Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/27

e-JEMMi edisi No. 27 Vol. 7/2004 (7-7-2004)

Teologi Kebudayaan

======================================================================
><> ><>                     Buletin e-JEMMi                    <>< <><
                   Edisi Juli 2004, Vol.7 No.27
======================================================================
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Artikel Misi]       : Teologi Kebudayaan
 o [Profil/Sumber Misi] : New Life Resources Canada,
                          Canadian Tentmaker Network
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: Benin, Ukraina, Romania
 o [Doa Bagi Indonesia] : Hasil Pemilu CaPres dan CaWaPres
 o [Surat Anda]         : Ingin Membuat Jaringan Doa Pemuda
 o [URLs Edisi Ini]

**********************************************************************
 Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks.
**********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam sejahtera.

  Selamat bersua lagi di minggu pertama bulan Juli ini! Dengan
  hadirnya bulan baru, maka e-JEMMi juga akan hadir dengan tema baru.
  Tema PELAYANAN LINTAS BUDAYA adalah tema berseri yang akan kami
  angkat untuk mengisi sajian bulan Juli 2004 ini. Harapan kami,
  melalui pembahasan tema ini para pembaca e-JEMMi akan semakin
  memahami pentingnya mengerti pelayanan lintas budaya atau
  kontekstualisasi dalam pemberitaan Injil.

  Sadar atau tidak sadar sebenarnya pelayanan lintas budaya sering
  kita hadapi setiap saat. Ketika kita bertemu atau berbicara dengan
  orang yang berasal dari latar belakang suku yang berbeda, maka kita
  akan menyadari bahwa ada beberapa kebiasaan yang berbeda. Perbedaan
  tersebut kadang-kadang menimbulkan kesalahpahaman kalau kita tidak
  mau mencoba mengertinya dengan cara-cara yang sesuai dengan budaya
  mereka. Masalahnya kadang bukan karena kita tidak menyukai budaya
  lain, tetapi karena kita tidak memahaminya. Nah, alangkah mudahnya
  hal ini diatasi kalau kita memiliki hati yang mengasihi dan mau
  mengerti perbedaan-perbedaan tersebut dan sebaliknya bisa memakainya
  untuk saling melayani.

  Sebagai bahan fondasi pembahasan, maka topik pertama minggu ini yang
  akan kami bahas dalam tema PELAYANAN LINTAS BUDAYA adalah "Teologi
  Kebudayaan´. Materi ini merupakan Ikrar Lausanne tahun 1974 yang
  dihasilkan dari Konferensi Internasional Penginjilan Dunia. Marilah
  kita simak bersama sehingga kita mengetahui sikap yang harus diambil
  dalam memahami budaya dunia dan bagaimana kita menempatkannya dalam
  pelaksanaan tugas pemberitaan Injil.

  Selain itu silakan Anda simak informasi misi dari berbagai tempat
  untuk menjadi bahan-bahan doa misi Anda minggu ini. Doakan juga
  untuk proses penghitungan suara dari hasil putaran pertama Pemilihan
  Presiden dan Wakil Presiden RI yang berlangsung tanggal 5 Juli 2004
  kemarin.

  Selamat berdoa!

  Redaksi Buletin e-JEMMi

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
          "Those who fear God most are least afraid of men."
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

~~ ARTIKEL MISI ~~

                           TEOLOGI KEBUDAYAAN
                           ==================

  Jelas bahwa gereja yang taat kepada Amanat Agung harus melibatkan
  diri dalam pelayanan lintas budaya dengan memakai kontekstualisasi.
  Tetapi sebelum kita dapat melaksanakannya dengan tepat, kita
  seharusnya mengerti teologi kebudayaan, yaitu apa yang diajarkan
  oleh firman Allah tentang kebudayaan. Bagaimana Allah sendiri
  memandang keanekaragaman kebudayaan manusia?

  Penjelasan yang paling singkat dan saksama terdapat dalam Ikrar
  Lausanne tahun 1974 (Wagner, tak tertanggal: 173-183). Pada tahun
  1974 di Lausanne, Swiss, diadakan suatu konferensi internasional
  mengenai penginjilan dunia. Tokoh-tokoh Kristen di seluruh dunia,
  yang dipimpin oleh Dr. Billy Graham, berkumpul untuk bertukar
  pikiran dan menggumuli berbagai soal berkaitan dengan penginjilan.
  Sebagai hasilnya mereka menyusun suatu ikrar mengenai penginjilan.
  Dalam pasal 10 tertulis:

               PASAL 10: PEKABARAN INJIL DAN KEBUDAYAAN
               ----------------------------------------

  "Perkembangan strategi untuk penginjilan dunia menuntut visi dan
  metode-metode baru. Di bawah bimbingan Allah, akan timbul gereja-
  gereja yang berakar di dalam Kristus dan erat berhubungan dengan
  kebudayaannya. Kebudayaan memiliki keindahan dan kebaikan. Namun
  karena manusia telah jatuh dalam dosa, maka seluruh kebudayaannya
  dinodai oleh dosa dan sebagian lagi dikuasai roh jahat. Injil
  tidak menganggap kebudayaan yang satu lebih unggul daripada yang
  lain, tetapi Injil menilai semua kebudayaan menurut ukuran
  kebenaran dan keadilannya sendiri, dan menuntut moral yang tinggi
  dalam setiap kebudayaan. Badan-badan pekabaran Injil terlalu
  sering memasukkan kebudayaan asing bersama dengan Injil, dan
  gereja-gereja kadang kala lebih terikat pada kebudayaan daripada
  Alkitab. Penginjil-penginjil Kristus harus dengan rendah hati
  mengosongkan dirinya dari segala sesuatu, kecuali keaslian
  kepribadiannya, untuk menjadi pelayan bagi orang lain, dan gereja-
  gereja harus berusaha mengubah dan memperkaya kebudayaan, dan
  semuanya itu dilakukan demi kemuliaan Allah." (Kejadian 4:21-22;
  Markus 7:8-9,13; 1Korintus 4:5, 9:19-23; Filipi 2:5-7)

  Ikrar ini sedikitnya memaparkan tiga pokok yang terpenting tentang
  teologi kebudayaan:
  1. Kebudayaan memiliki dimensi ilahi dan dimensi setan.
  2. Tidak ada suatu kebudayaan yang lebih unggul daripada kebudayaan
     yang lain.
  3. Kita harus mengabarkan Injil yang murni, tanpa tambahan apa pun.

  Pertama, pasal 10 ini menjabarkan bahwa kebudayaan memiliki dua
  dimensi. Keanekaragaman kebudayaan manusia memiliki unsur-unsur
  positif dan negatif, unsur-unsur ilahi dan setani. Kebudayaan
  manusia penuh dengan keindahan dan kebaikan, sekaligus dinodai dosa
  dan dikuasai Iblis.

  Kedua, pasal 10 ini mengajarkan bahwa tidak ada "kebudayaan yang
  lebih unggul daripada yang lain." Sadar atau tidak, pada umumnya,
  para penginjil cenderung menganggap bahwa kebudayaan mereka lebih
  baik daripada kebudayaan para penerima. Tetapi menurut firman Allah,
  kita tidak boleh bermegah tentang adat kita sendiri. Kita hanya
  boleh bermegah tentang Yesus, Pencipta dan Hakim adat kita!

  Ketiga, pasal 10 ini memaparkan bahwa kita harus mengabarkan Injil
  yang murni, tanpa tambahan apa pun. "Badan-badan pekabaran Injil
  terlalu sering memasukkan kebudayaan asing ke dalam Injil dan
  gereja-gereja kadang kala lebih terikat pada kebudayaan daripada
  Alkitab." Kita harus memberitakan Injil semata tanpa tambahan tata
  ibadah tertentu atau kebudayaan yang berasal dari si pemberita
  Injil.

  Dr. Harvie Conn, ahli misiologi dari Westminster Theological
  Seminary, menggambarkan proses ini sebagai berikut. Menurutnya
  kontekstualisasi adalah "seni menabur benih Injil dalam beraneka
  ragam kebudayaan tanpa membawa potnya" (Conn, 1982:12). Dalam
  definisi ini, "pot" yang biasanya dibawa si penginjil itu
  melambangkan kebudayaan, adat, dan tradisinya.

  Pokok ketiga ini juga sesuai dengan pendapat Pdt. Dr. P. Octavianus.
  Ia menyatakan rintangan kebudayaan merupakan penghalang utama bagi
  penginjilan. Itulah sebabnya, kita harus membawa Injil itu kepada
  orang yang belum percaya tanpa perlu menambah-nambahi dengan
  "syarat-syarat atau cara-cara kekristenan yang terikat kepada si
  utusan Injil" (Octavianus, 1985:35,54).

  Kita harus ingat bahwa persoalan "sinkretisme" tidak hanya terjadi
  kalau kita menyesuaikan diri terlalu banyak sehingga arti Injil
  menjadi kabur, tetapi juga bila Injil disampaikan bersama dengan
  kebudayaan si penginjil sehingga dianggap asing oleh para
  pendengarnya. Hal seperti ini pun dapat menimbulkan masalah
  "sinkretisme" sebab dalam pemikiran para pendengarnya Injil telah
  dicampur dengan unsur-unsur asing (dari penginjil) sehingga
  mengaburkan makna dari Injil itu sendiri.

  Sumber:
  Judul Buku   : Pelayanan Lintas Budaya dan Kontekstual
  Judul Artikel: Teologi Kebudayaan
  Penulis      : Budiman R.L., D.Min.
  Halaman      : 10-13

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 NEW LIFE RESOURCES CANADA
==>     http://www.newliferesources.ca/
  Misi dari New Life Resources adalah untuk mempublikasikan dan
  mendistribusikan sarana-sarana yang bisa digunakan untuk
  penginjilan. Mereka percaya bahwa dengan dilengkapi oleh kuasa Roh
  Kudus maka tugas menggenapi Amanat Agung pada zaman generasi
  sekarang ini dapat terlaksana. Organisasi ini merupakan bagian
  pelayanan distribusi dari Campus Crusade for Christ.

 CANADIAN TENTMAKER NETWORK
==>     http://www.tentmaking.org/
  Canadian Tentmaker Network adalah jaringan orang-orang lintas budaya
  yang bekerja dengan menggunakan kemampuan dan kualifikasi yang
  profesional untuk melayani orang-orang yang belum terjangkau. Tujuan
  pelayanan para Tentmaker adalah menjalin kontak personal dengan
  penduduk setempat dengan cara hidup bersama-sama di lingkungan
  mereka agar dapat melakukan kontak secara terus-menerus. Hal ini
  membuka peluang bagi para tentmakers untuk menyaksikan Kristus
  (menjadi panutan) bagi masyarakat setempat di tengah perbedaan
  budaya yang ada.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 B E N I N
  "Banyak orang di Cotonou, Benin (Afrika Barat), terikat pada
  ´Voodoo´. Banyak berhala didirikan di setiap ujung jalan dan kota
  ini mempunyai museum yang bahan bangunannya terbuat dari campuran
  batuan, semen, dan darah manusia untuk menghormati para dewa."
  demikian laporan dari seorang misionaris. Sekitar 500 pendeta dan
  pemimpin Kristen, baru-baru ini mengadakan pertemuan strategis di
  kota Cotonou. Mereka sepakat dalam satu visi untuk merintis
  berdirinya 22.000 gereja baru sampai tahun 2020 nanti. "Melalui
  gereja-gereja rintisan baru ini, diharapkan semakin banyak orang
  akan mengenal Yesus dan mau meninggalkan praktek okultismenya."

  Pada suatu hari Minggu, lebih dari 60 orang memutuskan untuk
  melepaskan kuasa okultisme yang dimilikinya dan mau mengikut Yesus
  dan bersekutu bersama dalam gereja yang baru dirintis. Salah seorang
  diantaranya menyaksikan bagaimana kuasa ´Voodoo´ melumpuhkannya
  sehingga dia hanya bisa tergolek di tempat tidur. Para perintis
  gereja mengunjungi dan mendoakannya. Sekarang ia telah dibebaskan.
  Di sisi lain, ada seorang kepala desa meminta seorang perintis
  gereja untuk memindahkan gerejanya ke luar wilayah desa. Hal ini
  disebabkan karena para pemuka ´Voodoo´ mengeluh kuasa ´Voodoo-nya´
  tidak bisa bekerja semenjak ada gereja yang didirikan di desa itu.
  Gereja-gereja Benin mobilisasinya tinggi: ada dua gereja yang
  disebut ´gereja pohon´ karena para jemaat beribadah di bawah pohon
  besar. Kami sangat bersukacita dan bersemangat saat melihat
  antusiasme para pemimpin Kristen yang siap menghadapi tantangan dan
  menanggung segala resiko demi pelebaran kerajaan Allah di wilayah
  ini.
  [Sumber: Dawn around the World May/June 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk gereja-gereja baru yang telah dirintis di Benin.
    Doakan supaya Allah memberikan kekuatan kepada gereja-gereja ini
    dalam mengatasi para penguasa kegelapan.
  * Berdoa untuk visi berdirinya 22.000 gereja di Benin sampai tahun
    2020. Doakan supaya para misionaris, jemaat, dan perintis gereja
    bisa bekerja sama dengan baik untuk memberitakan tentang kebebasan
    sejati di dalam Kristus kepada penduduk Benin.

 U K R A I N A
  St. James Bible College didirikan di Kiev, Ukraina untuk memenuhi
  kebutuhan pemimpin Kristen yang terlatih. Sepuluh tahun yang lalu,
  Gereja Light of the Gospel didirikan di Brusilov, Ukraina melalui
  usaha para lulusan St. James Bible School, Sergey, Yuriy, Yaroslav,
  dan Volodimir. Mereka memulai usaha tersebut dengan mensharingkan
  Injil dari rumah ke rumah, lalu mulai bertemu dengan beberapa orang
  percaya di sebuah gedung pertemuan penduduk setempat. Saat ini,
  orang-orang percaya itu bertemu di sebuah gereja yang indah yang
  bisa menampung lebih dari 250 orang dewasa dan memiliki Sekolah
  Minggu yang terdiri dari beberapa kelas untuk anak usia 13 tahun.

  Gereja-gereja juga telah dirintis di desa-desa lainnya di Ukraina
  seperti di Viltsi, Solovitsa, Novi Ozeryani, dan Homutets. Di
  Homutets, orang-orang percaya baru saja selesai membangun sebuah
  gereja yang mereka sebut sebagai Rumah Doa. Orang-orang percaya ini
  juga telah melakukan outreach EHC (Every Home for Christ) di 20 desa
  yang berada di sekitarnya. Sebagai hasilnya mereka mendirikan enam
  kelompok PA yang memiliki potensi untuk bertumbuh menjadi gereja-
  gereja baru.

  "Tiga gereja baru dirintis di daerah Kemerovo. Masing-masing gereja
  kira-kira terdiri dari sepuluh anggota. Ini merupakan kebahagiaan
  besar bagi kami, bahwa di daerah terpencil di dunia itu Yesus
  Kristus bisa diterima. Semua gereja baru ini sudah mulai aktif
  bekerja dengan EHC untuk mendistribusikan literatur penginjilan
  sebagai suatu saksi hidup dalam hidup baru mereka!"
  [Sumber: E-vangelism Update June 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk gereja-gereja yang telah didirikan di Ukraina.
    Berdoa agar gereja-gereja ini bisa digunakan untuk menjangkau
    masyarakat di sekitarnya.
  * Doakan supaya jemaat gereja di Ukraini aktif menjadi pemberita
    Injil sehingga banyak penduduk Ukraina boleh dimenangkan bagi
    Kristus.

 R O M A N I A
  Sebuah agen misi memberikan harapan bagi gereja masa depan di
  Romania. Baru-baru ini, Global Missions Fellowship melakukan
  kampanye perintisan gereja dengan sangat getol di kota-kota kunci
  yang belum pernah menerima penginjilan. Dave Bunnell dari GMF
  mengatakan dari Romania, bahwa orang-orang di sana sangat terbuka
  bagi penginjilan. "Mereka melakukan penginjilan dari rumah ke rumah
  dan bekerja dengan para pemimpin gereja di sini. Kami telah
  mendengar ratusan orang menyatakan imannya kepada Kristus dan mereka
  juga melihat gereja-gereja mulai dirintis di empat kota." Kampanye
  perintisan gereja terus dilanjutkan dan Bunnel mengatakan bahwa
  bulan depan pekerjaan perintisan akan dimulai. "Doakan kampanye-
  kampanye perintisan gereja yang dilakukan pada musim panas ini.
  Sekitar 120 warga Romania dan Amerika akan bekerja bersama di
  masing-masing kota yang menjadi tujuan utama penginjilan, baik yang
  saat ini memiliki sedikit gereja ataupun yang belum memiliki gereja
  sama sekali."
  [Sumber: Mission Network News, July 1st 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa untuk kampanya perintisan gereja di Romania dan kerjasama
    dari berbagai pihak sehingga banyak warga Romania yang bisa
    dimenangkan.
  * Berdoa supaya penginjilan menjadi tujuan utama bagi setiap gereja
    yang telah berdiri di Romania.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Hasil Pemilu Calon Presiden dan Wakil Presiden
  ----------------------------------------------
  Sejak tanggal 6-25 Juli 2004 telah dilaksanakan proses penerimaan
  dan rekapitulasi jumlah suara hasil Pemilu mulai dari tingkat
  kelurahan, kecamatan, desa/kota, propinsi, sampai tingkat nasional.
  Mari kita doakan untuk pokok-pokok doa berikut ini:

  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan untuk orang-orang yang mendapat tanggung jawab untuk
    menghitung suara secara nasional. Doakan supaya mereka jujur dan
    bisa mempertanggungjawabkan setiap pekerjaan yang dilakukan.

  * Berdoa untuk fasilitas komputer yang digunakan untuk menghitung
    suara supaya bisa dipakai secara maksimal dan tidak dimanipulasi
    oleh pihak-pihak tertentu.

  * Doakan supaya kecurangan dan perselisihan dapat diantisipasi dan
    diatasi.

  * Doakan hasil Pemilu ini sehingga presiden dan wakil presiden yang
    terpilih benar-benar merupakan pilihan rakyat dan bisa didukung
    oleh semua pihak yang tidak terpilih calonnya.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: Thoma <thoma_lats@>
  >aku pingin tau gimana cara membuat jaringan doa pemuda
  >Salam, Toma

  Redaksi:
  Ada satu organisasi yang dapat menjawab pertanyaan Anda dengan lebih
  tepat, yaitu: VIP (Visi dan Prakarsa) Anda bisa menghubunginya lewat
  kami untuk menanyakan bagaimana cara membuat jaringan doa pemuda.
  Sampai saat ini VIP telah membentuk :
  - Jaringan Doa Nasional (JDN)
  - Jaringan Doa Sekota (JDS)
  - Jaringan Doa Pelayanan Mahasiswa (JDPM)
  - Jaringan Daniel dan Joseph (DNJN)
  - Jaringan Doa Anak (JDA)
  - Jaringan Pelayanan Media (JPM)
  - Jaringan Doa Wanita (JDW)
  - Jaringan Persekutuan Kantor Nasional (JPKN)
  Karena itu, kami yakin VIP bisa membantu Anda untuk membuat jaringan
  doa pemuda di kota Anda. Selamat melayani.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Dawn Ministries                       http://www.dawnministries.org/
* FRIDAY FAX                          http://www.cmd.org.nz/fridayfax/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak
Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Kristian, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI                          http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip Buletin e-JEMMi       http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org