Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/35

e-JEMMi edisi No. 35 Vol. 7/2004 (2-9-2004)

Mewujudkan Kemerdekaan

======================================================================
><> ><>                     Buletin e-JEMMi                    <>< <><
                    Edisi Agustus 2004, Vol.7 No.35
======================================================================
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Artikel Misi]       : Wujudkan Kemerdekaan Anda!
 o [Profil/Sumber Misi] : ACTS International, APM Ministries
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: India, Senegal, dan Brazil
 o [Doa Bagi Indonesia] : KONI Pusat dan para Atlet Indonesia
 o [Surat Anda]         : Ingin Buku "From Jerusalem to Irian Jaya"
 o [URLs Edisi Ini]

**********************************************************************
 Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks.
**********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam dalam kasih Kristus,

  Edisi terakhir dari rangkaian tema KEMERDEKAAN DI DALAM KRISTUS yang
  kami sajikan bulan ini, akan membahas topik bagaimana "Mewujudkan
  Kemerdekaan" yang telah kita peroleh. Melalui sajian artikel yang
  ditulis oleh Thomas J. Sappington, Th.D., kita diajak untuk
  mengetahui alasan mengapa banyak orang Kristen belum bisa berjalan
  dalam kemerdekaan di dalam Kristus. Banyak orang Kristen belum
  sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab mereka sebagai anak-anak
  yang telah dimerdekakan. Nah, silakan baca artikel yang kami sajikan
  ini, maka Anda akan tahu bagaimana seharusnya kita mewujudkan
  kemerdekaan yang telah kita peroleh tersebut dalam hidup kita sehari-
  hari.

  Salah satu aplikasi dari kemerdekaan di dalam Kristus dapat Anda
  lihat melalui informasi misi dari India, Senegal, dan Brazil, dimana
  kita melihat bagaimana anak-anak Tuhan menyaksikan karya Yesus
  dengan nyata dalam hidup dan pelayanan mereka. Pelayanan yang mereka
  lakukan di sana tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang mereka
  hadapi untuk men-sharingkan kemerdekaan rohani yang telah mereka
  alami kepada orang banyak. Karena itu, dukungan doa dari Anda sangat
  mereka butuhkan. Simak dan doakan bersama setiap pokok-pokok doa
  yang telah kami cantumkan di edisi minggu ini.

  Redaksi Buletin e-JEMMi

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
                    "Dalam pertandingan kehidupan
        dibutuhkan kedisiplinan agar tetap kuat sampai akhir."
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

~~ ARTIKEL MISI ~~

                      WUJUDKAN KEMERDEKAAN ANDA!
                      ==========================
                            Efesus 4:17-32

  Jika saya ditanya mengenai bagaimana kemerdekaan kita dapat
  diwujudkan dalam kehidupan kita, jawaban saya sederhana saja.
  Menurut saya, kemerdekaan kita akan terwujud dalam kehidupan kita
  jika kita menyadari perubahan yang telah Allah kerjakan dalam diri
  kita dan mulai bertindak sesuai dengan posisi dan sifat dasar kita
  yang baru. Kita perlu bertobat dari semua dosa serta keterlibatan
  kita dengan kuasa gelap dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada
  Tuhan. Proses tersebut memang sederhana dan jika dilakukan dengan
  penuh kerendahan hati serta keterbukaan terhadap Tuhan, maka
  hasilnya akan sangat memuaskan.

  Akan tetapi, banyak orang Kristen yang masih belum berjalan dalam
  kemerdekaan di dalam Kristus. Walaupun mereka sudah percaya kepada
  Yesus dan secara umum telah mengakui dosa, namun kenyataannya
  kehidupan mereka masih kurang bahagia karena masih ada dosa dan
  keterlibatan dengan kuasa gelap yang mempengaruhi kehidupan dan
  menghalangi pertumbuhan rohani mereka.

  Orang Kristen seperti ini bisa disamakan dengan orang-orang yang
  belum percaya kepada Yesus. Setiap tahun, orang-orang di sekitar
  kita merayakan hari raya sesuai dengan tradisi dan agama mereka.
  Salah satu aspek dari perayaan mereka adalah mengucapkan "Mohon maaf
  lahir dan batin kepada saudara-saudara, tetangga-tetangga, dan
  teman-teman mereka". Maksud dari tradisi tersebut ialah agar semua
  dosa dan kesalahan yang telah dilakukan pada tahun lalu bisa
  dibereskan, sebelum memasuki tahun yang baru. Secara teoritis,
  prinsipnya baik dan memang ada banyak orang yang meminta maaf dengan
  sepenuh hati pada hari tersebut. Namun, menurut pengamatan saya dan
  kesaksian orang-orang yang saya kenal, seringkali ritual itu kurang
  efektif. Mengapa? Pertama, karena hanya dilakukan satu tahun sekali,
  sehingga dalam banyak kasus, kemarahan, kebencian, serta kepahitan
  yang terpendam di dalam hati seseorang sudah sangat dalam. Kedua,
  ketika ritual itu dilakukan, kita tidak diwajibkan mengakui dosa
  kita satu per satu, tetapi hanya secara umum. Karena itu, banyak
  orang dapat mengikuti ritual itu tidak dengan penuh kerendahan hati
  dan keterbukaan yang sungguh-sungguh terhadap orang lain, sebab
  mereka tidak perlu mengakui kesalahan mereka secara spesifik.
  Ketiga, orang bisa mengikuti ritual itu tanpa harus mengubah
  kelakuannya, sehingga kesalahannya bisa diulangi terus-menerus.

  Kehidupan banyak orang Kristen dapat dibandingkan dengan ritual
  tersebut. Pada saat mereka bertobat, mereka mengakui dosa mereka
  secara umum -- seakan-akan mereka "Mohon maaf lahir dan batin kepada
  Tuhan" -- tetapi mereka belum sungguh-sungguh bertobat dari dosa-
  dosa yang sering mereka lakukan serta dari keterlibatan mereka
  dengan kuasa gelap. Dosa-dosa mereka belum diakui secara spesifik,
  apalagi ditinggalkan, sehingga mereka belum bisa menikmati
  kemerdekaan yang telah mereka miliki di dalam Kristus. Mengapa
  mereka tetap hidup dalam keadaan tersebut? Pada kasus-kasus
  tertentu, mereka belum bertobat dari dosa mereka karena faktor
  ketidaktahuan mereka. Mungkin tidak ada yang membimbing mereka lebih
  lanjut. Tetapi, tidak semua kasus sama. Dalam kasus-kasus yang lain,
  orang tidak bertobat dari dosa-dosa mereka karena mereka masih
  tertipu oleh musuh kita, sehingga mereka tidak mau meninggalkan
  dosa-dosa yang mereka nikmati, yang telah menjadi kebiasaan.

  Bagaimana kemerdekaan kita di dalam Kristus dapat diwujudkan dalam
  kehidupan? Dalam Efesus 4:17-32, Paulus menjawab pertanyaan ini.
  Dalam nas tersebut, ia menegaskan pentingnya kualitas kehidupan kita
  sebagai orang Kristen. Ia memulai nas ini dengan mendorong kita
  secara langsung, supaya kita tidak melanjutkan pola kehidupan kita
  yang lama, setelah kita percaya kepada Yesus: "Sebab itu kukatakan
  dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama
  seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah" (ayat 17). Bagaimana
  kehidupan orang-orang yang belum mengenal Allah? Dalam ayat 17b-19,
  Paulus menggambarkan keadaan orang-orang tersebut supaya kita
  menyadari betapa buruknya kehidupan mereka yang masih di luar
  Kristus. Mereka digambarkan sebagai orang-orang yang:

    "tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dengan
    pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan
    Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena
    kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga
    mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan
    serakah segala macam kecemaran."

  Maksud Rasul Paulus dalam ayat-ayat ini ialah bahwa kehidupan kita
  harus sesuai dengan Firman Allah dan bukan sesuai dengan kebiasaan
  kita sebelum kita percaya kepada Kristus. Hal tersebut sangat
  penting supaya kita dapat terlepas dari pengaruh dunia, keinginan
  daging dan iblis, serta berjalan dalam kemerdekaan dan kemenangan di
  dalam Kristus.

  Suatu Penyerahan yang Sejati
  ----------------------------
  Dalam ayat 20-24, Paulus mengingatkan kita mengenai penyerahan yang
  sudah kita ambil sebagai pengikut-pengikut Kristus:

    "Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
    Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di
    dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus yaitu bahwa
    kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus
    menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh
    nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan
    pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan
    menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
    sesungguhnya."

  Dari apa yang ditulis oleh Paulus, jelaslah bahwa hal ini bukan
  pengajaran yang baru bagi jemaat Efesus. Sejak awal mereka sudah
  diajar untuk "menanggalkan manusia lama" dan "mengenakan manusia
  baru". Apakah "manusia lama" dan "manusia baru" itu? Dalam konteks
  ini, jelaslah bahwa "manusia lama" berarti kehidupan mereka sebelum
  bertobat, yang sangat dipengaruhi oleh dunia, keinginan daging, dan
  iblis, dan yang "menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang
  menyesatkan". Kehidupan ini adalah kehidupan yang digambarkan dalam
  ayat 18-19. Dalam ayat 20-24, Paulus mengingatkan jemaat Efesus
  bahwa mereka telah menanggalkan kehidupan itu pada saat mereka
  percaya kepada Yesus Kristus. Maksudnya, mereka sudah meninggalkan
  kehidupan tersebut, termasuk dosa-dosa serta keterlibatannya dengan
  kuasa gelap. Mereka telah menanggalkan "manusia lama" itu, sama
  seperti kita menanggalkan baju yang kotor dan bau. Hal itu sudah
  terjadi pada waktu mereka percaya.

  Jika kita menanggalkan baju yang kotor, maka kita harus mengenakan
  baju yang bersih supaya kita tidak telanjang. Hal ini sama dengan
  apa yang telah dialami oleh jemaat di Efesus ketika mereka percaya
  kepada Yesus. Pada saat mereka bertobat, mereka tidak hanya
  menanggalkan manusia lama, tetapi juga mengenakan manusia baru. Ini
  merupakan gaya hidup yang baru, yang sesuai dengan panggilan dan
  kehendak Allah bagi mereka.

  Sekali lagi, dalam ayat 22-24 Paulus tidak mendorong jemaat di
  Efesus supaya mereka "menanggalkan manusia lama" dan "mengenakan
  manusia baru", melainkan ia mengingatkan bahwa mereka telah
  melakukannya pada saat mereka bertobat. Ini merupakan pengajaran
  yang mendasar di dalam gereja mula-mula, dan seharusnya demikian
  juga pada masa kini. Jika kita ingin berjalan dalam kemerdekaan dan
  kemenangan di dalam Kristus, maka kita harus sungguh-sungguh
  meninggalkan kehidupan kita yang lama, termasuk dosa-dosa serta
  keterlibatan kita dengan kuasa gelap. Kemudian kita harus
  menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah serta kehendak-Nya
  bagi kita. Inilah jalan menuju kebahagiaan. Inilah jalan menuju
  kemerdekaan.

  Suatu Pembaruan yang tidak Terhalang
  ------------------------------------
  Dalam konteks ini, baik kata kerja "menanggalkan" maupun
  "mengenakan" menunjukkan ketika jemaat itu bertobat. Tetapi dalam
  konteks ini, Rasul Paulus juga memakai kata kerja "dibaharui", yang
  menunjuk pada proses pembaruan yang sedang kita jalani hari demi
  hari. Dalam ayat 22-23, Paulus mengingatkan jemaatnya bahwa mereka
  telah menanggalkan manusia lama... supaya mereka "dibaharui di dalam
  roh dan pikiran" mereka. Jadi, tujuan kita ketika kita menanggalkan
  manusia lama dan mengenakan manusia baru ialah supaya proses
  pembaruan roh dan hati kita tidak terhalang, tetapi bisa terus maju.
  Bukan hanya tindakan kita yang perlu dibaharui, tetapi juga motivasi
  dan pikiran kita. Dengan demikian, kita mengalami perubahan sejati
  di dalam Kristus.

  Jika kita memahami ajaran Rasul Paulus dalam ayat 22-24, maka akan
  jelas bagi kita untuk mengetahui alasan mengapa banyak orang Kristen
  belum berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus. Padahal, pola
  yang normal adalah kita menanggalkan manusia lama dan mengenakan
  manusia baru pada saat kita percaya kepada Yesus Kristus, sehingga
  roh dan pikiran kita dibaharui oleh Roh Kudus hari demi hari.
  Kenyataan yang ada sekarang adalah banyak orang Kristen belum
  sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab mereka. Mereka belum
  menanggalkan manusia lama dan belum pula mengenakan manusia baru.
  Mereka belum meninggalkan kehidupan mereka yang lama dan belum
  menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Tuhan. Akibat dari
  ketidaktaatan mereka ialah proses pembaruan dan pengudusan dalam
  kehidupan mereka yang terhalang. Mereka tetap terpengaruh oleh
  dunia, keinginan daging, dan iblis, sehingga kehidupan mereka kurang
  bahagia dan pelayanan mereka seringkali kurang efektif.

  Kita harus ingat akan tujuan kita. Jika kita ingin bertumbuh di
  dalam Kristus hari demi hari, kita harus menanggalkan manusia lama
  dan mengenakan manusia baru. Inilah jalan kemerdekaan. Inilah jalan
  kemenangan.

  Suatu Ketaatan yang Spesifik
  ----------------------------
  Setelah Paulus mengemukakan prinsip-prinsip umum mengenai keputusan
  yang telah kita ambil pada saat kita percaya kepada Yesus, ia mulai
  mendorong kita secara spesifik supaya kita bertobat dari semua
  perbuatan yang tidak sesuai dengan keputusan kita. Kata-kata yang
  perlu digarisbawahi di sini ialah "secara spesifik". Kita tidak
  boleh hanya "mohon maaf lahir dan batin" ketika kita percaya kepada
  Yesus, seolah-olah dengan demikian dosa kita sudah beres, sehingga
  kita terlepas dari pengaruh dunia, keinginan daging, dan iblis.
  Untuk itu, pertobatan kita haruslah spesifik, sehingga kita sungguh-
  sungguh meninggalkan dosa-dosa tertentu serta keterlibatan kita
  dengan kuasa gelap, jika kita ingin berjalan dalam kemerdekaan di
  dalam Kristus.

  Menurut ayat 25-32, dosa-dosa mana saja yang harus ditinggalkan? Ada
  berbagai macam dosa yang harus kita tinggalkan, misalnya berbohong
  (ayat 25), memendam kemarahan (ayat 26-27), mencuri (ayat 28),
  mengeluarkan perkataan yang kotor atau tidak membangun (ayat 29),
  dan mendukakan Roh Kudus (ayat 30). Daftar dosa-dosa yang ditulis
  oleh Paulus di sini panjang dan spesifik, supaya kita bisa menaati
  kehendak Allah dengan sungguh-sungguh.

  Sumber:
  Judul Buku   : Hancurkan Kuasa Iblis dalam Diri Anda
  Judul Artikel: Wujudkan Kemerdekaan Anda!
  Penulis      : Pdt. Thomas J. Sappington
  Penerbit     : Yayasan Andi dan OC International Yogyakarta, 1998
  Halaman      : 143 - 150

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 ACTS International
==>     http://www.gospelcom.net/actsi/
  ACTS International (A Christian Teaching Service) adalah sebuah
  organisasi pelayanan non-profit di mana anggotanya berasal dari
  organisasi dan gereja-gereja interdenominasi. Tujuan dari ACTS
  adalah membantu gereja dalam memberitakan Injil kepada komunitas
  yang lebih luas -- khususnya melalui internet. ACTS mempunyai
  kerinduan agar Injil bisa diterapkan dalam pertumbuhan dan
  kedewasaan rohani, emosi, maupun jasmani dari setiap orang.

 APM (All Possible Means) Ministries
==>     http://www.gospelcom.net/apm-ministries/
  Misi dari APM Ministries adalah memperlengkapi para staf, pemimpin,
  dan jemaat gereja lokal untuk menyongsong tugas penginjilan di zaman
  budaya post-modern ini. APM Ministries berkomitmen untuk bekerja
  sama dengan gereja lokal dan berusaha menyediakan sarana-sarana yang
  dibutuhkan gereja untuk melakukan pelayanan outreach. Kerinduan APM
  Ministries adalah mempersiapkan gereja-gereja lokal supaya dapat
  mengenalkan Injil kepada banyak orang melalui segala cara yang
  mungkin digunakan (ALL POSSIBLE MEANS).

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 I N D I A
  Pelayanan Mission India of Grand Rapids, Michigan, telah dikenal
  luas karena keberhasilannya dalam menjangkau jutaan orang India
  dengan Injil. Pelayanan misi yang dikenal dengan nama Seva Barat ini
  telah menerima penghargaan "Excellence in Training" dari India
  Missions Association. Setiap tahunnya, organisasi tersebut dapat
  melatih hampir 70 ribu pekerja dan kemudian masing-masing pekerja
  menjangkau 30 - 50 orang.
  [Sumber: Mission Network News, August 20th, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk pelayanan Mission India of Grand Rapids dalam
    menjangkau orang-orang India untuk Kristus.
  * Berdoa untuk para pekerja yang mengabarkan Injil di India, supaya
    mereka terus berjuang tak kenal lelah. Oleh karena itu berdoa juga
    supaya Allah memberi kekuatan kepada mereka.

 S E N E G A L
  Banyak gereja yang bertumbuh di wilayah suku terabaikan di Senegal,
  Afrika Barat. Perwakilan dari CB International, Glen Kendall
  mengatakan bahwa suku ini dikenal dengan nama Serer (sur-RARE). Suku
  ini sangat memuja jimat. Namun, sekarang banyak anggota sukunya yang
  mengenal Kristus. Kendall mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang
  menyebabkan CB International berhasil menjangkau suku ini. Ada
  banyak misionaris yang meletakkan dasar bagi pelayanan ini. Banyak
  nasionalis berbakat menggunakan metode-metode yang sangat cocok
  secara budaya untuk membantu pertumbuhan gereja. Kendall mengatakan
  bahwa hal ini bukan berarti kisah tentang pelayanan misi bagi Suku
  Serer telah berakhir. "Ketika gereja di wilayah Suku Serer bertumbuh
  15-20% setiap tahunnya sampai sekarang, itu baru sejumlah kecil
  karena masih ada ribuan orang yang belum mengenal Kristus." Suku
  Serer tidak hanya berkutat pada penginjilan terhadap suku mereka
  sendiri. Mereka juga mulai melayani Suku Wolof yang belum terjangkau
  Injil.
  [Sumber: Mission Network News, August 22th, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur kepada Tuhan untuk orang-orang di Suku Serer yang telah
    mengenal Kristus. Doakan agar iman mereka terus bertumbuh dan
    gereja-gereja yang dirintis bisa dipakai untuk menjangkau lebih
    banyak orang.
  * Bersyukur atas kerinduan Suku Serer untuk menjangkau Suku Wolof.
    Berdoa supaya Allah memberi hikmat kepada Suku Serer, sehingga
    mereka dapat memberitakan Injil kepada Suku Wolof.

 B R A Z I L
  Selama musim panas ini, ribuan orang Kristen di seluruh penjuru
  dunia telah mengikuti perjalanan misi jangka pendek. Banyak di
  antara mereka adalah teknisi komputer, seperti Steve Granz dan Aaron
  Schiffer. Mereka pergi ke Brazil dengan JAARS (Jungle Aviation And
  Radio Service), sebuah organisasi yang mempercepat proses
  penerjemahan Alkitab dengan menyediakan pelayanan yang berkualitas
  bagi Wycliffe Bible Translators dan organisasi-organisasi lainnya.
  Granz mengatakan bahwa dia belajar banyak tentang misi ketika
  mengikuti perjalanan ini. "Seorang misionaris bukan hanya orang yang
  pergi untuk memberitakan Injil kepada orang lain. Ada misionaris-
  misionaris yang melakukan perjalanan untuk mendukung para pekerja
  yang saat ini sedang memberitakan Injil. Ada juga misionaris yang
  membantu proses penerjemahan Alkitab. Selain itu, ada pula orang-
  orang yang ahli di bidang konstruksi, teknologi, dan komputer."
  Sebagai contoh, keahlian teknis yang dimiliki Schiffer sangat
  menolong dalam memecahkan masalah komputer yang dialami para pekerja
  di Brazil. Dengan demikian, proyek penerjemahan Alkitab ke dalam
  bahasa salah satu suku di Brazil dapat diselesaikan tepat pada
  waktunya. Schiffer mengatakan, "Peristiwa tersebut sangat menyentuh
  hati saya. Pekerja ini telah menghabiskan begitu banyak waktu dalam
  melakukan penerjemahan ke dalam bahasa suku tersebut. Kehadiran saya
  di sini hanya membantu untuk memperbaiki komputer yang dipakainya.
  Saya hanyalah tukang yang bisa memperbaiki komputer dan itulah yang
  saya lakukan. Saya bersyukur karena bisa menjadi bagian kecil dari
  proyek penerjemahan besar yang sangat dibutuhkan oleh suku-suku
  terabaikan."
  [Sumber: Mission Network News, August 21th, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk perjalanan misi jangka pendek yang telah dilakukan
    oleh ribuan orang Kristen dari seluruh penjuru dunia karena
    perjalanan misi tersebut telah menolong banyak pelayanan misi.
  * Berdoa supaya melalui perjalanan misi ini, setiap peserta
    semakin rindu untuk terlibat lebih jauh dalam pelayanan misi yang
    akan datang.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 KONI Pusat dan para Atlet Indonesia
  -----------------------------------
  Olimpiade di Athena telah berakhir pada tanggal 29 Agustus yang
  lalu. Bersyukur untuk putra-putra Indonesia yang ikut mengharumkan
  nama bangsa dengan mempersembahkan medali untuk Indonesia.

  Olimpiade telah menjadi ajang kampanye bagi bangsa-bangsa di dunia
  untuk menunjukkan eksistensi mereka. Melihat fakta tersebut, maka
  kita perlu berdoa untuk KONI Pusat supaya dapat melatih putra-putri
  Indonesia agar bisa membawa bangsa Indonesia sejajar dengan negara-
  negara lain di kancah olah raga.

  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk para atlet Indonesia yang telah mempersembahkan
    medali-medali bagi bangsa kita tercinta dalam Olimpiade Athena
    2004 kemarin.

  * Berdoa supaya melalui KONI, pemerintah dapat menyediakan sarana
    dan pra sarana yang memadai untuk mengembangkan dunia olah raga di
    Indonesia.

  * Berdoa untuk pengurus KONI, supaya diberi hikmat dalam mencari
    atlet-atlet daerah yang berpotensi di bidang olah raga.

  * Berdoa juga supaya pengurus KONI pusat dapat menjalin komunikasi
    yang baik dengan KONI daerah.

  * Berdoa untuk anak-anak Tuhan yang terlibat dalam KONI, baik
    sebagai pengurus atau pun atlet, supaya dipakai Allah untuk
    menjadi berkat bagi orang lain melalui profesi mereka.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: <Dedy_Nitya@>
  >Saya, Dedy Soehardjito, dari Gereja Kemah Injil Indonesia-Jemaat
  >Kalvari, Tembagapura-Papua. Saya sangat berterima kasih atas
  >informasi yang selalu dikirim melalui e-Jemmi. Setelah saya muat
  >artikel yang di kutip dari Judul Buku: From Jerusalem to Irian Jaya
  >-- A Biographical History of Christian Missions (Penulis: Ruth
  >A. Tucker), banyak Jemaat yang menanyakan di mana kami bisa
  >beli/mendapatkan buku ini. Mengingat Jemaat kami kebanyakan berasal
  >dari Papua (pegunungan), yang dulunya dilayani oleh MAF, mereka
  >rindu untuk bisa membaca buku tersebut. Bila Ibu mempunyai info
  >bagaimana kami bisa mendapatkan buku ini, akan sangat membantu
  >Jemaat kami.
  >Demikian, terima kasih atas bantuannya dan Tuhan memberkati. Amin.
  >Salam, Dedy

  Redaksi:
  Terima kasih atas kiriman surat dari Tembagapura-Papua. Buku "From
  Jerusalem to Irian Jaya" yang Anda maksud tersebut ditulis dalam
  bahasa Inggris. Untuk mengetahui informasi tentang keberadaan buku
  tersebut dan cara memesannya, Anda bisa berkunjung ke Situs
  Amazon.com -- salah satu situs toko buku online terbesar di dunia di
  alamat:
  ==>   http://www.amazon.com

  Selain ke Situs Amazon.com, Anda juga bisa berkunjung ke Situs U.S.
  Center For World Mission (USCWM) di alamat:
  ==>   http://www.uscwm.org/
  USCWM memproduksi dan menerbitkan bahan-bahan yang dipakai untuk
  memotivasi dan memperlengkapi anggota tubuh Kristus untuk bersama-
  sama menggenapi rencana misi Allah.

  Adapun data mengenai buku tersebut:
     Judul   : From Jerusalem to Irian Jaya
               -- A Biographical History of Christian Missions
     Penulis : Ruth A. Tucker
     Penerbit: The Zondervan Corporation, Grand Rapids, Michigan, 1983
     ISBN    : 0-310-45931-1

  Demikian informasi dari kami. Silakan menjelajahi kedua situs
  tersebut di atas untuk mendapatkan jawaban lengkap atas pertanyaan
  Anda. Selamat berkunjung!

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ URLS Edisi Ini ~~

* AMG International                      http://amg.gospelcom.net/amg/
* JAARS                                          http://www.jaars.org/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak
Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Djoko, Tesalonika, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI                          http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip Buletin e-JEMMi       http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________  

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org