Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/42

e-JEMMi edisi No. 42 Vol. 7/2004 (20-10-2004)

Merintis Gereja di Universitas

======================================================================
><> ><>                     Buletin e-JEMMi                    <>< <><
                    Edisi Oktober 2004, Vol.7 No.42
======================================================================
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Kesaksian Misi]     : Jason Ma Menjangkau Mahasiswa
 o [Profil/Sumber Misi] : Dynamic Church Planting International (DCPI)
                          Fellowship of Church Planters
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: Haiti, Turki, dan Kanada
 o [Doa Bagi Indonesia] : Para Penderita HIV/AIDS
 o [Dari Meja Redaksi]  : - Ralat Buletin e-JEMMi Edisi 40/2004
                          - Publikasi Baru e-Penulis
 o [Surat Anda]         : Minta Kiriman Bahan
 o [URLs Edisi Ini]

**********************************************************************
 Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks.
**********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam dalam kasih Kristus.

  Selamat berjumpa kembali dengan kami. Pada edisi yang lalu, kami
  telah menyajikan topik mengenai pokok-pokok dasar perintisan gereja,
  maka pada edisi ini, kami lanjutkan dengan menyajikan kesaksian
  tentang perintisan gereja, tapi di lingkungan yang berbeda dengan
  yang biasa kita kenal, yaitu di kampus atau universitas. Silakan
  simak kesaksian tentang Jason Ma, di Kolom Kesaksian Misi.

  Melalui pelayanan Campus Church Network (CCN) yang didirikannya,
  Jason Ma mempunyai kerinduan besar untuk mengenalkan Kristus pada
  kalangan mahasiswa. Dia merintis berdirinya gereja kampus karena
  masih banyak mahasiswa yang belum mengenal Tuhan di lingkungan
  kuliahnya. Jason Ma dan CNN merupakan salah satu organisasi yang
  melihat kampus sebagai ladang misi yang perlu digarap. Mengenalkan
  Kristus kepada para mahasiswa akan menjadi dasar yang kuat bagi iman
  mereka, saat mereka kuliah, setelah mereka lulus kuliah, sampai
  ketika mereka terjun ke lingkungan pekerjaan nantinya.

  Mari bersama, kita mendukung pelayanan-pelayanan seperti yang
  dilakukan oleh Jason Ma, yaitu pelayanan untuk menjangkau para
  mahasiswa bagi Kristus. Kiranya sajian kami ini dapat menggugah
  lebih banyak orang untuk tergerak terlibat dalam perintisan gereja
  kampus.

  Redaksi Buletin e-JEMMi

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
               "Yesus mengundang kita datang kepada-Nya
                       untuk memperoleh hidup."
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

~~ KESAKSIAN MISI ~~

                    JASON MA MENJANGKAU MAHASISWA
                    =============================

  Enam tahun lalu, Jason Ma mengikuti perkuliahan pendahuluan untuk
  mata kuliah Filsafat. Tiba-tiba, Profesor yang mengajarnya bertanya
  "Siapa diantara kalian yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak
  Allah?" Hanya Jason dan salah seorang temannya yang mengangkat
  tangan di dalam ruang kuliah yang dihadiri 100 orang mahasiswa
  tersebut. Jason tidak bisa percaya bahwa kebanyakan teman
  mahasiswanya tidak tahu apa yang ditawarkan Yesus kepada mereka,
  maka dia mulai melakukan doa keliling di universitas. Dia meminta
  kepada Tuhan untuk memberikan petunjuk, sehingga 28.000 mahasiswa di
  universitas tersebut bisa mengenal Dia. Tuhan membukakan pintu untuk
  Jason. Para pengurus univesitas menaruh simpati pada tujuannya dan
  mereka memberi izin pada Jason untuk mengadakan serangkaian program
  penginjilan di universitas. Ada ratusan mahasiswa yang diselamatkan.

  Satu hal yang segera disadari Jason bahwa hanya sebagian kecil dari
  petobat baru itu yang beribadah di sebuah gereja, setelah mereka
  menjadi Kristen. "Sejujurnya," kata Jason, "kebanyakan gereja di
  sekitar universitas tidak memiliki program pelayanan untuk para
  mahasiswa. Belum ada gereja yang memikirkan untuk menjangkau
  mahasiswa. Ada beberapa mahasiswa yang bertemu untuk melakukan
  pendalaman Alkitab. Namun, ketika mereka lulus dari universitas,
  masalah itu masih tetap ada; mereka tidak bisa menemukan satu tempat
  untuk beribadah yang memahami kebutuhan mereka. Saya sendiri juga
  melihat masalah yang sama di beberapa universitas. Kebanyakan
  mahasiswa memandang gereja-gereja sebagai tempat yang membosankan,
  tidak relevan dengan kebutuhan mereka dan hipokrit. Namun, para
  mahasiswa itu sendiri juga tidak menyadari bahwa diri mereka
  sebenarnya juga merasa kosong, terluka, dan menderita. Mereka
  mencari kasih sejati melalui obat-obat terlarang, pesta pora, seks,
  dan juga nilai-nilai yang bagus. Banyak yang mengalami depresi,
  bahkan banyak diantara mereka yang hampir memutuskan untuk bunuh
  diri."

  Jason mulai mendoakan bagaimana caranya ´membawa´ gereja kepada
  mahasiswa. Setelah melakukan banyak riset, termasuk mempelajari
  gerakan gereja bawah tanah di China, dia menjadi yakin bahwa "gereja
  sederhana" yang berorientasi pada jalinan relasi merupakan cara
  terbaik untuk menjangkau para mahasiswa. Dia membaca mengenai
  seorang gadis China berusia 18 tahun yang merintis lebih dari 100
  gereja rumah dalam setahun. Gereja-gereja yang dipelajarinya di
  China merupakan jaringan persekutuan kecil yang beranggotakan 15-30
  orang. Mereka bertemu di rumah-rumah atau di toko-toko kecil untuk
  mensharingkan hidup mereka sehari-hari bersama Yesus. "Jika seorang
  gadis China berumur 18 tahun dapat merintis 100 gereja dalam setahun
  di China, apakah seorang mahasiswa tidak dapat merintis beberapa
  persekutuan di univertas?" Jason bertanya kepada dirinya sendiri.

  Dia sadar bahwa, seorang misionaris dapat memenangkan seorang
  mahasiswa bagi Yesus, yang nantinya mahasiswa ini akan memenangkan
  teman-teman di sekitarnya, sehingga terbentuklah gereja kecil.
  Sebuah gereja kecil tentu saja tidak bisa menjangkau berbagai macam
  mahasiswa, maka Jason mulai menganggap setiap kelompok mahasiswa
  sebagai "kelompok suku yang belum terjangkau", dan bertujuan untuk
  merintis sebuah gereja di setiap kelompok. Gereja-gereja baru dengan
  anggota 15-20 jemaat itu akan bertemu di suatu tempat, dan jika
  anggota mereka terus bertumbuh, mereka tidak perlu mencari tempat
  yang lebih besar untuk bersekutu. Kelompok yang semakin besar itu
  dapat dibagi menjadi beberapa kelompok dan terus bermultiplikasi.
  Mereka dapat bertemu di mana pun -- di asrama, apartemen, ruang
  reuni, kelas atau kedai kopi di seberang jalan. Kemudian Jason mulai
  merintis gereja- gereja di universitasnya. Mereka kemudian mengirim
  ´misionaris´ ke universitas-universitas lain untuk melakukan hal
  yang sama; Campus Church Network (CCN) telah didirikan, dimulai di
  San Jose State University pada tahun 1998, dan semakin berkembang.

  Para misiologi membuat istilah ´,10/40 Window´ untuk mendeskripsikan
  daerah geografis antara 10 dan 40 derajat garis lintang sebagai
  wilayah yang paling jarang diinjili. "´The 13/30 Window´ kemungkinan
  juga merupakan hal yang penting," kata Jason. Yang dimaksud dengan
  ´The 13/30 Window´ adalah orang-orang yang berusia antara 13-30
  tahun. Kelompok umur itu berpotensi menjadi ladang tuaian terbesar
  bagi Injil di masa sekarang. "Kelompok tersebut sangat terbuka
  terhadap Injil." Survey menunjukkan bahwa 90% dari semua orang
  Kristen memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat sebelum
  mereka berulang tahun ke-25. Ini juga menjadi kelompok yang paling
  penting, karena mereka adalah masa depan dunia dan gereja.

  Statistik menunjukkan bahwa 60% dari populasi global berusia di
  bawah 25 tahun, 30% atau sekitar 1,7 juta orang berusia antara 10-24
  tahun. Jason mempelajari penelitian yang dilakukan oleh Barna
  Research Group yang menunjukkan bahwa usia 18-25 tahun merupakan
  kelompok yang paling jarang ke gereja. Mayoritas mahasiswa yang
  beribadah di gereja selama masa studi tidak lagi beribadah ke gereja
  setelah mereka lulus kuliah. Jason menyimpulkan bahwa "Kami sangat
  membutuhkan gereja baru untuk generasi baru, karena bentuk gereja
  tradisional kurang bisa menjangkau para mahasiswa di Amerika. Para
  pemuda post-modern tidak lagi mengetahui standar, tidak percaya pada
  apa pun dan ingin mencari Tuhan dengan cara mereka sendiri. Mereka
  tidak hanya ingin duduk diam di gereja dan mendengarkan seseorang
  berkotbah. Namun, mereka juga ingin menerapkan iman mereka. Menurut
  Jason, "Itu tidak membutuhkan komite baru, akan tetapi sebuah
  revolusi."

  Motto Jason adalah "Memulai suatu revolusi berarti memulai sebuah
  gereja kampus!" Pada Situs Campus Church Networks (CCN), dia menulis
  "Setiap revolusi dimulai oleh seorang yang revolusioner. Apakah Anda
  siap menjadi salah satunya? Apakah sudah ada gereja kampus di
  universitas Anda? Jika belum, maka Anda harus memulainya ...."
  Campus Church Networks adalah gerakan perintisan gereja yang
  dilakukan oleh para mahasiswa. CNN menantang sekaligus melatih para
  mahasiswa untuk merintis gereja-gereja bagi suatu generasi baru di
  setiap universitas yang ada di dunia.

  [Sumber dan informasi: Jason Ma
                         ==>  http://www.campuschurch.net/
                         ==>  <info@campuschurch.net>            ]

  Bahan diterjemahkan dari FridayFax, Edisi September 30, 2004

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 DYNAMIC CHURCH PLANTING INTERNATIONAL (DCPI)
==>     http://www.dcpi.org/
  Semboyan dari DCPI adalah "Equipping leaders, churches, and
  associations to impact the planting of one million dynamic churches
  to reach the world for Christ." DCPI berkomitmen kepada Yesus
  Kristus dan Amanat Agung-Nya untuk memuridkan banyak orang di
  seluruh penjuru dunia dengan menggunakan program perintisan gereja
  sebagai sarana yang paling efektif untuk menjangkau dunia bagi
  Kristus. DCPI merupakan tim yang anggotanya terdiri dari para
  perintis gereja berpengalaman. Pelatihan dan sumber-sumber yang
  disediakan DCPI bersifat praktis dan interaktif. DCPI berkomitmen
  untuk mereproduksi dan memultiplikasi pelatihan dan sumber-sumber
  yang mereka miliki demi kepentingan Injil. Strategi DCPI, yaitu
  memperlengkapi para pemimpin yang akan melatih orang lain, sehingga
  gereja-gereja dinamis bisa bermultiplikasi di seluruh penjuru dunia.

 FELLOWSHIP OF CHURCH PLANTERS
==>     http://www.fcpt.org/fcpt/
  The Fellowship of Church Planters didirikan tahun 1985 di Rhode
  Island yang memfasilitasi para perintis gereja di berbagai negara.
  Tim ini berkomitmen untuk merintis jaringan bagi gereja-gereja
  rumah. The Fellowship of Church Planters yang terdiri dari para
  utusan gereja lokal ini mempunyai kerinduan untuk:
  1. Mendirikan gereja-gereja di Inggris dan di wilayah-wilayah lain
     yang ditunjukkan Allah.
  2. Melatih para perintis gereja yang akan membangun tim-tim baru di
     berbagai negara.
  3. Melatih tim perintis gereja yang akan diutus untuk melayani di
     berbagai tempat.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 H A I T I
  Ribuan orang menderita kelaparan di Haiti pada saat kelompok-
  kelompok kemanusiaan sedang berjuang membantu mereka yang terkena
  bencana angin topan Jeanne. Bencana ini menewaskan ratusan orang dan
  membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Di sisi lain,
  Evangelical Baptist Mission (EBM) telah membantu berdirinya gereja
  baru di Haiti. Jim Burdick dari EBM mengatakan bahwa gereja ini
  ingin membantu mereka yang terkena bencana, baik secara jasmani
  maupun rohani. "Gereja ini muncul dengan rencana unik dan mereka
  mengontak kami dan berkata ´Kami memiliki rencana untuk menolong
  para keluarga yang terkena banjir dan angin topan, sekaligus kami
  ingin menjangkau mereka. Yang diharapkan para korban bencana dari
  kami adalah partisipasi semampu kami´." Gereja baru ini akan
  menyediakan kebutuhan makanan, sarana kesehatan, pakaian, dan juga
  Injil. Burdick mengatakan bahwa dukungan dalam berbagai bentuk akan
  sangat membantu pelayanan ini.
  [Sumber: Mission Network News, October 7th, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa agar bantuan gereja baru di Haiti untuk para korban
    bencana ini dapat dipakai sebagai sarana mengenalkan kasih Yesus.
  * Doakan pelayanan EBM di Haiti agar bisa menjangkau dan melayani
    para penduduk Haiti dengan mendirikan jemaat-jemaat baru di sana.

 T U R K I
  Orang-orang percaya di Bodrum, Turki bersukacita memuji Tuhan karena
  campur tangan-Nya membuka kembali gereja mereka. Beberapa hari
  sebelumnya polisi, atas perintah gubernur, menutup gereja tempat
  mereka beribadah pada tanggal 24 September 2004. Namun, beberapa
  hari kemudian perintah itu telah diubah. Voice of the Martyr Canada
  melaporkan bahwa jemaat gereja sangat terkejut dengan perubahan
  keputusan tersebut dan sekaligus mengucap syukur. Gereja terdekat di
  wilayah mereka berjarak lebih dari 3 jam jauhnya. Selain penutupan
  gereja, orang-orang percaya di Turki menghadapi banyak larangan
  pemerintah, ancaman, dan hukuman penjara.
  [Sumber: Mission Network News, October 7th, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Puji Tuhan atas berkat yang tidak terduga ini dengan dibukanya
    kembali gereja tersebut.
  * Berdoalah supaya berkat tersebut semakin memperkuat iman orang-
    orang percaya di Turki dalam menghadapi tantangan dan
    penganiayaan.

 K A N A D A
  Kelompok interdenominasi Kristen Kanada membuka stan "Angels Booth"
  dalam sebuah pekan raya dan pameran di Edmonton dan Calgary dengan
  judul "Bacaan Rohani Gratis". Ide dari pendirian stan "Angels Booth"
  adalah para pengunjung pekan raya bisa minta didoakan dan ditolong
  untuk melihat bagaimana Allah sangat memperhatikan mereka. Cara
  penginjilan ini terbukti cukup sukses. Koordinator pendoa, LS dan RS
  melaporkan bahwa pada Juli 2004, ada 1626 pengunjung yang menerima
  Yesus pada saat diadakan pekan raya Klondike Days selama 10 hari di
  Edmonton, Albera. "Banyak dari mereka yang mengisi kartu follow-up
  dan sebagian besar dari mereka mengikuti kursus Alpha. Banyak orang
  yang dilayani terutama mereka yang berusia 12-18 tahun. Banyak di
  antara pemuda tersebut yang berkunjung kembali ke stan itu dan
  mensharingkan tentang bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup
  mereka." Banyak pengunjung pekan raya yang datang berkelompok.
  Mereka duduk bersama dan ditolong untuk mengenal dan menerima Yesus
  sebagai Juruselamat. Beberapa di antara mereka datang lagi keesokan
  harinya dengan mengajak teman-teman mereka agar diselamatkan.
  [Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-486]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk kelompok interdenominasi Kristen Kanada dalam
    usahanya menjangkau para pengunjung pekan raya. Doakan melalui
    sarana ini semakin banyak orang Kanada yang bisa mengenal Yesus
    melalui pelayanan mereka.
  * Berdoa supaya organisasi ini bisa menjalin kerja sama dengan
    gereja-gereja setempat untuk menggembalakan para petobat baru
    tersebut.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Para Penderita HIV/AIDS
  -----------------------
  Dalam KJDN Edisi Oktober 2004 tertulis bahwa pada tanggal 10 Oktober
  2004 yang lalu diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa sedunia. Pada
  saat ini, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 42 juta orang di dunia.
  Setiap tahun bertambah lima juta orang dengan angka kematian 3;1
  juta. Sedangkan jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh Indonesia
  mencapai 130.000 jiwa. Mereka tersebar di 25 propinsi, dan yang
  positif terkena AIDS mencapai 1.413 kasus.

  Beberapa pokok doa yang bisa kita naikkan bersama-sama:
  * Tim medis di Indonesia bisa menyediakan perawatan bagi para
    penderita HIV/AIDS di Indonesia untuk memperingan rasa sakit yang
    mereka alami.

  * Penderita HIV/AIDS tidak kehilangan pengharapan dan tidak putus
    asa. Doakan supaya melalui penyakit tersebut, mereka bisa mengenal
    Yesus yang bisa merasakan segala beban mereka saat ini.

  * Pusat rehabilitasi/lembaga/gereja yang mempunyai pelayanan untuk
    merawat para penderita HIV/AIDS agar bisa merawat para pasiennya
    dengan kasih dan kesabaran.

  * Ada indikasi bahwa jumlah penderita HIV/AIDS semakin bertambah.
    Doakan supaya para generasi muda Indonesia mempunyai dasar iman
    yang kuat, sehingga mereka bisa menjaga kekudusan hidup mereka dan
    tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif yang membahayakan
    kesehatan jasmani ataupun rohani mereka.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DARI MEJA REDAKSI ~~

 RALAT
  -----
  Melalui ralat ini kami ingin memberitahukan beberapa informasi
  sebagai berikut:

  1. Dalam Buletin e-JEMMi Edisi 40/2004, di Kolom Profil/Sumber Misi
     bagian review ´Buku "Church Planting Movements" -- International
     Mission Board´, disebutkan:

     ".... Buku ini juga telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
     oleh YAPKI/OMF Indonesia untuk training perintisan jemaat yang
     juga dipakai oleh beberapa organisasi."

     Informasi tersebut adalah SALAH karena YAPKI/OMF tidak
     menerjemahkan buku CPM tersebut ke dalam bahasa Indonesia.

  2. Dalam edisi yang sama dengan di atas, di Kolom Artikel Misi,
     di bagian sumber bahan disebutkan:

     "Bahan diterjemahkan dari:......"

     Informasi yang betul seharusnya:
     "Bahan diedit dari sumber:"

  Oleh karena itu melalui ralat ini, kami sekaligus minta maaf atas
  kesalahan yang kami lakukan tersebut, baik kepada pihak yang
  bersangkutan maupun kepada para pembaca e-JEMMi. Kiranya melalui
  informasi ralat ini kesalahan sudah bisa kami perbaiki.


 PUBLIKASI e-Penulis
  -------------------

  Kabar gembira bagi Anda yang senang menulis dan ingin menjadi
  seorang penulis Kristen!

  Kini akan terbit Publikasi "e-Penulis", publikasi elektronik
  bertujuan untuk membuka wawasan Anda dalam bidang pelayanan
  literatur Kristen. Namun bukan itu saja, karena melalui publikasi
  ini Anda juga akan dibekali dengan ketrampilan untuk menulis. Nah,
  sangat menarik bukan? Mari bergabung bersama kami dalam wadah
  Publikasi "e-Penulis" ini untuk berbagi visi dan berkarya untuk
  memuliakan Kristus melalui tulisan kita.

  Publikasi "e-Penulis" diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
  dan akan terbit secara rutin sebulan sekali. Sajian-sajian menarik
  yang akan Anda temui adalah berupa Artikel seputar tulis-menulis,
  hasil karya Tulisan Anda, dan juga Pojok Bahasa, dan lain-lain. Nah,
  bagi Anda calon penulis atau yang sudah menjadi penulis, mari kita
  bergabung untuk saling belajar dan mempertajam kemampuan kita dalam
  menulis. Peluncuran edisi perdana e-Penulis dilakukan akhir bulan
  Oktober 2004. Oleh karena itu, segeralah mendaftar sekarang sebelum
  ketinggalan.

  Untuk mendaftar caranya mudah sekali, silakan mengirim email kosong
  ke alamat:
  ==>  <susbscribe-i-kan-Penulis@xc.org>          [Berlangganan]
  ==>  <staf-penulis@sabda.org>                   [Kirim Pesan]
  ==>  http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/  [Lihat Arsip]
  ==>  http://www.sabda.org/ylsa/                 [Situs YLSA]

  Mari bergabung di Milis Publikasi e-Penulis !!!

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: Karie RD <k_rio_77@>
  >Hallo saudara/iku di Sabda.org ... bagaimana kabar?
  >Saya mau tanya ... sewaktu itu saya pernah baca artikel mengenai
  >KTB (Kelompok Tumbuh Bersama) ... cuma saya tidak sempat
  >mengcopynya sebagai arsip pribadi ... dan dalam minggu ini saya
  >akan membawakan tema KTB dalam renungan Camp PI -- cut --
  >... dan saya memerlukan bahan itu sebagai tambahan referensi
  >saya ... dan kalau teman2 berkenan, apakah saya bisa dapat filenya
  >melalui email saya ini?
  >Atas pertolongan teman2 saya ucapkan terima kasih yaaa ... Semoga
  >Tuhan selalu memberkati kita semua ...GBU

  Redaksi:
  Terima kasih untuk suratnya. Permintaan Anda sudah kami penuhi
  dengan mengirimkan edisi tersebut ke alamat Anda. Kami berdoa dan
  berharap agar bahan-bahan tersebut dapat menolong Camp PI yang Anda
  dan teman-teman Anda ikuti. Jika Anda mendapat berkat dalam Camp
  tersebut jangan lupa bagi-bagi berkatnya dengan kami, ya? Selamat
  melayani.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ URLS Edisi Ini ~~

* JOEL-NEWS-INTERNATIONAL                     http://www.joelnews.org/
* FRIDAY FAX                          http://www.cmd.org.nz/fridayfax/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak
Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Djoko, Tesalonika, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI                          http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip Buletin e-JEMMi       http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org