Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/45

e-JEMMi edisi No. 45 Vol. 11/2008 (13-11-2008)

Mengelola Keuangan

 



______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Mengelola Kekayaan
SUMBER MISI: Lifeline Christian Mission
DOA BAGI MISI DUNIA: Bhutan, Ukraina
DOA BAGI INDONESIA: Yayasan Pelayanan Anak Calvary

______________________________________________________________________

            THE DEVIL`S CHLOROFORM IS THE DENIAL OF SIN     
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Kita percaya bahwa Tuhan pasti memberkati setiap pekerjaan yang 
  dilakukan oleh anak-anak-Nya, terlebih jika pekerjaan tersebut 
  adalah untuk pelebaran Kerajaan Allah. Namun, kesulitan yang sering 
  kali dihadapi oleh anak Tuhan adalah kurangnya hikmat dalam 
  mengelola sumber keuangan mereka. Dibutuhkan keterampilan untuk 
  membuat perencanaan yang matang sehingga sumber keuangan dapat 
  dipakai dengan seefisien mungkin. 
  
  Sehubungan dengan tema e-JEMMi sepanjang bulan November, Keuangan 
  dan Misi, berikut ini kami sajikan sebuah artikel yang dapat 
  memperlengkapi orang-orang yang diutus ke ladang misi agar memiliki 
  perencanaan keuangan yang baik, terutama agar organisasi misi atau 
  gereja yang mengutusnya dapat memberikan dukungan finansial sesuai 
  dengan yang diharapkan. Jika Anda termasuk pelayan Tuhan yang ingin 
  lebih mandiri dalam keuangan, artikel ini dapat membantu Anda untuk 
  lebih cerdik dalam mempersiapkan dan mengelola kebutuhan Anda.
  
  Selamat menyimak dan belajar mengelola keuangan yang Tuhan 
  percayakan pada kita.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi, 
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                         MENGELOLA KEKAYAAN

  Perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25:14-30 meyakinkan kita 
  bahwa Tuhan sangat mengharapkan agar kita bertindak bijaksana dalam 
  mengelola kekayaan yang Ia berikan kepada kita. Sehubungan dengan 
  ini, ada perumpamaan lain dalam Lukas 19:11-27 di mana Tuhan 
  menghendaki agar kita bekerja dengan giat, sampai kedatangan-Nya 
  yang kedua kali.

  Kita dapat mempraktikkan penatalayanan Kristen pada dua level: 
  praktik finansial di lapangan dan sumber-sumber keuangan di belakang 
  layar.

  Praktik-Praktik Finansial di Ladang Misi

  Para misionaris seharusnya dapat menjabarkan rencananya, termasuk 
  rencana jangka pendek untuk melakukan perjalanan misi keliling 
  seperti gaya Paulus. Namun, ada juga rencana strategis dalam tugas 
  lintas budaya yang membutuhkan ongkos mahal, investasi, serta 
  komitmen jangka panjang. Bahkan, ada pelayanan yang menuntut 
  komitmen jangka waktu yang sangat panjang, seperti penerjemahan 
  Alkitab. Tapi, cukup banyak tugas-tugas misi yang dapat diperpendek 
  jangka waktunya, sehingga misionaris Anda bisa segera dialihkan ke 
  ladang-ladang baru yang membutuhkan.

  Suatu hal yang menyedihkan dan sekaligus menjadi bahan kritikan 
  adalah bahwa banyak tugas yang dilaksanakan oleh para misionaris 
  asing sebenarnya sudah dapat ditangani dengan lebih baik oleh orang 
  lokal! Perhatikan nasihat Paulus kepada Titus agar ia memilih 
  tua-tua di setiap kota (Titus 1:5). Paulus kemudian mengutip puisi 
  Kreta untuk mengingatkan Titus bahwa tidaklah mudah untuk 
  mendapatkan orang yang mampu dan cocok untuk mengemban tugas itu. 
  Namun, toh ia tetap harus mendelegasikan tugas dan melakukan 
  kaderisasi seperti itu (Titus 1:12).

  Hal praktis lain dalam Alkitab adalah pindah tempat (dengan alasan 
  tertentu) untuk menjadi warga negara setempat dan mencari pekerjaan 
  sesuai dengan keahliannya (Kisah Para Rasul 18:1-19), seperti yang 
  dilakukan Akwila dan Priskila. Dengan demikian, misionaris Anda 
  dapat mengalihkan dananya bagi orang lain.

  Memberi kesempatan yang lebih besar kepada para profesional 
  (tentmakers) untuk ambil bagian dalam pelayanan dan misi dengan 
  menjadi pengajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka, atau 
  menjadi peserta kelas perkuliahan internasional. Tetapi, ada ribuan 
  kesempatan yang baik bagi ribuan pekerja dan tenaga profesional yang 
  memungkinkan utusan Injil Anda untuk dapat keluar dan menggarami 
  dunia, sebagaimana tantangan Rebecca Pippert dalam bukunya, "To get 
  Out of the Saltshaker and Into the World". Tentu saja harus ada 
  sejumlah pertimbangan matang untuk mengambil keputusan dalam 
  menjalani karier misi sebagai "tentmakers". Buku "Tentmakers Speak 
  Out" yang ditulis Don Hamilton tentu akan sangat membantu para 
  profesional yang berhati misi.

  Kemandirian secara finansial melalui dukungan tidak mengikat dari 
  orang-orang kaya atau para pensiunan merupakan suatu pilihan yang 
  lebih nyata dan realistis. Dengan meningkatnya jumlah penduduk 
  berusia lanjut, agen-agen misi akan merekrut orang-orang semacam 
  ini.

  Tim orientasi yang masih bujangan tidak membutuhkan dana penginapan. 
  Mungkin mereka bisa menginap di rumah-rumah penduduk setempat agar 
  mereka bisa bergaul dan bersekutu secara bijaksana dengan 
  masyarakat. Firman-Nya mengatakan, Dia "menjadi daging dan tinggal 
  di antara kita"; kita menjamah-Nya dan Ia menjamah dengan perasaan 
  kita (Yohanes 1:14; 1 Yohanes 1:1; Ibrani 4:15). Kehidupan Yesus 
  menjadi teladan yang sangat kuat bagi kita untuk hidup 
  bermasyarakat. 

  Pemanfaatan pekerja-pekerja dan berbagai metode baru non-Barat 
  merupakan tren yang berkembang dengan pesat saat ini. Hal ini 
  membangkitkan daya dorong baru di ladang misi. Hal itu datang dari 
  bangsa-bangsa di dunia ketiga. Misionaris dari Amerika dapat bekerja 
  dengan gerakan Allah ini! Sebab, "buah yang menetap" adalah tujuan 
  kita. Bagaimana hal ini bisa terpenuhi? Paulus, yang merupakan 
  misionaris besar pada abad pertama, adalah model teladan yang paling 
  baik. Ia adalah penginjil besar. Kebanyakan kita membaca bahwa ia 
  memberitakan Injil (hanya ada beberapa pengecualian, tapi yang 
  paling penting untuk dicatat adalah pelayanannya selama beberapa 
  tahun mengajar di Efesus). Namun, ia memunyai tim pengajar terbaik, 
  yakni Timotius dan Titus, walaupun masih ada yang lainnya, (Kisah 
  Para Rasul 20:4), yaitu mereka yang dengan setia mendukung dari 
  belakang. Kemudian, ia mengajari mereka firman Tuhan perihal 
  bagaimana mereka harus hidup dan pergi melayani serta bagaimana 
  mengajarkan hal itu kepada orang lain (2 Timotius 2:2).

  Jika Anda berada pada posisi sebagai pembuat kebijakan finansial 
  untuk mendukung misi, jadilah penatalayan yang bijaksana. Belajarlah 
  pada para pembuat strategi misi untuk mengelola keuangan. Jangan 
  membangun sebuah pelayanan yang terus tergantung pada subsidi Barat 
  setelah lembaga itu berubah menjadi pelayanan lokal. Janganlah 
  mengajari orang-orang untuk menerapkan metode-metode untuk meminta 
  segala sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam kebudayaan 
  mereka, seperti gedung-gedung besar dan mewah, buku-buku yang mahal, 
  mobil, dan seterusnya. Jangan biarkan kesederhanaan Injil diselimuti 
  kemewahan dalam menjangkau kebudayaan lokal.

  Ada cara tambahan untuk menyelamatkan uang misionaris. Mereka 
  menemukan bagaimana kita menata kekayaan yang dipercayakan kepada 
  kita kembali ke lingkungan kita.

  Sumber-Sumber Pendanaan di Balik Layar

  1. Kerja Sama  
     Suatu kerja sama Kristen menawarkan kemungkinan yang luas guna 
     menata kekayaan yang telah diberikan Allah kepada kita. Share 
     Inc. dari San Diego, California, kini menerima publikasi nasional 
     sebagai suatu model proyek komunitas dengan suatu visi untuk 
     melayani kebutuhan orang-orang secara ekonomi. Hal itu bisa 
     diadopsi untuk setiap hal yang mulia. Misalnya, menyangkut 
     makanan atau pakaian dan kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Semua 
     ini merupakan suatu kerja sama Kristen yang paling baik dalam 
     memberi dukungan finansial untuk perluasan Kerajaan Allah.

  2. Paket-Paket Penghematan
     Pada abad pertama, orang-orang Kristen "merasakan pemerataan 
     dalam hal kepemilikan harta" (Kisah Para Rasul 4:32). Pada masa 
     kini, kita bisa membagi aset barang-barang kita. Caranya, 
     memberikan kesempatan bagi orang lain untuk membeli aset tersebut 
     melalui paket hemat. Dengan begitu, kita dapat menyuplai 
     barang-barang gratis dan dioperasikan dengan sukarela (jadi, 
     tenaga dibayar untuk memperlancar operasional). Cara seperti ini 
     akan memberikan hasil yang baik bagi misi. Sudah tentu ada 
     peraturan-peraturan pemerintah yang harus dipatuhi. Dan hal 
     itu pun menuntut keuletan dan kesungguhan pelaku bisnis. Namun, 
     hasil pendanaannya lebih banyak digunakan untuk para pekerja 
     lapangan atau untuk membiayai studi Alkitab para pendeta lokal, 
     atau tim perintisan gereja yang dinilai energik.

  3. Minat Dana Bersama 
     Apa yang akan ditata oleh pasar dalam lalu lintas perdagangan, 
     selalu berorientasi pada keuntungan (profit oriented), 
     sebagaimana perumpamaan tentang talenta yang dikemukakan Tuhan 
     Yesus. Namun, hasil keuntungan itu tidak mungkin hanya mereka 
     simpan di bank. Itu sebabnya pimpinan harus kreatif untuk 
     berpikir dan melakukan berbagai terobosan baru guna menggandakan 
     uang hingga mencapai bunga 10 persen. Tapi, jangan berlaku 
     seperti sang hamba yang tidak setia, yang dicerca karena tidak 
     menggandakan uang tuannya (Matius 25:14-30). Mungkin Anda bisa 
     melibatkan mereka yang mengetahui bagaimana mengupayakan agar 
     semakin banyak orang di persekutuan Anda tertarik proyek minat 
     dana bersama ini, karena di sini memang dibutuhkan suatu 
     kecakapan khusus untuk menggarap bisnis ini secara cermat dan 
     hati-hati. 

  4. Perencanaan Taraf Hidup 
     Sumber keuangan untuk kepentingan ini memang bertahan baik karena 
     tersedianya uang dalam kurun waktu yang panjang bagi pelebaran 
     Kerajaan Allah. Sayangnya, metode semacam ini sering dilecehkan 
     oleh beberapa organisasi Kristen. Walaupun demikian, bidang ini 
     menuntut kita untuk berlaku sebagai penatalayan yang setia. 
     Jutaan dolar setiap tahunnya tersalur ke kas negara, sementara 
     sekitar 60 persen dari penduduk kita mati tanpa dikehendaki! Oleh 
     karena itu, pengelolaan jenis ini menuntut adanya pengetahuan 
     konsultasi yang baik. Dengan begitu, kita bisa membangkitkan dana 
     bagi misi untuk memperluas kerajaan-Nya demi kemuliaan nama-Nya.

  5. Dana Bantuan      
     Secara umum, dana misi dan pelayanan lain umumnya masih 
     tergantung pada bantuan dana dan donasi, baik perorangan maupun 
     masyarakat. Hal ini menuntut banyak sekali pekerjaan, terutama 
     untuk menyusun proposal-proposal. Tentu saja akan lebih banyak 
     orang atau lembaga yang akan berkata "tidak" daripada yang 
     menanggapinya dengan "ya". Akan tetapi, harus diingat bahwa 
     jutaan dolar uang tersedia bagi kelompok yang tepat, yang 
     melakukan hal yang benar serta menuliskan proposal dengan baik 
     pula.

  6. Dana Sandingan     
     Adalah sesuatu yang sudah lazim dan diterima dalam dunia industri 
     untuk menerapkan dana sandingan untuk hal-hal yang berguna. Cara 
     pendanaan seperti ini biasanya digunakan oleh lembaga-lembaga 
     pendidikan. Bagaimanapun juga, pajak sama bermanfaatnya baik 
     pada organisasi nonprofit maupun perusahaan. Dana sandingan itu 
     kemungkinan akan bekerja lebih baik, misalnya untuk pelaksanaan 
     beberapa proyek khusus di negara-negara dunia ketiga. Apakah Anda 
     mengenal seorang pensiunan bank atau seorang manajer keuangan 
     yang pandai dan berpengalaman bertahun-tahun dalam bidang 
     keuangan? Doronglah ia untuk memanfaatkan keterampilannya bagi 
     Sang Guru, untuk menata sumber-sumber keuangan seperti ini. 
     Jangan-jangan orang itu adalah Anda.

  7. Pajak Pendapatan 
     Beberapa orang mengklaim, "Tak ada pemotongan (deduksi)," dan 
     mengizinkan pemerintah untuk menggunakan uang mereka, dengan 
     tingkat bunga tahunan yang sesuai, sehingga mereka dapat 
     menggunakan bunga uangnya untuk "penghematan yang mendesak". 
     Akibatnya, begitu banyak manfaat dan keunggulan yang dibiarkan 
     menganggur demi penghematan yang jumlahnya paling tidak setara 
     dengan tingkat bunga bank! Dana semacam itu sebenarnya bisa Anda 
     gunakan untuk mendanai pekerja misi lintas budaya.

  8. Properti  
     Jikalau Anda memunyai properti sendiri, Anda dapat 
     memanfaatkannya untuk mendapatkan dana guna mendukung pelayanan 
     misi lintas budaya, misalnya dengan cara menyewakan atau menjadi 
     agunan utang di bank.

  Bentuklah dewan penasihat keuangan untuk mengaji dan memertimbangkan 
  setiap usulan dari orang-orang yang dapat dipercaya, yang juga 
  mengerti masalah-masalah keuangan secara baik. Juga, manfaatkan 
  jurnal-jurnal yang bisa Anda pelajari. Yang jelas, Roh Kudus akan 
  menuntun tindakan rohani Anda untuk mendapat tambahan uang secara 
  kreatif bagi pelayanan lintas budaya. Krisis ekonomi dunia menjadi 
  berita utama setiap hari: negara-negara anggota OPEC yang mengadakan 
  konferensi di Timur Tengah, memengaruhi harga minyak bumi di Barat. 
  Bangsa-bangsa yang paling banyak mengonsumsi minyak, mengimpor 
  produk-produk dari negara-negara miskin dengan harga murah. 
  Sementara, barang-barang pabrik yang mereka kirim ke negara-negara 
  miskin itu sering kali dijual dengan harga yang sangat mahal. 
  Perusahaan-perusahaan multinasional memborong tanah untuk 
  memproduksi barang-barang yang mereka ekspor, sekaligus mengimpor 
  bahan makanan yang mereka jual dengan harga tinggi pada warga lokal. 
  Para produsen membuang 1 juta ton gandum ke laut hanya untuk menjaga 
  agar harga pasar tetap tinggi. Sementara secara tidak sadar, tidak 
  sedikit orang Kristen mengabaikan keadilan dengan menyumbang kepada 
  ketidakadilan ekonomi dunia serta menganggap enteng tanggung jawab 
  dan menyederhanakan persoalan dengan berkata, "Apa yang bisa 
  dilakukan oleh seseorang?" Ternyata respons Allah adalah tetap dan 
  tunggal, "Akan tetapi barang siapa yang memiliki barang-barang dunia 
  dan melihat saudaranya berada dalam kekurangan dan mengeraskan 
  hatinya terhadap saudara itu, bagaimana kasih Allah tetap tinggal 
  dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17). Atau, firman Tuhan yang lebih 
  keras lagi dalam Amsal 24:11-12.

  Dalam segala bidang, kita harus memertimbangkan bahwa pengaruh dari 
  satu orang itu memang kecil. Akan tetapi, satu hal, satu per satu 
  kita akan berdiri di hadapan-Nya dan memberi pertanggungjawaban atas 
  apa yang kita kerjakan, "Apa itu dari kayu, rumput kering, jerami, 
  emas, perak, dan batu-batu permata!" (1 Korintus 3:12-13).

  Kita harus tetap berlaku "setia ... di dalam hal kekayaan 
  orang-orang yang tak benar, sehingga Tuhan akan memercayakan kepada 
  kita kekayaan yang benar." (Lukas 16:1-12).

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Melayani sebagai Pengutus; Kiat Jitu Mendukung 
              Misionaris Profesional 
  Judul asli buku: Serving as Senders              
  Penulis: Neal Pirolo
  Penerjemah: Tim Om Indonesia
  Penerbit: OM Indonesia, Jakarta
  Halaman: 73 -- 79                   

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

LIFELINE CHRISTIAN MISSION
==> http://lifeline.org/
  Bob deVoe adalah seorang pengusaha terpandang pada tahun 1970-an 
  yang merasa dipanggil untuk melayani di Haiti setelah Tuhan 
  menyembuhkannya dari penyakit parah yang dideritanya. Berangkat dari 
  perjalanan iman inilah Bob dan Gretchen DeVoe, istrinya, melahirkan 
  pelayanan Lifeline Christian Mission pada 1980 di Haiti. Lifeline 
  Christian Mission adalah sebuah organisasi pelayanan 
  interdenominasi. Organisasi ini percaya bahwa oleh anugerah Allahlah 
  dan karena mendengar dan menaati firman Tuhanlah, seseorang dapat 
  diselamatkan. Seseorang harus bertobat, mengakui, dan menerima 
  Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat serta terus hidup sesuai 
  dengan perintah Kristus. Karena itu, organisasi ini berusaha untuk 
  mengabarkan Kabar Baik Yesus Kristus kepada orang-orang yang hilang 
  dan mengajar orang-orang percaya akan tanggung jawab mereka dalam 
  menjangkau banyak orang bagi Kristus. Semua itu didukung dengan 
  perintisan gereja, pengembangan jemaat, pelatihan kepemimpinan, 
  penginjilan pribadi, pembangunan sekolah, pengadaan program 
  kesehatan, serta pembangunan perumahan dan pengadaan bahan-bahan 
  makanan. Kunjungi situsnya untuk lebih mengenal pelayanan mereka.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

B H U T A N 
  Aparat kepolisian di Bhutan berencana menginterogasi misionaris 
  Gospel for Asia, AR. Apa kesalahannya? Karena ia memertontonkan 
  film tentang kehidupan Yesus.

  Ketika melihat ada banyak orang yang berpaling kepada Kristus 
  setelah menonton film Yesus, beberapa tokoh ekstremis belakangan ini 
  melayangkan tuntutan terhadap AR dan kru filmnya, serta umat percaya 
  lokal lain. Mereka menuduh AR membujuk orang untuk masuk Kristen 
  melalui filmnya yang dikemas dalam gaya bahasa Asia tradisional. 
  "Semua orang dari desa kami meninggalkan agama tradisionalnya dan 
  memeluk kepercayaan Kristen karena film yang dipertontonkan secara 
  rutin tersebut," kata kaum ekstremis kepada polisi.

  Meski undang-undang baru Bhutan menjamin kebebasan beragama, kaum 
  ekstremis tetap mendesak polisi untuk menindak AR. Pihak berwenang 
  memanggil AR untuk dimintai penjelasan. Selama lebih dari satu 
  tahun, misionaris AR telah mengabarkan kasih Kristus melalui film 
  Yesus di wilayah ini. Hasilnya, ada 35 orang mulai mengikut Yesus. 
  Dua misionaris wanita dari GSA juga melayani di wilayah ini. 
  (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari: 
  Nama buletin: Body Life, Edisi Agustus 2008, Volume 26, No. 8
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Bhutan: Film Team Brings the Gospel Story to Life
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok doa:
  * Dukunglah dalam doa AR dan kru film yang telah mewartakan Injil 
    dengan sarana film Yesus. Biarlah Tuhan memberi kekuatan dan 
    perlindungan sehingga mereka dapat tetap setia melakukan panggilan 
    yang sudah Tuhan berikan dengan tenang.
  * Berdoalah bagi para petobat baru di Bhutan, agar Tuhan 
    menganugerahkan iman yang sejati untuk mengikut Kristus di tengah
    kesulitan yang dihadapi.
    
U K R A I N A
  Kampanye penginjilan besar yang mencoba merintis empat puluh gereja 
  di empat puluh kota di Ukraina dalam jangka waktu 5 minggu telah 
  dimulai akhir Juli 2008 yang lalu. Tim pelayanan sejumlah 40, yang 
  terdiri dari 20 tim asal Amerika Serikat bekerja sama dengan para 
  sukarelawan lokal dan 20 tim dari Ukraina, berpartisipasi dalam 
  kampanye dari tanggal 28 Juli -- 25 Agustus 2008.

  Masing-masing tim mengunjungi sebuah kota yang belum memiliki gereja 
  injili untuk mengadakan penjangkauan penginjilan selama satu minggu 
  dengan mengundang orang-orang untuk menghadiri kebaktian 
  "pembebasan" di seluruh kota yang diadakan dari hari Jumat hingga 
  Minggu. Kebaktian tersebut telah membuahkan sekitar lima ratus jiwa 
  baru.

  Pada hari Senin seusai kebaktian itu, beberapa jiwa baru dan mereka 
  yang tertarik untuk belajar lebih banyak tentang kekristenan, 
  diundang untuk menghadiri ibadah pujian/kesaksian di mana para 
  perintis gereja yang terlatih akan melatih peserta yang hadir dalam 
  program pemuridan selama delapan minggu.

  Sekitar empat puluh orang perintis gereja yang terlatih di Ukraina 
  telah menyediakan diri sebagai sukarelawan untuk bergerak bersama 
  keluarga mereka ke salah satu kota untuk membantu merintis gereja. 
  Gerakan anak-anak juga akan diselenggarakan di tiap kota. (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari: 
  Nama buletin: Body Life, Edisi Agustus 2008, Volume 26, No. 8
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Ukraine: Evangelism Teams to Plant Churches in 
                      40 Cities
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 4
  Pokok doa:
  * Bersyukur pada Tuhan, yang oleh anugerah-Nya, banyak gereja 
    berhasil dirintis di daerah Ukraina. Doakan terus agar pertumbuhan 
    gereja semakin meningkat.
  * Doakanlah agar pelayanan pelatihan dan pengajaran kekristenan bagi
    para petobat baru di Ukraina membuahkan murid-murid Kristus yang
    sejati.
  * Doakan hamba-hamba Tuhan yang sedang melayani di Ukraina, agar 
    mereka terus bersemangat dalam melayani Tuhan dan rindu untuk
    bertumbuh bersama jemaatnya.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                YAYASAN PELAYANAN ANAK CALVARY (YPAC)
  
  YPAC berdiri di Jakarta sejak tahun 2002 dengan tujuan menyatakan 
  kasih Kristus kepada anak-anak agar bertumbuh dalam iman dan berbuah 
  dalam perbuatan. Beberapa hal yang dilakukan YPAC dalam hal 
  mengentaskan kemiskinan adalah membantu anak-anak yang berasal dari 
  keluarga kurang mampu (sebagai anak asuh) dengan memberi makan 
  setiap hari Rabu dan memberi uang sekolah. Dan hal itu telah dimulai 
  sejak tahun 1997. Jumlah anak asuh yang dibantu, yang bertempat 
  tinggal di daerah SJ, adalah sebanyak 65 anak dengan usia antara 4 
  s/d 13 tahun. YPAC memiliki dua cabang, yaitu di Bekasi dan 
  Pontianak, dengan 1.200 anak yang dilayani setiap minggunya. Untuk 
  di Jabodetabek, ada 300 anak di 25 kelompok. Program sosial yang 
  difasilitasi oleh YPAC adalah Panti Asuhan, Anak Asuh Lokal, Anak 
  Titipan, dan TK Terbuka.        
             
  Sumber: Buletin Transformation Connection Indonesia, Edisi II, 
          Februari 2008 

  POKOK DOA:
  
  1. Biarlah Tuhan memampukan setiap orang yang terlibat dalam 
     pelayanan YPAC yang melayani mereka yang kurang mampu. Kiranya 
     kasih Kristus terpancar melalui pelayanan mereka. 
  
  2. Pelayanan YPAC membutuhkan berbagai keperluan dalam melaksanakan 
     pelayanannya. Biarlah Tuhan mencurahkan berkatnya agar setiap 
     keperluan yang diperlukan dalam pelayanan dapat tercukupkan.
     
  3. Doakan juga agar krisis ekonomi global yang sedang terjadi saat 
     ini tidak mematahkan semangat para pelayan dalam YPAC untuk tetap 
     melayani mereka yang kurang mampu. Kiranya mereka justru dapat 
     melihat kondisi ini sebagai kesempatan untuk memancarkan kasih 
     Kristus.
     
  4. Berdoa juga agar Tuhan memperlebar wilayah pelayanan YPAC; bukan 
     hanya di daerah Jabodetabek, melainkan dapat menjangkau 
     wilayah-wilayah lain di seluruh Indonesia.   
     
  5. Doakan untuk staf yang melayani di YPAC, agar Tuhan memberi 
     mereka kekuatan, kesabaran, dan hikmat supaya kehidupan rohani 
     mereka terus bertumbuh.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak 
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan 
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org