Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/18

e-JEMMi edisi No. 18 Vol. 7/2004 (5-5-2004)

Doa -- Metode PI Pribadi

======================================================================
><> ><>                     Buletin e-JEMMi                    <>< <><
                     Edisi Mei 2004, Vol.7 No.18
======================================================================
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Artikel Misi]       : Metode Mengabarkan Injil -- Secara Pribadi
 o [Profil/Sumber Misi] : Equip, New Christian Life Ministries
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: Jamaica, Micronesia, Asia Timur
 o [Doa Bagi Indonesia] : Ambon
 o [Surat Anda]         : Kirimkan e-JEMMi ke Anak Rohani
 o [URLs Edisi Ini]

**********************************************************************
 Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks.
**********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam dalam kasih Kristus.

  Memang setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi saksi Yesus
  Kristus (Kisah Para Rasul 1:8). Namun banyak orang merasa tidak
  tahu bagaimana melakukannya, karena sedikit orang yang menolong
  mereka untuk mengetahui bagaimana melakukan penginjilan. Nah, itulah
  sebabnya kami terbeban untuk menyajikan tema berseri pada bulan Mei
  ini, yaitu tentang "METODE PEKABARAN INJIL". Melalui tema ini kami
  akan membahas empat (4) topik dalam empat (4) edisi e-JEMMi
  mendatang. Adapun empat (4) topik berseri tersebut adalah :
     - Metode PI Pribadi        [edisi 18/2004]
     - PI dengan Traktat        [edisi 19/2004]
     - Metode PI Umum           [edisi 20/2004]
     - Papan Iklan Bagi Kristus [edisi 21/2004]

  Topik pertama yang kami bahas dalam edisi minggu ini, adalah METODE
  PI PRIBADI. Hal-hal apa saja yang diperlukan, langkah-langkah apa
  yang perlu dilakukan, dan bekal apa saja yang harus disiapkan untuk
  ber-PI, bisa Anda simak dalam kolom artikel misi. Kiranya hal ini
  menolong kita untuk bisa melakukan penginjilan dengan lebih terarah.
  Selamat menginjil! Juga, selamat berdoa bagi pekerjaan Tuhan.

  Redaksi Buletin e-JEMMi

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
                 "Never afraid of giving up your best,
                  and God will give you His better."
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

~~ ARTIKEL MISI ~~

           METODE MENGABARKAN INJIL -- SECARA PRIBADI (MIP)
           ================================================

  PENDAHULUAN

  Mengabarkan Injil secara pribadi (MIP) adalah pemberitaan Injil
  dalam hidup sehari-hari, dimana seorang yang telah mengenal Kristus
  berupaya memperkenalkan Kristus kepada orang lain dan mengajaknya
  menerima Kristus. Lalu orang yang baru menerima Kristus itu
  dibimbing menjadi saksi Kristus pula.

  Tidak ada dua orang yang sama, karena itu tidak ada pula satu
  metode MIP yang berlaku bagi semua orang. Setiap orang mempunyai
  kepribadian sendiri. Mereka harus didekati sesuai dengan
  kepribadiannya. Sangat berbahaya menganggap hanya ada satu metode
  yang terpaksa harus menjadi pedoman bagi setiap orang.

  Kepribadian sukar dirumuskan. Unsur kepribadian antara lain adalah
  akal atau kecerdasan, perasaan, dan kemauan. Karena itu penginjil
  harus berusaha mengkomunikasikan Injil kepada akal seseorang,
  sehingga perasaannya digerakkan, dan kemauannya diserahkan kepada
  Yesus Kristus. Manusia tak mungkin mengemban tugas ini dengan
  kepandaiannya sendiri. 'Kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.'
  (2Korintus 3:5)

  Karena itu kita harus belajar mengenal kepribadian seseorang, dan
  menyesuaikan pola pendekatan dan bobot berita Injil yang akan kita
  sampaikan dengan kepribadian orang itu. Tentang hal ini Paulus
  berkata, 'Aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku
  boleh memenangkan sebanyak mungkin orang' (1Korintus 9:19-23). Kita
  tak boleh terpaku mengandalkan satu metode tertentu, melainkan
  menerapkan prinsip-prinsip umum dengan menyesuaikannya pada
  kebutuhan dan kepribadian orang-seorang.

  Namun ada sifat-sifat tertentu yang umum pada semua orang. 'Seperti
  air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan
  manusia itu' (Amsal 27:19). Dengan kata lain, kita sering melihat
  diri kita sendiri tercermin dalam diri sesama kita. Sering reaksi
  kita sama dengan reaksi mereka, dan perasaan kita sama dengan
  perasaan mereka. Maka dalam melakukan pendekatan kepada mereka, kita
  dapat mempertimbangkan reaksi dan perasaan mereka dengan menempatkan
  diri kita pada posisi mereka sebagai pendengar berita Injil. Dalam
  menjalankan MIP kita harus selalu memakai metode yang sesuai dengan
  kepribadian kita sendiri dan juga dengan kepribadian orang yang kita
  injili. Janganlah meniru metode orang lain kalau itu membuat kita
  canggung dan kikuk.

  I. Contoh-contoh MIP dalam Perjanjian Baru

  A. Tuhan Yesus dengan wanita Samaria (Yohanes 4)
  ------------------------------------------------
  Ada beberapa hal yang penting kita perhatikan dalam metode Yesus
  dalam peristiwa ini.
  1. Yesus sengaja mencari wanita itu (4:4).
  2. Yesus tidak terikat pada tradisi dan tidak terpengaruh oleh
     diskriminasi rasial (4:9).
  3. Yesus memilih waktu yang tidak akan menimbulkan salah paham
     (4:6). Sebaiknyalah melakukan MIP kepada teman sejenis untuk
     menghindari motif kita disalahtafsirkan (1Tesalonika 5:22; 2Korintus 6:3).
  4. Yesus seorang diri bercakap-cakap dengan pendengar-Nya (4:8).
  5. Pendekatan Yesus pada hal rohani adalah wajar dan bijaksana;
     misalnya, Ia minta tolong pada wanita itu (4:7) dan barulah Dia
     mengarahkan percakapan dari air minum kepada air hidup.
  6. Yesus tidak dibelokkan dari tujuan-Nya oleh pertanyaan mengenai
     agama (4:20-24).
  7. Yesus memaparkan rahasia keinginan hati perempuan itu (4:15).
  8. Yesus menunjuk kepada dosanya (Yohanes 4:16-18).
  9. Yesus memperkenalkan diriNya sebagai Mesias (4:26). Tujuan MIP
     ialah membawa orang ke dalam persekutuan dengan Kristus.

  B. Filipus dengan orang Etiopia (Kisah Para Rasul 8:26-40)
  ----------------------------------------------------------
  Dalam peristiwa ini juga ada beberapa hal penting yang perlu kita
  pelajari.
  1. Filipus dipimpin oleh Roh Kudus kepada orang yang dipersiapkan
     sendiri oleh Roh (Kisah Para Rasul 8:26,29,30).
  2. Filipus segera menanggapi pimpinan Roh Kudus (8:30).
  3. Filipus membuka pembicaraan dengan suatu pertanyaan (8:30).
  4. Filipus menyimak pada persoalan orang Etiopia itu sebelum
     menanggapinya (8:34).
  5. Filipus menerangkan tentang Yesus dari Firman Tuhan (8:35).
  6. Setelah orang Etiopia itu mengaku percaya, Filipus
     membaptiskannya (8:36-38). Kepercayaannya diteguhkan dalam
     kesaksian baptisannya di depan pelayan-pelayannya.
  7. Usai tugasnya, Filipus tidak nampak lagi (8:39).
  8. Orang yang baru menerima Kristus berjalan pulang dengan sukacita
     (8:39).

  II. Contoh-contoh MIP yang dapat dipakai di Indonesia

  Dalam suasana kebebasan beragama di Indonesia, dan dalam rangka
  toleransi beragama serta saling menghormati antar sesama umat
  beragama, nampaknya mengabarkan Injil secara pribadi adalah yang
  paling 'bersahabat'. MIP dalam pola komunikasi persahabatan bisa
  berlangsung di mana saja. Tidak memerlukan alat-alat, gedung gereja,
  lembaga organisasi maupun acara dan tata kebaktian. Yang kita
  butuhkan adalah bimbingan Roh Kudus dan keyakinan kita pribadi,
  bahwa Tuhan berkenan memakai kita sebagai utusan-Nya (2Korintus
  5:20). Dalam rangka itu kita dapat mengabarkan Injil:

  1. Di rumahtangga.
     Di rumahtangga kita sendiri maupun tetangga atau orang lain, kita
     dapat memakai MIP (Kisah Para Rasul 20:20; Lukas 10:38,39).
     2Raja-raja 5:1-5 menceritakan seorang pelayan membawa tuannya
     kepada Tuhan. Andreas membawa Petrus kepada Kristus (Yohanes
     1:40-42). Apakah ada anggota keluarga kita yang belum percaya?
     Bagaimana pula dengan pembantu kita?

     Dalam MIP perilaku pribadi sebagai penginjil mempunyai peranan
     yang sangat penting, teristimewa dalam lingkungan rumah dan
     keluarga sendiri. Kalau ucapan kita tidak selaras dengan
     perbuatan kita, mereka tidak akan mau mendengarkan berita Injil.

  2. Di Sekolah Minggu atau kelompok studi Alkitab ataupun katekisasi.
     Kita dapat menciptakan kesempatan untuk bicara dengan murid
     Sekolah Minggu, seorang demi seorang dan membimbing mereka kepada
     pertobatan dan iman akan Yesus Kristus. Kita dapat mengundang
     mereka datang ke rumah kita, atau bicara dengan mereka seusai
     kebaktian Sekolah Minggu.

  3. Seusai kebaktian gereja.
     Kalau ada tamu atau pengunjung gereja yang kita anggap belum
     percaya, maka kesempatan seusai kebaktian Minggu merupakan
     kesempatan yang baik untuk berbicara dengan mereka. Kesempatan
     tersebut tepat untuk membicarakan tentang kepercayaan kepada
     Yesus. Sayang sekali, umumnya suasana usai kebaktian cukup ramai,
     sehingga sukar mengajak orang membicarakan hal-hal rohani.

     Kebaktian khusus seperti perayaan Natal dan Paskah, yang biasanya
     dirayakan bersama undangan, adalah kesempatan yang sangat baik
     untuk bicara dengan orang yang belum percaya.

  4. Dalam perjalanan.
     Bis atau kereta api adalah tempat dimana kita bertemu dengan
     masyarakat untuk jangka waktu yang cukup panjang. Sewaktu
     menunggu kendaraan, kita dapat berdoa supaya Tuhan memimpin kita
     kepada orang yang sudah dipersiapkan oleh Roh Kudus.

  5. Di tempat kerja (Matius 9:9).
     Ini merupakan lapangan yang luas dan mempunyai tuntutan yang
     sangat berat. Teman sekerja tidak akan mengindahkan ucapan kita
     kalau kelakuan kita tidak baik, atau kalau kita malas bekerja.
     Hidup pribadi kita adalah kesaksian yang paling efektif karena
     kita tidak bisa menggunakan jam kerja untuk mengabarkan Injil.

  6. Kepada orang sakit (Markus 2:1-12; Yohanes 9:1-7, 35-38).
     Mengunjungi pasien-pasien di rumah sakit merupakan upaya
     mengabarkan Injil yang sangat mengesankan. Kalau kita belum
     mengenal penderita, maka kita harus minta izin lebih dahulu dari
     rumah sakit itu. Kita wajib menaati segala peraturan yang
     berlaku.

  III. Tanggung Jawab Umum

  Setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi saksi Yesus Kristus
  (Kisah Para Rasul 1:8). Masing-masing bertanggung jawab mengupayakan
  orang lain bagi Kristus. Ini tidak berarti bahwa kita harus bersaksi
  tentang Kristus kepada setiap orang yang kita jumpai. Adalah
  bijaksana sekali kalau kita berdoa, memohon supaya Tuhan menunjukkan
  kepada kita seseorang -- mungkin teman, tetangga, teman sekerja
  ataupun anggota keluarga kita sendiri. Kita mempunyai paling sedikit
  empat kewajiban terhadap orang yang akan kita bawa kepada Kristus.

  A. Berdoa
  ---------
  Catatlah namanya (atau nama mereka) dan doakanlah dengan teratur,
  khususnya memohon supaya mereka bertobat.

  B. Teladan
  ----------
  Mereka akan segan dan tak acuh mendengar kata-kata kita mengenai
  Yesus Kristus, jika mereka tidak lebih dulu menyaksikan Yesus dalam
  hidup kita. Teladan kekristenan tidak dapat dipaksakan atau dibuat-
  buat, melainkan wajar. Bahkan kita sendiri sukar menyadarinya
  (Matius 5:16), karena itu adalah dampak dari hidup pribadi kita
  dengan Kristus.

  C. Bersahabat
  -------------
  Kita wajib mengasihi sesama sebagai insan pribadi yang patut
  dihargai dan dihormati. Jadi bukan karena data statistik, yaitu
  seolah-olah dia tidak lebih daripada satu orang yang harus
  diselamatkan terlepas dari kepribadiannya seutuhnya.

  Bila kita mau menjadi sahabat seseorang, kita wajib berbicara
  kepadanya tentang Kristus. Persahabatan Kristen yang sungguh
  membutuhkan banyak waktu dan adalah tantangan hebat bagi kita.
  Sebelum membicarakan secara khusus mengenai pertobatan dan ihwal
  kekristenan dengan seorang sahabat, kita dapat membawa dia ke
  gereja atau ke suatu kebaktian lain untuk mendengarkan Injil. Juga
  meminjamkan atau menyarankan dia membaca buku Kristen.

  D. Bersaksi
  -----------
  Doa, teladan hidup praktis, dan persahabatan meskipun sangat perlu,
  tidaklah membebaskan kita dari kewajiban memberi kesaksian pribadi
  tentang Kristus kepada sahabat kita. Cepat atau lambat kesempatan
  itu akan datang. Tidak dapat dipaksakan, karena justru kurun waktu
  ini adalah masa yang mencemaskan. Baiklah kita menunggu kesempatan
  itu dengan doa dan pengharapan, dan bila tiba waktunya gunakanlah
  segera.

  IV. Beberapa Petunjuk Pokok

  Kalau kesempatan itu sudah tiba, beberapa petunjuk pembimbing bisa
  dijadikan sebagai pedoman.

  A. Carilah tempat dan waktu yang tenang untuk bicara
  -----------------------------------------------------
  Hindarilah hal-hal yang dapat mengganggu pembicaraan itu.

  B. Sediakan Alkitab
  -------------------
  Alkitab mutlak harus ada, guna memungkinkan kita dapat bersama-sama
  melihat ayat-ayat inti. Dari awal pembicaraan harus jelas, bahwa
  berita yang kita sampaikan bukan dari diri kita sendiri, melainkan
  Firman yang berasal dari Tuhan. Tujuan kita ialah, supaya Tuhan
  sendiri yang berbicara kepada sahabat itu dengan perantaraan Firman-
  Nya.

  C. Berita jelas dan sederhana
  -----------------------------
  Sebisa-bisa mungkin pemberitaan kita jelas, sederhana dan mudah
  dipahami.

  Mungkin sang sahabat sedang menghadapi suatu soal atau kesukaran.
  Kita tidak boleh masa bodoh terhadap hal itu. Kita harus turut
  prihatin merasakannya. Namun kita harus berusaha supaya tidak
  menyimpang dari pokok berita yang kita sampaikan. Kita harus terus
  melanjutkan percakapan tentang Kristus dan kebutuhan kita akan Dia.

  D. Lugas dan sopan
  -------------------
  Jangan lupa, seorang yang belum percaya masih 'buta'. Adalah suatu
  kebodohan kalau kita kehilangan kesabaran karena ia 'buta' sehingga
  tidak dapat melihat. Baiklah kita berusaha tidak marah. Juga
  menghindari perdebatan apalagi perbantahan. Kalau dia tak dapat atau
  sukar mengerti apalagi setuju, bahkan kalau nampak ia tidak sungguh-
  sungguh mencari Tuhan, baiklah dulu menghentikan percakapan itu.
  Dalam hal demikian kita dituntut berdoa lebih banyak, sambil
  menunggu kesempatan untuk bersaksi lagi.

  E. Kesaksian pribadi menopang dan menghidupkan pemberitaan
  ----------------------------------------------------------
  Kita dipanggil bukan melulu hanya untuk menjelaskan siapa Kristus,
  apa yang telah dikerjakan Kristus dan apa yang dapat diperbuat-Nya
  untuk sahabat kita. Tapi kita juga wajib memberikan kesaksian kita
  pribadi tentang pengalaman kita sendiri dengan Kristus.

  F. Tetap memandang kepada Tuhan selama percakapan
  -------------------------------------------------
  Hanya Roh Kudus-lah yang dapat membuka mata hati orang yang belum
  percaya. Kiranya Tuhan berkenan menggunakan kata-kata kita membuka
  mata. rohani orang itu, dan baiklah kita ingat bahwa kita adalah
  alat Tuhan. Tuhan sendirilah yang dapat membuka mata hati orang yang
  'buta' itu.

  V. Pemberitaan Injil

  Ada banyak cara untuk memberitakan Injil. Namun perlu kita sadari,
  bahwa masalah orang-orang yang membutuhkan berita Injil adalah
  bermacam-macam. Kepribadian mereka juga bermacam-macam. Karena itu
  pola pengabaran Injil harus lugas dan bervariasi -- tidak boleh kaku
  dan terpaku pada satu metode.

  Sekalipun demikian kita akan tertolong bila mengingat, bahwa orang
  yang mau datang kepada Kristus pada dasarnya menempuh tahapan-
  tahapan seperti dikemukakan di bawah ini. Juga penting sekali
  mengingat beberapa ayat yang terkait dengan tahapan-tahapan itu:
  1. Sesuatu untuk diakui.
  2. Sesuatu untuk dipercayai.
  3. Sesuatu untuk dipertimbangkan.
  4. Sesuatu untuk diperbuat.

  A. Sesuatu untuk diakui: bahwa kita adalah orang berdosa dan
                           memerlukan penyelamatan
  ------------------------------------------------------------
  Menurut Firman Allah, kita adalah orang-orang yang:
  1. Berdosa.
     Alkitab memberi arti negatif, 'dosa' adalah kegagalan (Roma
     3:22,23), dan 'dosa' adalah pemberontakan melawan Tuhan dan
     kekuasaan-Nya (1Yohanes 3:4; bnd Matius 22:36-40).

  2. Bersalah.
     Dosa-dosa kita mengakibatkan kita jatuh di bawah pengadilan Allah
     yang adil, dan menjauhkan kita dari Dia (Yesaya 59:1,2; Filemon
     6:23).

  3. Tak berdaya.
     Kita tak berdaya untuk menyelamatkan diri kita sendiri. Apa pun
     usaha kita, dan betapa kerasnya pun kita berusaha, kita pasti
     gagal; kebenaran dan kesalehan kita tidak bersih di mata Allah
     Yang Mahakudus (Yesaya 64:6). Karena itu tak seorang pun dapat
     selamat oleh perbuatan baiknya (Efesus 2:8,9). Justru kita
     memerlukan juruselamat.

  B. Sesuatu untuk dipercayai: Yesus Kristus datang dan mati untuk
                               menjadi Juruselamat kita
  ----------------------------------------------------------------
  Orang bisa saja mengakui bahwa dia membutuhkan juruselamat. Tapi
  pengakuan itu belum cukup. Dia harus percaya bahwa Yesus ialah
  Juruselamat satu-satunya yang dia perlukan. Kemampuan Yesus
  menyelamatkan baru jelas bila seorang mengerti siapa Dia dan apa
  yang telah Dia perbuat.
  1. Yesus adalah Tuhan dan manusia sekaligus (1Timotius 2:5,6).
  2. Yesus telah mati untuk dosa-dosa kita (Yesaya 53:5,6; 1Petrus 2:24, 3:18).

  C. Sesuatu untuk dipertimbangkan: Kristus bukan hanya Juruselamat
                                    kita, tapi juga Tuhan kita
  -----------------------------------------------------------------
  Orang Kristen menyerah tanpa syarat kepada Kristus, sesuai dengan
  kepribadian Kristus. Artinya, kita tidak boleh mengambil dan
  memilih hanya segi-segi tertentu saja dari Kristus, dan menyerahkan
  diri hanya pada segi-segi tertentu itu karena kebetulan cocok dengan
  selera kita sendiri. Itu sama sekali tidak boleh, karena Yesus
  adalah Juruselamat sekaligus Tuhan dan Raja, yang tuntutan dan
  kedaulatan-Nya mutlak atas hidup kita seutuhnya.

  Penyerahan yang benar dan sungguh, mustahil tanpa:
  1. Pertobatan.
     Kita harus berbalik dari dosa-dosa lama maupun dari dosa-dosa
     kini yang biasa kita lakukan (Kisah Para Rasul 3:19).
  2. Penyerahan diri.
     Kita harus menyerahkan diri kepada kuasa Kristus untuk hidup
     kita selanjutnya (Markus 8:34; Yohanes 13:13; Lukas 14:25-35).

  D. Sesuatu untuk diperbuat: menyerahkan diri kita kepada Kristus
                              sebagai Juruselamat pribadi dan Tuhan
  ----------------------------------------------------------------
  Penyerahan diri meliputi baik mempercayai Kristus dan mempercayakan
  diri kepada Dia sebagai Juruselamat, sekaligus pasrah berserah
  kepada Dia dan mematuhi-Nya selaku Tuhan.

  Dalam Perjanjian Baru, 'penyerahan diri' diuraikan dalam dua sisi:
  1. 'Datang' kepada Kristus, supaya Dia menerima kita (Matius 11:28;
     Yohanes 6:37).
  2. 'Menerima' Kristus, supaya Dia datang kepada kita (Yohanes 1:12;
     Wahyu 3:20).

  Kalau kita yakin bahwa sahabat itu sudah siap untuk bertobat, maka
  baik sekali mengajak dia berdoa pada saat itu juga. Tapi janganlah
  memaksa dia mengambil langkah itu. Kalau dia belum yakin, maka
  bijaksana sekali mempersilakan dia pulang untuk mengambil keputusan
  sendiri. Jika yang terjadi adalah demikian, mohonlah supaya dia
  memberitahu bila dia telah mengambil keputusan. Kalau dia berjanji
  akan memberitahu kemudian, buatlah perjanjian (sebelum dia pergi)
  untuk bertemu lagi.

  Diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Pedoman Penginjilan
  Judul Artikel: Metode Mengabarkan Injil - Secara Pribadi (MIP)
  Penulis      : D.W. Ellis
  Penerbit     : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF - 1993
  Hal	       : 127 - 134

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 EQUIP
==>	http://www.equiporg.org
  Kurangnya kepemimpinan Kristen menjadi faktor penghambat bagi umat
  percaya di Irak untuk merintis gereja-gereja baru di negaranya.
  Gereja di Irak sedang mengalami pertumbuhan pesat. Namun seiring
  dengan pesatnya pertumbuhan itu, masih ada kekurangan serius
  khususnya dalam hal pemimpin gereja yang berkualitas dan sumber-
  sumber yang dibutuhkan untuk mengembangkan gereja. EQUIP, sebuah
  pelayanan yang menyediakan pengembangan kepemimpinan bagi umat
  Kristen di dunia, sedang mengumpulkan bahan dan orang-orang yang
  diutus untuk melatih para pemimpin gereja di Irak. Untuk mengetahui
  lebih banyak tentang pelayanan EQUIP, yang didirikan oleh John
  Maxwel, silakan berkunjung ke situsnya.

 NEW CHRISTIAN LIFE MINISTRIES
==>	http://newchristian.gospelcom.net/
==>	http://newchristian.gospelcom.net/Pages/strtup/startupfrm.html
  New Christian Life Ministries menyediakan materi pemuridan dan
  sumber-sumber online guna membantu mentoring bagi orang Kristen
  baru. Salah satu di antara sumber pemuridan dibuat oleh Rev. James
  Hall dari Springfield, Missouri, yaitu Start Up Studies. Juga
  tersedia traktat Injil "God's Adoption Contract" dan "The
  Harvester's Manual" bagi pemuda Kristen. Partisipan Kristen, petobat
  baru, orang Kristen, dan para mentor bisa mendapatkan bahan
  pelajaran berharga saat menjelajahi situs ini.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 J A M A I C A
  "Ellerslie Pen" adalah sebuah wilayah kumuh di Jamaica. Food For The
  Poor berkomitmen untuk mengembangkan proyek di sana. Perwakilannya
  melaporkan observasi setelah mengadakan kunjungan terakhir ke
  wilayah ini. "Ada rumah-rumah kecil didirikan, dikelilingi kebun
  kecil dimana mereka bisa menanam beragam tanaman. Hal yang paling
  menyentuh terjadi di akhir perkunjungan. Para penghuni wilayah
  meminta kami berdiri dalam lingkaran dan berdoa bersama mereka."
  Perwakilan Food For The Poor juga mengatakan bahwa aksi bantuan yang
  diberikan dan juga Injil yang diberitakan telah mengubah wajah
  penderitaan mereka. "Komunitas yang semula dikenal dengan kekejaman
  dan kekerasannya, kini telah menjadi komunitas yang takut kepada
  Allah. Hal ini yang menjadikan kami bersukacita karena kemenangan
  bersama Kristus."
  [Sumber: Mission Network News, April 29th 2004 ]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur bagi pelayanan Food For The Poor yang dilakukan untuk
    memenangkan sebuah wilayah di Jamaica. Doakan proses follow-up
    yang perlu disediakan bagi penduduk wilayah tersebut yang telah
    dijamah Tuhan.
  * Doakan bagi para penduduk supaya mereka tetap setia dan beriman
    kepada Allah di tengah-tengah kesulitan sandang pangan yang mereka
    hadapi.

 M I C R O N E S I A
  Christian Resources International sedang menuju Micronesia, sebuah
  kepulauan di Pasifik Selatan, di sebelah timur Filipina. Perwakilan
  dari Christian Resources International (CRI) mengatakan bahwa mereka
  mengutus tim ke pulau Chuuk. Salah satu fokus perjalanan mereka:
  melatih para pemimpin gereja khususnya dalam melayani anak-anak.
  "Sekitar 50% populasi di pulau ini berusia di bawah 18 tahun, dan
  penduduk pulau ini terkenal dengan tingkat bunuh diri terbesar di
  dunia. Ada indikasi kehidupan yang tidak berpengharapan bagi
  generasi mendatang." CRI mempunyai dua tujuan pelayanan di Chuuk.
  "Tim utusan memang secara khusus akan memberikan pelatihan Sekolah
  Minggu. Kami juga membekali tim ini dengan perpustakaan bagi
  pendeta. Kami akan bisa menyediakan materi-materi teologi yang
  dibutuhkan untuk melakukan pelayanan mereka."
  [Sumber: Mission Network News, April 29th 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan tim yang diutus CRI ke pulau Chuuk supaya sukses dalam
    memberikan pelatihan bagi guru Sekolah Minggu. Doakan supaya
    pelayanan mereka bisa menolong generasi muda di pulau Chuuk
    menemukan masa depannya bersama Tuhan.
  * Berdoa supaya Allah mempersiapkan hati para pekerja di Chuuk
    karena sudah menjadi tugas mereka untuk melayani para pemuda di
    Chuuk supaya mempunyai hati yang menaruh harapan kepada Kristus.

 A S I A   T I M U R
  Pemuda menjadi kunci untuk menyebarkan tentang pengharapan dalam
  Kristus ke negara-negara di Asia Timur yang tertutup bagi Injil.
  Teen Missions International sedang bekerja keras untuk melatih para
  pemuda dalam pelayanan. Perwakilan dari Teen Missions International
  mengatakan bahwa untuk sebuah negara mereka telah mengutus 200 orang
  untuk mengadakan pelatihan. "Pelatihan nasional kepada pemuda untuk
  memberitakan Injil ke negaranya masing-masing sangat diperlukan.
  Para pemuda ini akan menjadi penolong kami untuk melakukan pelatihan
  di negara-negara lainnya. Mereka akan dilatih tentang materi
  penginjilan termasuk penginjilan kepada anak. Dengan demikian mereka
  juga dipersiapkan untuk mengenalkan anak-anak kepada Kristus."
  Sementara keamanan menjadi perhatian utama, Teen Mission sedang
  merencanakan pelayanan baru di Kamboja. Untuk hal tersebut
  diperlukan banyak dukungan. Pemuda yang telah mengikuti pelatihan
  akan banyak membantu dalam memberikan pelatihan kepada pemuda
  lainnya. Tentu saja, pemuda akan menjangkau pemuda, karena itu
  sangat dibutuhkan keterlibatan pemuda dalam pelayanan ini. Para
  pemuda ini bisa menjadi berkat bagi para pemuda dan penduduk di
  negara-negara lain yang dilatihnya.
  [Sumber: Mission Network News, April 26, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa supaya semakin banyak pemuda yang rindu terlibat dalam
    pelayanan Teen Missions sehingga mereka tergerak untuk menjangkau
    teman-temannya.
  * Doakan para pemuda yang telah tergabung dalam Teen Missions dan
    saat ini sedang melatih banyak pemuda di negara-negara lain.
    Berdoa supaya mereka bisa menjadi berkat bagi para pemuda yang
    dilatih dan penduduk di sekitarnya.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Ambon
  -----

  Pokok Doa:
  * Bersyukur untuk situasi keamanan di Ambon saat ini bisa lambat
    laun diatasi. Berdoa supaya keamanan ini terus bisa dijaga dan
    penduduk Ambon bisa kembali menjalankan kehidupannya sehari-hari.

  * Doakan supaya penghiburan Allah bisa dirasakan oleh mereka yang
    menjadi korban dalam konflik di Ambon.

  * Berdoa untuk aparat keamanan yang bertugas untuk mengamankan
    wilayah Ambon supaya mereka bisa bertanggung jawab dalam melakukan
    tugas mereka.

  * Doakan pemerintah daerah setempat agar bisa menyelesaikan konflik
    ini dengan segera, dengan tepat, dan tidak memihak salah satu
    pihak.

  * Berdoa untuk pemerintah dan lembaga sosial yang mencoba bekerja
    sama menolong para korban pertikaian di sana.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: siahaan andy <andiez_20@>
  >Bapak/Ibu yg ada di e-JEMMi,
  >Saya mau minta bantuan dari bapak/ibu. Begini, saya punya anak
  >rohani yg bekerja di sebuah perusahaan asing di Kalimantan. anak
  >rohani saya itu haus akan hal2 yg rohani karena di Kalimantan hal2
  >rohani, karena berada di tengah2 hutan, agak sulit didapatkan.
  >
  >Saya mohon bantuan dari bapak/ibu pegurus redaksi untuk mengirimkan
  >ke anak rohani saya itu berita2 misi dan tentang penginjilan secara
  >rutin seperti yang saya terima tiap bulannya.
  >
  >Anak rohani saya kesulitan untuk browsing ke luar lewat
  >perusahaannya karena tidak diperbolehkan oleh operator
  >perusahaan tsb. namun anak rohani saya masih dapat menerima
  >email. Terimakasih atas bantuannya. TUHAN memberkati.

  Redaksi:
  Kami sangat mendukung usaha Anda untuk menolong agar anak rohani
  Anda dapat menerima bahan-bahan misi yang diperlukan untuk
  pertumbuhan imannya. Untuk itu kami telah mendaftarkan alamat email
  anak rohani Anda di milis e-JEMMi. Harapan kami buletin e-JEMMi yang
  diterimanya secara rutin setiap minggu dapat menolongnya bertumbuh
  dan terbeban berdoa bagi pelayanan misi. Mari kita dukung rekan
  kita di Kalimantan ini dalam doa.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak
Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI                          http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip Buletin e-JEMMi       http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org