Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/51

e-JEMMi edisi No. 51 Vol. 10/2007 (18-12-2007)

Natal di Jepang

                
                                           Desember 2007, Vol.10 No.51
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
RENUNGAN NATAL     : Sambutlah Kedatangan-Nya
PROFIL BANGSA      : Natal di Jepang
SUMBER MISI        : Cobb Christmas Inc.
KESAKSIAN MISI     : Mukjizat Natal
DOA BAGI MISI DUNIA: Internasional, Haiti, Amerika Serikat
DOA BAGI INDONESIA : Kesempatan Penginjilan Selama Natal

______________________________________________________________________

IF YOU HAVE JESUS ON THE INSIDE YOU
                          CAN STAND ANY KIND OF TROUBLE ON THE OUTSIDE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Damai sejahtera Allah menyertai kita,

  Hari Natal akhirnya tiba. Biarlah persiapan yang sudah kita lakukan
  selama beberapa minggu ini boleh menyiapkan hati kita untuk
  bersukacita menyambut perayaan akan kedatangan-Nya.

  Nah, menemani perayaan Natal ini, kami ingin mengajak Anda untuk
  melihat negara Jepang. Sebagian besar penduduk Jepang adalah
  orang-orang non-Kristen. Namun, tahukah Anda bahwa perayaan hari
  Natal ternyata bukanlah hal yang baru bagi orang-orang Jepang. Ingin
  tahu lebih lanjut tentang sejarah kekristenan di Jepang? Simaklah
  artikel sajian kami minggu ini. Selain itu, kami juga menyajikan
  Renungan dan Kesaksian Natal untuk Anda nikmati. Kiranya para
  pembaca e-JEMMi dapat merayakan Natal dengan hati yang penuh kasih
  dan mulut yang penuh pujian.

  Untuk Anda semua ketahui, sajian edisi 51 ini adalah sajian
  terakhir e-JEMMi untuk tahun 2007. Kami baru akan menjumpai Anda
  lagi pada minggu pertama tahun 2008. Nah, melalui kesempatan ini,
  izinkan kami, segenap Redaksi e-JEMMi, mengucapkan:

     SELAMAT HARI NATAL 2007, SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU 2008!

  Kasih Tuhan kiranya menyertai Anda sampai Maranatha!

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Yulia Oeniyati

______________________________________________________________________
RENUNGAN NATAL

                      SAMBUTLAH KEDATANGAN-NYA
                      ========================
               Oleh: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati

  Kedatangan Kristus ke dunia adalah untuk memberitakan kabar baik
  tentang keselamatan yang Allah berikan secara cuma-cuma kepada
  manusia. Kabar baik ini disampaikan kepada seluruh umat manusia
  yang saat ini sedang sekarat karena mereka sedang menuju kepada
  kebinasaan kekal. Natal adalah sirine darurat yang mengingatkan
  manusia untuk mendengar bahwa ada harapan bagi mereka; harapan
  keselamatan kekal dalam Yesus Kristus. Dia datang untuk membawa
  manusia keluar dari kebinasaan kekal.

  Namun, betapa menyedihkan karena perayaan Natal saat ini justru
  sering digunakan dunia untuk menyesatkan manusia. Perayaan Natal
  menjadi perayaan yang mengingatkan manusia akan indahnya kenikmatan
  dunia sehingga manusia tidak lagi mendengar sirene berita
  kedatangan-Nya. Natal justru mengundang manusia untuk menyambut
  kedatangan kenikmatan dunia. Mata dan hati manusia dikelabui
  sehingga tidak lagi melihat datangnya bahaya kebinasaan kekal.

  Akankah kita ikut terseret dengan penyesatan dunia? Tidak! Mari
  kita luruskan pandangan kita kepada perayaan Natal yang menyambut
  kedatangan Tuhan, bukan pada datangnya kenikmatan dunia. Sambutlah
  Dia dengan membuka hati lebar-lebar supaya Dia lahir, tidak hanya
  di dunia ini, tapi juga di dalam hati kita. Ketika Dia lahir dalam
  hati kita, kekosongan jiwa kita yang paling dalam akan terisi
  dengan sukacita karena kita mengenal Dia dan mengenal jalan
  keselamatan yang melepaskan kita dari kebinasaan kekal.

  Selamat menyambut kedatangan-Nya dan rayakan kelahiran-Nya dalam
  hati kita.

______________________________________________________________________
PROFIL BANGSA

                            NATAL DI JEPANG
                            ===============

  Secara umum, hari raya Natal di Jepang kalah pamornya dibandingkan
  dengan hari raya Tahun Baru. Di sana, Tahun Baru dianggap lebih
  penting daripada hari Natal. Tetapi meskipun hari Natal juga
  diperingati dengan cukup meriah di Jepang, baik dengan
  tukar-menukar kado, makan malam bersama, maupun memasang pohon
  Natal, semua itu hanya didasari pada rasa ketertarikan pada tradisi
  negara-negara Barat dalam merayakan Natal; bisa dikatakan mereka
  hanya ikut-ikutan. Selain itu, toko-toko yang ikut memeriahkan Natal
  di Jepang hanya menggembar-gemborkan Natal dan menjual
  ornamen-ornamen Natal. Natal dirayakan, tidak lain hanya untuk
  alasan komersial saja. Dan yang paling ironis, meski perayaan Natal
  di Jepang bisa dikatakan meriah, tidak banyak orang Jepang yang
  mengerti makna Natal yang sesungguhnya.

  NATAL DAN TAHUN BARU DI JEPANG
  ------------------------------

  Natal diperkenalkan di Jepang oleh para misionaris. Selama
  bertahun-tahun, yang merayakan Natal hanyalah orang-orang Jepang
  yang bertobat dan mengaku Yesus sebagai Juru Selamat. Namun begitu,
  kini suasana Natal di Jepang sangat meriah dan menyita perhatian
  hampir seluruh negeri. Tukar-menukar kado merupakan tradisi lama
  orang-orang Jepang. Toko-toko yang ada di Jepang memanfaatkan momen
  Natal untuk kepentingan komersial -- sama dengan yang dilakukan
  toko-toko di negara-negara Barat. Selama beberapa minggu sebelum
  Natal, toko-toko di sana mengembar-gemborkan Natal. Toko-toko itu
  memajang pernak-pernik Natal dan hadiah yang cocok untuk pria,
  wanita, dan terutama anak-anak. Dengan jumlah satu persen penduduk
  yang beragama Kristen, sedikit sekali orang Jepang yang benar-benar
  memahami makna Natal.

  Kisah bayi Yesus yang lahir di palungan memang menarik bagi
  gadis-gadis cilik di Jepang karena mereka memang menyukai segala
  sesuatu yang berkenaan dengan bayi. Saat Natal, banyak orang yang
  mengenal palungan untuk pertama kalinya karena biasanya bayi Jepang
  tidak tidur di palungan.

  Banyak tradisi Barat dalam merayakan Natal yang diadopsi oleh orang
  Jepang. Memang sudah merupakan kebiasaan orang Jepang untuk mencari
  sesuatu yang menarik dari negara-negara Barat dan kemudian
  mengubahnya menjadi sesuatu yang kental dengan khas Jepang. Selain
  tukar-menukar kado, keluarga-keluarga Jepang juga makan kalkun pada
  hari Natal, dan bahkan ada pohon Natal di beberapa tempat umum.
  Mereka menghias rumah mereka dengan pohon cemara, dan puji-pujian
  Natal dikumandangkan dengan sukacita di beberapa rumah. Sering kali,
  sebuah ranting juga digantung di langit-langit rumah. Krans Natal
  digantung di depan pintu sebagai simbol keberuntungan.

  Di Jepang, ada tuhan atau pendeta yang disebut "Hoteiosho" -- versi
  lain Sinterklas. Ia digambarkan sebagai pria tua baik hati yang
  memanggul tas besar. Beberapa rumor mengatakan bahwa ia memunyai
  mata di bagian belakang kepalanya. Penting bagi anak-anak untuk
  bersikap baik saat tersiar kehadiran Hoteiosho.

  Tahun Baru merupakan hari raya terpenting dalam kalender Jepang.
  Pada malam Tahun Baru, seluruh rumah dibersihkan dari atap sampai
  lantai bawah. Seluruh rumah dihiasi untuk menyambut hari itu. Saat
  segala sesuatu telah bersih dan rapi, seisi rumah memakai pakaian
  yang paling bagus, sering kali mereka memakai baju nasional Jepang
  -- kimono. Kemudian, kepala keluarga berjalan mengelilingi rumah
  sambil diikuti seisi rumah untuk mengusir roh-roh jahat. Ia
  melempar buncis kering ke setiap sudut rumah agar roh-roh jahat
  keluar dari rumah dan keberuntungan masuk ke rumah. Seluruh
  keluarga pergi ke kuil Shinto, menepukkan kedua tangan mereka untuk
  menarik perhatian tuhan mereka dan memohon peruntungan. Sering
  kali, kesialan-kesialannya dibakar, namun variasi kebiasaan itu
  tergantung pada kuil dan tuhannya.

  SEJARAH KEKRISTENAN DI JEPANG
  =============================

  Sebelum kekristenan masuk ke negara yang sekarang disebut Amerika
  Serikat, kekristenan telah masuk ke negara Jepang. Agama Kristen
  pertama kali diperkenalkan di Jepang pada abad ke-16 oleh kaum
  Jesuit dan kemudian oleh para misionaris Fransiskan. Pada akhir abad
  itu, kira-kira ada 300.000 orang Jepang yang dibaptis.

  Sayangnya, situasi yang menjanjikan itu mulai ditentang oleh
  kelompok misionaris lain dan intrik-intrik politik yang datang dari
  pemerintah Spanyol dan Portugis, serta partai-partai politik
  pemerintahan Jepang sendiri. Akibatnya, orang-orang Kristen
  ditindas.

  Korban pertamanya adalah 6 biarawan Fransiskan dan 20 orang petobat
  yang disalib di Nagasaki pada 5 Februari 1597. Setelah adanya
  toleransi terhadap orang-orang Kristen yang hanya berlangsung selama
  beberapa waktu, banyak orang Kristen yang ditangkap, dipenjara, atau
  dianiaya dan dibunuh; dan gereja pun terpaksa bergerak di bawah
  tanah pada 1630. Meski begitu, saat Jepang kembali membuka diri
  kepada negara-negara Barat 250 tahun setelah peristiwa tersebut,
  ternyata komunitas Kristen Jepang masih bertahan di bawah tanah,
  tanpa pendeta dan Injil; mereka bertahan hanya dengan instruksi
  sederhana mengenai iman mereka, tetapi dengan iman yang teguh
  percaya bahwa Yesus adalah Juru Selamat mereka.

  Gereja mulai bertumbuh lagi setelah Komodor Perry membuka negara
  Jepang dengan armadanya dari Amerika. Misionaris tumpah ruah ke
  Jepang.

  Namun demikian, selama Perang Dunia II, oleh karena curiga dengan
  orang-orang Kristen dan orang-orang Barat, pemerintah Jepang
  menggiring orang-orang Kristen ke Nagasaki. Sungguh ironis, negara
  yang paling bertanggung jawab untuk menginjili orang-orang Jepang,
  malah menjatuhkan bom nuklir di Nagasaki dan membunuh banyak orang
  Kristen. Meski begitu, masih ada orang-orang Kristen yang
  berdedikasi di Jepang, dan gereja pun terus bertumbuh. (t/Dian)

  Diterjemahkan seperlunya dari:
  Nama situs   : Central Valley Christian School`s
  Judul artikel: Christmas In Japan
  Penulis      : Ted Boswell
  Alamat URL   : http://www.cvc.org/christmas/japan.htm

  Pokok Doa:
  ----------

  1. Doakan penduduk Jepang yang merayakan Natal meskipun kurang
     mengerti makna Natal yang sesungguhnya; doakan agar pada perayaan
     Natal tahun ini, Kristus sungguh hadir di antara mereka dan
     menyentuh hati mereka yang paling dalam.

  3. Puji Tuhan! Ucapkanlah syukur untuk benih pahlawan iman yang mati
     di Jepang karena Kristus bertahun-tahun yang lalu. Biarlah benih
     ini boleh terus bertumbuh dan menjadi kesaksian yang hidup bagi
     banyak orang Jepang lain.

  2. Doakan orang-orang Kristen Jepang yang telah percaya kepada
     Kristus, kiranya Roh Kudus mengobarkan terus kerinduan mereka
     untuk menginjili keluarga dan rekan-rekan di sekitar mereka yang
     mereka kasihi.

  4. Berdoa untuk satu persen orang Kristen yang ada di Jepang,
     kiranya iman mereka tetap berakar di dalam Dia yang memberikan
     kehidupan baru di mana pun mereka berada.

  5. Doakan organisasi-organisasi misi yang ada di Jepang supaya
     mereka terus berkarya menjangkau banyak orang yang belum
     mengenal Kristus.

  6. Doakan pula orang-orang Jepang dalam gaya hidup mereka yang
     banyak menimbulkan stres akibat jam kerja yang sangat panjang.
     Berdoalah agar di tengah kejenuhan hidupnya, mereka bisa
     menemukan Tuhan.

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

COBB CHRISTMAS, INC.
==>    http://www.cobbchristmas.net/
  Cobb Christmas, Inc. merupakan organisasi nonprofit yang mulai
  dioperasikan pada 1963 oleh The Center for Family Resources
  (kemudian dikenal sebagai Cobb County Emergency Aid Association,
  Inc.). Misinya tidak lain adalah untuk membantu keluarga-keluarga
  miskin dan berpenghasilan rendah di Cobb County dengan memberikan
  pengalaman liburan Natal tak terlupakan kepada anak-anak mereka.
  Penerima bantuan haruslah warga Cobb County yang memiliki
  penghasilan rendah dan memunyai anak-anak berusia di bawah delapan
  belas tahun yang masih bergantung pada orang tua. Dengan semua
  relawan yang melayani di sana, pada tahun 2006 lalu, Cobb Christmas
  telah membantu 1.385 keluarga yang terdiri atas 3.884 anak-anak dan
  1.962 orang dewasa dengan memberikan makanan serta mainan. Apakah
  Anda terinspirasi dengan pelayanan mereka? Segera saja kunjungi
  situsnya.

______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI

                            MUKJIZAT NATAL
                            ==============

  Kisah nyata ini terjadi pada malam Natal, saat Perang Dunia I pada
  1914, tepatnya di front perang bagian barat Eropa. Pada saat itu,
  tentara Perancis, Inggris, dan Jerman saling baku tembak. Pada malam
  Natal yang dingin dan gelap itu, hampir setiap prajurit merasa
  bosan dan muak dengan berperang, apalagi setelah berbulan-bulan
  mereka meninggalkan rumah mereka, jauh dari istri, anak, maupun
  orang tuanya.

  Pada malam Natal, biasanya mereka berkumpul bersama seluruh anggota
  keluarga masing-masing, makan bersama, bahkan menyanyi bersama di
  bawah pohon terang di hadapan tungku api yang hangat.

  Berbeda dengan malam Natal saat itu, di mana cuaca di luar sangat
  dingin dan salju pun turun dengan lebatnya, mereka bukannya berada
  di antara anggota keluarga yang mereka kasihi, malah berada di
  antara musuh yang setiap saat bersedia menembak mati siapa saja yang
  bergerak.

  Tiada hadiah yang menunggu selain peluru dari senapan musuh, bahkan
  persediaan makanan pun berkurang jauh sehingga hari itu pun hampir
  seharian mereka belum makan. Pakaian basah kuyup karena turunnya
  salju. Biasanya, mereka berada di lingkungan dan suasana yang hangat
  dan bersih, tetapi kali ini mereka berada di dalam lubang parit,
  seperti layaknya seekor tikus, jangankan bisa mandi dan berpakaian
  bersih, tempat di mana mereka berada saat itu basah dan becek penuh
  dengan lumpur. Mereka menggigil kedinginan. Rasanya tiada keinginan
  yang lebih besar saat itu selain rasa damai untuk bisa berkumpul
  dengan orang-orang yang mereka kasihi.

  Seorang tentara yang terkena tembakan merintih kesakitan, sedangkan
  tentara lainnya menggigil kedinginan, bahkan pemimpin mereka --
  yang biasanya keras dan tegas -- entah mengapa pada malam itu tampak
  sangat sedih, terlihat air mata turun berlinang di pipinya, rupanya
  ia teringat akan istri dan bayinya yang baru berusia enam bulan.
  Kapankah perang akan berakhir? Kapankah mereka bisa pulang kembali
  ke rumah masing-masing? Kapankah mereka bisa kembali memeluk
  orang-orang yang mereka kasihi? Dan, sebuah pertanyaan besar pula,
  apakah mereka bisa pulang dengan selamat dan berkumpul kembali
  bersama istri dan anak-anaknya? Entahlah ....

  Tak sepatah kata pun terdengar. Suasana malam yang gelap dan dingin
  terasa hening dan sepi sekali, masing-masing teringat dan
  memikirkan keluarganya masing-masing. Selama berjam-jam mereka
  duduk membisu. Tiba-tiba dari arah depan di front Jerman, cahaya
  kecil muncul dan bergoyang, cahaya tersebut tampak semakin nyata.
  Rupanya, seorang prajurit Jerman telah membuat pohon Natal kecil
  yang diangkat ke atas dari parit tempat persembunyian mereka
  sehingga tampak oleh seluruh prajurit di front tersebut.

  Pada saat yang bersamaan, terdengar alunan lembut suara lagu "Stille
  Nacht, heilige Nacht" (Malam Kudus). Pada awalnya lagu tersebut
  hanya sayup-sayup terdengar, namun semakin lama, lagu yang
  dinyanyikan tersebut semakin jelas dan keras terdengar. Hal itu
  membuat para tentara yang mendengarnya merinding dan merasa pilu
  karena teringat akan anggota keluarganya yang berada jauh dari
  medan perang.

  Ternyata seorang prajurit Jerman yang bernama Sprink yang
  menyanyikan lagu tersebut dengan suara yang sangat indah, jernih,
  dan merdu. Sebelum dikirim ke medan perang, prajurit Sprink adalah
  seorang penyanyi tenor opera yang terkenal. Rupanya, keheningan dan
  kegelapan suasana pada malam Natal itu telah mendorongnya untuk
  melepaskan emosi dengan menyanyikan lagu itu. Walaupun ia menyadari
  bahwa dengan menyanyikan lagu tersebut, prajurit musuh bisa
  mengetahui tempat persembunyian mereka.

  Ia menyanyikan lagu Malam Kudus tersebut bukan di tempat
  persembunyiannya, melainkan berdiri tegak, bahkan keluar dari
  persembunyiannya sehingga dapat terlihat jelas oleh semua musuhnya.
  Melalui lagu tersebut, ia ingin menyampaikan kabar gembira sambil
  mengingatkan kembali makna Natal, yaitu berbagi rasa damai dan
  kasih. Untuk hal ini, ia bersedia mengorbankan jiwanya, ia bersedia
  mati ditembak oleh musuhnya. Namun apa yang terjadi, apakah ia
  ditembak mati?

  Tidak! Entah mengapa, seakan-akan mukjizat terjadi, sebab pada saat
  yang bersamaan, semua prajurit yang berada di situ, satu demi satu
  keluar dari tempat persembunyiannya masing-masing, dan mereka mulai
  menyanyikannya bersama. Bahkan, seorang tentara Inggris, musuh besar
  Jerman, turut mengiringi mereka menyanyi sambil meniup dua bagpipes
  (alat musik Skotlandia) yang dibawanya khusus ke medan perang.
  Dengan perasaan terharu, mereka turut menyanyikan lagu Malam Kudus.
  Hujan air mata tak dapat dibendung -- air mata mereka yang berada
  jauh dari orang tua, anak, calon istri, kakak, adik, dan sahabat
  mereka.

  Tadinya lawan sekarang menjadi kawan. Sambil saling berpelukan,
  mereka menyanyikan lagu Malam Kudus dalam bahasa masing-masing.
  Perasaan damai dan sukacita benar-benar mereka rasakan. Setelah itu,
  mereka meneruskan menyanyi bersama lagu "Adeste Fideles" (Hai Mari
  Berhimpun). Mereka berhimpun bersama, tidak ada lagi perbedaan
  pangkat, derajat, usia, maupun bangsa, bahkan perasaan bermusuhan
  pun lenyap.

  Mereka berhimpun bersama musuh mereka, yang seharusnya saling
  tembak, saling bunuh, namun dalam suasana Natal itu mereka bisa
  berkumpul dan menyembah, memperingati Sang Bayi, Sang Juru Selamat.
  Rupanya, inilah mukjizat Natal yang benar-benar membawa suasana
  damai di malam yang suci ini.

  Doa:
  Aku sangat berharap, kiranya melalui tulisan ini, kita dapat
  membagikan kasih dan kedamaian kepada orang lain, serta mengajak
  kita semua untuk merenungkan kembali makna Natal. Apabila di antara
  kita masih menyimpan luka batin, marilah kita mengambil kesempatan
  pada hari Natal ini untuk saling memaafkan dan mendoakan satu sama
  lain, dan biarlah damai Kristus bertakhta di hati kita.

  "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut
  anak-anak Allah" (Matius 5:9).

  Ya, Tuhan, Engkau menyinari malam suci ini
  dengan cahaya damai-Mu.
  Ajarilah kami untuk melihat kedamaian
  yang seharusnya kami cari,
  kedamaian yang seharusnya kami jaga,
  dan kedamaian yang harus kami bagi.
  Semoga hari ini dan setiap hari,
  menjadi seperti hari Natal,
  seperti Engkau mengilhami diri kami untuk membawa damai
  dan pengampunan bagi semua orang yang kami jumpai.
  Terima kasih untuk kelahiran-Mu di dunia ini Tuhan Yesus,
  kelahiran-Mu membawa keajaiban bagi dunia ini
  dan bagi hidup kami.
  Segala pujian, hormat, dan syukur kami naikkan bagi-Mu,
  Yesus Kristus, Sang Raja.
  Amin.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku   : My Favourite Christmas
  Judul artikel: Mukjizat Natal
  Penulis      : Mang Ucup
  Penerbit     : Gloria Cyber Ministries
  Halaman      : 52 -- 59

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I N T E R N A S I O N A L
  Internasional (MNN) -- Isilah Natal dengan membeli hadiah Natal
  melalui Food for the Hungry`s Christmas Catalog. Matt berkata,
  "Natal membuka peluang untuk memberi sesuatu yang semua orang
  inginkan, yakni melayani dan membantu orang-orang miskin di seluruh
  dunia." Anda dapat berkunjung ke katalog itu guna mencari hadiah
  untuk diberikan kepada seseorang di luar negeri. Hadiah berupa
  mainan sampai perlengkapan sekolah ada dalam katalog itu. Mustahil
  mengirim hadiah seperti itu tanpa bantuan pihak ketiga seperti Food
  for the Hungry. Bahkan, Anda bisa menyertakan kartu pribadi untuk
  orang yang Anda beri hadiah. "Lebih baik memberi daripada menerima"
  adalah panggilan orang Kristen, terutama saat Natal. "Yesus meminta
  kita untuk mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri sendiri,
  dan saya rasa itu tidak hanya berarti bahwa kita harus memberi
  hadiah saat Natal, tapi lebih kepada bagaimana kita dapat melayani
  sesama di dalam nama-Nya. `Sesama` itu tidak lain adalah orang
  miskin dan mereka yang hidup di garis kemiskinan di seluruh dunia."
  Diterjemahkan dari: Mission News, Oktober 2007
  Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10581
  Pokok Doa
  ---------
  * Doakan agar Food for the Hungry dapat menjadi saluran bagi
    orang-orang percaya untuk dapat meneladani dan memiliki sikap
    mengasihi terhadap sesama, seperti yang telah Yesus ajarkan.
  * Masih banyak orang yang mengalami kesusahan, yang membutuhkan
    pertolongan dan perhatian kita. Doakan agar dalam perayaan Natal
    ini, sebagai orang yang telah diselamatkan, kita memiliki
    kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan
    tersebut.

H A I T I
  Haiti (MNN) -- Pemilihan umum di Haiti ditunda lagi di tengah upaya
  untuk mereformasi perundang-undangan di negara tersebut. Meski
  suasana telah relatif aman untuk beberapa saat, ada kekhawatiran
  bahwa penundaan tersebut akan menimbulkan kekacauan. Namun,
  kekacauan yang terjadi pada masa lalu diharapkan tidak memengaruhi
  pesta Natal tahunan "For Haiti with Love". Roselin berkata, "Ada
  sekitar lima ratus orang yang akan kami beri beras, kacang-kacangan,
  dan daging ayam, dan juga mainan baru untuk anak-anak. Kota ini
  telah merencanakan sebuah pesta sejak bulan Januari awal tahun ini.
  Roselin mengatakan, kegiatan ini merupakan acara tahunan yang cukup
  penting bagi orang-orang yang kami layani. Sebelum mereka makan,
  mereka menyanyi dan berdoa, dan kami menceritakan tentang kelahiran
  Yesus dan memperlihatkan kepada orang-orang tentang cinta kasih
  Tuhan. Doakan semoga semuanya berlangsung dengan tenang.
  Diterjemahkan dari: Mission News, Oktober 2007
  Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10567
  Pokok Doa
  ---------
  * Doakan agar pemilihan umum di Haiti dapat berjalan dengan lancar.
    Doakan juga agar pemimpin yang terpilih memiliki rasa takut akan
    Tuhan dan memerhatikan kepentingan rakyat di negara tersebut.
  * Berdoalah untuk aparat keamanan di Haiti, supaya dapat menjaga
    keamanan, khususnya menjelang Natal, agar acara "For Haiti with
    Love" dapat berjalan lancar dan lima ratus orang bisa mendapat
    bantuan.

A M E R I K A  S E R I K A T
  AS (MNN)-- Sebuah gereja yang sedang berkembang di Amerika Utara
  telah mengganti konsumerisme dengan belas kasih di hari Natal, dan
  kegiatan ini disebut dengan "Advent Conspiracy". Stan dari Living
  Water International (LWI) berkata bahwa konspirasi itu terjadi saat
  koalisi pendeta menyadari ancaman terbesar terhadap gereja Amerika.
  "Konsumerisme mungkin merupakan salah satu ancaman terbesar bagi
  gereja-gereja di Amerika; konsumerisme menyimpangkan ajaran
  kekristenan. Ironisnya, konsumerisme justru terjadi pada saat Natal.
  Orang-orang yang ikut budaya konsumerisme lebih fokus untuk menerima
  hadiah, yang dibeli dari uang tabungan, daripada memberi." Stan juga
  mengatakan bahwa organisasi seperti LWI menemukan cara memanfaatkan
  uang itu untuk mengasihi dengan cinta kasih Tuhan. "Kita cenderung
  merayakan Natal dengan berbelanja di mal. Akan seperti apa jadinya
  jika kita menggunakan dana belanja itu untuk mendanai proyek air
  bersih? Bandingkan pemborosan yang digunakan untuk membeli hadiah
  Natal dengan kebutuhan pokok akan air bersih."
  Diterjemahkan dari: Mission News, Oktober 2007
  Selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10553
  Pokok Doa
  ---------
  * Doakan agar setiap orang percaya di Amerika memiliki rasa belas
    kasih terhadap sesama. Doakan juga agar setiap orang percaya bisa
    lebih bijaksana dalam merayakan Natal dan tidak memboroskan uang
    mereka untuk hal-hal yang duniawi.
  * Berdoalah agar orang-orang percaya bertobat dari budaya
    konsumerisme Natal yang marak terjadi saat ini. Doakan juga agar
    gereja-gereja dapat belajar untuk membawa jemaatnya lebih
    memedulikan kebutuhan mereka yang sedang dalam kekurangan.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                 KESEMPATAN PENGINJILAN SELAMA NATAL
                 ===================================

  Dunia mengenal Natal sebagai peringatan di mana Juru Selamat umat
  Kristen yang bernama Yesus dilahirkan. Banyak orang mengetahui hal
  ini. Namun sayang, sebagian besar dari mereka menganggap bahwa
  perayaan Natal hanyalah sekadar sebuah hari raya bagi orang Kristen
  saja. Pernahkah terpikir dalam benak Anda untuk menjadikan acara
  Natal ini sebagai acara perkunjungan ke rumah-rumah orang
  non-Kristen sambil memperkenalkan kasih Kristus?

  Pokok Doa
  ---------

  1. Doakan agar setiap orang percaya dapat menjadikan momen Natal
     tahun ini bukan untuk diri sendiri, tapi juga untuk memikirkan
     bagaimana memperkenalkan makna kelahiran Kristus bagi mereka yang
     belum mengenal-Nya.

  2. Doakan agar perayaan Natal dapat diampaikan dengan cara-cara
     kreatif sehingga mereka yang belum mengenal Kristus dapat ikut
     disentuh oleh kasih Kristus.

  3. Kristus datang untuk mereka yang terhilang. Oleh karena itu,
     doakan agar pelayanan-pelayanan sosial yang diadakan pada saat
     Natal ini dapat lebih terfokus dalam membagikan berita
     keselamatan daripada hanya sekadar memberikan hadiah berupa
     benda-benda.

  4. Doakan agar setiap keluarga yang merayakan Natal boleh ingat akan
     anggota-anggota keluarga mereka masing-masing yang (mungkin)
     belum di dalam Tuhan agar mereka pun dijangkau untuk mendapat
     anugerah keselamatan.

  5. Berdoalah agar pemimpin-pemimpin Kristen dapat memberikan teladan
     dalam menjangkau orang lain dengan lebih banyak memberi daripada
     menerima, khususnya pada suasana Natal ini.

______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
   untuk tujuan komersiil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
    yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
    Staf Redaksi: Yulia Oeniyati, Dian Pradana, dan Novita Yuniarti
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi              :                   < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :               http://ylsa.sabda.org/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org