Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/50

e-JEMMi edisi No. 50 Vol. 10/2007 (11-12-2007)

Kelahiran Yesus Kristus

                                           Desember 2007, Vol.10 No.50
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
RENUNGAN NATAL     : Kelahiran yang Sederhana
ARTIKEL MISI       : Kelahiran Yesus Kristus
SUMBER MISI        : On Mission.Com
DOA BAGI MISI DUNIA: Amerika Serikat, Ghana
DOA BAGI INDONESIA : Keamanan Selama Perayaan Natal

______________________________________________________________________

 GOD LOVE HIS CHILDREN NOT FOR WHO THEY ARE, BUT BECAUSE OF WHO HE IS
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam sejahtera dalam kasih Kristus.

  Tujuan utama Kristus lahir di dunia adalah memberikan keselamatan
  bagi orang yang percaya sehingga hidup sesuai dengan rencana-Nya.
  Ketika kita menjadi "orang-orang yang diselamatkan", namun tidak
  menyerahkan diri untuk hidup mengikut rencana-Nya, apa arti
  keselamatan yang kita peroleh?

  Natal melambangkan sikap rendah hati dan kerelaan Kristus untuk mau
  taat melaksanakan rencana yang Allah Bapa berikan kepada-Nya. Ia
  lahir sebagai manusia dan hidup dalam kesederhanaan. Sudahkah kita
  memiliki sikap rendah hati dan rela dibentuk Tuhan untuk hidup
  mengikuti teladan-Nya sehingga kita dapat menjalani hidup sesuai
  dengan rencana-Nya?

  Selamat menyambut Natal.

  Staf Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
RENUNGAN NATAL

                       KELAHIRAN YANG SEDERHANA
                       ========================
               Oleh: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati

  Natal dimulai ketika Kristus menjadi miskin karena kita. Kemiskinan
  Kristus terlihat jelas dari segala hal yang Ia dapatkan ketika
  memasuki sejarah hidup manusia (2Korintus 8:9a). Kelahiran-Nya ke
  dunia sungguh sangat sederhana.

  Yesus lahir bukan di Yerusalem, melainkan di kota kecil Betlehem;
  bukan di istana, melainkan di kandang yang hina dan berbau; bukan di
  singgasana, melainkan di palungan tempat makan binatang; bukan
  sebagai raja dengan kekuasaan dan jubah kebesaran, melainkan sebagai
  bayi yang tak berdaya dan terbungkus di kain lampin yang papa;
  bukan lahir dari gadis idaman yang penuh tuntutan, melainkan seorang
  gadis yang taat dan sederhana.

  Jika Kristus datang ke dunia dengan segala kesederhanaan, tidakkah
  kita seharusnya meneladani hikmah yang ditunjukkan-Nya?
  Kesederhanaan pasti sesuatu yang ingin diajarkan-Nya kepada kita,
  para pengikut-Nya. Bukannya tidak bisa Yesus lahir di dunia dengan
  segala kemewahan, tetapi Ia memilih untuk tidak menggunakannya.
  Gaya hidup untuk tidak menggantungkan diri pada hal-hal materi
  merupakan suatu pilihan. Kristus memilih untuk tidak membiarkan
  diri-Nya dibuai oleh kefanaan dunia. Manusia rohani yang hidup di
  dunia yang selalu memburu kenikmatan yang fana seharusnya berani
  mengambil tindakan yang sama seperti Kristus, yaitu memilih untuk
  hidup di dalam kesederhanaan.

  Dunia mendefinisikan Natal sebagai perayaan pesta pora dan
  hadiah-hadiah bermateri. Tapi ingatlah bahwa Kristus lahir di dunia
  untuk menyelamatkan manusia dari kehidupan yang fana. Karena itu,
  peringatilah Natal sebagai hari di mana kita beroleh kebebasan
  untuk meninggalkan kenikmatan yang fana dan memilih kesederhanaan
  yang telah ditunjukkan Kristus melalui kelahiran-Nya.

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI - EKSPOSISI AYAT

                       KELAHIRAN YESUS KRISTUS
                       =======================
                          (Matius 1:18-25)*

(18) Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian halnya: Tatkala Maryam,
yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh,
maka nyatalah Maryam itu hamil daripada Rohulkudus.

  Menurut tradisi orang Yahudi, pertunangan dipandang hampir sama
  dengan perkawinan meskipun orang yang masih bertunangan belum
  hidup bersama-sama sebagai suami-istri. Maria, yaitu ibu dari
  Yesus Kristus, bertunangan dengan Yusuf. Pada masa mereka
  bertunangan, mereka belum berhubungan tubuh sebagai kebiasaan orang
  yang menikah. Meskipun demikian, nyatalah bahwa Maria hamil. Di sini
  dijelaskan bahwa anak itu adalah dari Roh Kudus asalnya. Akan tetapi
  pada waktu itu, Yusuf belum mengetahui rahasia itu. Keadaan Maria
  dipandangnya sebagai zinah.

(19) Maka Yusuf, suaminya itu, oleh sebab ia seorang yang lurus hati,
dan tiada hendak memberi malu kepadanya dengan nyata, bermaksudlah ia
akan menceraikan dia dengan senyap.

  Dapat dikatakan bahwa Yusuf beranggapan Maria bersalah, akan tetapi
  ia tidak ingin mempermalukannya terang-terangan. Yusuf dikenal
  sebagai seorang laki-laki yang lurus hatinya dan adil. Kata
  "keadilan" adalah kata yang penting dalam kitab-kitab nabi dan
  Mazmur. Dalam Injil Matius, kita sering menemui kata itu dalam
  nas-nas penting (5:6, 20,21, dst.; 6:1,33). Dalam keadilan, terhisap
  sifat kemurahan hati terhadap sesama manusia. Karena Yusuf adalah
  orang yang lurus hatinya, ia tidak mau bertindak terhadap Maria
  dengan tidak adil sebab ia tidak mengetahui pokok sebab kehamilan
  Maria. Karena rasa hatinya yang halus, ia tidak bertanya kepada
  Maria tentang keadaannya itu. Akan tetapi, melihat segala sesuatu
  yang dialaminya, ia tidak dapat menikahi Maria. Itulah sebabnya, ia
  bermaksud meninggalkan Maria dengan diam-diam.

(20) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan
nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud,
janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak
yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."

  Sebelum Yusuf dapat melaksanakan keputusannya, ia mendapat mimpi
  bahwa seorang malaikat Tuhan mencegah maksud Yusuf itu.

  Malaikat-malaikat muncul pada permulaan dan akhir sejarah hidup
  Yesus; pada waktu kelahiran (Matius 2:12,13,19 dan Lukas 1 dan
  2), pada waktu Yesus dicobai oleh Iblis, dan pada masa kesengsaraan
  dan kebangkitan Tuhan Yesus (Markus 1:13; Lukas 22:43; Markus 16:5;
  dst.).

  Tentang Yesus sendiri, tidak diberitakan bahwa Ia mengalami mimpi
  yang demikian; tidak diberitahukan juga bahwa Yesus mendapat
  pernyataan Allah dengan perantaraan malaikat sebab Yesus memunyai
  hubungan langsung dengan Bapa-Nya.

  Yusuf tidak dipanggil malaikat itu dengan namanya saja, tetapi
  sebagai "anak Daud". Ia dinasihati supaya ia jangan khawatir
  mengambil Maria menjadi istrinya karena yang diperanakkan dalam
  kandungannya itu adalah dari Roh Kudus. Dengan demikian, ia sekarang
  mengetahui apa yang sudah diketahui Maria, bahwa Allah telah
  melakukan mukjizat yang istimewa kepadanya. Ia akan menjadi ibu,
  tetapi tidak ada laki-laki yang menjadi bapa anak itu. Dalam nas
  ini juga tidak dikatakan bahwa Roh Kudus menjadi ganti bapa-Nya.

  Yusuf sekarang sudah tahu, bahwa yang diperanakkan dalam Maria
  berasal dari Roh Kudus. Akan tetapi, kita harus ingat bahwa tidak
  dikatakan bahwa anak itu diperanakkan oleh Roh Kudus. Roh Kudus
  bukannya suatu kodrat alam, melainkan Ia pembawa kuasa ilahi yang
  menjadikan dan yang dapat masuk ke dalam batin manusia untuk
  melakukan pekerjaan-Nya di situ. Inilah pokok utama satu-satunya
  yang disebutkan berhubungan dengan kelahiran Tuhan Yesus.

(21) "Maka ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah
engkau menamakan Dia Yesus, karena Ialah yang akan melepaskan kaumnya
daripada segala dosanya."

  Malaikat memberitakan Yesus sebagai isi berita dari seluruh
  Perjanjian Baru. Yesus akan "melepaskan kaumnya dari pada segala
  dosanya". Sebutan itu terdapat dalam Mazmur 130:8. Pengampunan dosa
  ialah kata dalam Perjanjian Lama dan Baru yang merangkum segenap
  janji Allah. Pengampunan dosa itu lebih luas artinya daripada
  penghapusan beberapa perbuatan yang salah. Bo1eh dikatakan arti yang
  sesungguhnya ialah bahwa perpisahan antara Allah dan manusia sudah
  dihapuskan. Kata "melepaskan" pada ayat itu juga dapat diterjemahkan
  sebagai menyelamatkan. Yesus adalah menjadi Juru Selamat. Yesus
  dalam bahasa Ibrani ialah "Jehoschua" atau "Jeschua" yang
  diterjemahkan dalam bahasa Yunani menjadi "Yesus". Tentu para
  pembaca Injil Matius mengetahui bahwa nama "Yesus" itu ada
  hubungannya dengan penyelamatan dan pelepasan, sebab kata itu tidak
  diterangkan lebih jauh oleh Matius. Bahwa Yesus mendatangkan
  keselamatan, pertolongan, dan kelepasan, dikatakan juga dalam
  nas-nas lain lagi (Lukas 19:10; Kisah Para Rasul 4:12). Istilah
  "Juru Selamat" itu terdapat dalam silsilah kelahiran Yesus menurut
  Injil Lukas juga (Lukas 2:11).

  Israel tidak disebut "kaumnya" karena Yesus menjadi besar di antara
  kaum itu atau karena Ia terhisap pada kaum itu oleh kelahirannya
  (Roma 9:5), tetapi karena kaum itu terhisap kepada-Nya. Kaum itu
  milik-Nya sebab dipilih oleh Allah sebagai sasaran wahyu-Nya.

  Kata "kaum" tidak memunyai makna politik di sini. Orang Yahudi
  mengeluh karena ada di bawah pemerintahan orang Romawi pada waktu
  itu sehingga mereka menanti-nantikan kedatangan Mesias yang menurut
  anggapan akan melepaskan mereka dari penjajahan orang Romawi. Akan
  tetapi, Yesus Kristus hendak melepaskan kaum-Nya dari dosa. Tidak
  ada penjajahan yang lebih kejam daripada dosa yang tidak terampuni.
  Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan kaum-Nya dari dosa. Yesus
  Kristus menang atas dosa sebab Ia menjadi "Anak Domba Allah" yang
  dikorbankan di kayu salib karena dosa umat manusia di dunia ini.

(22) Maka sekaliannya itu berlaku, supaya sampailah barang yang
difirmankan oleh Tuhan dengan lidah nabi, bunyinya: (23)
"Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan beranakkan seorang
anak laki-laki, dan disebut orang namanya: Immanuel", yang
diterjemahkan artinya, Allah beserta kita.

  Mulut malaikat menyatakan firman Allah, yaitu nama Mesias: "Yesus"
  itu, dan seperti gema menjawab suara roh di dalam Alkitab:
  "Immanuel". Nama Immanuel ialah tafsiran dari kelahiran Yesus.
  "Allah beserta kita" ialah terjemahan kalimat itu. Di dalam Yesus
  Kristus telah datang Allah kepada kita untuk menjadi Penolong kita.

  Bahwa Yesus menjadi penggenap perjanjian yang dijanjikan Allah dalam
  Perjanjian Lama, Ialah keyakinan di dalam seluruh Perjanjian Baru
  (2Korintus 1:10). Kata nubuatan dalam Perjanjian Lama yang
  berhubungan dengan Yesus Kristus. Semua penulis Injil menggunakan
  "bukti Alkitab", terutama Matius. "Supaya sampailah yang difirmankan
  oleh Tuhan dengan lidah nabi" atau terjemahan tepatnya, "Supaya
  dipenuhi yang difirmankan Tuhan dengan perantaraan nabi", itulah
  perkataan yang ditemui berulang-ulang (2:15, 4:14, 21:4, 26:56).
  Yesus sendiri mempergunakan "bukti Alkitab" itu, terutama ketika Ia
  memberitakan keharusan sengsara-Nya (Matius 16-21; Lukas 24:27,44).

  Matius mempergunakan bukti Alkitab sebab para pembaca Injilnya ialah
  orang Kristen yang berbangsa Yahudi.

  Nabi itu berkata-kata tentang seorang anak (Yesaya 7:14) yang harus
  dinamai "Immanuel" atas pesan Allah. Arti nama itu penting sekali
  sebab di dalam Yesus, Allah sendiri beserta kita. Penting dalam
  hubungan itu bahwa nabi berkata-kata tentang seorang anak dara.
  Menurut perjanjian itu, Mesias akan datang di dunia sebagai anak
  seorang anak dara. Kata nabi itu menjadi tanda yang sah untuk
  Yusuf sehingga ia tidak khawatir lagi, bahwa perkataan malaikat itu
  benar.

  Dalam nas Ibrani dari nabi, tidak ditulis kata "anak dara", tetapi
  suatu kata yang berarti "wanita muda/anak perempuan yang dewasa.
  Jadi, tidak tentu apakah wanita muda itu sudah kawin atau tidak.
  Meskipun ia sudah kawin, ia belum beranak. Agaknya Yesaya tidak
  bermaksud mengatakan ia seorang anak dara yang belum dijamah
  laki-laki. Akan tetapi dalam terjemahan Yunani, Septuaginta, dipakai
  "anak dara" dalam teksnya. Agaknya Matius memakai terjemahan
  Septuaginta dengan maksud untuk membuktikan bahwa Yesus dilahirkan
  oleh anak dara yang belum dijamah laki-laki karena kelahiran Yesus
  adalah peristiwa yang luar biasa; suatu mukjizat yang Allah kerjakan
  hanya sekali saja dalam sejarah manusia.

  Mukjizat kelahiran Yesus itu lebih jelas lagi diberitakan oleh
  Lukas sebab Lukas menulis Injilnya untuk orang Kristen yang dulunya
  beragama kafir.

(24) Maka bangunlah Yusuf daripada tidurnya, diperbuatnyalah
sebagaimana pesan malaikat Tuhan kepadanya, lalu diterimanya Maryam
isterinya. Maka tiadalah Yusuf bersetubuh dengan Maryam sehingga
Maryam melahirkan seorang anak laki-laki, lalu diberinya nama
kepada-Nya Yesus.

  Yang penting dalam ayat ini adalah bahwa Yusuf, setelah ia bangun
  dari tidurnya, berbuat sebagaimana pesan malaikat Tuhan. Ia
  mengambil Maria dan membawanya ke rumahnya sebagai istrinya. Jadi
  sebelum Yesus dilahirkan, Maria sudah menjadi istri Yusuf
  (bandingkan Lukas 2:5).

  "Maka tiadalah Yusuf bersetubuh dengan Maria, hingga Maria
  melahirkan seorang anak laki-laki." Untuk pergaulan orang kawin
  secara kelamin, Alkitab mempergunakan perkataan yang lebih dalam,
  yaitu "mengetahui istrinya". Ditekankan di sini bahwa Yusuf "tidak
  mengetahui Maria", ia tidak melakukan pergaulan orang kawin. Maria
  dilingkupi suasana mukjizat karena ia hamil dari Roh Kudus. Yusuf
  menghormati keadaan itu, maka ia tidak bersetubuh dengan Maria
  sampai ia melahirkan anaknya itu. Mungkin sekali di kemudian hari
  mereka itu beranak sebab kerap kali dikatakan tentang saudara Tuhan
  Yesus (12:46, dst.; 13:55-56). Akan tetapi, beberapa abad sesudah
  Kristus, timbullah anggapan dalam gereja Roma Katolik bahwa Maria
  tetap menjadi anak dara sesudah kelahiran Yesus. Dasar yang kuat dan
  pasti untuk anggapan itu memang tidak dapat ditunjukkan.

  Bahwa Yusuf menamai anak itu "Yesus" tidak hanya untuk menekankan
  bahwa ia taat pada pesan malaikat, melainkan akhirnya dikatakan
  bahwa Yusuf mengakui Yesus sebagai anaknya yang sah. Demikianlah
  Yesus menjadi "anak Daud".

  [*Catatan: Kutipan Alkitab diambil dari Alkitab versi Terjemahan
  Lama]

  Diambil dan diedit dari:
  Judul buku   : Injil Matius
  Judul artikel: Kelahiran Yesus 1:18-25
  Penulis      : K. Riedel
  Penerbit     : Badan Penerbit Kristen, Jakarta 1952
  Halaman      : 21 -- 24

_____________________________________________________________________
SUMBER MISI

ON MISSION.COM
==>    http://www.onmission.com
  Ternyata momen Natal pun bisa dipakai untuk mengabarkan Injil.
  Begitulah inti artikel yang ada di salah satu halaman situs On
  Mission.com. Dikatakan di artikel itu bahwa sesungguhnya tidak
  sedikit orang-orang non-Kristen yang tertarik dengan beragam
  dekorasi dan aktivitas yang biasa ada pada waktu Natal. Dan
  ternyata, semua itu dapat digunakan untuk menyebarkan Injil secara
  efektif. Salah satu caranya adalah dengan mengundang teman-teman
  non-Kristen ke gereja untuk beribadah Natal dan kemudian
  mengundangnya ke rumah untuk menikmati kudapan dan segelas kopi.
  Cara lain adalah dengan membagikan kue-kue Natal berbentuk
  malaikat, lonceng, atau pohon Natal yang disertai dengan penjelasan
  akan masing-msing simbol tersebut. Ingin tahu lebih banyak mengenai
  bagaimana trik-trik memanfaatkan momen Natal untuk membawa
  jiwa-jiwa kepada Kristus? Klik saja alamat berikut.
  ==> http://www.onmission.com/site/c.cnKHIPNuEoG/b.839787/k.6465/The_Christmas_advantage.htm

  Anda masih dapat mencari hal-hal lain yang menarik seputar Natal
  lewat situs ini. Ketikkan saja kata "Christmas" pada kotak
  pencarian.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

A M E R I K A   S E R I K A T
  Kehidupan kampus dan tugas misi adalah dua dunia yang tergabung
  menjadi sebuah tantangan yang sederhana. Laura dari MNN, seorang
  mahasiswi Grand Valley State University, mengatakan bahwa sebuah
  proyek baru yang menggabungkan antara studi dan menerjemahkan
  Alkitab sangat menarik kawan-kawan sebayanya. "Dua puluh mahasiswa/i
  Kristen Hinds Community College (HCC) di Mississippi menanggapi
  tantangan tersebut dengan menyumbangkan 22 dolar bulan Oktober yang
  lalu. Ini adalah bagian dari proyek WordWinds International yang
  disebut Operation 22. Untuk setiap 22 dolar yang disumbangkan, akan
  ada satu ayat Alkitab yang dapat diterjemahkan. Gary, Direktur
  Baptist Student Union, mengatakan bahwa meski mereka memiliki
  sedikit waktu selama semester itu, mereka tidak ingin buang waktu.
  "Mereka ingin aktif dalam iman mereka, jadi kami memberi kesempatan
  apa pun untuk aktif dalam misi, entah itu pelayanan misi lokal atau
  misi liburan musim semi atau bahkan kesempatan misi jangka pendek
  selama liburan musim panas. Kami ingin menghadirkan sebanyak mungkin
  kesempatan seperti itu kepada mereka. Ini hanyalah salah satu cara
  untuk para mahasiswa/i terlibat dalam misi dan menjadi bagian dari
  apa yang dikerjakan Tuhan di bumi ini," jelasnya.
  Diterjemahkan dari: Mission News, Oktober 2007
  Selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10508
  Pokok Doa
  ---------
  * Doakan para mahasiswa/i Kristen HCC yang terlibat dalam pelayanan
    Tuhan dengan menyumbangkan uang mereka bagi pekerjaan penerjemahan
    Alkitab. Kiranya Tuhan terus menuntun hidup mereka.
  * Berdoalah untuk setiap kesempatan yang dapat dipergunakan untuk
    mengajak para pemuda/i terlibat dalam pelayanan misi.

G H A N A
  Ada dua orang lulusan Oasis Training Center (OTC) yang dilatih untuk
  menolong pelayanan membawa jiwa bagi Kristus. Dalam merencanakan
  parade Natal tahunan kali ini, mereka ingin menggunakan keterampilan
  berkomunikasi mereka untuk bisa melayani lebih banyak dibandingkan
  tahun-tahun sebelumnya. Perkembangan dari kegiatan ini akan menolong
  secara finansial untuk meluaskan pusat kesehatan yang diharapkan
  dapat berlanjut dengan membawa mereka kepada Kristus. Ambrose dari
  OTC menjelaskan, "Sementara orang melihat kami berhasil melakukan
  hal-hal praktis dan ada hasil-hasil nyata dalam komunitas tersebut,
  kami percaya hati mereka akan terbuka untuk menerima bantuan rohani
  dari Allah. Jadi pertama, kami akan melakukan hal-hal yang praktis,
  baru yang kedua kami akan melayani kerohaniannya." Ambrose juga
  memercayakan diri pada Tuhan untuk mengusir kuasa kegelapan supaya
  terang-Nya dapat masuk. "Berdoalah untuk hal ini sehingga kami yakin
  bahwa ketika kami menapakkan kaki di kota Prampram, kami akan
  mengklaim tanah ini bagi Tuhan. Ada banyak wilayah kuasa kegelapan
  yang perlu dipatahkan," tambahnya lagi.
  Diterjemahkan dari: Mission News, November 2007
  Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10545
  Pokok Doa
  ---------
  * Doakan dua orang pelayan Tuhan yang telah dilatih OTC supaya Tuhan
    memberi kekuatan sehingga semangat mereka dalam melayani Tuhan
    terus menyala-nyala.
  * Berdoalah supaya kekuatan Tuhan dinyatakan dan daerah-daerah yang
    masih dikuasai kegelapan boleh dihancurkan dan sinar-Nya boleh
    bercahaya di sana.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                    KEAMANAN SELAMA PERAYAAN NATAL
                    ==============================

  Semenjak maraknya isu yang beredar seputar terorisme dan peledakan
  bom di beberapa daerah di Indonesia beberapa waktu lalu, aparat
  keamanan berupaya meningkatkan sistem keamanan untuk menghindari
  hal-hal yang tidak diinginkan. Peningkatan kewaspadaan pun perlu
  dilakukan, termasuk saat menjelang hari Natal dan tahun baru. Mari
  kita satukan hati berdoa bersama memohon perlindungan Tuhan, supaya
  Natal tahun ini dapat kita rayakan dengan penuh sukacita, tanpa
  adanya rasa takut.

  Pokok Doa
  ---------

  1. Doakan segenap aparat keamanan yang ditugaskan untuk mengamankan
     perayaan Natal tahun ini, supaya mereka diberi kewaspadaan yang
     ekstra dalam menjalankan tugasnya.

  2. Doakan agar umat Tuhan tahun ini dapat merayakan Natal dengan
     penuh sukacita tanpa ada rasa takut akan adanya ancaman atau
     teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

  3. Doakan para pemimpin gereja dan mereka yang berkompeten agar
     memberi kesadaran kepada jemaatnya untuk merayakan Natal dengan
     sederhana dan tidak berlebihan.

  4. Berdoa supaya persiapan Natal lebih banyak dikonsentrasikan pada
     pemberitaan Injil sehingga umat Tuhan mendapatkan makna Natal
     yang sesungguhnya.

  5. Berdoa agar umat Kristen memanfaatkan kesempatan Natal ini untuk
     berbagi kasih dan menjadi pendamai sebagaimana Kristus yang
     datang membawa damai bagi manusia.

_____________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
   untuk tujuan komersiil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
    yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
     Staf Redaksi: Yulia Oeniyati, Dian Pradana, Novita Yuniarti
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi              :                   < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :               http://ylsa.sabda.org/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org