Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/37

e-JEMMi edisi No. 37 Vol. 7/2004 (16-9-2004)

Gereja Rumah

 
======================================================================
><> ><>                     Buletin e-JEMMi                    <>< <><
                   Edisi September 2004, Vol.7 No.37
======================================================================
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Artikel Misi]       : Kelebihan Gereja Rumah Dibandingkan dengan
                             Gereja Tradisional
 o [Profil/Sumber Misi] : Home Church Discussion List,
                          House Church Central
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: Papua Nugini, China, dan Rusia
 o [Doa Bagi Indonesia] : Korban Peledakan Bom di Kedubes Australia
 o [Surat Anda]         : Ingin Mengetahui Pelayanan Lintas Budaya
 o [URLs Edisi Ini]

**********************************************************************
 Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks.
**********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam dalam kasih Kristus,

  Dalam bukunya yang berjudul "GEREJA RUMAH YANG MENGUBAH DUNIA",
  Wolfgang Simson menjelaskan pendapatnya tentang dua belas kelebihan
  yang dimiliki oleh gereja rumah bila dibanding dengan gereja
  tradisional. Bagi Anda yang telah terlibat dalam pelayanan gereja
  rumah, kami mengundang Anda untuk membagikan kesaksian dan
  pengalaman seputar gereja rumah di wilayah Anda, atau boleh juga
  Anda menanggapi pendapat yang disharingkan oleh Wolfgang Simson
  dalam kolom Artikel Misi minggu ini. Kami menunggu kiriman Anda
  melalui Redaksi e-JEMMi dengan alamat: <staf-misi@sabda.org>.

  Bagi Anda yang belum cukup mengenal tentang pelayanan gereja rumah
  dan ingin mengenal lebih dalam, silakan menyimak sajian kami minggu
  ini. Selain itu, Anda juga dapat berkunjung ke arsip Situs SABDA.org
  bagian Publikasi e-JEMMi, Edisi 33/2003, yang membahas topik tentang
  gereja rumah. Nah, berikut ini alamatnya:
  ==>   http://www.sabda.org/publikasi/misi/2003/33/

  Kami berharap, edisi minggu ini dapat menambah wawasan Anda tentang
  pelayanan gereja rumah. Selamat beribadah!

  Redaksi Buletin e-JEMMi

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
              "Hanya mereka yang telah belajar melayani
                    yang pantas menjadi pemimpin."
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

~~ ARTIKEL MISI ~~

     KELEBIHAN GEREJA RUMAH DIBANDINGKAN DENGAN GEREJA TRADISIONAL
     =============================================================

  Saya menemukan paling tidak ada dua belas kelebihan pergerakan
  gereja rumah dengan dasar sel bila dibanding dengan gereja
  tradisional kongregasional.

  1. Multiplikasi dan Pemuridan
  -----------------------------
  Gereja rumah adalah suatu acuan yang mengutamakan multiplikasi dan
  pemuridan dengan potensi pertumbuhan yang besar, karena "sel"
  sendiri merupakan bagian yang dapat memultiplikasikan dirinya
  sendiri. Pembinaan, multiplikasi, dan pemuridan adalah inti dari
  konsep ini. Sidang jemaat sama sekali bukanlah sebuah acuan atau
  model pemuridan, dan secara struktural cenderung mencegah terjadinya
  pembinaan dan pemuridan. Pemuridan tidak pernah hanya berarti satu-
  sama-satu: sesungguhnya pemuridan merupakan tugas komunitas. Selain
  karena Roh Kudus, pengaruh dari teman sebaya merupakan guru yang
  paling handal di muka bumi, dan hal ini tidak dapat dipungkiri oleh
  orangtua yang memiliki anak remaja. Gereja rumah juga menerapkan
  cara ini. Orang-orang yang telah ditebus saling bertanggung jawab
  satu sama lain, dengan cara yang sehat dan penuh kasih, saling
  menimba pelajaran tentang nilai-nilai kerajaan baru, menjadi teman
  dan keluarga bagi teman yang lain, dan saling menolong dalam
  kehidupan baru mereka. Tidak ada seorang pun yang dibiarkan bergumul
  sendirian dan menyembunyikan masalah-masalahnya, dan karena hal
  itulah, setiap orang cepat menjadi dewasa.

  2. Struktur yang Tahan Aniaya
  -----------------------------
  Melalui cara hidup mereka yang sederhana dan fleksibel, juga roh
  tahan aniaya yang mereka miliki, gereja-gereja rumah dapat
  berkembang sampai pada tahap menjadi struktur yang tahan terhadap
  aniaya, atau setidaknya melawan aniaya sebagai sebagai kebalikan
  dari jenis tradisional yang sangat mudah terlihat dan tidak bisa
  dipindah-pindahkan dari "gereja dengan salib di puncak menara".

  3. Bebas dari Penghalang-penghalang Pertumbuhan Gereja
  ------------------------------------------------------
  Begitu ada perhatian penuh untuk mencegah beralihnya gereja rumah
  dari suatu organisme menjadi organisasi, gereja rumah dapat
  bermultiplikasi secara mitosis, suatu proses reproduksi sel, dan
  pertumbuhan pergerakan benar-benar akan terbebas dari penghalang-
  penghalang pertumbuhan gereja.

  4. Semakin Banyak yang Terlibat, semakin Efisien
  ------------------------------------------------
  Gereja kongregasional seringkali bertumpu pada suatu program.
  Sebagian besar program itu diatur oleh anggota jemaat. Hal ini telah
  terbukti bahwa hal tersebut tidak efisien dan sumber daya manusianya
  seringkali tidak cukup, biasanya hanya melibatkan 20% dari jumlah
  anggota jemaat ada, yang sudah kelelahan mengerjakan pekerjaan
  pelayanan bagi anggota lain yang lebih pasif, yaitu sekitar 80%
  jemaat yang tersisa. Dalam gereja rumah, hampir setiap orang dengan
  mudah dan secara alami akan terlibat, ranting yang mati dipangkas.
  Karena mereka yang terlibat merasa dipuaskan, jadilah mereka orang-
  orang yang bahagia, sehingga kualitas dan efisiensi gereja secara
  keseluruhan terus bertumbuh.

  5. Menghancurkan Dilema Pelayanan Pastoral
  ------------------------------------------
  Model gereja rumah akan menghancurkan dilema pelayanan pastoral,
  suatu masalah yang umum dan menggerogoti gereja kongregasional;
  seiring dengan pertambahan jumlah anggota, kualitas pelayanan
  pastoral biasanya menurun. Hal tersebut disebabkan karena gembala
  sidang tidak sanggup lagi memelihara domba-dombanya dengan baik.

  6. Menyediakan Wadah untuk Transformasi dan Tanggung Jawab Kehidupan
  --------------------------------------------------------------------
  Gereja rumah merupakan landasan ideal untuk mengubah nilai atau
  pandangan hidup, memindahkan kehidupan yang pada akhirnya akan
  mengubah gaya hidup. Analisis terhadap gereja-gereja di negara barat
  menunjukkan bahwa gereja kongregasional hampir pasti tidak efektif
  di dalam hal mengubah nilai-nilai dasar dan gaya hidup anggota
  jemaat. Banyak orang Kristen yang mengikuti gaya hidup orang-orang
  di sekitarnya, sehingga mereka tidak bisa lagi dibedakan dalam
  masyarakat dan kehilangan ketajaman profetisnya. Gereja rumah
  memberi tempat bagi transformasi nilai yang radikal, serta penataan
  ulang kehidupan. Selain itu, juga menawarkan kehidupan yang
  bertanggung jawab, yang sifatnya saling menguntungkan dan hidup, di
  mana terdapat pengaruh teman sebaya yang telah ditebus, yang memang
  ditolong untuk melakukan hal-hal yang baik, bukan yang buruk.

  7. Rumah adalah Tempat Paling Efektif bagi Orang Kristen Baru
  -------------------------------------------------------------
  Banyak hal mengenai mentalitas yang berfokus pada diri sendiri dalam
  gereja kongregasional yang telah ditulis, di mana gereja dan
  programnya menjadi pusat, dan hal-hal lain senantiasa berputar di
  sekelilingnya. Struktur ini tidak menyukai orang-orang baru yang
  datang "memporakporandakan aturan dan situasi". Dengan kata lain,
  gereja kongregasional adalah zona yang kurang ramah bagi orang-
  orang Kristen baru, berdasarkan laporan tentang besarnya jumlah,
  hampir mencapai 99% mereka yang meninggalkan apa yang dinamakan
  "program follow-up kegiatan penginjilan". Sebaliknya, gereja sel
  atau gereja rumah adalah zona paling efektif, alami, dan ramah bagi
  orang-orang baru untuk datang dan membina hubungan dalam komunitas
  Kristen. Gereja rumah menyediakan orangtua (ayah dan ibu) rohani,
  bukan guru-guru dan kertas. Gereja rumah juga membalikkan arah
  pandang orang-orang Kristen, dan tidak membawa orang ke dalam
  gereja, melainkan membawa gereja kepada masyarakat.

  8. Menjadi Jalan keluar bagi Krisis Kepemimpinan
  ------------------------------------------------
  Gereja rumah dipimpin oleh para penatua, dan bukan sekadar itu saja,
  lebih tua daripada sebagian besar orang di dalam komunitas, tanpa
  harus berlagak "dituakan". Para penatua itu tidak harus menjadi
  pembawa acara yang trampil dan guru yang pandai: ayah dan ibu rohani
  sejati dan rendah hati dengan anak-anak yang taat merupakan modal
  awal yang baik. Orang-orang seperti itu telah bertahun-tahun
  menjalani kehidupan yang mendewasakan dan teruji oleh waktu,
  bukannya seorang lulusan sekolah Alkitab yang mampu menjalankan
  beberapa fungsi rohani. Kepemimpinan seperti ini dapat dengan mudah
  ditemukan dan dikembangkan di mana saja tanpa harus menghabiskan
  waktu bertahun-tahun untuk sekolah teologi. Dia bergantung pada
  masukan dan dukungan kerasulan serta profetik, yang pertama kali dan
  terus-menerus dia terima, pelayanan yang ada di dalam diri mereka
  dapat berkembang dan akan berpadu serasi serta bertumbuh secara
  eksponensial (bilangan berpangkat) bersamaan dengan pergerakan
  gereja rumah yang bermultiplikasi. Apa yang kita kenal sebagai
  Sekolah Minggu, Sekolah Alkitab, dan seminari kebanyakan bersifat
  statis, suatu sistem pengembangan kepemimpinan yang pada dasarnya
  bersifat tambahan, yang bila bertumbuh, paling-paling secara linier
  dan tidak secara eksponensial. Lembaga-lembaga di atas merupakan
  sistem yang bersifat informasional, bukan sistem yang
  transformasional, seperti yang dengan tepat ditunjukkan oleh
  Beckham. Oleh karena itu, mereka tidak dapat menandingi multiplikasi
  pergerakan gereja rumah dengan kebutuhan akan para penatua yang juga
  bertumbuh secara eksponensial.

  9. Mengatasi Perbedaan antara Hamba Tuhan dan Orang Awam
  --------------------------------------------------------
  "Di dalam Perjanjian Baru, kita tidak akan menemukan ayat-ayat
  petunjuk tentang seorang gembala sidang memimpin sebuah sidang
  jemaat," kata Barney Coombes. Gereja rumah sama sekali tidak
  memerlukan seorang gembala sidang seperti yang kita pahami selama
  ini, sebab para penatua berfungsi, bersama-sama dalam karunia-
  karunia gereja rumah yang saling menyokong, untuk memelihara dan
  memultiplikasikan kehidupan gereja. Kenyataan ini mematahkan kutuk
  perbedaan hamba Tuhan dengan kaum awam, yang justru ditekankan oleh
  gereja kongregasional.

  10. Gereja Rumah lebih Alkitabiah
  ---------------------------------
  Kita tidak bisa mengabaikan pewahyuan alkitabiah lebih lama lagi
  sambil berharap bisa berlalu begitu saja. Tradisi memang merupakan
  guru yang tangguh, tetapi Firman Allah lebih dapat dipercaya dan
  jauh lebih baik. Bahkan, pada era pasca modernisme dan relativitas,
  Alkitab tetap mengajarkan hal-hal yang absolut, tidak terbantah.
  Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa sebuah kumpulan kudus
  yang berkumpul pada hari dan jam kudus di tempat yang kudus untuk
  berpartisipasi dalam sebuah upacara kudus yang dipimpin oleh orang-
  orang kudus berpakaian kudus demi gaji yang kudus adalah gambaran
  dari sebuah gereja Perjanjian Baru. Pekerjaan Allah yang dilakukan
  dengan cara Allah, sampai kini tetap mendatangkan berkat Allah.
  Bahkan di zaman Musa, Allah menyuruhnya membangun "seperti contoh
  yang telah Kutunjukkan". Kita tidak akan rugi jika kita bergumul
  dengan tradisi yang kita yakini demi mendapatkan kebenaran
  alkitabiah, sebab bukan tradisi yang akan membebaskan kita,
  melainkan Firman Allah.

  11. Tidak bisa Disangkal, lebih Murah
  -------------------------------------
  Gereja kongregasional dapat didefinisikan sebagai "rencana ditambah
  gedung ditambah pendeta ditambah gaji ditambah program". Definisi
  dari gereja rumah adalah "orang ditambah rumah biasa ditambah iman
  ditambah membagikan kehidupan", yang jelas-jelas lebih murah. Jika
  gereja-gereja kongregasional membutuhkan dana yang luar biasa untuk
  berdiri, dan lebih banyak uang lagi untuk memelihara serta
  menyebarluaskannya, maka sel dan gereja rumah sebenarnya justru
  menghasilkan uang, karena mereka memproduksi lebih banyak daripada
  yang dikonsumsi. Pada zaman yang banyak memperdengarkan jeritan yang
  tidak pernah berhenti meminta lebih banyak uang bagi "pelayanan
  gereja", kita tidak boleh menganggap remeh pilihan-pilihan yang ada,
  tetapi kita seharusnya menjadi hamba yang setia dari talenta
  keuangan yang telah Allah berikan kepada kita.

  12. Gereja Rumah Membangkitkan Gereja Kota
  ------------------------------------------
  Saya menemukan bahwa gereja sekarang mengatur diri mereka dalam
  empat tingkatan:
  a) Di rumah (dimana sebuah persekutuan yang hidup dapat berlangsung,
     terlepas dari nama yang kita berikan);
  b) Gereja kongregasional (gereja denominasi yang berorientasi pada
     pertemuan ibadah atau kebaktian tradisional);
  c) Kota atau wilayah;
  d) Denominasi (jaringan kerja, konferensi, atau organisasi dari
     gereja-gereja denominasi dalam suatu daerah).

  Jika gereja tradisional, terutama berfokus pada tingkatan b dan d,
  maka gereja sel berfokus pada tingkatan a dan b. Di sisi lain,
  gereja rumah membuat kita terfokus pada tingkatan a dan c. Gereja
  dalam Perjanjian Baru dinamakan sesuai dengan lokasi geografisnya,
  bukan atas denominasi. Bersama gelombang pergerakan baru gereja
  rumah ini, terbuka pula sebuah jalan pulang menuju bentuk "gereja
  kota", yang artinya gereja dari sebuah kota semua orang Kristen dari
  kota atau wilayah itu, bertemu secara rutin atau pun tidak dalam
  pertemuan raya sekota. Dalam pertemuan tersebut, orang-orang Kristen
  yang paling berkarunia di kota itu dan para hamba Anak Domba yang
  rendah hati melupakan semua gelar dan aliran politik, lalu, dalam
  kedewasaan rohani yang baru, mempersembahkan nama, denominasi,
  reputasi, dan kesuksesan pribadi demi kemajuan Kerajaan dengan satu
  orang Raja, sang Anak Domba.

  Bayangkanlah kegemparan yang terjadi saat orang banyak ini
  berkumpul, mereka datang dari seluruh penjuru kota, lalu pemimpinnya
  secara tetap memberikan visi-visi profetik, mengajarkan dasar-dasar
  kerasulan, berdiri dalam satu kesatuan, saling memberkati, dan
  berbicara kepada dunia dengan satu suara. Apa yang telah iblis
  upayakan dengan segala cara agar tidak terjadi akan kembali menjadi
  kenyataan: "jemaat Roma", "jemaat Efesus", "jemaat Korintus",
  "jemaat Yerusalem", Wina, Singapura, Baghdad, Kartoum, atau
  Montevideo akan terjalin kembali satu dengan yang lain, akan saling
  berkait, membentuk sebuah identitas rohani dan pergerakan bersama
  dalam satu Tuhan dan Tuan, dan juga berbicara dengan satu suara yang
  penuh kuasa kepada bangsa dan kotanya.

  Apa yang terjadi pada tingkatan gereja rumah yang kecil akan
  tertumpah pada pertemuan yang lebih besar pada skala kota, dimana
  gereja akan "unggul dalam hal kecil yang kemudian unggul di dalam
  hal yang besar". Kegembiraan dan sukacita orang-orang Kristen pada
  tingkat rumah akan berkembang dan menggambarkan kegembiraan seluruh
  kota. Sehingga tidak seorang pun yang tidak menyadarinya, dan orang
  akan mengulangi pernyataan yang pertama kali diucapkan di Yerusalem:
  "Kamu telah memenuhi kota ini dengan pengajaranmu!" Jadi, ini bukan
  kegairahan yang digerakkan dari atas oleh para motivator dan
  pembicara impor lewat konferensi-konferensi tiruan yang
  diselenggarakan berdasarkan nama-nama besar dan tema-tema, sehingga
  bila Allah memutuskan untuk mengulang lagi contoh-contoh yang
  terjadi pada hari Pentakosta, yaitu ketika 120 orang Kristen di
  Loteng Yerusalem tiba-tiba diperhadapkan dengan tantangan untuk
  mengakomodasi 3.000 orang petobat baru dalam satu hari, mereka akan
  siap, sebab struktur multiplikasi gereja rumah yang fleksibel akan
  segera tersedia dan berjalan.

  Pada banyak tempat di dunia, persekutuan-persekutuan pelayanan
  rohani (pastoral) dan jaringan doa, baik lokal maupun regional mulai
  bermunculan. Saya yakin, hal ini dapat menjadi awal bagi suatu
  proses regional, suatu perhimpunan besar yang dipimpin oleh Roh,
  yang terjadi secara intuitif dan perlahan dari orang-orang yang
  memiliki roh yang sama, yang pertama-tama menciptakan hubungan-
  hubungan yang sehat, lalu bergerak ke arah pembentukan identitas
  rohani bersama (kolektif), sebuah bejana persatuan, yang di
  dalamnya, pada suatu titik kairos tertentu dalam sejarah, dapat
  ditempatkan suatu tantangan yang lebih besar: sebagai suatu kesatuan
  untuk menerima tantangan untuk memuridkan kota atau wilayah kita --
  bersama-sama!

  Diedit dari sumber:
  Judul Buku  : Gereja Rumah yang Mengubah Dunia
  Judul Bagian: Kelebihan Gereja Rumah Dibandingkan dengan
                  Gereja Tradisional
  Penulis     : Wolfgang Simson
  Penerbit    : Metanoia Publishing 2003
  Halaman     : 38 - 45

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 HOME CHURCH DISCUSSION LIST (HCDL)
==>     http://groups.yahoo.com/group/hcdl
==>     http://www.home-church.org/
  HCDL (Home Church Discussion List) adalah sarana diskusi melalui
  media internet yang membahas tentang gereja rumah. Selain sebagai
  tempat berdiskusi, Situs HCDL juga mempunyai akses ke sejumlah
  sumber yang bisa membantu pengunjungnya untuk lebih mengenal seluk-
  beluk gereja rumah. Di dalam Situs HCDL juga tersedia links ke
  sumber-sumber informasi lain tentang gereja rumah dan informasi-
  informasi terkait. Nah, tunggu apa lagi? Kami yakin Anda akan
  sangat diberkati dengan banyak informasi di situs ini.

 HOUSE CHURCH CENTRAL (HCC)
==>     http://www.hccentral.com/directory/
  Ada banyak jemaat yang ingin lebih mengetahui dan mengenal tentang
  keberadaan gereja rumah yang ada saat ini. Halaman Situs HCC
  menyediakan solusi bagi rasa ingin tahu berbagai jemaat tersebut.
  Halaman ini berisi daftar gereja-gereja rumah yang bisa dicari
  berdasarkan lokasinya. Tujuan pembuatan direktori ini adalah untuk
  membantu pengunjung internet dalam mencari lokasi persekutuan
  terdekat di wilayah mereka.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 P A P U A   N U G I N I
  Walaupun kematian seorang anggota suku yang menjadi sahabat bagi tim
  New Tribes Mission di Papua Nugini merupakan suatu kehilangan, namun
  di lain pihak juga bisa menjadi kesempatan untuk memberitakan Injil.
  Pekerja dari New Tribes Mission melaporkan bahwa ada pemuda yang
  baru-baru ini meninggal di sebuah desa kecil di Papua. Sesuai dengan
  tradisi suku tersebut, mereka harus mempersembahkan seekor babi
  untuk menyucikan tanah. Namun, orang-orang percaya yang ada di
  wilayah itu bersikeras supaya mereka tidak memberikan persembahan
  tersebut. Orang-orang percaya ini memanfaatkan kesempatan tersebut
  untuk menyatakan iman percayanya kepada Yesus. Setelah sekian banyak
  komunitas dikunjungi, orang-orang percaya di Papua Nugini semakin
  mempunyai kerinduan untuk mengajarkan Alkitab. Hal tersebut sebagai
  suatu usaha untuk menuntun mereka yang terhilang kepada Kristus.
  [Sumber: Mission Network News, September 1st, 2004]
  * Bersyukur untuk keberadaan tim New Tribes Mission dan orang-orang
    percaya di Papua Nugini. Keberadaan mereka membantu komunitas yang
    ada untuk mengenal Injil.
  * Doakan para pekerja di sana, supaya mereka bisa melihat dan
    mempergunakan berbagai kesempatan yang Allah berikan untuk
    mengenalkan Injil kepada masyarakat Papua Nugini.

 C H I N A
  Sepatu baru menjadi pintu masuk bagi orang-orang Kristen untuk
  melayani berbagai panti asuhan. Namun, kurangnya sukarelawan bisa
  menghambat efektivitas pelayanan outreach yang dilakukan. Perwakilan
  dari Buckner Orphan Care International mengatakan bahwa mereka
  membutuhkan sukarelawan yang bersedia menemani tim mereka untuk
  melakukan pelayanan di China dan Guatemala. Tim ini akan membagi-
  bagikan sepatu dalam perjalanan misi jangka pendek yang mereka
  lakukan. Perjalanan misi "Shoes for Orphan Souls" adalah perjalanan
  misi jangka pendek dimana para sukarelawan mencari dana sendiri
  untuk membiayai perjalanan mereka. Setelah sampai di China, setiap
  hari tim ini akan mengunjungi berbagai panti asuhan yang ada dimana
  mereka dapat menceritakan isi traktat-traktat kecil yang diikatkan
  bersama sepatu-sepatu yang dibagikan. Penduduk China sangatlah
  kolot. "Kebanyakan orang tidak pernah -- bahkan orangtua yang akan
  mengadopsi anak pun tidak pernah berkunjung ke panti asuhan untuk
  melihat bagaimana keadaan anak-anak di tempat itu. Kami, bahkan
  membangun relasi yang baik dengan sebuah wilayah Muslim di China
  yang disebut Urumqi. Mereka membuka pintu lebar-lebar dan mengundang
  tim kami untuk berkunjung." Masih ada tiga kesempatan terbuka bagi
  Anda yang tertarik untuk mengikuti perjalanan misi ke China di bulan
  Oktober nanti. Selain itu, masih diperlukan 20 sukarelawan untuk
  melayani di Guatemala pada bulan Desember nanti.
  [Sumber: Mission Network News, August 31st, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan tim misi jangka pendek yang saat ini melakukan pelayanan di
    China supaya efektif menjangkau anak-anak panti asuhan.
  * Berdoa untuk kebutuhan sukarelawan supaya bisa memperlancar
    pelayanan yang diadakan, baik di China maupun di Guatemala.

 R U S I A
  Rekaman tentang Gospel Expedition di Rusia telah disebarluaskan dan
  umat percaya heran melihat hasil yang dicapainya. Slavic Gospel
  Association yang menjadi sponsor bagi ekspedisi tersebut, bertujuan
  untuk memberitakan Injil ke segala penjuru Rusia. "Ekspedisi ini
  mengunjungi 236 kota di Rusia dalam waktu 221 hari. Tim ini telah
  melintasi 60.000 km dan mengadakan lebih dari 447 pertemuan
  penginjilan." Perwakilan tim mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan
  juga menjadi salah satu bagian dari pelayanan ini. Sementara banyak
  pimpinan pemerintahan yang memandang penginjilan sebagai aliran
  sesat, namun tim ekspedisi ini mengerjakan sesuatu yang tidak
  terduga. "Bagi gereja-gereja Injili, ekspedisi ini memberikan
  otoritas realisme baru yang belum pernah mereka miliki sebelumnya."
  [Sumber: Mission Network News, September 1st, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan follow-up pelayanan Gospel Expedition di Rusia. Dengan
    demikian, para petobat baru yang dimenangkan bisa mengalami
    pertumbuhan rohani.
  * Berdoa bagi gereja-gereja Injili di Rusia supaya mendapatkan
    semangat baru untuk melanjutkan pelayanan penginjilan yang telah
    mereka lakukan.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Korban Peledakan Bom
  --------------------
  Seperti yang telah kita ketahui bersama, pada tanggal 9 September
  2004 telah terjadi ledakan bom di depan Kedubes Australia, Jakarta.
  Jeritan hati dan tangisan pilu dari para korban yang selamat dan
  keluarga dari korban yang meninggal masih terdengar sampai saat ini.
  Pada kesempatan ini, kami mengajak Anda untuk berdoa dengan pokok-
  pokok doa berikut ini:

  * Para korban yang terluka dalam peristiwa peledakan bom tersebut,
    supaya mereka bisa mendapatkan perawatan yang diperlukan, baik
    secara jasmani maupun rohani.

  * Keluarga dari korban yang meninggal akibat peristiwa peledakan bom
    tersebut, supaya Allah memberikan kekuatan dan penghiburan kepada
    mereka.

  * Pemerintah Indonesia perlu didoakan agar memiliki hikmat bijaksana
    dalam menindaklanjuti kasus peledakan bom tersebut, supaya ada
    kerjasama dari berbagai pihak untuk menangani tindak kekerasan
    tersebut.

  * Peristiwa peledakan ini kiranya tidak mempengaruhi hubungan
    diplomatik antara Indonesia dengan Australia.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: giok lien <lienduti@>
  >Saya ingin mengetahui dan menambah wawasan mengenai pelayanan misi
  >lintas budaya itu. Bagaimana caranya?
  >Terima Kasih

  Redaksi:
  Kami pernah mengulas tema PELAYANAN LINTAS BUDAYA pada bulan Juli
  2004 yang lalu. Ada 4 edisi Buletin e-JEMMi yang membahas tentang
  seluk-beluk pelayanan tersebut. Untuk itu, silakan Anda
  mendapatkannya melalui arsip e-JEMMi di Situs SABDA.org bagian
  Publikasi:
 * Buletin e-JEMMi Edisi 27/2004 -- Teologi Kebudayaan
    ==>   http://www.sabda.org/publikasi/misi/2004/27/

  * Buletin e-JEMMi Edisi 28/2004 -- Kultural-Religius di Asia
    ==>   http://www.sabda.org/publikasi/misi/2004/28/

  * Buletin e-JEMMi Edisi 29/2004 -- Sumber Daya
    ==>   http://www.sabda.org/publikasi/misi/2004/29/

  * Buletin e-JEMMi Edisi 30/2004 -- Pelayanan Lintas Budaya
    ==>   http://www.sabda.org/publikasi/misi/2004/30/

  Kiranya informasi tersebut bisa membantu Anda untuk lebih mengenal
  pelayanan lintas budaya dan semakin menguatkan kerinduan Anda untuk
  terlibat di dalamnya.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Buckner Orphan Care International        http://www.helporphans.org/
* Shoes for Orphan Souls           http://www.shoesfororphansouls.org/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi diambil dengan izin dari banyak pihak
Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Djoko, Tesalonika, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI                          http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip Buletin e-JEMMi       http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org