangkan beberapa konsep dan penelitian yang membantu. Dasar
  konseptualisasinya mencakup penginjilan, pemuridan, dan struktur
  gereja/jemaat.

  Namun, seperti yang kita tahu, amanat Yesus adalah melakukan
  pemuridan yang menyeluruh dan relasional. Dari hal tersebut, dan
  dari inti pengajaran-Nya tentang Kerajaan Surga, konsep pertumbuhan
  gereja tanpa disadari semakin tercerai-berai. Komitmen Yesus, meski
  Dia memakainya, bukan pada struktur penginjilan atau pastoral.
  Komitmen-Nya adalah untuk mengasihi manusia, memperluas Kerajaan
  Allah. Komitmen-Nya bersifat menyeluruh.

  Selama dekade terakhir, di antara kaum injili, sudah ada pemahaman
  yang terus berkembang akan peran Kerajaan Allah dalam teologi kita.
  Pertama, kita bergerak dari "misi Amanat Agung" menuju perspektif
  yang lebih menyeluruh dalam misi. Kemudian muncul satu pengertian
  baru tentang Kerajaan Allah sebagai konsep teologi yang lebih luas,
  yang mencakup berbagai macam komponen misi dan pelayanan. Konsep
  Kerajaan Allah yang luas ini memungkinkan terjadinya integrasi
  pemikiran karismatik ke dalam inti perspektif injili.

  Tren teologi semacam ini tepat pada waktunya karena pada akhirnya
  tren itu memberi kaum injili sebuah teologi yang mampu bergulat
  dengan masalah kemelaratan dan kemiskinan, urbanisasi dan
  ketidakadilan, tanpa mengingkari inti penyataan Allah.

  Kerajaan Allah -- Dasar Teologi Daerah Kumuh

  Apakah Kerajaan Allah itu? Untuk memahami sifat gereja di daerah
  kumuh dengan efektif, kita harus melihat pada konsep Kerajaan Allah
  yang holistik, bukan hanya pada studi-studi pertumbuhan gereja yang
  struktural.

  Yesus datang untuk memberitakan Kerajaan Allah. Tiga puluh tahun
  kemudian, kita mengenal Paulus di Roma yang juga mengajarkan tentang
  Kerajan Allah. Itulah tema inti Injil-Injil yang memberikan kepada
  kita sebuah perspektif penginjilan yang lebih menyeluruh daripada
  yang hanya menitikberatkan pada pertumbuhan gereja.

  Pertumbuhan gereja bukanlah tujuan utama kita menyerahkan hidup
  kita. Kerajaan Allah adalah sasaran yang membebaskan kita untuk
  dapat terlibat dalam berbagai pelayanan. Kerajaan tersebut mencakup
  seluruh kehidupan kita. Teori pertumbuhan gereja hanya mencakup
  bagian kecil dari hidup kita.

  Misi injili tradisional menitikberatkan pengajaran Injil, pemuridan,
  dan pembangunan jemaat di gereja. Konsep misi Kerajaan Allah melihat
  semua itu sebagai elemen inti dalam pola pelayanan holistik yang
  mencakup segala bidang kehidupan.

  Apakah Kerajaan Allah Terpisah, Terlibat, atau Di Atas Daerah Kumuh?

  Berdasarkan pemahaman teologi tentang hubungan Kerajaan Allah dengan
  budaya, kita mungkin mempertanyakan pendirian gereja di
  tengah-tengah masyarakat miskin.

  Sebagai contoh, haruskah kita mendirikan Kerajaan Allah di daerah
  kumuh dengan memisahkan orang-orang percaya dari komunitas (seperti
  dalam konsep kerajaan Anabaptis, Baptis, Holiness, dan Pentakosta
  yang bertentangan dengan budaya)? Atau haruskah orang-orang percaya
  masuk di daerah kumuh dalam persekutuan yang berusaha merambah semua
  bidang kehidupan (menurut model transformasional Anglikan, Lutheran,
  dan Wesleyan)? Atau haruskah orang-orang percaya dianggap lebih
  superior daripada orang-orang yang tinggal di daerah kumuh? (seperti
  dalam model Kalvinis identifikasional-dominan)?

  Kita tahu bahwa tidak satu pun model kerajaan atau gereja Barat
  tradisional yang dapat memenuhi kebutuhan pelayanan di daerah kumuh.
  Perpaduan konsep baru yang benar-benar berguna untuk pelayanan di
  daerah kumuh, sangat diperlukan. Model ini mungkin akan mengambil
  komponen-komponen dari setiap model di atas.

  Dari Anabaptis, atau paradigma yang terpisah, kita menemukan
  komponen inkarnasi di antara orang-orang miskin, yang berdasarkan
  teologi Yesus sebagai teladan hidup kita.

  Dari pengajaran Reformed, ada beberapa aspek teologi kerajaan
  moderat -- berbeda dengan Kalvinisme dogmatis -- yang memampukan
  kita menghadapi ketidakadilan dalam kota.

  Dari teologi Pentakosta, kita belajar untuk melayani orang-orang
  miskin dalam kuasa Roh.

  Dari struktur gereja Lutheran, Anglikan, dan Wesley, kita belajar
  tentang pentingnya struktur kepemimpinan otoriter dalam pelayanan
  untuk orang miskin.

  Titik Fokus Pelayanan Terhadap Orang Miskin

  Teologi Kerajaan Allah juga memperkirakan gaya pelayanan yang harus
  sentral dalam melayani masyarakat miskin. Ada banyak tindakan
  kristiani yang dapat kita lakukan dalam merespons buruknya keadaan
  di daerah kumuh. Mana yang paling strategis? Jawabannya tergantung
  pada kekuatan dan sumber daya gereja, serta tekanan hidup dan
  kemiskinan yang sedang dihadapi.

  1. Determinasi Ekonomi
     Jika penyebab kemiskinan daerah kumuh adalah kekurangan ekonomi,
     kita mungkin dapat melayani dalam bentuk badan pengembangan
     Kristen. Belas kasihan bagi korban penindasan sering kali
     memunculkan respons ekonomi. Hal tersebut benar bagi Yesus,
     demikian juga bagi kita. Kita memberi bantuan. Menghubungkan
     belas kasihan kita dengan analisa struktur ekonomi masyarakat
     akan berujung pada respons pengembangan kristiani bagi
     orang-orang miskin. Ini adalah respons Kerajaan Surgawi dan
     merupakan sebuah upaya yang baik.

  2. Determinasi Sosiologi
     Di sisi lain, jika kita menganggap kemiskinan disebabkan faktor
     sosial dan budaya, solusinya adalah mendirikan lebih banyak
     organisasi kemasyarakatan.

     Teori yang sekarang ini ada untuk cara yang satu ini adalah
     memberdayakan orang-orang miskin -- memampukan mereka untuk
     memenuhi takdir mereka dengan mempelajari martabat dan kekuatan
     mereka sendiri, dan secara bertahap, mendapatkan hak mereka.
     Hal-hal itu bisa menjadi respons kerajaan yang bagus. Cara-cara
     tersebut sering ditekankan oleh kaum liberal dan teologi liberal,
     yang dengan akar alkitabiah yang tidak cukup, mudah terjerumus
     dalam filosofi Marxist. Ini bukanlah sebuah alasan bagi injili
     dan Pentakosta untuk mengabaikan masalah-masalah tersebut. Ini
     juga bukan alasan untuk meniru pengategorian mereka.

  3. Determinasi Politik
     Banyak orang berpikir lebih jauh lagi; mengganggap bahwa
     kemelaratan disebabkan oleh sistem politik dan penyalahgunaan
     kekuasaan. Tergantung di mana Anda mulai berideologi, Anda
     mungkin memandangnya sebagai akibat dari eksploitasi
     kapitalisme dan perebutan kelas, pemerkosaan suatu bangsa
     secara multinasional, atau penyalahgunaan kekuasaan yang menjadi
     sifat Marxisme.

     Untuk mengenali penindasan sebagai sebab dasar kemiskinan
     menyiratkan perlunya sebuah respons yang sesuai dari orang-orang
     Kristen. Untuk melihat efek penindasan kaum miskin memerlukan
     respons kerajaan. Injil sangat tegas dalam menekankan keadilan
     untuk kaum miskin.

  4. Pelayanan Model Yesus
     Titik awal logis bagi orang Kristen adalah datang kepada Gurunya,
     yang adalah Kebenaran, Kebenaran yang hidup, dan karena itu
     mungkin memiliki jawaban terbaik untuk masalah-masalah yang ada.
     Bagaimanakah Yesus merespons kemiskinan kota?

     Pertama, Dia masuk dalam kemiskinan. Dia menyatakan diri-Nya di
     daerah miskin. Dia menjadi salah satu orang miskin yang
     tertindas.

     Kedua, Dia memandang transformasi rohani sebagai sesuatu yang
     utama.

     Ketiga, Dia memiliki pemikiran yang lebih bersifat jangka panjang
     daripada kita. Dia lebih mementingkan Kerajaan Surgawi -- bukan
     pertumbuhan ekonomi, sosial, atau politik. Bagi Yesus,
     pertumbuhan ekonomi adalah hasil dari penyataan dan penyerahan
     diri kepada Raja. Di mata-Nya, pertobatan dan pemuridan lebih
     penting daripada pendekatan berdasarkan perubahan politik.

     Pada saat yang sama, Dia memperjelas bahwa Kerajaan Surgawi
     sering kali mengenai ekonomi, politik, dan sosiologi.
     Kerajaan-Nya bersifat rohani, namun melibatkan masyarakat baru,
     pola ekonomi baru, dan memiliki filosofi politik ke pelayanan.
     Perkembangan kepemimpinan menjadi inti pelayanan-Nya. Namun yang
     dimaksud pengembangan kepemimpinan di sini adalah pengembangan
     kepemimpinan yang elemen-elemennya tetap berada pada pelayanan
     spiritual.

  Untuk itu, nampaknya tepat jika kita berfokus pada penginjilan yang
  diikuti dengan pemuridan dan pembentukan kelompok sosial petobat
  baru. Ini dikenal sebagai perintisan gereja.

  Jika kita ingin berkonfrontasi secara rohani dengan para pemerintah
  dan penguasa, kita juga harus fokus pada perintisan gereja karena
  kurangnya gereja di daerah kumuh berarti kurangnya dasar etis untuk
  menghadirkan perubahan politik. Jika kita memiliki niat untuk
  menegakkan keadilan bagi orang-orang miskin, kita semestinya
  berfokus pada perintisan gereja karena gerakan yang signifikan di
  antara orang-orang miskin biasanya memengaruhi perubahan sosial dan
  politik.

  Menariknya, apa pun masing-masing penekanannya, beberapa solusi
  sosiologi adalah sesuatu yang umum bagi keempat pilihan di atas.
  Baik organisasi ekonomi, politik, atau religius, kunci untuk
  mengubah orang miskin adalah pelipatgandaan organisasi-organisasi
  kecil. Secara ekonomi, hal tersebut adalah pelipatgandaan usaha
  kecil. Secara politik, pelipatgandaan ini adalah pergerakan
  kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan kader yang berkomitmen.
  Secara rohani, merupakan pelipatgandaan jemaat atau persekutuan
  kecil yang bersatu dalam jaringan kegerakan. Semuanya itu membantu
  orang-orang miskin, memampukan mereka untuk mulai menentukan nasib
  mereka sendiri. (t/Setyo)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: Cry of The Urban Poor
  Judul asli artikel: Biblical Theology for Poor People`s Churches
  Penulis: Viv Grigg
  Penerbit: Marc Publication, California 1992
  Halaman: 155 -- 162

______________________________________________________________________
REFERENSI MISI

              SEPUTAR PELAYANAN KOTA DALAM SITUS e-MISI
                        http://misi.sabda.org/

  1. Dasar Alkitabiah Pelayanan Kota
     ==> http://misi.sabda.org/node/2038

  2. Panggilan Bagi Pelayanan Misi Kota
     ==> http://misi.sabda.org/panggilan_bagi_pelayanan_misi_kota

  3. Gerakan Doa Dunia
     ==> http://misi.sabda.org/gerakan_doa_dunia

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

URBAN MINISTRY
==> http://www.urban-ministry.com/
  Urban Ministry adalah suatu organisasi pelayanan yang melayani
  masyarakat miskin Birmingham, Inggris. Pelayanan dilakukan melalui
  beberapa program. Melalui "Assistance Ministry", Urban Ministry
  menjalankan program pangan harian; mendistribusikan kotak-kotak
  makanan dan memberikan bantuan keuangan untuk keperluan rumah.
  Kemudian ada juga "Children`s Program", yang mengadakan persekutuan
  setelah jam sekolah dan kamp musim panas untuk anak-anak kelas 4
  hingga kelas 8. Selain itu, mereka juga membantu mengecat rumah
  orang-orang tua dan orang-orang cacat yang memiliki penghasilan
  rendah melalui program yang disebut "Joe Rush Center for Urban
  Mission". Tidak hanya sendiri, organisasi ini juga bekerja sama
  dengan Kairos Prison Ministry. Bersama, kedua organisasi ini
  melayani para narapidana. Kunjungi situsnya untuk melihat lebih
  detail pelayanan mereka dan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan
  mereka akan para relawan.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I N D I A
  Menurut informasi terpercaya, militan agama mayoritas menawarkan
  imbalan bagi mereka yang membunuh orang-orang Kristen di Orissa
  ketika politisi mayoritas meningkatkan tekanan atas orang-orang
  Kristen dengan pembahasan undang-undang nasional anti perpindahan
  agama. Kontak KDP di India berkata bahwa gerombolan mayoritas
  bersenjata telah menawarkan uang, minuman keras, dan makanan untuk
  menyerang rumah-rumah orang Kristen dan membunuh mereka. Makin
  penting target, makin besar imbalannya.

  Uskup-uskup di Orissa telah menyurati kepala pejabat pemerintahan
  tentang apa yang mereka gambarkan sebagai sebuah "rancangan besar"
  dari orang-orang garis keras mayoritas yang ingin menyapu bersih
  kekeristenan dari negara itu. Luapan kekerasan anti-Kristen yang
  tiba-tiba ini dimulai di Orissa pada bulan Agustus 2008 setelah
  terbunuhnya seorang pimpinan mayoritas -- meskipun pengikut Mao
  mengakui bertanggung jawab atas kematiannya. Kekerasan lalu menyebar
  ke negara bagian lain. Kekerasan yang pecah itu merupakan yang kedua
  di tahun 2008.

  Nasionalis agama mayoritas dari BPJ (Partai Bharatiya Janata)
  berkata bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan
  undang-undang nasional larangan "pemaksaan atas individu untuk
  memeluk keyakinan yang tidak diinginkan" jika mereka memenangkan
  pemilihan umum yang akan datang. Sejauh ini, tujuh negara bagian
  India telah melegalkan peraturan antiperpindahan keyakinan.
  Penerapan peraturan yang abu-abu ini (tidak jelas), yang mana
  mengundang terjadinya pelecehan, meningkatnya tekanan tidak hanya
  pada kelompok-kelompok Kristen yang terlibat pada pelayanan amal,
  tetapi juga gereja-gereja yang menjalankan ibadah.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Maret -- April
                 2009
  Penulis: Tim KDP
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
  Halaman: 10
  Pokok doa:
  * Doakan orang-orang percaya di India yang saat ini hidup dalam
    tekanan, agar Tuhan memberi kekuatan dan perlindungan kepada
    mereka. Doakan juga agar situasi ini tidak membuat mereka
    mengambil keputusan yang salah, yaitu menyangkal keyakinan mereka.
  * Berdoa bagi para pemimpin gereja di India, agar Tuhan memberi
    hikmat, kemampuan, dan keberanian kepada mereka untuk tetap
    menggembalakan umat percaya di India.

N I G E R I A
  Kekerasan yang pecah di kota Jos, negara bagian Plateau, telah
  merenggut nyawa paling sedikit dua ratus orang. Tiga belas kamp
  pengungsi dibentuk untuk menolong 30.000 orang yang dipaksa
  meninggalkan rumah mereka. Sebanyak enam belas gereja dibakar.
  Sebagian besar media telah menggambarkan kekerasan ini sebagai hasil
  pertikaian rival politik antara Islam dan Kristen dalam usaha
  memenangkan suara terbanyak pada pemilihan umum yang berlangsung di
  negara bagian ini. BBC mengatakan kekerasan ini dipicu ketika ada
  berita yang menyatakan Partai Rakyat Demokrasi -- yang didukung oleh
  mayoritas pemilih Kristen -- telah memenangkan hampir semua kursi
  dewan di negara bagian ini.

  Bagaimanapun, pemimpin gereja mencurigai bahwa kekerasan ini
  dipersiapkan. Kerusuhan pecah pada Jumat pagi, 28 November, sebelum
  hasil Pemilihan Umum diumumkan. Sebanyak lima ratus orang ditahan
  dari etnis Niger dan Chad setelah kerusuhan, menurut laporan kantor
  gubernur negara bagian Plateau. Banyak laporan menyebutkan bahwa
  tersangka yang ditahan itu telah tiba di Jos 3 hari sebelum
  kerusuhan dimulai. BK, Uskup Kepala Gereja A di Jos, berkomentar,
  "Kami telah menjadi kambing hitam dan target oleh mereka yang benci
  mengenai sesuatu yang berhubungan dengan kekristenan di sini dan di
  tempat lain. Gereja di utara Nigeria membutuhkan perlindungan
  nasional dan internasional segera. Kami telah mengalami penderitaan
  ini lebih dari 20 tahun dan sekarang menjadi tidak dapat ditolerir
  lagi."
  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Maret -- April
                 2009
  Penulis: Tim KDP
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
  Halaman: 11
  Pokok doa:
  * Doakan agar Tuhan menguatkan orang-orang percaya di Plateau,
    supaya peristiwa ini tidak membuat iman mereka goyah, melainkan
    lebih sungguh-sungguh berserah dan mengandalkan Tuhan.
  * Berdoa agar Tuhan menggerakkan hati umat percaya di Nigeria untuk
    bersehati berdoa agar terjadi pemulihan atas bangsa ini. Berdoa
    juga untuk orang-orang Nigeria yang berada di luar negeri agar
    mereka juga ikut mendoakan negara mereka dan saudara seiman mereka
    yang saat ini sedang menderita di Nigeria.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                               FLU BABI

  Baru-baru ini, penduduk dunia dicemaskan oleh virus flu babi yang
  berpotensi menimbulkan pandemi, tak terkecuali warga Indonesia.
  Meskipun wabah ini belum sampai ke Indonesia, namun pemerintah telah
  mengambil tindakan untuk mengantisipasi dan mencegah masuknya flu
  babi ke Indonesia, antara lain dengan memeriksa kesehatan babi yang
  akan masuk ke Indonesia oleh dokter hewan meskipun sudah membawa
  surat keterangan sehat dari dinas kesehatan setempat; menyiapkan
  tiga juta dosis obat yang pada dasarnya sama dengan flu burung H5N1,
  yaitu "oseltamivir"; menyiapkan seratus rumah sakit rujukan yang
  mampu menangani kasus flu babi; serta pemasangan alat pemindai suhu
  tubuh (thermoscanner) di bandara internasional.

  Sumber: Dari berbagai sumber

  POKOK DOA:

  1. Berdoa untuk setiap warga agar mereka tidak khawatir secara
     berlebihan terhadap kasus flu babi yang sedang marak dibicarakan
     di berbagai media, baik cetak maupun elektronik.

  2. Berdoa agar masyarakat semakin memedulikan kebersihan lingkungan
     dan pemeliharaan kesehatan. Biarlah berita ini menjadi peringatan
     agar warga menjadi semakin bijak dalam menyikapi datangnya
     masalah.

  3. Doakan pemerintah dan pihak-pihak terkait, agar berani membuat
     keputusan yang tegas bagi para pelanggar hukum yang membahayakan
     keamanan masyarakat luas, khususnya sehubungan dengan pencegahan
     tersebarnya virus flu babi.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersiil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org