Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/3

e-JEMMi edisi No. 03 Vol. 10/2007 (17-1-2007)

Mengapa Mengutamakan Suku-Suku Terabaikan?

                                            Januari 2007, Vol.10 No.03
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI       : Mengapa Kita Harus Mengutamakan Suku-Suku
                     Terabaikan?
SUMBER MISI        : Misi ONE (Overseas National Evangelism), United
                     World Mission (UWM)
DOA BAGI MISI DUNIA: Malawi, Korea Utara, Afrika
DOA BAGI INDONESIA : Banjir dan Tanah Longsor
SURAT ANDA         : Pokok Doa bagi Suku

______________________________________________________________________

             "KARENA TUHAN PEDULI TERHADAP SUKU BANGSA"
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Negara kita adalah negara yang kaya dengan budaya mengingat ratusan
  suku bangsa yang berdiam di dalamnya. Sayangnya, masih banyak di
  antara suku bangsa tersebut yang belum mengalami kekayaan di dalam
  Kristus. Masih banyak di antara mereka yang belum mengenal Kristus.
  Bahkan mengenal Tuhan pun tidak.

  Sudah menjadi tugas setiap orang Kristen untuk berperan dalam
  penjangkauan suku-suku tersebut. Di antaranya dengan tekun berdoa,
  agar Tuhan mengirimkan hamba-Nya untuk memberitakan Kabar Sukacita
  kepada suku-suku tersebut. Tidak tertutup kemungkinan juga bila
  Tuhan malah mengutus Anda untuk mewartakan Injil-Nya kepada mereka.
  Sehingga ketika Kristus datang kembali, seluruh suku bangsa
  Indonesia juga dapat berdiri di hadapan takhta-Nya dan turut
  memuliakan Dia.

  Redaksi e-JEMMi,
  Lisbet

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

         MENGAPA KITA HARUS MENGUTAMAKAN SUKU-SUKU TERABAIKAN?
         =====================================================

  DASAR ALKITAB

  Dasar alkitabiah tentang kehadiran suku bangsa di dunia diambil dari
  firman Tuhan yang terdapat di Mazmur 86:9, "Segala bangsa yang Kau
  jadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan
  akan memuliakan nama-Mu." Dari ayat ini, kita mengerti bahwa Tuhan
  menciptakan beragam suku bangsa demi satu tujuan, agar mereka
  memuliakan nama-Nya dan menyembah hanya kepada-Nya. Itulah sebabnya,
  kita tidak layak mengeluhkan besarnya jumlah suku bangsa di dunia
  ini.

  Bila memandang Indonesia, kita menemukan ratusan suku bangsa dengan
  beragam budaya dan bahasanya masing-masing. Sayangnya, sebagian di
  antara mereka belum mengenal nama-Nya, apalagi menyembah Dia.
  Malahan mereka tidak memedulikan Penciptanya. Keadaan ini tentu
  mendukakan Tuhan karena Ia ingin segala suku bangsa datang dan
  menyembah-Nya dalam keberagaman mereka masing-masing. Ratusan suku
  bangsa di Indonesia -- sekitar 6.900 suku di seluruh dunia -- masih
  termasuk dalam kategori terabaikan, suatu jumlah yang sangat besar.

  Sejak semula, Tuhan kita adalah Allah yang berwawasan ujung bumi.
  Kejadian 1:28 merupakan perintah bagi Adam dan Hawa untuk memenuhi
  bumi dan menaklukkannya. Perintah ini kembali diulang kepada Nuh
  dalam Kejadian 9:1, tatkala ia keluar dari bahteranya. Kemudian,
  ketika memanggil Abraham, Tuhan berfirman, "Olehmu semua kaum di
  muka bumi akan mendapat berkat" (Kejadian 12:3). Demikianlah segala
  bangsa di atas bumi turut mendapat berkat (Kejadian 18:18). Tentu
  saja berkat ini bukan sesuatu yang didapat secara gaib. Paulus
  menjelaskan dalam Galatia 3:8 dan 9 bahwa melalui iman Abraham,
  suku-suku bangsa non-Yahudi akan turut diselamatkan. Dan inilah
  berkat yang dimaksudkan dalam kitab Kejadian. Akan tetapi, sebelum
  suku-suku bangsa lainnya dapat menggabungkan diri dalam koor raksasa
  para penyembah, sebagaimana dilihat oleh Rasul Yohanes sebagai
  nubuat (Wahyu 7:9,10), mereka harus berbalik dan bertobat kepada
  Tuhan lebih dahulu.

  Saat ini, kita telah menjadi anak-anak Abraham. Dengan demikian,
  janji-janji yang diberikan kepada Abraham dalam Kejadian 12:3 dan
  18:18 juga diwariskan dan diamanatkan kepada kita. Oleh karena itu,
  kita pun harus menjadi berkat bagi segenap suku bangsa tersebut.

  Ada banyak ayat dalam PL yang melukiskan bagaimana suku bangsa akan
  memuliakan nama Tuhan. Beberapa di antara ayat-ayat tersebut adalah
  seperti di bawah ini.

  - Aku mau memasyurkan namamu turun-temurun; sebab itu bangsa-bangsa
    akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan selamanya. (Mazmur
    45:18)

  - Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan
    sorak-sorai! (Mazmur 47:2)

  - Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah
    puji-pujian kepada-Nya. (Mazmur 66:8)

  Dengan kata lain, Tuhan kita tidak puas kalau hanya satu golongan
  saja yang memuliakan dan menyembah Dia. Sebaliknya, Ia ingin supaya
  semua suku bangsa dan ras masuk dalam koor yang menyembah-Nya.

  SEMUA MANUSIA ADALAH ORANG BERDOSA

  Masalahnya, sampai saat ini target Allah tersebut belum tercapai.
  Tidak ada satu pun suku bangsa yang benar. Semuanya telah kehilangan
  kemuliaan Allah (Roma 3:23). Dosa telah memisahkan manusia dengan
  Allah. Dalam Roma 3:9-20, Paulus membeberkan daftar panjang dosa
  kita. Dan semua itu merupakan suatu realitas yang tidak dapat kita
  mungkiri.

  Manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan, tetapi mereka malah
  mencemari dirinya dengan melanggar perintah Tuhan. Oleh karena itu,
  seluruh penduduk sedunia sudah berada di bawah hukuman Allah dan
  sudah terpisah dari Allah untuk selama-lamanya. Karena itu pula,
  para nabi terus mengangkat masalah dosa manusia untuk menyadarkan
  mereka akan keberadaannya yang sesungguhnya. Seluruh ungkapan para
  nabi itu ditujukan agar manusia mau berbalik kepada Allah,
  Penciptanya.

  PRINSIP TUHAN: DOSA MENANTIKAN HUKUMAN

  Paulus menjelaskan dalam Roma 1:18-22, "Sebab murka Allah nyata dari
  sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas
  kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui
  tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya
  kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu
  kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada
  pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak
  dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak
  memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya.
  Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh
  menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat,
  tetapi mereka telah menjadi bodoh."

  Sebenarnya, ada banyak orang yang menyadari bahwa apa yang mereka
  perbuat tidak bisa diterima oleh Tuhan (Roma 1:21). Karena
  mengetahui segudang dosa dalam kehidupannya, mereka menciptakan
  berbagai agama untuk menenangkan hati nurani mereka (Roma 1:21-23).
  Mereka membuat cara untuk bisa mengerjakan banyak amal. Akan tetapi,
  Tuhan tidak bisa disuap dengan berbagai amal buatan manusia (Roma
  3:20). Sebaliknya, hanya lewat firman Tuhanlah mereka dapat mengenal
  dosa mereka.

  Di mana ada dosa, di sana pulalah mestinya ada hukuman. Hukuman yang
  layak atas dosa manusia adalah hukuman mati. "Sebab walaupun mereka
  mengetahui tuntunan-tuntunan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang
  yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan
  saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka
  yang melakukannya" (Roma 3:9-20, lihat juga Roma 6:23). Semua
  manusia sudah divonis (Roma 3:19b; Yohanes 3:18,36), tetapi
  pelaksanaan hukuman ini masih ditangguhkan. Meskipun Tuhan kita
  panjang sabar dan lapang hati, manusia tetap tidak akan selamat bila
  tidak bertobat. Sebaliknya, manusia akan menjalani hukuman (Roma
  2:5-11). Hal ini selaras pula dengan apa yang dikemukakan dalam
  Nahum 1:3, "Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak
  sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah."

  JANJI-JANJI TUHAN

  Suku-suku bangsa di dunia ini memang hidup di dalam dosa. Akan
  tetapi, anugerah Tuhan yang luar biasa tidak membiarkan manusia
  untuk terus berada di dalam dosa. Melalui Anak-Nya, Ia mengajarkan
  firman-Nya kepada manusia, bahkan merelakan diri-Nya untuk
  menanggung semua hukuman sebagai ganti manusia (Roma 3:23,24).

  Meskipun demikian, Tuhan harus menegakkan kebenaran. Ia tidak
  mungkin menerima semua orang karena bila demikian, surga akan
  dicemari oleh kehadiran orang-orang yang tidak disucikan. Oleh
  karena itu, manusia harus dibebaskan dari belenggu dosa dan
  disucikan oleh darah Yesus. Dan hal ini hanya terjadi kalau manusia
  menerima karya Tuhan Yesus dengan imannya (Roma 3:22,25). Karena
  Tuhan adalah suci dan hanya orang-orang yang sudah disucikan Tuhan
  saja yang akan berada di surga. Firman-Nya jelas tentang hal ini,
  yaitu tanpa kekudusan tidak ada orang yang akan melihat Tuhan
  (Ibrani 12:14; Matius 5:8).

  Alkitab penuh dengan janji-janji bahwa suku-suku bangsa akan
  diselamatkan. Ketika Ismael dan ibunya disuruh meninggalkan rumah
  Abraham, mereka mengembara di padang gurun, lalu mereka berseru
  kepada Tuhan. Seruan itupun didengar Tuhan (Kejadian 21:17). Mereka
  pun mendapat air hidup. Dari peristiwa ini, kita menyadari bahwa
  keturunan dari Ismael pun bisa berseru kepada-Nya. Anak-anak Ismael,
  yaitu Nebayot dan Kedar, akan membawa korban di dalam kebaktian
  Tuhan, sebagaimana disebutkan dalam Yesaya 60:7, "Segala kambing
  domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan
  tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas
  mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan
  menyemarakkan rumah keagungan-Ku." Dari firman tersebut kita melihat
  bahwa Ismael tidak disingkirkan untuk selama-lamanya. Melalui anak-
  anaknya ia akan memberikan kontribusi yang sangat penting di dalam
  ibadah kepada Tuhan.

  Tidak hanya anak-anak Ismael yang akan datang ke kebaktian besar
  pada akhir zaman, tetapi suku-suku bangsa lainnya juga. Hal ini
  disebutkan dalam Yesaya 60:3-6, "Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang
  kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
  Kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan
  bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan
  menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua
  akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta
  memberitakan perbuatan masyhur Tuhan." Orang dari seberang laut
  yang dimaksud adalah orang yang datang dari pulau-pulau.

  Perhatikan pula ayat-ayat berikut ini.

  - Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah
    Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
    tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke
    sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita
    naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
    kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan
    menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
    Tuhan dari Yerusalem." (Yesaya 2:2,3)

  - Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada Tuhan; dan
    segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di
    hadapan-Nya. (Mazmur 22:28)

  - Banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan pada waktu itu
    dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu.
    (Zakharia 2:11)

  - Beginilah Firman Tuhan semesta alam: "Masih akan datang lagi
    bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota." (Zakharia 8:20)

  - Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-
    persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan
    upeti! Membaca dan merenungkan semua janji ini -- yang bisa
    ditambahkan --, tidak bisa diragukan lagi, bahwa dari semua suku
    bangsa dalam dunia ini, ada yang ikut pada hari raya besar ini.
    (Mazmur 72:10)

  VISI

  Tuhan memberikan janji dalam Yesaya 49:6, "Tetapi Aku akan membuat
  engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang
  dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." Tapi siapa yang akan bertanggung
  jawab untuk mewujudnyatakan janji tersebut? Paulus menerapkan ayat
  ini kepadanya sendiri, "Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami:
  Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang
  tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke
  ujung bumi" (Kisah Para Rasul 13:47). Janji-janji Tuhan itu telah
  menjadi perintah baginya dan berdasarkan hal itulah ia memberitakan
  Injil. Bilapun tidak dapat berangkat, ia mendoakan suku bangsa lain
  agar mereka selamat (Kolose 1:28-2:3).

  Meskipun berita Injil harus disampaikan dan diedarkan
  seluas-luasnya, sampai kini masih ada suku bangsa yang belum
  mendengar berita keselamatan lewat darah Yesus (Roma 3:24,25).

  Mengapa kita mau menyimpan berita Injil keselamatan ini untuk diri
  kita sendiri? Mengapa hati kita tidak dipenuhi dengan belas kasihan
  kepada semua orang yang masih hidup dalam kegelapan (Roma 9:1-3)?
  Tidakkah Saudara berbeban berat ketika menyadari adanya manusia,
  malah seluruh suku, yang sedang menuju ke neraka, sementara mereka
  sendiri tidak menyadarinya? Bukankah tugas kita justru
  memperingatkan mereka? Mengapa banyak orang Kristen tidak peduli
  ketika banyak manusia juga ciptaan Allah yang tidak mau
  menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran, padahal mereka diciptakan
  untuk menyembah Tuhan (Roma 11:33-36)?

  Bagaimana solusi untuk hal ini? Pergilah dan beritakanlah Injil
  Yesus Kristus kepada mereka, tetapi lebih dahulu berdoalah! Tanpa
  doa tidak ada wewenang! Andaikata tidak ada orang Kristen yang
  bersedia untuk berdoa syafaat, mendukung pelayanan, dan pergi kepada
  suku-suku bangsa lain, mereka tidak akan beroleh kesempatan.

  Tuhan sangat memedulikan setiap suku bangsa. Oleh karena itu, kita
  harus mengutamakan suku-suku terabaikan sebagai sasaran pelayanan
  kita sebagai gereja. Bila kita melakukan hal ini, itu berarti kita
  berada dalam poros kehendak Tuhan. Dan kita dapat terlibat lewat doa
  syafaat dan pergumulan kita melibatkan diri dalam penginjilan di
  antara suku-suku terabaikan. Dengan demikian, akan lebih banyak
  orang dan suku bangsa yang mau mengerti keselamatan dalam Kristus
  dan masuk dalam kerajaan Tuhan. Bersediakah Saudara?


  *) Artikel di atas merupakan kiriman WJ, seorang pemerhati e-JEMMi
     yang melayani lewat sebuah organisasi misi; artikel ini telah
     disunting seperlunya.

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

MISI ONE (Overseas National Evangelism)
==>     http://www.mission1.org/
  Misi ONE berdedikasi untuk menggerakkan gereja-gereja dalam
  kerja samanya dengan misionaris nasional. Pelayanan mereka
  difokuskan pada kelompok bangsa yang belum terjangkau. Mereka juga
  melayani orang-orang yang miskin dan tertekan. Dari situs ini, Anda
  bisa mengunduh (download) pelajaran Alkitab, artikel misi, dan
  sumber-sumber lain untuk menghubungkan gereja lokal Anda dengan
  misionaris di seluruh dunia.

UNITED WORLD MISSION
==>     http://www.uwm.org/
  United World Mission (UWM) memiliki kemampuan khusus di bidang
  perintisan gereja dengan memperlengkapi dan memobilisasi para
  pemimpin gereja lokal. Dengan mengemban misi menyaksikan gereja yang
  aktif menyembah Allah dan memuridkan banyak orang, UWM memiliki
  kerinduan untuk bisa menjangkau setiap orang yang belum mengenal
  Allah di seluruh dunia. UWM juga bekerja sama dengan gereja-gereja
  lokal untuk mengembangkan pelayanan gereja-gereja tersebut dan
  melibatkannya dalam gerakan perintisan gereja. UWM adalah pelatih
  bagi para perintis gereja dan pemimpin gereja yang rindu untuk
  memberikan dampak bagi gerejanya.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

M A L A W I
  Sebuah organisasi yang menjadikan India sebagai fokus utamanya
  sekarang sedang menjangkau orang-orang yang terhilang di Benua
  Afrika. Minggu ini, Hopegivers International mengirimkan timnya ke
  Malawi untuk mulai membantu para yatim piatu korban AIDS, demikian
  kata Michael dari Hopegivers. Michael mengatakan Malawi menjadi
  dikenal ketika Madonna mengadopsi seorang anak laki-laki dari sini.
  "Kami ke sana tidak untuk mengadopsi bayi, tetapi untuk terlibat dan
  mendirikan setidaknya empat Rumah Harapan (Hope Homes) dan untuk
  menetapkan suatu komitmen jangka panjang untuk mendampingi mereka
  yang membutuhkan obat-obatan dan makanan dan kabar sukacita dari
  Alkitab." Dia mengatakan kabar itu adalah Kabar Baik Yesus Kristus.
  Michael menambahkan, sebuah Rumah Harapan terdiri dari dua perawat
  yang merawat sepuluh yatim piatu, yang kebanyakan dari mereka adalah
  yatim piatu korban AIDS. "Ada lebih dari empat juta orang dan mereka
  memperkirakan satu juta di antaranya adalah yatim piatu dan tujuh
  ratus ribu di antaranya adalah yatim piatu korban AIDS," ujarnya.
  Proyek ini sangat membutuhkan dana.
  [Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Puji Tuhan atas keberadaan saudara-saudara kita yang mau melayani
    di negara yang sangat jarang terdengar ini, Malawi. Naikkan pula
    ucapan syukur atas didirikannya Rumah Harapan bagi orang-orang
    Malawi yang membutuhkan obat-obatan dan makanan. Berdoalah agar
    kasih Kristus melalui Injil-Nya dapat diberitakan lewat rumah ini.
  * Dana masih dibutuhkan untuk menjalankan proyek Rumah Harapan ini.
    Berdoalah agar kiranya Tuhan menggerakkan para donatur untuk
    mendukung pendanaan proyek tersebut. Berdoalah agar rekan-rekan
    kita ini beroleh hikmat bijaksana dalam bekerja sama dengan gereja
    lokal di sana.

K O R E A  U T A R A
  Korea Utara merupakan negara yang menganiaya orang-orang Kristen
  hanya karena mereka beragama Kristen. Sampai hari ini, kita masih
  mempunyai cerita yang mengerikan mengenai pemerintah yang terus
  melakukan tekanan. Namun, Gary dari World Bible Translation Center
  menerima berita yang melegakan dari pekerja mereka di sana. "Pelayan
  itu adalah seorang penginjil. Dia mungkin bukan seorang penginjil
  yang menginjili orang lain selain anggota keluarganya, namun dia
  ditangkap karena memiliki dua Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa
  Korea yang kami bagikan dan dia dieksekusi karenanya." Gary
  mengatakan bahwa tidak ada tanda bahwa penganiayaan itu ringan.
  Di balik peristiwa ini, ia yakin bahwa Tuhanlah yang bekerja.
  "Sebagai respons atas pemerintahan yang sangat menindas dan mereka
  yang tidak adil, banyak orang yang mencari suatu jawaban selain dari
  pemerintahan mereka sendiri. Dan saya percaya bahwa ini menjadi
  pertanda bangkitnya kegembiraan orang-orang percaya di Korea Utara
  untuk berkata, `Kami punya jawaban lain; ada cara lain untuk
  percaya!`"
  [Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doa-doa sudah begitu sering dinaikkan agar negara ini memiliki
    hati yang takut akan Tuhan. Jangan pernah berhenti berharap,
    teruslah berdoa agar kemuliaan-Nya turun bagi orang-orang di
    negara ini.
  * Berdoalah bagi orang-orang percaya di negara ini agar mereka tidak
    kecut dan tawar hati meski kerap dianiaya.

A F R I K A
  Negara-negara Tanduk Afrika (the Horn of Africa) berada dalam
  kondisi yang membahayakan. Eritrea, Etiopia, dan Somalia saat ini
  sedang menghadapi ketidakstabilan yang terancam menyebar. Todd dari
  Voice of the Martyrs (VOM) mengatakan bahwa wilayah itu mengakui
  kebebasan untuk memeluk agama Kristen. Meskipun demikian, pada
  praktiknya daerah ini terkenal sebagai daerah penganiaya gereja yang
  sangat kejam. "Ketika Anda membicarakan ketidaktenteraman di sana
  dan beberapa kasus lain, kekerasan terbuka yang terjadi di
  negara-negara itu jelas membuat orang-orang Kristen di sana semakin
  terancam keselamatannya dan pertumbuhan gereja di sana." Ini
  merupakan suatu tantangan untuk orang-orang Kristen di luar daerah
  tersebut untuk memberikan dukungan pada penginjilan di wilayah
  Tanduk Afrika tersebut, sebagaimana disebutkan Nettlet.
  "Kadang-kadang e-mail diawasi, telepon disadap, perjalanan
  benar-benar dilarang sehingga sangat berbahaya dan sangat menantang
  kelompok-kelompok seperti Voice of the Martyrs untuk memberikan
  bantuan dalam bentuk apa pun atau termasuk dukungan atau pertolongan
  bagi orang-orang Kristen di sana.
  [Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoalah bagi para hamba-Nya yang melayani melalui VOM di tengah
    negara-negara Tanduk Afrika (the Horn of Africa). Mohonkanlah
    perlindungan dari Tuhan bagi mereka, juga keberanian untuk
    menyatakan kebenaran Ilahi.
  * Sebagai orang percaya, kita juga perlu berdoa bagi negara-negara
    seperti Eritrea, Etiopia, dan Somalia agar terang Allah bisa
    menyentuh seluruh aspek hidup mereka.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                       BANJIR DAN TANAH LONGSOR
                       ========================

  Hujan deras disertai angin kencang telah menyebabkan banjir dan
  tanah longsor di berbagai wilayah di Indonesia. Bencana itu tidak
  hanya merusak lahan pertanian dan merusak rumah penduduk, tapi juga
  menelan korban jiwa. Pemerintah dan para sukarelawan turun tangan
  untuk menangani para korban.

  (Dari berbagai sumber)

  Pokok Doa:
  ---------
  * Doakan agar penduduk wilayah setempat yang saat ini mengungsi ke
    daerah aman dapat diberi kekuatan oleh Tuhan dengan kesehatan yang
    baik (secara fisik dan mental).

  * Mohonkanlah kesediaan Allah untuk membalut luka dan kepedihan hati
    mereka, terutama bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus.
    Berdoalah agar peristiwa ini membuka pintu bagi pemberitaan Injil
    di hati mereka.

  * Saat ini dibutuhkan aksi yang nyata untuk menyalurkan bantuan
    berupa:
    1. perahu karet (sifatnya mendesak) untuk distribusi makanan dan
       melakukan proses evakuasi, 2. makanan jadi (nasi bungkus), air mineral, untuk mereka yang
       terjebak di rumah, 3. makanan bagi anak-anak balita (biskuit, roti, susu, dll.);
    4. baju-baju bekas dan terutama selimut, 5. Obat-obatan -- banjir menyebabkan banyak penduduk terjangkit
       diare dan gatal-gatal.

    Doakan agar orang-orang Kristen tergerak untuk mengulurkan tangan
    dan memberikan bantuan kepada para korban banjir ini.

  * Doakan pula pemerintah kita yang sedang memikirkan penyelesaian
    masalah ini. Doakan pula para aparat yang terjun langsung di
    lapangan untuk membantu para korban.

  * Berdoa kiranya masalah banjir ini tidak menimbulkan polemik
    baru; pihak-pihak terkait bisa bersatu hati dan bekerja sama dalam
    mengatasi bencana banjir ini dan tidak saling melemparkan tanggung
    jawab dan kesalahan.

  * Berdoalah agar peristiwa-peristiwa bencana, seperti banjir ini,
    dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama penata hukum
    lingkungan untuk menjaga ketertiban penggunaan lingkungan sehingga
    dapat mencegah bencana seperti ini di masa yang akan datang.

______________________________________________________________________
SURAT ANDA

  >From: Masdiyanto <masdi_mgl(at)xxxx>
  >Shallom,
  >saya membutuhkan pokok doa bagi suku-suku yang ada di Indonesia.
  >Bisakah staf e-JEMMi menolong saya? Terima kasih

  Redaksi:
  Kami sangat mendukung kerinduan Anda untuk berdoa bagi suku-suku di
  Indonesia karena kami percaya Allah sedang bekerja di seluruh
  penjuru dunia sampai hari ini. Untuk mengakses pokok doa bagi suku,
  terlebih dahulu Anda harus masuk ke Situs e-MISI (Mengabarkan Injil
  ke Seluruh Indonesia):
  ==>  http://misi.sabda.org/

  Anda akan membutuhkan kata kunci untuk mengakses bagian pokok doa
  tersebut. Kata kunci tersebut telah kami kirimkan kepada Anda
  via jaringan pribadi. Silakan mencoba dan selamat berdoa.

______________________________________________________________________
URLS Edisi Ini

Mission Network News                http://www.missionnetworknews.org/
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                        Staf Redaksi: Lisbet
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi:               < staf-misi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org